"Ada apa kau mencariku?" Wanita dengan sebutan (wakil demon) itu muncul dengan aura yang tak biasa.
"Malaikat utusan datang kemari.Ada tugas untukmu." Ucapnya tanpa ada kalimat pembuka dia adalah Baimon penjaga neraka langit tertinggi yang berada satu tingkatan dari Helen.
"Ow!Tugas untukku?!" Helen semakin di buat penasaran tugas apa sampai malaikat datang ke neraka langit yang penuh dengan hawa kematian.
Baimon menyerahkan buku hitam yang berada di tangannya dengan menggunakan kekuatan super tanpa perlu mendekati Helen buku itu berada di depan tubuh Helen melayang di udara.
"Apa ini?" Buku usang di depannya sedikit berdebu.Ia tidak terbiasa dengan debu halus yang menyerang hidungnya seketika bersin cukup kencang.
"Aku lupa memberitahu jika kau alergi debu halus. Buku itu berasal dari reruntuhan malaikat pencabut nyawa." Ucap Baimon.
"Kenapa kau memberiku ini?" Helen membalik-balikkan buku hitam usang itu tak mengerti tapi tidak bisa membuka lembarannya terdapat kunci kuno di sampul buku hitam.
"Malaikat pencabut nyawa hilang 100 tahun lalu karena penyerangan dewa.Kau turunlah ke bumi untuk membantu malaikat kebaikan." Dengan satu hentakan kaki dari Baimon Helen terpental menjauh dan tidak bisa mengelak sihir Baimon sebuah portal bundar membawa tubuh roh Helen.
"Baimon anda memanggilku?" Iblis azure muncul setelah Helen di bereskan iblis Azure adalah bawahan setia Helen.
"Iblis Azure kau juga pergi." Azure juga tidak bisa mengalahkan sihir Baimon yang sudah dalam Azure terpental dan tersedot oleh sebuah portal yang tak di kenal.
Kedua utusan dari neraka langit itu berpisah mereka mendarat di dua tempat yang berbeda satu dunia moderen dan satu di dunia yang berlawanan jauh dari moderen.
Roh kasihan adalah Helen.
Dia yang kebagian dunia feodal yang jauh dari dunia serba ada masa depan.Di kelilingi manusia yang sedang hilir keluar masuk di sebuah gerbang besar bertuliskan 'kota Lumina'.
Helen kebingungan di tengah banyak orang ia mencoba bertanya pada salah satu dari banyaknya manusia.
Tapi...
"Sangat menyebalkan.Aku harus berusaha mendapatkan tubuh untuk melakukan tugas,yang benar saja Baimon sialan!" Helen mengucapkannya dengan gigi yang bergemeletuk.
"Awas saja sampai aku kembali ke neraka akan ku balas tua bangka itu!" Sambil menunjuk langit malam hari kota Lumina Helen bersumpah untuk mengingat hari ini.
Karena tubuhnya transparan Helen bisa melewati penjagaan kota Lumina dengan mudah.
Kota Lumina sangat ramai malam ini di sepanjang jalan yang Helen lewati pedagang berjajar dan menawarkan jualannya untuk menarik perhatian manusia.
Helen kebingungan tidak pernah merasakan keramaian seperti ini selama 400 tahun hidup abadi,yang dia tahu adalah menjalankan tugas neraka langit."Dimana aku mencari tubuh baru?" Helen berhenti di tengah-tengah kerumunan manusia.
Namun Helen tersenyum tipis."Tunggu sebentar,tidak perlu terburu-buru mencari tubuh manusia akan kunikmati hidup baru ini." Ucapnya,ia bertekad untuk bersantai sambil melihat dunia manusia yang di tempatinya itu.
Helen adalah iblis yang kejam dan tidak memiliki perasaan,tidak seperti manusia yang memiliki banyak perasa di tubuhnya.Di dalam ruang hati hanya ada kegelapan dan kehampaan.
Helen sang dewi neraka langit di 400 tahun lalu sebelum menjadi seperti sekarang ia hanya manusia biasa yang hidup penuh kesulitan:ibunya meninggal di usia 5 tahun,memiliki ibu tiri yang menyiksa dan mengurungnya,di usia 30 tahun meninggal karena pengkhianatan dari suaminya sendiri.Selama hidupnya di penuhi dengan penyesalan.
Dan setelah itu ia berakhir di neraka langit.
"Masa lalu itu berputar di ingatanku.Sungguh takdir sialan!" Mulutnya berdecak kesal."Kenapa aku dulu mau-mau saja bekerja di neraka bukankah seharusnya aku hidup di surga?!Hah!" Ucapnya sambil mendongak menatap langit kota Lumina yang di penuhi bintang kerlap-kerlip.
"Kenapa kau juga menyebalkan langit!!Disaat aku tertimpa musibah." Langit sangat cerah meski di sini malam hari,Helen merasakan mulutnya lelah karena harus memberikan kritikan kepada dunia langitnya.Hidupnya bagaikan sebuah game yang tidak bisa ia mainkan dengan leluasa.
Hidupku bukan milikku.
PLAK PLAK.
Tamparan itu mendarat berbentuk tangan di pipi seorang gadis 17 tahun,dia menangis tak henti meminta di kasihani,kerah bajunya di angkat tinggi oleh pria berbadan kekar di depannya.
"Tolong lepaskan aku...Tolooong..." Rintihnya dengan kedua tangan memohon,dia rela duduk di tanah yang berlumpur dengan air mata yang tidak mengering,membuat roh jiwa Helen memperhatikannya.
"Dasar manusia lemah,apa yang kau lakukan?! Bangkit dan hajar dia!" Ucapnya geregetan sendiri.Helen mendekati mereka,tapi tidak bisa berbuat lebih,dengan tubuhnya yang transparan itu tidak membantu.
"Keluarga kami telah menghidupimu selama 17 tahun lamanya,sekarang kau telah dewasa dan tiba waktunya membalas kebaikan kami!!" Ucap pria kekar itu berapi-api,di kanan-kirinya antek-antek hanya menunduk diam.
Seorang wanita berpakaian hitam bertudung keluar dari rumah bordil dengan di kawal banyak orang,ia keluar dengan menawan,lalu menunduk hormat pada pria kekar itu."Mei Lin." Panggil pria kekar itu berbinar begitu wanita bertudung di depannya,Helen menampar keras pipi pria itu yang berakhir dengan hembusan angin saja.
Tanpa tubuh manusia,Helen hanyalah semut.
"Tuan muda Pei,apakah ini nona ketiga yang anda janjikan?" Tanya Mei Lin dengan suara lembut.
"Benar,gadis ini tidak berguna lagi dia harus segera di jual untuk melunasi hutang keluarga." Tutur tuan muda Pei menjambak rambut gadis yang di panggil 'nona ketiga' itu.
Mei Lin tersenyum tipis di balik tudungnya,sepertinya ia puas dengan wajah 'nona ketiga' karena memang ia terlahir cantik alami."Baiklah,pelayan!Datang dan persiapkan dia." Ucapnya memerintah,dua pelayan wanita keluar dari rumah bordil itu dan membawa paksa 'nona ketiga'.
"Aku berterima kasih karena kau mau menerimanya." Ucap tuan muda Pei memberi hormat Mei Lin juga memberikan hormat pada pria kekar itu."Mei Lin kalau begitu,aku mohon pamit ada hal lain yang harus kukerjakan." Ucap tuan muda Pei dan di balas oleh pelukan secara mendadak Mei Lin.
"Drama cinta dimulai." Ucap Helen memasuki rumah bordil dengan bertuliskan 'Paviliun anggrek' meninggalkan Pei Guan dan Mei Lin yang berpelukan mesra.
Yang Helen lewati adalah pintu belakang dari paviliun anggrek,mata Helen di manjakan oleh taman luas dengan bermacam bunga warna-warni."Baru kali ini aku melihat berbagai macam warna,selain merah darah." Ucapnya,menjejakkan kakinya di tanah yang di tumbuhi rerumputan yang tertata rapi.
Melewati jembatan tinggi dengan sungai mengalir di bawahnya,kehidupan air tercetak di sana,ikan-ikan menari di dalamnya,tak luput oleh bunga lotus di atasnya,sangat asri.
Mei Lin kembali,ia melangkah tergesa melewati tubuh transparan Helen,di belakangnya ada 6 gadis mengikuti.Sepertinya ia menjalani tugasnya sebagai ketua paviliun rumah pelacuran.Helen penasaran juga segera mengikuti mereka.
"Festival lampion segera berakhir,pelanggan tetap akan segera kemari dan harus menyiapkan bunga mekar yang baru." Ucap Mei Lin memasuki sebuah ruangan kamar yang bernuansa merah,di depan sebuah meja rias duduk seorang gadis muda dengan sebutan 'nona ketiga',Helen mengenali wajahnya tercetak jelas dalam ingatannya.
"Gadis ini akan di jual." Helen mendekati 'nona ketiga'mengamatinya sebentar."Gadis ini cukup cantik juga,apakah dia bisa menjadi wadahku?" Tanpa berfikir panjang Helen menerjang tubuh kurus 'nona ketiga',tapi yang terjadi justru Helen yang terpental.
Nona ketiga itu bernama Pei Xiao,putri keluarga Pei dari anak selir,namun di usianya yang ke 12 tahun ibunya meninggal akibat konspirasi keluarga,sehingga ia tidak memiliki pijakan kuat di kediamannya,dia seorang diri sendirian dari selir Yan yi ibunya tanpa siapapun mendukungnya.
Dia sebagai anak tunggal selir Yan menderita oleh saudara-saudarinya yang selalu mengganggunya,dan menjadi anak gadis terbuang dari keluarga Pei.
Ayahnya tuan Pei wenxuan,telah melupakan putrinya dari selir yang dulu di cintai,karena tidak berguna itulah yang membuat Pei xiao terbuang dari keluarga Pei.
Helen mengaduh karena gagal menyelinap ke dalam tubuh Pei xiao,ia terpental 5 jangkah dari tubuh manusia itu,"Roh jiwa ku yang sangat berharga tidak bisa menerima dia.Ck,dimana lagi aku harus mencari tubuh manusia?" Ucapnya.
Sebuah portal terbentuk tidak jauh dari tempat berdiri Helen,dia membelalakkan mata antara terkejut 'siapa orang di balik portal?' dan memikirkan sebuah angan untuk kembali ke dunianya melewati portal itu ketika sempurna terbuka.
"Lupakan harapan itu,Helen." Pria berjubah hitam keluar dari sana,ia adalah Baimon sang raja neraka yang memerintahkan Helen menerima tugas malaikat kebaikan.
"Baimon?!Kenapa kau kemari?" Tanya Helen penasaran."Baru saja kau membuangku ke sini dan sekarang kau merindukanku." Ucap mulut Helen yang selalu kurang ajar,Baimon terkejut dengan kepercayaan diri yang di miliki Helen sangat tinggi.
"Aku kemari ingin menjelaskan mengenai portal yang mengirimmu sampai kemari." Baimon menyusuri lingkungan di kamar ini,saat kemunculan Baimon di setiap sudut ruangan ini berhenti bergerak,sengaja ia lakukan.
Iblis dengan pangkat di atas memang bisa menghentikan waktu atau memutar kembali waktu terserah dia,tapi jika di gunakan terlalu sering akan merusak tatanan dunia.Maka dari itu kekuatan iti jarang di gunakan dan hanya iblis kelas atas yang memilikinya.
"Kenapa?Kau bersimpati?Aku tau itu ulahmu.Tidak perlu meminta maaf." Ucap Helen dengan jengkel.Baimon manggut-manggut dengan tangan aktif menyisiri jenggot panjangnya."Memang benar ulahku,aku lupa untuk memperbaiki ruang portalku sehingga retak dan malah membawamu ketempat yang tidak semestinya." Ujar Baimon memberikan penjelasan sekaligus menghapus ketidak sukaan di hati Helen.
"Kalau benar seperti itu,kau harus memberiku konpensasi." Ucapnya menekan,dominasinya jauh lebih kuat ketimbang Baimon yang berada di atasnya,Baimon merasakan itu dadanya mulai tidak bisa bernafas tenang.
"Uhuk...Uhuk..." Baimon terbatuk lalu perlahan mencari tempat untuknya menaruh tubuh,duduk di kursi ruangan itu."Baiklah...Baiklah...Akan ku berikan konpensasi,TAPI!" Baimon tidak meneruskan ucapannya yang sedikit menekan balik Helen.
Setelah pengaruh yang di berikan Helen pudar ia baru bangkit kembali dan menciptakan sebuah portal."Tapi apa tua bangka?!" Ucap Helen tak sabaran,ia ingin sekali melayang cepat menembus portal,tapi sepertinya ada sebuah mantra dari Baimon yang tidak bisa ia tembus.
"Tidak dengan pergi dari dunia ini." Dengan langkah 1000 kali Baimon lenyap bersamaan dengan portal yang dengan cepat tertutup.Helen menggeram marah."Dasar tua bangka sialan!Kau sengaja menahanku!Aku doakan kau cepat lenyap dan aku akan menggantikan dirimu menduduki posisi raja neraka." Ucapnya marah-marah.
Tentang konpensasi apa yang di berikan oleh Baimon itu belum terjadi,hal itu masih dalam perjalanan menuju Helen.
Setelah kepergian kakek tua Baimon,waktu di dunia feodal ini bergerak kembali dan sebagai ganti rugi telah menggerogoti dunia ini,hari esok akan lebih lama dari hari biasanya.
Mei Lin memasuki kamar malam pertama Pei xiao dengan membawa pelayannya."Salam nona ketiga Pei." Ucapnya sopan memberi hormat,meski Pei xiao sekarang telah di depak dari keluarga Pei,tapi Mei Lin harus memberi hormat pada darah bangsawan.
Mei Lin yang sekarang menjadi ketua paviliun anggrek ini seorang wanita dewasa yang hidup di bawah asuhan pedagang kaya keluarga Lin,dan menjalankan bisnis gelap keluarga Lin sebagai bentuk hutang budi.
"Kalian mau apa kemari?" Tanya nona ketiga Pei dingin,tangisannya yang tersakiti tadi telah berhenti,sekarang wajahnya justru membuat orang khawatir."Jika ingin melakukan sesuatu silahkan,sebelum aku berubah fikiran dan bunuh diri." Ucapnya ngeri.
Helen yang mendengar perkataan yang keluar dari mulut bodoh Pei xiao hanya bisa menggeleng.Helen mendekati nona ketiga Pei dengan membisikkan...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!