NovelToon NovelToon

PEMBALASAN GADIS KIRANA

TERLAHIR KEMBALI

Kirana tertegun saat membuka matanya. Dia melihat di sekitarnya. Dan badannya terasa agak lemas dan lesu . Dia menatap sekitarnya . Dia tertegun saat melihat ruangan yang dia tempati. Kini dia berada di dalam ruangan yang sangat pengap dan kecil. Dia masih ingat kalau dia mati saat Membantu Kakak kedua yang hampir terbakar di dalam mobil. tapi ternyata Kematian malah terjadi padanya. tapi kenapa dia berada di sini. Dia masih merasakan sakitnya saat tubuhnya terbakar api.

"Ck..di mana aku ini , kenapa aku berada di kamar jelek ini...tunggu...bukankah aku terbakar di dalam mobil ..dan aku melihat tubuhku hangus terbakar . Dan aku Melihat para pembantu panik untuk memadamkan api.. Tapi api tidak mati malah terjadi ledakan dari mobil Kak Fran. Untungnya mobil kak Frans terparkir jauh dari Vila . Dan hampir satu jam kemudian aku melihat petugas pemadam kebakaran memadamkan api yang membakar mobil Kak Fran . lalu sekarang aku ada di mana ini...apakah ini neraka atau aku berada di alam roh atau surga. Tapi kenapa kalau surga aku berada di dalam kamar yang kotor seperti gudang....? Tapi tunggu...kenapa aku femiliar sekali dengan tempat ini..." ucap Kirana sambil menatap sekelilingnya. Dan keanehan itu terjawab saat dia melihat bayangan di dalam pikirannya. Pemukulan , bulyan, tamparan. Juga penghinaan yang terlihat berputar bagai rol Film di dalam fikiran Kirana . Ya Tuhan....ini kan kehidupanku di masa lalu saat aku hidup di keluarga Xio saat selesai ulang tahun Jeni... Kenapa semua terbayang kembali dengan jelas. apa artinya semua ini..?hey...apakah aku terlahir kembali...? Benarkah aku kembali ke kehidupan enam tahun sebelum kematianku..? Bukankah ini kehidupan saat aku mendapat hukuman karena aku tanpa sengaja merusak ulangtahun Jeni..benarkah Tuhan mengembalikan kehidupanku untuk memperbaiki penderitaan yang aku alami, atau Tuhan memberi ku waktu untuk merubah nasib malangku..? ya Tuhan...Terimakasih, Terimakasih kau tela memberiku kesempatan untuk merubah jalan kehidupanku. Semoga aku bisa merubah semua yang ku alami .

Namaku Kirana , Gadis malang yang harus hidup merana karena orang tua dan ke empat saudara laki- laki kandungku menelantarkan dan membuangku . Demi adik angkat mereka yang katanya sudah hidup bersama mereka bertahun-tahun lamanya , mereka tega membuat hidupku menyedihkan karena hinaan , cacian , serta keacuhan ke empat Kakakku dan kedua orang tuaku .

Kirana tertukar saat dia masih bayi. Saat itu kedua orang tuanya salah mengambil Bayi mungil di rumah sakit. Dan dia akhirnya harus terdampar di panti asuhan milik seorang wanita yang mengabdikan dirinya di rumah panti yang kini telah bangkrut dan semua penghuni panti terpencar entah ada di mana. Hanya Kirana yang masih hidup bersama sang pemilik yang memilih tinggal di Desa terpencil dan hidup sederhana , malah bisa di katakan kekurangan.

Keuntungan Kirana adakah, Dia memiliki otak yang jenius, hingga pada saat dia bersekolah di SD ,SMP . Dan Pendidikan selanjutnya, dia mendapat beasiswa karena kecerdasannya. Hingga dia sering loncat kelas. saat dia baru berusia sebelas tahun, Dia sudah menyandang Predikat Murid jenius dalam bidang Kimia dan Mate Matika dan lulus menjadi Profesor termuda . Dan saat umur tiga belas tahun dia mengetahui siapa Orang tua kandungnya. Dan demi ingin merasakan kasih sayang dari keluarga aslinya , dia melepas semua kejeniusannya . menjadi gadis biasa yang mencari kasih sayang dari orang tua dan ke empat saudara nya. Namun semua usahanya sia- sia. Pada umur 22 tahun , Dia harus rela meregang nyawa hanya karena ingin menolong kakak keduanya yang hampir terbakar karena kesalahan Jeni yang melempar petasan besar . hingga membuat mobil Kakak pertama meledak . Dan semua itu karena ulah nakal Jeni sang adik angkat yang mereka sayangi seperti harta keluarga .

San sialnya Kirana yang menolong Kakak kedua terjebak di dalam Mobil yang terbakar.

Kisah itu berma saat Mereka pergi ke vila yang ada di puncak bersama seluruh keluarga. setelah sampai di Vila, mereka bersenang- senang tapi tidak untuk Kirana , Dia menjadi pembantu Jeni yang bermain petasan. Dia akan di suruh kesana- kemari untuk membuat Jeni bahagia. Walaupun mereka sudah Dewasa dan berumur sana. Dan kejadian terbakarnya mobil serta tubuh Kirana pun terjadi karena petasan Jeni.

Masih terbayang di otak Kirana . Saat kejadian itu kakak kedua sedang mengambil barang dari mobil kakak pertama, Jeni sengaja atau tidak , Dia melemparkan petasan keluar halaman . Dan petasan itu jatuh persis di bawa mobil milik kakak pertama . Yang kebetulan kakak kedua ada di dalam mobil itu. Melihat itu, Lina berlari kearah mobil dan menarik kakak kedua keluar dan mendorongnya menjauh . tapi karena kakak kedua lebih besar badannya. Dorongan itu malah membuat Kirana jatuh kedalam mobil yang pintunya terbuka. Dan saat itulah petasan besar itu meledak. membakar mobil dan Kirana yang jatuh kedalam mobil . Akhirnya Kirana terbakar bersama mobil kak Frans. Saat itu Kirana masih hidup dia masih merasakan siksaan api yang membakar Tubuhnya . Namun kekecewaan yang dia rasakan menyakitkan saat Dia masih mendengar sang Kakak tertua yang baru keluar berkata.

"Leo.. Kau tidak apa- apa..?" tanya sang Kakak.

"Tidak Kak...hanya ada sedikit luka tapi tidak masalah. Hanya saja Kirana masih ada di dalam mobil itu kak...." ucap Leo yang masih melihat kearah Mobil yang terbakar .

"Biarkan saja itu sudah nasibnya, kalau pun hidup dia jadi beban kita...asal bukan Jeni saja. "ucap Frans kakak tertua Kirana sambil membawa Leo dan Jeni pergi menjauh . Dan Kirana yang mendengar ucapan sang Kakak hanya bisa menangis merasakan hatinya yang terkoyak. Saat itu hati kirana hancur. Ternyata hingga dia umur dua puluh dua tahun pun dia tidak bisa mendapatkan sedikit kasih sayang mereka. Kirana hanya bisa menangis kecewa melihat semua itu. Hidup mencari kasih sayang keluarga ternyata hanya sia- sia belaka yang dia dapatkan . Mengingat Kejadian itu Kirana berjanji di kehidupan ini dia akan kembali menjadi Kirana yang semestinya. dia yang memang seorang ahli Kimia. Dia juga merupakan seorang Hacker ternama sejak umur delapan tahun akan kembali menjadi Kirana si Jenius tak terkalahkan . namanya di segani dan di takuti oleh semua orang. Dia juga merupakan seorang Dokter Jenius yang di cari banyak ilmuan untuk menjadikan dia muridnya.

Saat dia mati dia sudah berusia dua puluh dua tahun. Namun dia bukan Wanita perkasa , kuat jenius dan hebat seperti seharusnya . dan kini dia masuk kembali kedalam tubuhnya lagi . seorang gadis yang baru berusaha enam belas tahun.

Tiga tahun yang lalu dia baru di temukan dan masuk kedalam keluarga Xio . Keluarga kaya yang memiliki anak lima. Empat anak laki- laki dan satu anak perempuan dan kebetulan Putri Bungsu mereka tertukar tertukar di rumah sakit tiga belas tahun yang lalu .

Putra pertama adalah seorang CEO yang memegang perusahaan Xio. Putra Kedia seorang Dokter yang terkenal dengan kejeniusannya. Putra Ketiga adakah seorang Polisi yang di segani banyak orang karena kewibawaannya. . Dan Putra ke empat seorang BintangFilm terkenal yang memiliki berjuta penggemar. Dan sialnya saat dia hidup dulu semua kakak kandungnya hanya melihat pada Jeni si adik angkat mereka. Mereka malah memperkenalkan Kirana lah sebagai keluarga angkat mereka . Mereka berkata Kalau Kirana Putri dari seorang kerabat yang tinggal di Desa. Yang mereka tolong dan di bawa ke Kota.

Dan alasan mereka lebih menyayangi sang anak atau adik angkat mereka , karena mereka sudah hidup bersama bertahun-tahun dengan Dia. Tanpa mereka sadari kalau tempat itu seharusnya milik Kirana . Dan itu berlanjut sampai saat akhir dia harus mati merana.

Mengingat kehidupannya yang Lalu , menbuat Kirana bertekat akan merubah alur cerita. Kalau tidak dia akan kembali mati . Kirana bertekat di dalam kehidupannya yang sekarang ,dia akan hidup dengan menjauhkan diri dari mereka. Satu- satunya jalan dia harus keluar dari rumah ini. Hidup sebagai Kirana yang sebenar nya.

Dan kalau sekarang dia berada di dalam gudang ini. berarti dia kembali saat dia mendapat hukuman karena merusak hari ulang tahun Jeni. Kalau Tidak salah sebentar lagi kedua orang tuanya dan sang Kakak tertua akan mendatangi dia dan menyuruh dia untuk meminta maaf pada Jeni . kalau dia tidak mau dia akan di usir dari rumah ini .

"Ck... Kasihan sekali hidupku dulu. hanya karena ingin mendapatkan kasih sayang mereka, aku sampai mau menjadi budak mereka . Itupun aku lakukan hingga sampai umur dua puluh dua tahun. Hidup yang benar - benar aku sia- siakan . Dan sekarang , hidupku tak akan ku berikan untuk mereka. Maaf saja ...." ucap Kirana perlahan .

Kirana melihat sekitarnya kembali. tempat itu adalah gudang barang- barang kasar, seperti peralatan kebun. lemari yang sudah tidak terpakai dan beberapa barang rumah tangga yang sudah usang . Gudang ini berada di belakang rumah agak jauh dari rumah induk . tempat yang sangat dingin dan pengap . Itupun Kirana tidur tanpa mendapatkan alas tidur, bantal maupun selimut . Banyak tikus dan kecoak di sini . empat hari yang lalu saat Dia ulang tahun yang harusnya sama dengan Jeni , Kirana terjebak oleh permainan Jeni. Saat Jeni ingin memotong Kue, (sedangkan dia tidak), Jeni memanggil Dia untuk mendekat. Agar mendapat perhatian Ayah dan Ibunya serta ke empat saudaranya, Dia mendekat kearah Jeni. namun entah kaki siapa yang menghalangi langkahnya hingga dia jatuh kearah Kue. Dan kue itu jatuh ke lantai. Kejadian itu membuat kekacauan di pesta ulang tahun Jeni. Dan saat itu Jeni menangis melihat kue ulang tahunnya yang rusak . melihat semua itu ke empat saudara laki- laki dan kedua orang tua Kirana sangat marah . sang Ibu dan Ayah memeluk dan menghibur Jeni sedangkan kakak tertua menghampiri Kirana , menampar wajahnya dua kali di depan para tamu dan menarik Kirana keluar ruangan . setelah mereka keluar , Kakak pertama menghukum Kirana di dalam gudang yang pengap itu . sedang yang lain berusaha menghibur Jeni. Bukan sampai di sana saja hukuman Kirana . Dia juga mendapatkan hukuman tidak mendapatkan makan dua hari dua malam . Masih Kirana ingat , ketika dia hampir mati kelaparan datanglah bibi Fang membawa makanan dan minuman untuknya . untung masih ada bibi Fang yang masih memiliki hati nurani . pada hari ke tiga di sore hari barulah mereka mengirimi dia makanan yang tak seberapa. Makanan yang pantasnya untuk seekor hewan.

"Ini hari keberapa...melihat piring dan gelas ini. Sepertinya ini hari ke empat. kalau begitu sebentar lagi mereka akan datang . Dan aku akan menunggu mereka dengan sabar . Lalu segera pergi dari tempat ini.." ucap Kirana sambil tersenyum miris .

Merasa sedih dengan kebodohannya yang rela menjadi pembantu dan di hinakan oleh mereka.

"Baiklah tidak boleh sedih . kita lihat saja apa yang akan kalian lakukan padaku sekarang..." ucap Kirana dingin.

Benar saja...tak berapa lama terlihat pintu terbuka, Dan masuklah ketiga orang yang sudah Kirana duga. Terlihat mereka masuk dengan wajah tak bersalah .

Kirana hanya memandang kedatangan ketiganya dengan tatapan dingin. Melihat tatapan Kirana , ketiga Orang tersebut terlihat terkejut.

"Kau sudah sadar dengan kesalahanmu...?" tanya tuan Xio dengan wajah dingin.

"Bukankah aku sudah berkata kalau aku tidak bersalah... Ada Yang sengaja membuatku jatuh..." ucap Kirana datar .

"Kau ini...sudah bersalah masih saja tak mau mengakuinya...!" seru sang Ibu marah.

Wanita cantik itu menatap Kirana dengan tatapan marah. Sebenarnya dari wajah saja seharusnya mereka tahu kalau Kirana Putri Mereka. Wajah Kirana perpaduan ketampanan sang Ayah dan kecantikan sang Ibu . Jika di bandingkan dengan Jeni, wajah Jeni kalah jauh. Karena itu Jeni sering menindas Kirana. Namun entah kenapa hati mereka tertutup . Di hati mereka hanya ada Jeni.

"Terserah apa kata kalian...aku berkata apapun kalian akan tetap mengatakan aku salah..." jawab Kirana sinis.

"Jaga sikapmu Rana.. Kau sudah salah tapi tingkahmu tidak sopan pada orang rua..." ucap Kakak tertua Kirana .

"Tidak sopan...? Di manan kalimat yang membuat anda mengatakan aku tidak sopan tuan Frans...?" ucap Kirana dingin.

PLAAAK...

"Bukannya sadar akan kesalahanmu, kau semakin tidak tahu aturan ya...?" ucap Frans setelah menampar Kirana hingga wajahnya berwarna merah gambar tangan sang Kakak. Karena terlalu keras tamparan yang di terima, hingga membuat kepalanya pening dan ada sedikit darah di bibirnya . jika dulu Kirana akan meminta maaf dan memohon ampun. Tapi tidak untuk sekarang.

"Trimakasih tuan Frans... Trimakasih atas tamparanmu..." ucap Kirana sambil mengusap pipinya yang terkena tampar.. Terlihat kedua orang tuanya terkejut melihat Frans menampar Kirana. Dan mereka juga kaget melihat sikap Kirana .

"Aku menamparmu , karena sikapmu yang tidak Sopan..." ucap Frans dingin. Namun terlihat sepertinya dia sedikit menyesal. Begitu juga Ibu Kirana , walaupun hanya sebentar terlihat kekagetan di wajah cantiknya.

"Jika saja kau langsung mau meminta maaf dan mengakui kesalahanku, pasti kau tidak akan mendapatkan tamparan dariku..." ucap Frans dingin. .

"Tidak masalah... Ini akan membuat hubungan kita putus..." ucap Kirana datar. Terlihat kekagetan di wajah mereka.

"Apa susahnya kau mengakui kesalahanmu. Kalau tidak, kami akan mengusirmu dari keluarga ini..." ucap sang Ayah. Terlihat senyuman Sinis di wajah Kirana

"Baik...tidak usah kalian mengusirku. Aku dengan suka rela akan pergi dari Rumah ini. Maaf tuan Xio jika selama ini Aku telah mengganggu kehidupan kalian. Trimakasih telah sudi menampungku selama tiga tahun ini..." ucap Kirana datar . Dia lalu berjalan perlahan keluar dari ruang pengab itu.

"Mau kemana kau ..!" seru tuan Xio dengan nada marah saat melihat Kirana keluar ruangan .

"Bukankah kalian telah mengusirku.. untuk apa aku di sini..." ucap Kirana.

Dia berjalan keluar dari dalam ruangan itu. dia melangkah menuju kamarnya dan mengambil barang yang pernah Dia bawa saat dia datang kerumah ini . Dia mandi sekedarnya untuk menghilangkan bau tubuhnya karena sudah empat hari tidak tersentuh air. Dia hanya membawa kotak kayu kecil yang terlihat sederhana . Setelah selesai dia segera Keluar dari kamarnya . Di Luar ruangan dia bertemu dengan Jeni Yang sedang duduk bersama Pria yang Kirana tahu sedang mengejar Jeni. Pria ini pria terpandai di SMA Taruna . Dan banyak gadis yang menyukai dia . Sebab selain pandai dia juga tampan dan kaya.

Dulu...demi untuk membuat Kirana di permalukan, Jeni membuat rumor kalau Kirana menyukai pria Yang bernama Reza ini. Dan Reza sangat marah karena Kirana berani mengaku- ngaku kalau dia kekasih Reza. Hingga Reza sangat membenci Kirana. Melihat Kirana yang keluar dengan wajah acuh dengan pakaian jeleknya , membuat Jeni ingin tertawa bahagia. Namun karena dia berpura - pura Menjadi gadis teratai Putih , Jeni berkata dengan nada lembut dan penuh kasih.

"Kak...kau mau kemana dengan pakaian seperti itu.. " ucap Jeni lembut.

"Tidak usah bersandiwara Jen... Aku muak mendengarnya ..." ucap Kirana Dingin.

"Kak.. Aku...' terlihat Jeni menampilkan wajah yang sedih dan terluka. Walau dalam hati dia kaget melihat reaksi Kirana . Melihat itu Reza terlihat sangat marah.

"Kau... Kau memang gadis jahat. Jeni hanya bertanya, dan kau berani menyakitinya..." ucap Reza marah.

"Bukan urusanmu....siapa kau Yang ingin turut campur urusan kami ..Munafik, Aku muak tinggal lama- lama di sini..." ucap Kirana dingin sambil berjalan keluar rumah . Dia lalu keluar dari rumah besar keluarga Xio. Setelah meninggalkan tempat itu. Kiranmerasa sedikit lega. Dia menelfon Emi sahabat dekatnya di sekolah Taruna 1 .

"Kia ... Kau dimana...kenapa tidak ada kabar darimu setelah kejadian di hari ulang tahun itu..." seru Emi khawatir.

"Ceritanya panjang Em... Tapi aku menelfonmu mau minta tolong..." ucap Kirana.

"Minta tolong Apa...?" tanya Emi.

"Pinjami aku uang untuk mencari rumah kontrakan. Aku akan mengembalikan secepatnya...atau kalau tidak, carikan rumah Kosan untuk satu bulan saja .." ucap Kirana .

"Hey...ada apa ini ...! Kau di mana..?"seru Emi semakin khawatir.

"Aku keluar dari rumah tuan Xio..." jawab Kirana datar .

"Ya Tuhan... baiklah aku akan mencarikan rumah untukmu. Tapi untuk sementara ini lebih baik kau tinggal dirumahku. Kau sekarang di mana...?" tanya Emi khawatir.

"Aku ada di halte tidak jauh dari rumahku. ." jawab Kirana .

"Baik aku akan menjemputmu..." ucap Emi.

"Trimakasih Em. Aku akan menunggumu..." ucap Kirana lalu dia menutup telfonnya. Dia melihat batrai Telfon hampir habis, untung masih bisa dia pakai.

Ponselnya ini memang terlihat sangat sederhana, seperti ponsel tak berharga . Tapi sebenarnya ini Ponsel yang dia rakit sendiri dia ciptakan khusus untuknya. Dan semua rahasianya ada di dalam Ponsel khususnya ini.

Tak berapa lama terlihat mobil Emi telah datang. Dengan cepat Kirana keluar dari persembunyianya. Dia tak mau keluarganya tahu Dia ada di sini. Dia segera masuk kedalam mobil . Mobil pun segera pergi dari tempat itu.

#0#

Sedangkan Di rumah besar Tuan Xio, kedua orang tua dan Kakak tertua Kirana terlihat memasuki ruang tamu . Dan saat melihat Jeni dan temannya, mereka menyapa dengan penuh kasih sayang.

"Kak...kenapa dengan Kirana...?" tanya Jeni dengan nada manja.

"Ee..dia baru kami keluarkan dari ruang hukuman, apakah dia sudah meminta maaf padamu...!" tanya Frans sambil mengusap kepala Jeni lembut .

"Tidak .. Aku malah melihat dia keluar . Saat aku menyapa dia, Dia malah membentakku .." ucap Jeni .

"Apaa..dia keluar. .!" kata Frans dengan wajah kaget.

"Iya...dia keluar dengan membawa buntalan kecil ... Tanyakan saja pada Reza...iya kan Rez...!" ucap Jeni meminta dukungan Reza.

"Benar Kak. . kami melihat Dia keluar dengan membawa buntalan lusuh . dan saat Jeni menyapa dia, dia malah marah. " ucap Reza.

Mendengar ucapan Kedua anak muda di depannya, kedua orang tuan Kirana dan sang Kakak saling berpandangan . Tak lama mereka pergi menuju kamar Kirana. Dan kini mereka melihat kalau kamar Kirana dalam keadaan kosong. Dan saat membuka pintu almari, meraka masih bisa melihat, tidak ada satu baju pun yang Kirana bawa. Baju sederhana yang mereka belikan untuk Kirana terlihat masih utuh di Almari milik Kirana .

"Apakah dia pergi...!" kata sang Ayah.

"Tidak Mungkin Ayah...Lihat itu, baju- bajunya masih ada..." ucap Frans saat melihat baju Kirana masih utuh.

"Biarkan saja ....paling- paling dia ingin merajuk...dasar anak nggak tahu diri..." ucap Frans sinis.

"Tapi Bagaimana jika dia pergi...!" tanya sang Ibu.

"Memang kenapa Bu...biarkan saja..." ucap Frans lagi.

"Frans....bagaimanapun juga dia masih adik kandungmu Frans...." ucap sang Ibu.

Seketika Frans terdiam.

Maaf udahan dulu ya...aku lanjut besok lagi..

Jangan lupa like, vote dan komennya aku tunggu

Bersambung

APARTEMEN KIRANA

"Biarkan saja Bu....paling- paling dia ingin merajuk...dasar anak tidak tahu diri...Selama ini kita sudah merawat dia dengan baik, tapi apa balasannya...dia dengan berani melawan kita. lihat saja nanti , Dia akan menyesal..dan pasti kembali ...." ucap Frans sinis.

"Tapi Bagaimana jika dia pergi...!" tanya sang Ibu khawatir. ternyata masih ada ikatan darah di dalam hati sang Ibu.

"Memang kenapa Bu...biarkan saja.. bukankah itu lebih baik, kita tidak lagi bertanggung jawab padanya. ." ucap Frans lagi.

"Frans....bagaimanapun juga dia masih adik kandungmu Frans...dia darah daging kami..." ucap sang Ibu.

Seketika Frans terdiam saat mendengar ucapan sang Ibu. Benar Kata ibu...sebenarnya Kirana lah adik kandungnya, bukan Jeni. tapi mereka terlanjur menyayangi Jeni. apakah salah kalau Dia lebih menyayangi Jeni..." ucap hati Fran .

"Ibu tahu Frans...tapi Ibu hanya mengingatkan dirimu kalau kita juga memiliki kewajiban merawat dia. bagaimana pun juga di dalam tubuhnya mengalir darah yang sama denganmu..." ucap Sang ibu .

"Apa kata ibumu benar Frans...bagaimanapun juga dia masih darah daging kami. Dia dulu berada di perut ibumu 9 bulan , seperti kalian juga...hanya saja kesalahan kami yang mengambil bayi salah..." ucap sang Ayah yang sejak tadi diam saja.

"Baik, baik aku mengerti. kita lihat saja dulu.. kalau dia memang pergi dari rumah ini, maka kita baru akan mencari dia. tapi aku yakin Tidak lama lagi dia akan datang untuk meminta maaf pada kita dan Jeni..." ucap Frans dengan nada yakin. tapi kali ini perkiraannya salah. dia tidak akan pernah bisa membawa Kirana kembali ke rumah itu lagi . Mereka bertiga segera keluar dari tempat itu.

Setelah mengambil Kirana di halte Bus dekat rumah Kirana . Emi membawa Kirana ke rumahnya. Untung saja saat ini kedua orang tuanya berada di luar negri. Walaupun mereka bukanlah orang yang kolot dan membenci orang Miskin, tapi apa yang akan di katakan Emi kalau mereka menanyakan soal Kirana. Dia tidak ingin membuat sang Sahabat semakin sedih. Tak berapa lama mereka telah sampai di depan sebuah rumah besar yang terlihat cukup mega. Walaupun rumah ini lebih kecil dari rumah besar keluarga Xio. Namun tatanan rumah terlihat mewah. Saat melihat mobil milik Nona muda mereka datang, penjaga pintu gerbang yang terdiri dari dua orang itu terlihat dengan sigap membukakan pintu gerbang . Mobil Emi segera masuk kedalam halaman rumah besar milik Keluarga Hong .

"Ayo turun...kau tinggal di rumahku dulu selama kita mencari Rumah kontrakan untukmu..." ucap Emi.

"Baik... " Ucap Kirana.

Mereka segera turun dari mobil. Dan Emi segera membawa Kirana masuk kedalam rumah. Saat melakui ruang tamu, mereka bertemu dengan kepala Pelayan.

"Nona Muda Emi, Nona Kirana.. Kalian datang.. Selamat siang Non..." ucap pria paruh baya yang memang sudah mengenal Kirana .

Sebagian pelayan Emi memang sudah mengenal Kirana. Sebab Kirana sering mampir kerumah besar itu walau cuma sebentar saat pulang sekolah. Mereka berdua memang satu sekolah dan satu kelas di SMA Taruna 1 Begitu juga dengan Jeni mereka satu sekola di SMA Taruna 1. Hanya saja Jeni merupakan murid terbaik sepuluh besar. Sedangkan Kirana adalah murid yang sering mendapatkan Nilai O. Itu semua dia lakukan atas keinginan kedua orang tuanya dan sang Kakak tertua . Semua itu Mereka lakukan agar Lebih menonjolkan Jeni di Sekolahan. Mereka tidak menginginkan Kirana terlihat lebih baik dari Jeni.

Emi membawa Kirana masuk kedalam salah satu kamar yang ada di lantai dua. .

"Kau tidur saja dengan tenang di sini. Di sebelah merupakan kamarku. Dan sekarang mandilah dulu. Aku akan membawakan baju ganti untukmu..." ucap Emi pada Kirana .

"Tidak Em...aku masih punya sedikit uang, aku akan membeli baju sederhana asal layak di pakai..." ucap Kirana.

"Rana...kau sahabatku, aku tidak mungkin membiarkan kau mengalami semua ini sendiri. Baju yang ku berikan padamu belum pernah aku pakai, jadi jangan kau menolak pemberianku Okey..." ucap Emi dengan wajah terlihat sedih.

"Baiklah aku akan menerimanya..." ucap Kirana lembut . Sebenarnya dia tidak semiskin itu. Dia masih memiliki uang yang cukup banyak untuk melanjutkan hidupnya. Uang ini dulu di kehidupan lalunya tidak pernah dia gunakan. sebab dia tidak sempat mengeluarkannya . Kalau tidak dia akan ketahuan siapa dia sebenarnya . Dan itu dia lakukan hingga sampai akhir hidupnya, Dia tidak sempat menggunakan semua miliknya.

Kirana segera mandi dan menggunakan baju pemberian sang Sahabat. Saat dia selesai berganti baju, Emi masuk untuk mengajak Dia makan.

"Rana... makan Dulu ya... Setelah itu kau harus berjanji menceritakan semua yang terjadi ..." ucap Emi.

"Baik...aku akan menceritakan semuanya padamu..." ucap Kirana.

Terlihat senyuman di wajah sang sahabat. Mereka segera keluar dari kamar itu . mereka turun ke lantai bawa dan berjalan ke meja makan. Ketika sampai di ruang makan , terlihat di atas meja makan tersedia banyak sekali makanan. Melihat itu Kirana tersenyum,

"Apakah kau makan sebanyak ini Em..."ucap Kirana Menggoda.

"Tentu saja tidak... Aku menyuruh bibi melebihi makanan karena ada kau..." ucap Emi.

"Aku fikir kau makan sebanyak ini..."kata Kirana kembali menggoda.

"Mana mungkin...kau fikir perutku gudang makanan..." ucap Emi dengan mata melotot marah . Kirana tertawa melihat sikap sang sahabat .Saat di meja makan Kirana hanya ada Dia dan Emi . Melihat itu Kirana bertanya.

"Kedua orang tuamu kemana...?" kata Kirana .

"Mereka pergi ke tempat Kakak...kak Antoni istrinya melahirkan..." Ucap Emi. Emi hanya memiliki satu kakak yaitu Antoni yang tinggal di Jerman .

"Kenapa kau tidak ikut...?" tanya Kirana.

"Apakah kau tidak ingat, dua minggu lagi kita menghadapi ujian sekolah..." ucap Emi.

"Aah aku lupa..." ucap Kirana. Mana bisa dia ingat. Dia jarang kesekolah. Dia akan melakukan perbuatan seperti anak nakal yang tidak bisa di didik. Dan semua itu karena tekanan dari keluarga kandungnya. Jangan di tanya soal hinaan. Soal hinaan dan Buliyan sudah biasa dia terima. Mereka tidak akan pernah tahu siapa gadis bodoh yang ada bersama mereka.

"Maaf...aku juga lupa kalau kau sudah beberapa minggu tidak masuk sekolah. apakah Kakak tertuamu tidak memberitahu apapun padamu. ?" tanya Emi dengan wajah heran .

" Tidak...Soal apa ..?" tanya Kirana masih dengan wajah heran.

"Mereka memang keterlaluan. Tapi tidak masalah...untung saja kau sudah keluar dari rumah besar itu... Ini soal Kau tidak masuk sekolah terlalu lama . Aku dengar kepala sekolah akan mengeluarkan kamu dari sekolah, Jika saat kita masuk nanti kau tidak masuk juga..." ucap Emi.

Seketika Kirana teringat masa lalunya. Saat dia keluar dari hukuman sang Kakak, tiga hari kemudian, mereka masuk sekolah. Dan dia segera di panggil oleh kepala Sekolah dan dia hampir di keluarkan dari sekolah. dengan susah paya Dia meminta untuk tidak di keluarkan. Semua itu hanya karena dia takut tidak dapat perhatian dari keluarganya. Dan akhirnya kepala Sekolah memberi kesempatan pada Kirana untuk tetap masuk sekolah. Mengingat semua itu, Kirana tersenyum sinis. Kebodohan dia hanya karena ingin mendapatkan kasih sayang keluarganya membuat dia melupakan harga dirinya . Mengingat semua itu, Tekad di dalam hatinya tumbuh . Dia bertekad untuk membuat mereka marah . Dia akan membuat Mereka tahu siapa dia secara perlahan. Dia ingin mereka menyesal telah membuang Dia.

"Mereka memang menginginkan aku keluar dari sekolah ...karena itu Mereka tidak memberi tahu aku..." ucap Kirana.

"Rana .. Dalam dua minggu ini, kita akan belajar dengan benar. Aku ingn kau mengalahkan si manusia berwajah dua itu..." ucap Emi dengan wajah kesal .

"Jangan khawatir Em...kita akan melihat dia marah karena kekalahannya. Lihat saja nanti..." ucap Kirana pada sang sahabat

"Kalau begitu kita akan belajar bersama..." kata Emi dengan wajah gembira.

"Baik...kita belajar bersama..." ucap Kirana sambil tertawa gembira.

."oh Ya Em...besok kan kita masih Libur, bagaimana kalau kita mencari tempat tinggal untukku , kita cari rumah Kontrakan atau rumah Kos- kosan " ucap Kirana lagi.

"Rana...apakah kau tidak suka tinggal di sini...?" tanya Emi .

Melihat sikap sang Sahabat yang terlihat Sedih, Kirana tertawa pelan.

"Em...bukannya aku tidak suka tinggal disini. Tapi aku tidak ingin kau akan kena masalah karena diriku. Jadi lebih baik aku mencari tempat tinggal sendiri. Kau tahu maksudku kan...?" kata Kirana sambil memeluk sang sahabat. Kini mereka sudah berada di dalam kamar Kirana kembali . Terlihat Emi menatap Kirana dengan wajah sedihnya. tak lama dia berkata.

"Baiklah kita besok mencari rumah kontrakan buatmu tapi kalau bisa yang dekat sini saja Ya ... Nanti kita bisa jalan ke sekolah bersama-sama.." ucap Emi.

"Iya. Tapi lebih baik kita cari yang dekat sekolahan saja dulu.. Agar aku tidak terlalu jauh dari sekolah...". ucap Kirana.

"Baiklah kalau itu yang kau suka.. " ucap Emi.

"Rana ..sebenarnya apa yang terjadi denganmu saat setelah pesta ulangtahun Itu..?" tanya Emi. Terlihat wajah Kirana sedikit murung. perlahan dia berkata.

"Aku di hukum kakak di gudang. Dan baru tadi di bebaskan..." ucap Kirana dengan wajah santai.

"Apaa...kau di hukum ..? Dan baru sekarang mereka membebaskan dirimu ...? apa mereka sudah gila...!" seru Emi marah.

"Mereka tidak menyukaiku Em..jadi tidak masalah kalau mereka menyiksaku. Dan kau tahu sendiri kehidupan ku di sana bagaimana..." ucap Kirana lagi.

"Gila...mereka memang benar- benar gila .. Mereka membela gadis yang bukan Putri atau saudara Kandung mereka. Tapi malah menyiksa putri kandung mereka sendiri. darah daging mereka. ..." ucap Emi kesal dan Marah.

"Sudah jangan marah...tidak ada gunanya Em. bukankah aku sekarang sudah terbebas dari mereka...?" kata Kirana lagi.

"Benar Katamu Ran... Kau sekarang sudah jauh dari mereka. ,mereka tidak akan bisa menyakitimu lagi.." ucap Emi dengan wajah terlihat sedih.

"Jangan bersedih lagi. ayo kita tidur.... besok kita akan keluar untuk mencari rumah untukku..." hibur Kirana .

"Benar katamu. Kau sekarang sudah bebas dari mereka. kau sekarang bisa hidup mandiri. Ya sudah istirahatlah....Aku akan kembali kekamarku. Selamat malam Rana..." ucap Emi yang langsung bangkit dari pembaringan.

"Malam Em..." jawab Kirana .

Emi segera keluar dari kamar Kirana. Setelah kepergian Emi. Kirana langsung mengambil Ponselnya. Dan mengganti kartu yang sudah tiga tahun tidak dia pakai. Mengisi batrai yang hampir habis. Dan saat Kartu mulai aktif kembali, Kirana bisa melihat banyak panggilan dan Wa yang masuk tiga tahun yang lalu. Melihat itu, Rana tertawa sedih. Demi mencari cinta saudara dan orang tua kandung ,dia melepas semua ini. Setelah daya terisi, Rana langsung mengirim kabar pada seseorang .

*Bos... apakah kau masih membutuhkan diriku...?* tulis Rana.

Tak butuh waktu Lama terlihat balasan sudah di kirim.

*Dasar gadis nakal... di mana saja kau... Aku sudah mencarimu selama tiga tahun ini tapi kau tidak ada . di mana saja kau.?" tulisan itu membuat senyum Rana mengembang,

*Jangan marah Bos...bukan kah aku telah menghubungimu...aku butuh uang carikan pekerjaan untukku...* tulus Kirana.

Dia bos besar sebuah perusahaan besar. Walaupun mereka dekat bagai ayah dan anak. tapi pria di sebrang tidak pernah bertemu dengannya. Mereka hanya berkomonikasi dengan ponsel. Dan jika Bos besar ingin bertemu dengan dia, Kirana akan menolak dengan cepat. Tapi Bos besar yang bernama tuan Dion tidak bisa marah dan menolak Kirana . Karena Dia membutuhkan kecerdasan Kirana.

*Ak..kau butuh uang berapa.. Apakah uangmu habis...?* ucap tuan Dion heran . Ak adalah nama samaran Kirana. Kepanjangan dari nama Kirana Yaitu Alexa Kirana . Namun Banyak orang yang tahu namanya hanyalah Kirana.

"Tidak juga sich Bos...masih banyak, tapi Aku lama Tidak menggunakan kartu Kriditku . hanya saja aku butuh pekerjaan untuk mendapatkan uang lebih banyak lagi..." jawab Kirana .

"Nak...Proyekmu sudah tiga tahun ini terbengkalai, apakah kau tidak mau meneruskannya...." ucap tuan Dian Perlahan. Dia takut gadis Jenius ini akan marah.

"Baiklah akan aku selesaikan . Tapi carikan aku Pekerjaan..." ucap Kirana lagi.

"Ak...Masihkah kau mencari pekerjaan lain, proyekmu itu akan bernilai Ratusan milyar dolar jika sudah kau selesaikan. lalu untuk apa lagi kau mencari pekerjaan..." seru tuan Dion marah.

"Itu sangat mudah Bos...dalam waktu Enam bulan aku akan menyelesaikannya. Sebenarnya aku bisa menyelesaikan dalam watu lebih cepat lagi. tapi dua minggu lagi aku harus ujian sekolah..." ucap Kirana dengan tenang.

"Apaaa...sekolah...? kau sekolah...?kau masih butuh sekolah...? tanya Tuan Dion dengan nada suara kaget.

"He he he...aku menjadi murid SMA...Bos aku itu masih kecil lo..."ucap Kirana sambil tertawa kecil .

Tentu saja Tuan Dion kaget. Apakah otak Kirana yang Jenius itu butuh sekolah lagi. Lalu bagaimana dengan teman- temannya... jerit hati Tuan Dion . Kirana dan tuan Dion bercakap- cakap sebentar sebelum akhirnya Kirana Mengakhiri pembicaraan mereka .

Ke esok harinya setelah makan pagi berdua, Kirana dan Emi keluar untuk mencari rumah Kontrakan. Tapi sebelum itu , Kirana masuk Bank terbesar di Negara K untuk mengambil semua barang yang Di titipkannya sebelum Dia masuk kedalam rumah Keluarga Xio. Setelah Mengambil semua barangnya, Kirana menemui Kembali Emi. mereka segera mencari Rumah kontrakan di dekat Sekolah SMA Taruna 1 .

Untunglah tak seberapa jauh dari sekolahan tersebut, Kirana dan Emi mendapatkan Apartemen yang lumayan bagus. Dan Kirana semakin senang karena dekat dengan taman kota . Ruang apartemen Kirana ada di lantai empat . Apartemen hanya terdiri dari satu ruang kamar tidur yang tidak terlalu lebar , satu ruang tamu. Dapur dan ruang makan yang berdekatan. Dan saat berdiri di balkon kamar, Kirana bisa melihat ke Indahan taman kota. Melihat semua itu Kirana langsung jatuh Cinta.

"Em...aku ambil yang ini saja. Tempatnya aku suka..." ucap Kirana gembira .

"Hey.. aku juga senang Ran..kita ambil yang ini saja. Ini juga tidak terlalu jauh dari rumahku dan juga Sekolah . Dan sangat jauh dari rumah orang tuamu..." ucap Emi.

"Baiklah kalau begitu kita ambil yang ini saja..." ucap Kirana.

Mereka segera keluar dari tempat itu. Ketika keluar ruangan apartemen , mereka bertemu dengan petugas pemasaran Apartemen tersebut. .

"Bagaimana ..apakah kalian berdua cocok dengan apartemen ini...." tanya wanita Cantik di depan mereka dengan sikap ramah.

"Tentu kak..aku akan mengambil apartemen ini.." ucap Kirana.

"Baiklah kalau begitu kita kekantor..." ucap Wanita itu dengan wajah gembira.

Mereka segera berjalan mengikuti wanita itu. Setelah menyelesaikan Prosedur kepemilikan apartemen , Kirana dan Emi segera kembali ke rumah Emi. Mereka memilih besok Kirana akan menempati Apartemen barunya . Kirana tidak usah memikirkan perabotan yang harus dia beli. Sebab apartemen itu sudah lengkap isinya. Apartemen ini memang sangat baik di dalamnya barang- barang yang ada sangat mewah. Mungkin hanya standar di bawah apartemen Mewah.

Ketika sampai di Rumah Emi ternyata Mama dan Papa Emi sudah kembali. Dan saat mereka melihat sang Putri berjalan masuk kedalam rumah bersama seorang gadis cantik yang mereka tahu sahabat sang Putri, mereka tersenyum dan Menyapa.

"Kirana... Dari mana kalian...?" tanya Mama Emi.

"Om , Tante. Selamat sore..." ucap Kirana merasa bersalah telah mengajak Emi pergi.

"Mama , Papa kalian sudah datang... kenapa tidak memberi tahu Emi kalau kalian akan kembali ..Bukankah Emi bisa menjemput kalian..." ucap Emi sambil mendekat kepada kedua orang tuanya dan memeluk mereka. Melihat itu, hati Kirana sangat iri. Namun dia hanya bisa tersenyum masam.

"Ada paman Yu yang menjemput Ayah...lalu kalian ini dari mana...?" kata Ayah Emi yang bernama Tuan Hong Yan .Emi tanpa meminta persetujuan dari Kirana segera menceritakan masalah yang di hadapi Kirana. Mendengar semua itu, terlihat kemarahan di wajah Tuan Hong Yan Ayah Emi.

"Mereka itu sudah gila... Mana bisa mereka membuang Putri Sendiri dan lebih memilih Putri Angkat...dasar manusia bodoh...!" seru Ayah Emi marah.

"Nak...untunglah kau sudah keluar dari rumah keluarga gila itu. kalau tidak, hidupmu akan semakin menderita. tapi jangan khawatir, kau sahabat Putriku. jadi anggap saja kami pengganti kedua orang tuamu Yang gila itu..." ucap Kembali tuan Hong Yan. Mendengar ucapan tuan Hong Yan , Kirana merasakan perasaan hangat dalam hatinya.

"Trimakasih Om...Rana bersyukur bisa bertemu dengan Om dan Tante . Rana bahagia masih ada orang yang peduli pada Rana..." ucap Kirana dengan wajah haru.

"Tak apa..kau bisa tinggal disini sesukamu.." ucap nyonya Yunli ibu Emi.

"Maaf Tante... besok pagi Rana akan keluar dari rumah ini.sebab tadi Rana sudah menyewa rumah kecil untuk Rana tinggal. Mendengar ucapan sang sahabat yang berbohong, terlihat Emi kaget. namun dia tak ingin bertanya saat mereka masih berada di depan kedua orang tuanya.

"Kenapa kau mesti menyewa Rumah nak... kau bisa tinggal di sini sesukamu. kau lihat sendiri masih banyak kamar kosong di sini..." ucap Nyonya Yunli .

"Tidak tante...Rana tak ingin anda mendapatkan masalah. jadi biarkan Rana tinggal di rumah kontrakan saja. dan soal datang kemari, Rana akan sering kemari untuk belajar bersama Emi. ." ucap Kirana

"Baiklah kalau itu mau kalian. ya sudah kalian mandi dulu nanti akan tante panggil saat makan malam..." ucap nyonya Yunli lagi.

"Trimakasih Tante...kalau begitu kami undur diri..." Ucap Kirana . Mereka segera berjalan ke lantai dua menuju kamar mereka.

Sedangkan di rumah Tuan Xio, terlihat Tuan Xio dan Istrinya serta kelima Putra Putri mereka sedang makan bersama. entah kenapa mereka semua bisa makan bersama. dan saat mereka selesai makan, mereka duduk bersama di ruang keluarga . Terlihat Jeni sedang duduk dengan manja di sebelah sang Ibu.

""Frans...apakah kau sudah menemukan gadis itu...?" tanya Nyonya Lilian sang Ibu.

"Belum bu...aku sudah menanyakan pada teman satu kelasnya, tapi mereka tidak tahu. gadis itu di sekolah tidak memiliki teman..." ucap Frans .

"Bagaimana bisa seperti ini...bagaimana juga Dia keluarga kita..cobalah kau cari dia...atau mungkin Jeni tahu teman dekat Rana..." ucap Tuan Xio.

"Rana...?memang kenapa dengan Rana Kak...?" tanya Kakak kedua si Leonardo.

"Dia pergi dari rumah ini..." ucap Frans dingin.

"Apaa...Rana pergi dari rumah ini...? kenapa dia pergi kak...?" tanya Leo dengan wajah terlihat kaget dan tegang .

"Empat hari setelah aku mengurung dia di gudang, Kami meminta dia untuk meminta maaf pada Jeni. tapi dia tetap kekeh tidak mau meminta maaf...dan aku menakutinya mengusir dia keluar dari rumah ini. tapi dia malah berkata. kalau tanpa aku usir pun dia akan keluar dari rumah ini..dan sampai sekarang dia belum pulang..." ucap Frans .

"Kak...jadi setelah kejadian itu kau mengurung dia selama itu..?apa kau gila..dan kau tahu.. sebenarnya kejadian itu dia memang tidak bersalah. ada teman yang telah sengaja membuat dia terjatuh...dan itu memang di sengaja agar kita marah padanya. Dan kini aku mendengar kalau dia kau kurung selama itu kak...kau gila ya...!" teriak Leo dengan perasaan sakit.

Saat kejadian itu dia merasa kejadian itu sangat janggal. Karena itu dia melihat CCTV. di sana dia melihat kejadian yang sebenarnya. Dan saat dia menemui orang yang sengaja membuat Kirana jatuh , Pria itu berkata kalau Jeni yang menyuruh dia melakukan semua itu. Mulanya Leo tak percaya. Namun saat dia melihat surat dan uang yang di tunjukkan pria itu, Leo sangat marah . dan dia akan mengatakan pada kedua orang tuanya dan saudaranya . Namun sayang sekali. saat dia keluar dari rumah anak laki- laki itu, telfon datang dari rumah sakit. ada pasien dalan keadaan gawat. akhirnya dia tidak bisa kembali kerumah. dan dalam lima hari ini , Karena kesibukannya dia tidak bisa kembali kerumah . hanya saat ini saat dia selesai Mengikuti Konfrensi Dokter bedah , dia langsung pulang kerumah orang tuanya . dan kini dia mendengar cerita tentang Kirana . Mendengar ucapan Leo, terlihat Frans dan kedua orang tuanya saling berpandangan. terlihat wajah mereka sangat keruh . mereka tak menyangka kalau kejadiannya bisa seperti ini. Mereka memang tidak melihat CCTV. . Mereka langsung menghukum Kirana . Sedangkan Leo terlihat menatap Jeni yang terlihat berwajah Pucat. ada kemarahan di mata Leo saat menatap Jeni.

udahan dulu ya...aku lanjut besok lagi...

Jangan lupa like, vote dan komennya aku tunggu.

Bersambung.

MASUK SEKOLAH.

Mendengar ucapan Leo, terlihat Frans dan kedua orang tuanya saling berpandangan. terlihat wajah mereka sangat keruh . mereka tak menyangka kalau kejadiannya bisa seperti ini. Mereka memang tidak melihat CCTV. . Mereka langsung menghukum Kirana . Sedangkan Leo terlihat menatap Jeni yang terlihat berwajah Pucat. ada kemarahan di mata Leo saat menatap Jeni. Kini dia mulai sadar Apa yang sedang terjadi .

Dia teringat dengan Mimpi panjangnya beberapa hari yang lalu , Di mana dalam Mimpi itu mereka masih membuly dan menyakiti Kirana. Namun saat mereka berada di Vila, Dia terselamatkan dari Bencana kebakaran dan ledakan Mobil sang Kakak Karena pertolongan Kirana yang tulus. dan semua itu hanya Karena ulah Jeni yang tak bertanggung jawab melempar petasan entah sengaja atau tidak, Petasan itu terlempar masuk kedalam Mobil sang Kakak. semua itu seperti Kenyataan. dan Kirana lah yang telah menolong Dia. . dan dia mati di dalam Mobil yang terbakar.

Di salam kobaran api Yang menyala besar, Leo Seperti tatapan sang Adik saat Kakak pertama membawa dia dan Jeni menjauh, sang adik menatap mereka dengan penuh kekecewaan dan terluka. sedangkan dia tahu kesalahan itu bukan Kirana yang melakukannya . Karena tidak tahan, Dia berbalik untuk menolong sang adik, tapi ledakan Mobil membuat tubuh Kirana habis di telan api. Mobil pemadam kebakaran yang datang Terlambat hanya bisa menyisahkan kerangka Mobil dan tubuh Kirana yang tinggal jasad hitam terbakar. dalam Mimpi Leo hanya bisa menangis menyesali kebodohannya. tak terasa air mata mengalir di Pipinya kembali . dan saat ini dia tahu sang adik Menderita. Dia menatap sang Kakak dengan tatapan kesal.

"Kak...kenapa kalian tidak melihat dulu apa yang terjadi Sebenarnya, kenapa kalian menghukum orang yang tidak bersalah. apakah kalian akan melakukan itu jika Jeni yang Ada di tempat Kirana..." ucap Leo dingin.

Frans dan kedua orang tuanya kaget mendengar ucapan Leo. Ada apa dengan Leo. adik keduanya ini memang tidak pernah perduli dengan Kirana, dia tidak ikutan memarahi Kirana. dia dingin pada Kirana. dia hanya diam saja jika Keluarga ini menghukum Kirana demi membela Jeni. tapi kenapa dia seperti marah saat mendengar Kirana di hukum Kali ini.

"Ada apa Leo... kenapa Kau marah...?" tanya sang Ayah.

"Karena kalian keterlaluan , kalian belum tahu kesalahan Kirana . tapi kalian menghukum dia . apakah kalian lupa Siapa dia... demi Jeni bahagia, kalian menyakiti Kirana yang nyata Putri dan saudara kandung kalian. " ucap Leo sambil berdiri dan melangkah pergi . membuat semua orang yang Ada di sana terpanah tak percaya .

Putra Ketiga tuan Xio terlihat diam menatap sang kakak pergi. tak lama dia juga ikut keluar dari tempat itu. Dia berjalan ke arah kamar sang Kakak. Ketika sampai di sana, ternyata pintu kamarnya tertutup. perlahan dia mendekati dan mengetuk pintu kamar nya.

"Kak...boleh aku masuk...?" ucap Erik dari luar kamar.

"Untuk Apa...?" terdengar suara Dari dalam kamar .

"Ada sesuatu yang ingin aku tanyakan..." ucap Eric (Frederic) perlahan.

"Masuklah...." jawab Leo (Leonardo) dari dalam kamar.

Dengan perlahan pintu terbuka. dan terlihat Eric masuk kedalam kamar . Eric melihat sang Kakak berdiri di dekat jendela sambil menatap keluar kamarnya. Dia berjalan kearah Leo setelah menutup pintu.

"Ada apa Kau datang kemari...?" kata Leo datar.

"Kak...apa benar yang Kau katakan tadi...?" tanya Eric dengan tatapan tak percaya.

"Apakah aku suka main- main...?" tanya sang Kakak dingin.

"Tapi Dari mana Kau melihat semua itu, bukankah CCTV saat itu sedang rusak...?" tanya Eric keheranan.

"Rusak ..? Siapa bilang...!" tanya Leo semakin dingin.

"Dua hari yang lalu saat aku memeriksa CCTV aku melihat kalau Kejadian di ulangtahun Jeni tidak Ada. Dan kebetulan Jeni lewat. dia lalu berkata Kalau CCTV pada saat itu rusak. dan Kakak pertama membetulkannya ke esokan harinya..."Eric menjelaskan. .Mendengar ucapan Erik Terlihat cibiran di wajah Leonardo.

"Begitu kata Dia ...? lalu Ini apa..." ucap Leo sambil menunjukkan CCTV hari itu , yang telah dia kirimkan ke Ponsel miliknya . Entah kenapa saat itu dia ingin mengambil hasil video yang telah dia lihat. dan ternyata ini masalahnya. Mungkin tuhan ingin Menunjukkan kebenarannya. Mungkin setelah kejadian itu , Jeni telah menghapus rekaman Vidio hasil pengambilan CCTV hari itu. Dengan enggan Eric menerima ponsel sang Kakak. Dan Saat melihat apa yang Terjadi saat itu dari dalam Ponsel Sang kakak, Eric sangat kaget. wajah nya terlihat memucat. Tak lama berganti memerah .Kemarahan dan ketidak percayaan jelas terlihat di wajah nya

 "Kak..lalu Siapa yang menghapusnya..? dan Siapa Pria Muda ini..." tanya Eric dengan wajah memerah.

"Pasti itu Jeni adik kesayangan kita yang telah menghapusnya. Karena dia tahu kita akan melihat CCTV . Dan pria Muda itu bukan anak SMA Taruna 1 tapi pria luar yang di bayar Jeni untuk melakukan perbuatan itu...ucap Leo yang membuat Eric menatap sang Kakak tak percaya.

"Kak...Kau telah mendatangi Pria itu...?" ucap Eric menahan perasaannya. Dia berharap sang Kakak hanya menuduh atau salah paham pada Jeni saja.

"Saat itu juga aku mencari keberadaan nya. dan aku Menemukan Dia di Club Malam . dan aku sempat menghajar dia Karena dia tidak mau mengaku....dia Pria pengangguran yang Mengenal Jeni. Jeni membayar dia cukup lumayan untuk perbuatan nya " ucap Leo dengan nada kesal dan marah .

"Kak...apakah Selama ini kita di bodohi Jeni..?" kata Eric setelah terdiam cukup lama.

"Entahlah...tapi aku akan mengetahuinya setelah melakukan penyelidikan..." ucap Leo lagi.

"Aku akan mencari tahu juga kak.. " kata Eric.

"Masalah ini jangan sampai dia tahu kalau Kita telah mencurigai dia..." kata Leo dingin.

"Benar...kita akan mencari buktinya. Baiklah aku pergi dulu kak , lagi pula aku akan mencari adik kita terlebih dahulu. aku takut terjadi masalah padanya..." ucap Eric.

"Aku juga akan segera mencari dia. kita tahu kalau ibu pengasuhnya yang di desa telah tiada. lalu kemana dia pergi sekarang.. " ucap Leo dengan nada Khawatir . Eric segera keluar dari kamar sang Kakak.

Sedangkan di ruang keluarga , terlihat kedua orang Tua Kirana serta kedua kakaknya dan Jeni masih berada di sana. melihat Kakak kedua mengucapkan kata- kata tadi, dia ketakutan kalau pria itu telah membongkar Rahasianya pada sang Kakak.

Namun untuk menemui kakak kedua, dia masih tidak bisa, Karena sang Ibu terlihat masih Syok mendengar ucapan kakak kedua tadi. dia harus bisa menahan perasaannya .

"Jen. apakah Kau tahu teman Kirana...?" tiba- tiba terdengar suara sang Kakak tertua memanggil Namanya.

"Aku tidak tahu Kak...aku jarang mendatangi kelas nya...." ucap Jeni. terlihat sang Kakak Sedikit resah Jeni menjadi Khawatir . Dia takut sang Kakak akan mengintrogasi dirinya.

"Maaf kak...aku ingin kebelakang dulu..." ucapnya perlahan sambil berdiri dari tempat duduk nya.

"Pergilah...hari juga sudah malam , istirahatlah..." ucap sang Kakak.

"Baiklah ...kalau begitu Jeni pergi dulu kak.. Selamat malam Kak Frans, Ayah, Ibu dan Kak Elgar..." ucap Jeni lembut. dia mencium sang ibu .

"Selamat malam sayang...." ucap sang Ibu.

Jeni segera melangkah keluar dari ruang keluarga . tapi dia Bukan nya kembali kekamarnya, dia berjalan cepat menuju kamar Kakak Keduanya. Ketika sampai di sana, dia melihat pintu kamar kakak kedua tertutup . dan saat dia mendengar kan suara dari pintu Kamar, dia tidak mendengar suara apapun di sana. dan dia mencoba Membuka pintu yang tertutup itu , ternyata pintu kamar terkunci. dengan kesal dia berjalan kembali kekamarnya. tanpa dia sadari kalau Ada sepasang mata memperhatikan perbuatan nya. dan terlihat senyuman sinis di bibirnya.

####

Keesokan harinya Kirana pamit pada kedua orang tua Emi. Dan tanpa bisa di tolak, mereka memberi berberapa makanan ringan , daging, sayur dan buah. Serta bahan makanan sehari- hari . Tentu saja Karina kaget dan heran. Kapan mereka membeli semua bahan makanan ini. Tapi pertanyaan di dalam hati Kirana terjawab saat Mama Emi berkata.

"Tadi malam tante dan Om keluar. Dan kebetulan kami melewati supermaket .. Akhirnya kami berbelanja . tanpa Tante sadari, belanjaan Tante terlalu banyak, jadi bawa saja untuk bersediaan di Apartemen milikmu." ucap wanita cantik itu saat melihat Kirana menatap bahan yang dia berikan. Mendengar ucapan dari mama sang sahabat, perasaan Kirana menghangat. Dia tahu pasti mereka sengaja membelinya .

"Trimakasih tante.. Maaf Rana telah merepotkan tante..." ucap Rana sambil menahan air mata yang ingin keluar.

"Tidak usaha berterimakasih , Kau sahabat Emi.Jadi kau juga putri Kami...tenang saja sayang...kalau Ada masalah, datang lah ke Tante Atau Om mu ini..." ucap Nonya Hong .

"Trimakasih Om, Trimakasih Tante. Kalau begitu Rana pamit dulu.." ucap Kirana penuh haru .

"Ingat kalau ada yang kau butuhkan, kau bisa meminta pada Om, kau bisa datang kemari menemui kami. Atau kau bisa mengatakan pada Emi..." ucap tuan Hong lagi .

"Baik Om...Rana akan mendengar ucapan Om. " ucap Rana sambil tersenyum. Mereka segera keluar dari rumah Emi setelah berpamitan pada kedua orang yang baik hati itu .

Mereka pergi menuju ke apartemen yang di beli Rana dengan menggunakan mobil milik Emi. setelah sampai di apartemen milik Kirana, mereka segera masuk dan menata makanan kedalam lemari es. Setelah itu Kirana mulai membersihkan tempat itu. Mereka juga keluar untuk membeli bahan makanan yang belum Kirana Punya. Juga beberapa baju untuk Kirana. Setelah kedua tangan mereka penuh dengan kantung belanjaan , mereka segera kembali ke apartemen. Terlihat kebahagiaan dimata kedua gadis remaja itu. Saat hari menjelang sore, Emi kembali setelah menikmati masakan yang di buat Kirana.

"Besok aku jemput ya...Jangan berangkat dulu sebelum aku datang.. " ucap Emi.

"Baik Nona... Aku akan menunggumu..." ucap Kirana sambil tertawa . Emi bahagia melihat tawa bahagia Kirana . Dia segera pergi dari apartemen Kirana.

Keesokan harinya seperti yang telah mereka sepakati berdua . Kirana berangkat sekolah setelah Emi menjemputnya . Hanya beberapa menit saja , mereka telah sampai di sekolah , letak sekolah memang tidak terlalu jauh dari apartemen Kirana. Namun saat mereka ingin keluar dari mobil Emi, tiba- tiba Kirana diam.

"Ada apa Ran...?" tanya Emi.

"Lihat itu...tuan muda Frans sedang mengantarkan tuan Putri..." ucap Kirana sambil menatap kearah pintu gerbang. Dan Emi melihat kakak tertua Kirana berada di sana sedang berbicara dengan Jeni penuh kasih sayang. Melihat itu terlihat Emi sangat marah.

" Dasar keluarga aneh.. Darah daging sendiri di buang, malah menyayangi orang lain..." ucapnya penuh kemarahan.

"Jangan marah Em...mereka bukan lagi keluargaku, jadi tenang saja. Aku sudah tidak sakit hati lagi melihat mereka..." ucap Kirana sambil tersenyum pada sang Sahabat.

"Baguslah kalau itu yang ada di otak dan hatimu.Dengan begitu kau tidaklah merasakan sakit hati lagi .." ucap Emi dengan perasaan lega .

"Tentu...kali ini aku tidak akan sebodoh tiga tahun yang lalu..." ucap Kirana.

Setelah melihat Sang Kakak pergi dan Jeni sudah berjalan kekelasnya bersama para sahabatnya, Kirana dan Emi baru keluar dari mobil Emi. Mereka berjalan menuju kelas dengan tenang. Dan saat mereka masuk terlihat kelas yang tadinya ramai menjadi sepi. Mereka menatap pada Dua orang yang masuk kedalam kelas. Tak lama terdengar suara salah satu dari mereka.

"Cih...kenapa si bodoh itu masuk kembali.. Apa yang dia cari..." Ucap seorang gadis cantik meremehkan Kirana.

"Aa..paling- paling dia hanya akan mencari perhatian Reza...Bukankah dia cinta mati pada si pintar Reza..." ucap Gadis yang lain.

"Ck kasihan dia...dia terlalu tinggi keinginannya. Mana mungkin Reza mau padanya..apa dia tidak malu saat mengejar si Reza. Malah mengaku- ngaku pacar Reza lagi. ha ha ha..terlalu bermimpi dia .." ucap seorang Murid Pria.

"Hey.. Kenapa kalian heran pecundang seperti dia mana mungkin merasakan perasaan malu...Bukanya Reza telah memiliki si Jeni. Kasihan Jeni ...gadis tak tahu malu menginginkan Kekasih nya. hanya seorang anak pungut saja bisa- bisanya mau merebut milik putri si penolong , apa dia tidak punya malu...kenapa dia tidak menyadari siapa dia.. Sebenarnya..." kata seorang gadis yang bernama Pingping di akhiri tawa mengejek pada Kirana . gadis ini yang memang dekat dengan Jeni , berusaha mempermalukan Kirana .

Mendengar semua komentar mereka , Emi merasakan perasaan kesal dan marah. Dia ingin merobek mulut mereka yang telah menghina Kirana. Sebab dia tahu yang sebenarnya. Dia tahu siapa Kirana. Namun saat dia mau maju dan memarahi mereka, dia merasa tanganya di pegang. Dan terlihat tangan lentik Kirana menggenggam lengannya. Terdengar suara lembut Kirana.

"Jangan hiraukan mereka. Biarkan mereka mengatakan apapun itu. Kita lihat saja, siapa yang akan tertawa terakhir kali .." ucap Kirana lembut. Dengan tenang mereka berdua melangkah ke tempat duduk mereka. Emi duduk dengan pria yang memang di kagumi Emi. Dan sepertinya pria itu juga menyukai Emi.

"Ran...kau akan duduk di mana. Hanya tinggal satu tempat duduk di dekat Hanyu..." ucap Emi.

"Tidak masalah , Aku akan duduk di sana.. tenang saja.." ucap Rana dengan tenang.

"Kau yakin...? atau biar ku minta Song He pindah kesana...!" ucap Emi. Song He adalah pria yang duduk di sebelah Emi.

"Tidak usah. aku tidak masalah duduk di sana . tenang saja Em..." ucap Kirana menenangkan Eni. .

"Ya sudah nanti kalau ada masalah bilang saja. " ucap Emi.

"Baik Nona.." goda Kirana sambil melangkah menuju bangku kosong yang ada di sebelah Hanyu. Dengan tenang dia menaruh tas sekolahnya di atas meja. Dan duduk dengan tenang sambil membaca buku pelajaran . Para murid yang melihat tingkah Kirana menahan nafas, siapa yang tidak tahu Hanyu si pembuatan onar sekolah SMA Taruna 1 itu . Mereka melihat Kirana dengan tenang duduk di sebelah Hanyu yang sedang tidur dengan kepala bertumpu pada kedua tangannya di atas meja. Hanyu yang merasakan ada yang mengganggu tidurnya perlahan membuka matanya . Dan dia melihat seorang hadis duduk dengan tenang di sebelahnya .

"Siapa kau...?" terdengar suara beratnya. Mendengar murid di sebelahnya bangun dan berbicara, Kirana menutup Buku yang di baca.

"Kenapa...kau terganggu...?" ucap Kirana dingin. Mata hitam milik Kirana menatap Ganti dengan tatapan dingin. Hanyu terkejut saat menatap wajah cantik namun dingin di sebelahnya.

"Siapa dia..?" perasaan familiar saat menatap wajah itu. Membuat dia bangun dan tidak mengalihkan tatapannya.

"Apakah bangku ini milikmu...apakah kau sudah membeli pada sekolah...?" terdengar suara merdu kembali terucap dari wajah cantik itu. Wajah ini benar- benar cantik apalagi mata persiknya membuat Hanyu tertegun.

"Apa...kenapa tak menjawab apakah aku salah...?" ucap Kirana lagi .

"Kau berani mengusikku...?" tanya Hanyu .

"Apa yang harus aku takuti. Kau manusia, aku juga manusia..." jawab Shen Yue. Mendengar ucapan Kirana , Hanyu tersadar kalau gadis Ini tidak sama dengan gadis lain. . dan dia menjawab.

"Berisik..." ucapnya datar Lalu kembali tidur. Kirana diam dan kembali membaca buku yang dia pegang. Tak berapa lama terlihat dia sibuk dengan iPad miliknya. Dia harus mulai menyelesaikan Proyek yang dia kerjakan. Sebab Proyek ini Sudah terhenti selama tiga tahun. Dan tahun ini Kirana berjanji harus dia selesaikan. Mereka yang tidak tahu, pasti mengira kalau gadis itu sedang bermain Geme. Saat tadi Kirana berbicara dengan Hanyu,. Mereka menyangka pasti gadis bodoh Itu akan di lempar si pembuat onar. Tapi sangkaan mereka ternyata tak terbukti. Si pembuat onar membiarkan saja gadis bodoh itu duduk di dekatnya. Mereka melihat Hanyu kembali tidur. Untunglah tak berapa lama guru Wangli. Yang merupakan wali kelas dari kelas XII E telah masuk kelas.

"Selamat pagi anak- anak bagaimana liburan kalian...apakah kalian sudah belajar untuk ujian minggu depan..." kata pak Wangli sambil menaruh beberapa buku yang dia bawa keatas meja guru. Terdengar suara gaduh para murid. Melihat tingkah sang Murid guru sabar itu terlihat hanya menghela nafas berat.

"Bapak harap pada ujian kali ini , ada sedikit peningkatan nilai kalian, tahun depan penerimaan murid baru di Universitas Gingsong sangat ketat. Bapak harap salah satu dari kalian bisa masuk Universitas itu . jadi tolong Belajarlah dengan benar. " ucap guru Wangli memberi semangat . semua terdiam mendengar ucapan sang guru. Sedangkan Kirana hanya diam sambil jemari tangannya terus di atas iPad nya.

"Kirana...bapak harap kau bisa lulus bersama teman- temanmu. Umurmu paling muda di sini.Jadi bapak harap kau bisa lulus dalam ujian nanti.." ucap guru Wangli dengan sabar. Kirana lupa kalau ulang tahun yang dia lakukan beberapa hari lalu tepatnya ulangtahun Jeni , adalah ulang tahun Mereka yang ketuju belas. Mengingat itu, Kirana tertawa sendiri. Bagaimana bisa dia lupa pada umurnya. Dia Fikir dia masih enam belas tahun .

"Rana...apakah kau mendengar ucapan bapak...?" ucap guru Wangli dengan sabar. Mendengar namanya di panggil, Kirana mengangkat kepalanya menatap pada sang Guru.melihat wajah Kirana, terlihat keterkejutan di wajah sang guru. Dia melihat tatapan dingin dari mata persik milik Kirana .

. "Saya mendengar guru... " ucap Kirana datar. Suaranya yang merdu membuat pria yang sedang tidur membuka matanya kembali . Dia menatap Kiranya yang berwajah dingin dan Cuek. Sang guru terlihat tersenyum sabar.

"Baguslah kalau kau mendengar. Bapak hanya berharap kau bisa lulus dalam ujian nanti..." ucapnya kembali.

"Jangan khawatir guru...Rana berjanji akan membanggakan guru..." ucapnya sambil kembali menekuni IPad nya. Ucapan Kirana membuat tawa para murid yang ada di kelas Kirana. Namun gadis itu tetap cuek saja. Hingga akhirnya guru Wangli menyuruh murid diam. Dan dia mulai mengajar. Guru Wangli merupakan guru Matematika yang sabar namun tegas. Dia mulai menerangkan pelajaran di papan tulus. Namun dia melihat, Kirana masih sibuk dengan apa yang dia lakukan di bangkunya. . Sedangkan Hanyu terlihat masih tiduran. Melihat semua itu, sang Guru hanya bisa menggelengkan kepalanya. Dua jam kemudian, pelajaran guru Wangli berakhir.

"Sekarang kalian kerjakan tugas di halaman 12.. Hari berikutnya, bapak harap kalian mengumpulkannya..." ucapnya sambil mengambil bukunya dan membawa keluar dari ruang kelas XII E yang terkenal dengan kenakalan muridnya. Namun mereka rata- rata anak- anak orang kaya di kota K.

Setelah melihat guru keluar , terdengar suara dari seorang gadis yang ingin mempermalukan Kirana.

"Hey teman- teman...apakah kau dengar tadi...ada seseorang yang berkata kalau dia tidak akan mempermalukan guru Wang...ha ha ha. Apakah dia sadar siapa dia....?" ucap murid wanita yang ternyata Pingping gadis yang memiliki Nilai terbaik di kelas itu.

"Saudara Ping...kenapa kau percaya ucapan dia...semua orang yang bersekolah di SMA Taruna 1 ini tahu siapa dia...murid paling bodoh dan bermuka tebal seperti dia, kenapa mesti kita anggap..." ucap seorang gadis yang memang dekat dengan gadis Pingping. Mendengar semua ucapan teman- temannya, Emi yang sejak tadi sudah sangat marah, akhirnya tidak tahan lagi. Dia berdiri dan berkata.

"Kalian ini keterlaluan Ya... Apa masalah kalian dengan Rana...apakah Rana pernah melukai kalian...? Apakah Rana pernah berbuat jahat pada kalian, Apakah Rana pernah merebut pacar kalian... Kenapa Kalian mengumpat Dia dan menghina dia... !" teriaknya marah.

"Karena kami tidak suka dia berada di kelas ini..." ucap Teman Pingping lagi .

"Oo..apakah sekolah ini milikmu, apakah Ayahmu yang mendirikannya. Si pemilik tidak keberatan Rana sekolah disini , kenapa kau yang keberatan...!" ucap Emi dengan wajah marah.

Seketika anak perempuan itu terdiam. Memang benar kata- kata Emi. Kenapa dia harus marah. Dia juga sekolah di sekolah ini. Namun dia hanya tidak suka pada Rana saja. Gadis itu sekarang terlihat sangat Cantik, Dingin dan angkuh. dia juga merupakan murid paling bodoh di kelas ini. Bukan hanya di kelas ini , tapi dari seluruh kelas XII di SMA Taruna 1 ini, dialah murid yang sering mendapatkan Nilai O.

"Em.. biarkan saja anjing menggonggong asal jangan sampai menggigitmu. Jika itu terjadi. Barulah kau ambil kayu atau besi untuk memukul kepalanya. " ucap Kirana dengan dingin. Dia terlihat tenang dalam berbicara sambil menutup buku yang berisi IPed milik nya. . Sedangkan Murid wanita yang sejak tadi menghina Kirana , terlihat bagai habis memakan lalat, wajahnya merah karena marah.

"Kau.. apa yang kau katakan tadi ha.." Serunya dengan wajah marah.

"Ada apa...? Kenapa Kau marah...apakah kau anjing yang Ku katakan... bukankah aku berkata tentang anjing..." Ucap Kirana dengan wajah tenang. Emi yang melihat semua itu ingin tertawa bahagia. Dia tidak menyangka kalau sang sahabat mampu berkata seperti itu. kalau saja sejak dulu dia bisa seperti itu, tentu dia tidak akan pernah mendapat kan Buliyan dari mereka. namun Emi sangat bahagia melihat perubahan Kirana.

Maaf sampai di sini dulu ya. aku lanjut besok lagi jangan lupa like, vote dan komennya aku tunggu

Bersambung.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!