Sukuna And Baby??
1 l Di bawah langit berbintang
Sebuah malam yang damai di sebuah perbatasan desa. Sang raja kutukan, Ryomen Sukuna tengah menikmati jalan malamnya sampai mata merahnya menemukan sosok kecil di hadapannya.
Gumamnya yang langsung mendapat perhatian anak itu. Gadis kecil itu menoleh dan melihat ke arahnya. Namun, bukan tatapan takut yang biasa ia dapatkan. Gadis itu menatapnya dengan tatapan berbinar.
Sukuna
Apa yang kau lihat, nak?
Sukuna menggeram, mencoba membuat anak itu takut. Namun, anak itu malah tertawa dan menghampirinya.
Gadis itu mengulurkan kedua tangan mungilnya kearahnya. Seperti memberinya isyarat untuk menggendongnya.
Sukuna
Hahh.. Merepotkan sekali.
Sukuna membungkuk dan mengangkat gadis itu dalam rengkuhannya.
Tangan mungil gadis itu mulai meraba wajah Sukuna yang memiliki tato. Sepertinya tatonya itu membuat anak kecil itu penasaran.
Sukuna
Ck, apa yang kau lakukan, hama?
Anak itu hanya terkikik dan lanjut bermain dengan wajahnya.
Sukuna
Kau menyebalkan sekali. Siapa namamu, hama?
Sukuna
Hime lah hama lah, ngga beda jauh. Ku panggil kau "Hama".
Ujarnya dengan seringai yang dibalas oleh tatapan penasaran oleh Hime.
Sang raja kutukan mulai agak kesal karena anak itu tidak bisa memanggil namanya dengan benar.
Seru anak itu dengan senyum cerah.
Sukuna mengalah, ia mendengus kesal dan menatap anak yang ada di gendongannya dengan tatapan sinis. Tetapi Hime tetap menatapnya dengan senyum cerah dan tidak terpengaruh sama sekali dengan rupanya yang seram.
Perhatian Sukuna teralihkan saat tiba tiba kerumunan penduduk datang sembari membawa obor. Kericuhan mulai terdengar menghampiri mereka.
2 l Anak yang terkutuk
Para penduduk datang berbondong bondong sambil berteriak dan membawa obor di tangan mereka.
Penduduk
Dimana anak itu?!
Penduduk
Cepat tangkap dia sebelum ia membawa bala ke desa kita!
Sukuna mengernyit, mata merahnya memicing tajam melihat ke arah para penduduk desa.
Sementara itu Hime tampak gemetar ketakutan. Tangannya menggenggam yukata Sukuna dengan kuat. Anak itu menenggelamkan wajahnya ke pundak Sukuna.
Para penduduk akhirnya menemukan Hime. Namun, keberadaan anak itu membuat para penduduk segan untuk berjalan lebih dekat.
Pasalnya, Hime masih berada di dalam gendongan sang raja kutukan.
Penduduk
Sial, kenapa anak itu harus berada dengannya..
Sukuna melihat ke arah Hime yang ketakutan, sebelum ia menoleh ke arah para penduduk.
Sukuna
Oy, kalian menginginkan anak ini?
Penduduk
A-ah.. Iya, Sukuna-sama..
Penduduk
Jika anda mengizinkan, apakah kami boleh mengambil anak itu?
Sukuna menyeringai sembari menoleh ke arah Hime.
Hime menguatkan cengkeramannya pada yukata Sukuna. Sukuna yang melihat itu pun kembali menoleh ke arah penduduk.
Sukuna
Lihat? Anak ini tidak mau.
Para penduduk melihat satu sama lain. Mereka tampak bingung dan kesulitan.
Sukuna
Kenapa kalian menginginkan anak ini?
Penduduk
Dia anak terkutuk! Dia pembawa bencana!
Penduduk
Ya! Kita harus melenyapkannya!
Para penduduk mulai membuat kericuhan kembali. Hal itu membuat Hime semakin takut dan semakin menempel dengan Sukuna.
"Anak terkutuk" Mendengar kata itu entah kenapa membuat Sukuna merasa nostalgia.
Sukuna
Hmph! Ambil saja anak ini kembali.
Hime
T-tidak! Aku mohon.. Mereka ingin membunuhku..!
Hime semakin menguatkan cengkeramannya pada Sukuna. Matanya tampak berkaca kaca saat ia memohon.
Sukuna melihat ke arah anak itu dengan sedikit rasa iba. Ia mulai berpikir apa yang akan ia lakukan.
3 l Rumah baru?
Para penduduk saling menatap satu sama lain.
Sukuna
Aku bilang, enyahlah!
Penduduk
T-tapi Sukuna-sama..
Penduduk
Anak itu akan membuatmu kesal. Lebih baik kita melenyapkannya.
Sukuna
Tidak, hama ini akan tetap bersamaku.
Sukuna menatap para penduduk dengan tatapan memicing tajam sebagai peringatan.
Para penduduk yang mengerti tanda bahaya pun akhirnya pergi dengan berat hati meninggalkan mereka berdua.
Sukuna
Hey. Mereka sudah pergi, hama.
Hime melihat ke arah para penduduk yg berjalan pergi. Ia pun bernafas lega. Namun, air matanya masih nampak mengalir.
Sukuna
Berhentilah menangis, kau akan terlihat semakin lemah.
Hime mengangguk dan segera mengusap air matanya.
Sukuna
Bagus, sekarang mari kita pikirkan apa yang akan aku lakukan denganmu.
Sukuna menatap Hime dengan tatapan yang tak dapat diartikan, sementara anak polos itu menatapnya dengan tatapan penasaran.
Sukuna
Bagaimana jika aku menyimpan anak ini?
Sukuna
Tunggu, untuk apa aku membawa anak manusia ke wilayahku?!
Sukuna terus berpikir sembari bergumam.
Sukuna
Bagaimana jika aku mengadopsinya?
Sukuna
Apa aku sudah gila?! Aku, sang raja kutukan merawat anak manusia?
Sukuna masih menatap anak itu yang kini menatapnya dengan tatapan memelas.
Baginya itu.. "sedikit" lucu..
Sukuna
Hahh.. Sepertinya tidak akan menyakitkan jika aku merawat satu anak manusia.
Hime menatap Sukuna dengan tatapan berbinar.
Sukuna
Kau akan pulang bersamaku, hama.
Sang raja kutukan pun membawa Hime dalam gendongannya kembali ke wilayahnya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!