NovelToon NovelToon

Uchiha Sasuke [Naruto × One Piece]

Loguetown

Sasuke's POV

Nama, Uchiha Sasuke.

Pemuda berusia 17 tahun dengan rambut dan mata hitam, tubuh dan tinggi sedang, aku memiliki penampilan seorang pemuda biasa.

Orang tuaku...

Mereka telah lama meninggal. Dulu aku adalah seorang missing-Nin dari Konoha yang setelah itu seorang ninja bernama Uzumaki Naruto membuka mataku agar aku bisa kembali lagi.

Namun, setelah perang Ninja selesai aku malah mulai melawan Naruto yang ku kira dengan hal ini aku bisa membawa kedamaian bagi dunia shinobi.

Tapi naifnya aku bisa berpikiran sempit seperti itu. Dan karena egoku, Uzumaki Naruto tak punya pilihan lain selain melawanku dengan serius. Yang pada akhirnya aku sendiri kalah karena kehabisan darah dan chakra duluan.

Sesaat ku kira telah mati, ternyata aku salah besar. Aku membuka mataku menatap sekitar. Aku dengan bingungnya langsung bangun, aku juga bingung kalau tangan satunya yang aslinya sudah tidak ada menjadi ada lagi, aku sadar melihat seorang lelaki berhidung panjang di dalam ruangan kapal?

Ya. Aku berada di dalam ruangan kapal yang berlayar bebas di lautan.

...****************...

Third's POV

"Oi, Luffy! Nami! Sanji! Zoro! Dia sudah bangun!" teriak pemuda berhidung panjang.

"Mana? Mana?" tanya seorang perempuan berambut oren.

"YOSHAA! AKAN KU REKRUT DIA!" teriak si rambut hitam yang memakai rompi merah, celana pendek dan topi jerami.

"Tenanglah sedikit, Luffy. Dia baru saja sadar, jadi tunggu sampai dia benar-benar sembuh." balas si rambut hijau dengan tiga pedang yang terbungkus dengan haramaki berwarna hijau di atas pinggul kanannya.

"Nah, aku tidak begitu mempedulikannya, ya kan, Nami-swan~" sambung si rambut kuning dengan mata berlambang hati menatap perempuan berambut oren.

...****************...

'Apa-apaan ini? Siapa mereka? Dan di mana aku? Lalu.. Naruto?' pikir Sasuke.

"Halo~ jadi, siapa kamu? Dan.. bagaimana bisa kamu berada di tengah lautan tidak sadarkan diri?" tanya si perempuan berambut oren sambil tersenyum.

Sasuke memilih untuk tidak menjawab dan mengamati perempuan di depannya dengan penuh kehati-hatian.

"Em.. ah, ya, maaf aku lupa memperkenalkan diri. Namaku Nami, Navigator di kapal ini. Dan di sampingku ini adalah Kapten kami, Monkey D. Luffy. Di sebelahnya Luffy, si pemburu bajak laut, Roronoa Zoro. Ah, tapi dia sudah menjadi bajak laut di kapal ini. Lalu ada koki kami, Sanji. Dan terakhir ada Usopp." jelasnya seraya menunjuk satu persatu orang yang dia sebutkan.

"Oi, kenapa aku hanya nama saja yang disebutkan!" kata Usopp tak terima.

Nami berpura-pura untuk tidak mendengarkan Usopp.

Sasuke diam sebentar sebelum akhirnya berkata, "Sasuke," dengan singkat.

"Cih, bertindak keren di depan Nami-san." cibir Sanji melipatkan tangannya di depan dada.

"Tidak, dia tidak bertindak keren sama sekali, Sanji." gumam Usopp melihat Sanji.

Zoro hanya mendengus dan Luffy tertawa mendengarnya.

"Jadi Sasuke, bisa tolong beri tahu kami kenapa kamu bisa tidak sadarkan diri dan mengambang di tengah lautan?" tanya Nami tersenyum.

Sisanya, mereka juga terlihat tertarik dengan Sasuke, apalagi sang Kapten yang tidak bisa menutupi kesenangannya.

"Aku," Sasuke berhenti sejenak memikirkan sesuatu, "Aku tidak begitu ingat jelas, tapi waktu itu seperti.. aku sedang bertarung, kemudian aku merasa lelah lalu entahlah." kata Sasuke yang jelas sekali dia berbohong.

Tapi mereka percaya pada perkataannya.

'Dia tidak mengingatnya? Amnesia, kah?' pikir Nami.

"Oi, kau! Apa lawanmu itu sangat kuat, sehingga kau bisa mengambang di tengah lautan ini?" tanya Zoro sambil melihat Sasuke.

Sasuke melihat ke arahnya dan berkata, "Aku bilang aku tidak begitu ingat. Tapi yang jelas aku sedang kelelahan dan yang ku lawan itu bukan manusia, tapi seekor katak bodoh."

"SEEKOR KATAK BODOH?!" teriak semuanya, kecuali Sasuke.

"Dan sekarang perutku merasa lapar." gumam Sasuke sambil memegang perutnya.

"Tidak apa-apa, Sasuke! Oi, Sanji! Buatkan makanan yang banyak untuknya! Dan buatkan aku daging juga, shishishi!" kata Luffy memerintahkan kokinya.

"Hai, hai." jawab Sanji dengan santai dan pergi menuju dapur.

"Ini hal terkonyol yang pernah ku dengar. Tidak tersadarkan diri karena bertarung dengan seekor katak? Bahkan kataknya adalah katak bodoh?!" kata Usopp tidak percaya.

"Cih, aku tidak peduli jika lawannya memang katak bodoh ataupun katak pintar. Oi, Sasuke! Apa kau seorang ahli pedang?" tanya Zoro.

Roronoa Zoro ingin memastikan sesuatu. Karena dari awal dia memasuki ruangan itu, yang dia perhatikan adalah sebuah pedang yang menyangkut di ikat tali ungunya.

"Hn."

"Haa? Apa itu 'hn'? Ma, akan ku artikan itu sebagai Iya. Oi! ayo bertanding siapa yang terhebat menggunakan pedang."

"Kau akan mati kalau melawanku, dobe." Sasuke menjawab sambil mengingat tentang masa-masa dia bertarung dengan Naruto.

"Ja! Kalau begitu, jika Zoro menang kau akan menjadi anggotaku! Dan jika kau yang menang kau tetap akan menjadi anggotaku, shishishi!" kata Luffy tertawa pada Sasuke.

'Itu sama saja..' pikir mereka semua, kecuali Luffy.

"Hn, aku tidak begitu peduli. Lagi pula sepertinya untuk saat ini aku memang tidak punya pilihan lain." kata Sasuke menatap Zoro dengan datar.

...****************...

Tiba di sebuah pulau kecil tak berpenghuni.

Zoro mulai menyerang Sasuke dengan cepat, namun serangannya berhasil di tangkis dengan mudah oleh Sasuke.

'Sasuke ini sangat hebat! Dia seperti hanya bermain-main saja dengan serangannya Zoro. Apapun hasilnya, Sasuke akan menjadi anggota terkuat kami!' pikir Nami tersenyum.

'Kuh! Kenapa seranganku tidak bisa mengenainya sedikitpun?! Siapa sebenarnya Sasuke ini? Apa dia berada ditingkatan yang sama dengan orang itu?' pikir Zoro frustasi.

"Oi, oi, Zoro! Berhentilah untuk bermain-main! Lawan dia dengan serangan terhebat-"

Sebelum Usopp menyelesaikan kalimatnya, Zoro dengan geram meneriakinya.

"Damare, Usopp! Kau pikir dari awal aku tidak serius melawannya?! Oi, Sasuke! Kenapa aku tidak bisa mengenaimu sedikit saja?!" tanya Zoro yang terus menerus mengayunkan pedangnya ke arah Sasuke. Namun Sasuke memilih untuk tidak menjawabnya dan itu malah membuat Zoro tambah kesal.

"HAA!" teriak Zoro melancarkan serangan, namun serangannya selalu berhasil dipatahkan dengan sekali tebasan pedang Sasuke. Dan tentunya, itu membuat Zoro dan lainnya terkejut.

"Roronoa, Aku tidak suka main-main. Sebaiknya kau kerahkan semua kekuatanmu." kata Sasuke pada Zoro yang hanya bisa menderita karena aura milik Sasuke.

'Apa-apaan tekanan ini?! Dan apa maksudnya main-main?! Itu semua serangan penuh dari Zoro! Siapa sebenarnya Sasuke ini?' pikir Nami yang juga kena dampak dari aura Sasuke dan membuat lututnya jatuh ke lantai kayu kapal.

'Sulit dipercaya! Serangan full si Marimo berhasil dikalahkan dengan sekali tebasan? Kuh! Dan aura mengerikan ini... Aku jadi tertarik ingin melawannya!' pikir Sanji yang tidak sadar menjatuhkan rokoknya karena Sasuke juga.

'S-Sugoi! Perasaan ini seperti saat aku menghadap Jiichan! Aku ingin dia menjadi anggotaku! Dia sangat hebat bisa mengalahkan Zoro dengan cepat!' pikir Luffy merasa kagum dengan kemampuan Sasuke.

'T-Tambah satu monster lagi?!' pikir Usopp yang sudah tidak sadarkan diri dengan mulut berbusa.

"A-Aku menyerah.."

Zoro menyerah sambil melihat tanah, menghindar tatapan Sasuke secara langsung.

'Dia dan orang itu sama-sama kuat. Ku kira aku sudah bertambah kuat setelah melawan orang itu, tapi ternyata tidak.' pikir Zoro menurunkan bandana hitam untuk menutupi matanya yang mulai berair.

Sasuke diam sejenak, kemudian dia mulai menyarungkan pedangnya kembali.

"Kau punya tekad yang kuat untuk melawanku. Jika kau latihan dengan benar, mungkin kau akan jauh lebih kuat dari pada saat ini." kata Sasuke sedikit memotivasi Zoro yang akhirnya mulai menatapnya kembali.

'Walau pada akhirnya aku yang akan menang.' pikir Sasuke.

Zoro mengusap matanya. "Cih! Aku tak percaya aku kalah sekali tebasan selain dari orang itu. Padahal aku berjanji tidak akan kalah lagi. Dan aku yang serius ini bahkan dianggap hanya main-main saja. Dengar ya, Sasuke! Aku akan berlatih terus menerus dan aku akan bertanding ulang denganmu sampai aku benar-benar menang melawanmu dan orang itu! Lalu mulai sekarang aku akan menjadikanmu sebagai rivalku!" katanya penuh percaya diri sambil menunjuk Sasuke.

"Aku tidak tertarik." jawab Sasuke dengan cepat.

'Lagi pula rivalku hanya dia.' pikir Sasuke.

"Kalau begitu akan aku buat kau tertarik menjadi rivalku! Tunggu saja dan lihat bagaimana perkembanganku nantinya, Sasuke!" teriaknya masih menunjuk Sasuke.

Dan pada hari itu juga, Uchiha Sasuke pun menjadi anggota baru Bajak Laut Mugiwara.

...****************...

Selama di lautan, Luffy memberitahu tentang perjalanannya dari awal sampai bertemu dengan teman-temannya termasuk Sasuke. Namun Sasuke masih tidak paham dengan penjelasan Luffy yang terbilang cukup aneh. Dan pada akhirnya, Nami yang kesal itu menjitak kepala Luffy dan menggantikannya untuk menceritakan kisah perjalanan mereka pada Sasuke. Setelah itu, Sasuke jadi lumayan paham bahwa di dunia ini yang menjadi sumber kekuatan adalah buah iblis.

'Intinya, jika mereka ingin memiliki kekuatan di luar nalar manusia maka mereka harus memakan buah iblis, kah? Ini terdengar seperti Kaguya, tapi yang berbeda Kaguya bisa memakai lebih dari satu kekuatan. Sedangkan Nami bilang kalau Luffy hanya bisa menggunakan kekuatan Gomu-gomu saja, dan konsekuensi pengguna buah iblis adalah pengguna tidak bisa berenang. Yang benar saja? Sungguh ironis orang yang memakan buah iblis tersebut.' pikir Sasuke menatap Luffy yang sedang memancing dengan Usopp.

...****************...

Di kapal yang tengah berlayar di lautan bebas, burung camar yang banyak berterbangan, cahaya matahari menyinari dan angin sejuk mewakili perjalan tersebut.

"Oi, aku sudah melihat pulaunya." kata Zoro memandang pulau di depannya.

"Heh? Serius? Itu pulau apa ya?" tanya Luffy yang duduk di pinggiran kapal.

"Pulau yang sepertinya berpenghuni." sambung Sasuke berjalan mendekati Zoro.

"Bukankah tadi aku sudah beritahumu, Luffy?" tanya Nami yang tiba-tiba muncul berbarengan dengan Sanji dan Usopp.

"Ah?" Luffy menoleh ke arah Nami dengan tatapan bingung.

"Jadi itukah yang namanya pulau Loguetown." kata Usopp dengan kagum.

"Loguetown?" tanya Sasuke sambil memandang pulau tersebut.

"Ah iya, waktu itu kan kamu sedang tertidur saat aku sedang menjelaskan. Nah, Loguetown itu kota di mana Gol D. Roger dilahirkan dan dieksekusi." jelas Nami.

'Gol D. Roger, Raja bajak laut pertama. Apa dia sama seperti Shodaime Hokage?' pikir Sasuke mengingat wajah konyol Hashirama Senju.

"Mungkin di sana ada kota besar. Seharusnya di sana banyak tempat untuk mendapatkan makanan segar." kata Sanji sambil membuang asap rokoknya.

"Aku dan Sasuke harus pergi ke toko senjata. Aliran tiga pedang hanya memiliki satu pedang itu akan sangat lucu, dan aku ingin berlatih supaya bisa mengalahkannya." kata Zoro menunjuk Sasuke dengan jempolnya.

"Tidak, terima kasih." kata Sasuke.

Zoro sempat kaget karena Sasuke menolaknya dengan sangat cepat dan pada akhirnya dia pun pasrah mengajak Sasuke.

"Ya. Aku juga ingin berjalan-jalan di sana." kata Usopp.

Saat Luffy dan Nami mengobrol satu sama lain, aku pun mulai berjalan mendekat Luffy, "Aku mau mengikutimu. Karena, sepertinya akan sangat menarik." kata Sasuke pada Luffy.

"Ah? Oh! Baiklah!" balasnya tersenyum lebar.

'Dia seperti Naruto..' pikir Sasuke melihat Luffy masih memasang senyum lebar.

Dan sesampainya di pulau tersebut. Luffy merasa takjub dengan kota besar yang ada di pulau Loguetown.

Mereka pun mulai berpencar, Usopp mulai mencari sesuatu yang menarik di kota itu. Sanji bertugas mencari bahan makanan yang bagus dan juga.. para gadis. Zoro ingin membeli sesuatu, mungkin lebih tepatnya dia ingin membeli pedang. Nami..., entahlah. Luffy sepertinya akan melihat tempat eksekusi dan karena penasaran juga Sasuke juga mengikutinya. Luffy pergi berlari meninggalkan krunya, Sasuke juga pamit pada Nami untuk pergi mengikutinya dan Nami pun hanya bisa mengangguk.

...****************...

"YAHOO!" teriak Luffy sambil melompat bahagia.

"Apa yang membuatmu senang, Luffy?" tanya Sasuke pada Luffy.

"Aku senang karena Raja Bajak Laut lahir dan meninggal di tempat ini! Dan mungkin saja Raja Bajak Laut selalu berjalan di tempat yang ku lewati ini!" jelasnya dengan semangat.

Sasuke hanya membalasnya dengan 'hn' saja.

Luffy terus berlari-lari mengitari kota dan tentunya juga Sasuke mengikutinya.

Sampai pada akhirnya Sasuke tersadar kalau mereka berdua terus kembali ke pelabuhan lagi.

"Luffy, berhenti sebentar. Apa kau tidak menyadarinya?" tanya Sasuke memegang pundak Luffy untuk menghentikan niatnya yang ingin berjalan lagi.

"Are? Kenapa kita kembali di pelabuhan ini lagi? Bagaimana ini, Sasuke?" tanya Luffy dengan cemas.

Sasuke diam melihat Luffy dan mengela napas lelah.

'Mereka sangat mirip dibidang kebodohan.'

"Oi!" teriak Luffy pada seorang pria berpakaian putih sambil menghisap dua rokok di mulutnya.

'Ano baka!'

...****************...

Smoker's POV

Setelah mengalahkan bajak laut Garry bodoh itu, aku merasa ingin bertarung lagi hingga tiba di mana seorang pemuda mengenakan rompi merah yang memakai topi jerami di atas kepalanya itu berteriak padaku. Dia ditemani dengan seorang pemuda berambut raven dengan penampilan seperti.. ninja?

"Oi!" teriak si topi jerami berlari menghampiriku.

Dia ditemani si rambut raven yang sepertinya terpaksa mengikuti pemuda bertopi jerami ini.

"Apakah mereka salah satu teman dari pecundang ini?" tanyaku bersuara pelan pada bawahanku.

"Aku rasa mereka berdua bukan temannya—"

Sebelum bawahanku menyelesaikan kalimatnya, si topi jerami dengan cepat menyela, "Bolehkah aku bertanya padamu bagaimana caranya supaya kita bisa sampai ke lokasi eksekusi?" tanyanya.

"Tempat eksekusi?" tanyaku menaikkan satu alis.

"Sepertinya kami sedang tersesat—"

Aku menyela perkataannya, "Aku belum pernah melihat wajah kalian sebelumnya? Siapa kalian?"

Sebelum si topi jerami berbicara, si raven sudah menjawabnya lebih dulu, "Kami baru saja sampai di pulau ini dan kami tersesat untuk ke tempat itu karena kota ini sangatlah besar." dengan wajah datar.

"Ya, ya! ini sangat berbeda dengan Desa Fuusha." sambung si topi jerami mengangguk setuju.

"Kenapa kalian mencari tempat eksekusi?" tanyaku sedikit curiga pada mereka.

"Kami ingin melihatnya.. melihat tempat di mana Raja Bajak Laut mati!" jawab mereka bersamaan.

Tapi untuk apa mereka ingin melihat tempat itu? Rasa penasaran, kah?

"Kau tidak tau ya?" tanya si topi jerami.

Aku melihat si raven yang sepertinya sudah mulai bosan dan ingin mengajak topi jerami untuk pergi, namun aku menahan mereka dan menggunakan kemampuan buah iblisku untuk membantu mereka sampai ke tempat eksekusi.

"Ikuti asap ini!"

"Oh! Ke sana ya? Arigatou! Oi, Sasuke! Cepatlah, cepatlah!" katanya yang sudah berlari meninggalkan teman ravennya ini.

Aku menoleh ke raven bernama Sasuke.

"Kau tidak mengikutinya?" tanyaku pada raven bernama Sasuke.

"Hn." jawabnya dengan matanya tertutup sebelum membukanya lagi, "Asapmu itu.. apa itu juga termasuk kemampuan dari buah iblis?" tanyanya sambil memperlihatkan onyxnya yang sekilas menyala berwarna merah.

Matanya.. aku melihat sekilas matanya menyala merah! Dia juga tau kalau asap ini adalah kemampuan dari buah iblis? Apa dia salah satu penggunanya juga? Kalau begitu dia—

"Sampai jumpa dan terima kasih, Ossan." katanya yang dengan sopan melewatiku dan berlari menuju arah si topi jerami sebelumnya.

Ossan? Aku?

Aku mulai melihat ke arah pemuda raven pergi.

Orang itu.. namanya kalau tidak salah itu Sasuke, kan?

Aku mulai penasaran dengannya. Sepertinya dia lebih tenang di banding si topi jerami tadi. Dan yang ku lihat tadi soal matanya..

"Oi, kau!"

"Hai!"

"Apa kau melihat warna matanya tadi?" tanyaku pada bawahanku.

"Warna matanya? Hitam, kan?" jawabnya sedikit ragu.

"Apa kau yakin itu hitam?" tanyaku sekali lagi.

"I-Iya! Aku yakin! Memangnya ada apa Kapten Smoker?" tanyanya lagi.

"Yah, lupakan saja. Aku punya caraku sendiri untuk mengetahuinya." jawabku mengingat jelas kalau matanya berubah menjadi merah menyala.

Tapi apa aku salah lihat? Tidak, aku jamin penglihatanku tidak salah. Aku jelas-jelas melihat warna merah menyala. Ya, apapun itu akan sangat menarik kalau aku ajak dia ke Angkatan Laut! Aku jadi ingin bertemu lagi dengannya dan mungkin si topi jerami juga.

Loguetown

Setelah mengikuti asap yang semakin menipis yang akhirnya menghilang dari pandangan, Luffy pun akhirnya tersesat di antara perumahan di sekitarnya.

"Di mana ini? Sasuke juga mana? Aa~ padahal aku ingin pergi ke tempat eksekusi tapi ini tidak seperti tempatnya?"

Luffy yang bingung itu kembali berjalan menuruni tangga sambil melihat kanan, kiri, dan belakangnya.

"Yosh! Aku hanya perlu jalan lurus dan mungkin saja nanti bakal ketemu Sasuke."

Luffy terus menuruni tangga hingga akhirnya dia berhenti saat dirinya melihat sebuah papan bertuliskan, BAR GOLD ROGER.

'GOLD ROGER?' pikir Luffy.

Karena penasaran sekaligus tertarik, Luffy pun langsung menuju bar tersebut.

Setelah terlihat pintu bar, Luffy membukanya dan memasuki bar yang terlihat sangat sepi sampai dia sendiri mengira tidak ada orang di dalamnya.

Sampai akhirnya Luffy mendengar suara seseorang berbicara padanya.

"Ini bukan tempat anak kecil dan tokonya sekarang sudah tutup."

Luffy menoleh dan melihat seorang kakek yang sedang menuangkan bir ke gelasnya.

"Gulung tikar ya?" tanya Luffy.

Terlihat urat kekesalan muncul di wajah kakek tersebut.

"Aku tidak gulung tikar! Aku hanya sedang tutup saja! Sekarang cepat kau keluar dari si—"

Sebelum kakek itu menyelesaikan kalimatnya, bunyi suara pintu terbuka terdengar di telinga mereka. Seseorang mulai memasuki tempat tersebut dan saat mereka melihatnya ternyata adalah seorang pemuda tampan.

"Yo, Sasuke!"

Luffy menyapanya dengan ceria, seakan dia tidak mengingat kejadian di mana dirinya meninggalkan Sasuke sendirian di pelabuhan.

Sasuke tidak membalas sapaan Luffy dan terus berjalan menuju arahnya dan berhenti, lalu melihat kakek tersebut.

"Ya ampun! Tambah anak kecil lagi? Hei, ini bukan tempat anak-anak!"

"Oi, jiichan! Aku hanya ingin tau kenapa nama tokonya seperti itu saja! Dan sekarang aku juga tersesat, padahal aku ingin sekali pergi ke tempat eksekusi. Apa kau tau bagaimana caranya ke sana?"

Luffy bertanya pada sang kakek sambil duduk di kursi yang telah disediakan di bar itu.

"Tersesat? Apa temanmu itu juga tersesat?" tanya kakek itu sambil menunjuk Sasuke.

Luffy menoleh ke Sasuke dan bertanya padanya.

"Nah, Sasuke, kau tersesat juga ya?"

"Aku tidak tersesat." balas Sasuke menahan untuk tidak memukul kepala Luffy yang bodoh itu.

"Oh, benarkah? Ku kira kau juga tersesat, haha!"

"Hehe, sepertinya temanmu berhasil menyelamatkanmu, Nak." kata si kakek tua itu tersenyum ke arah Luffy, "Jadi, cepatlah pergi kalian berdua." lanjutnya.

Sebelum Luffy menggubrisnya, dia langsung terpaku pada sesuatu yang ada di atas meja di dekatnya.

"Apa yang ada di atas meja itu?" tanya Luffy penasaran.

Sasuke juga sedikit penasaran dan mulai menatap kakek tersebut dengan tatapan datar.

Luffy langsung meneliti sesuatu di atas meja itu hingga menyadari bahwa itu bukanlah benda.

"Yo! Ini adalah tengkorak! Besar sekali!"

"Itu adalah tengkorak pria yang dikenal sebagai Pembunuh Raksasa, seorang pria yang membunuh ratusan bajak laut. Dia adalah setan. Tapi Gol D. Roger bertempur yang kemudian dia membunuhnya." jelas kakek tersebut.

"Gol D. Roger, kah?" tanya Luffy yang semakin tertarik dengan topik yang berhubungan dengan Raja Bajak Laut.

"Ini adalah kisah terkenal! Dia adalah seorang pria yang super besar dengan pedang juga! Pertempuran berakhir dengan sangat cepat. Dan ini adalah bekas luka yang membunuhnya." jelas kakek itu lagi sambil menunjukkan sebuah luka di dahi tengkorak itu. Kemudian mulai melanjutkan ceritanya lagi, "Tapi dia benar-benar mengesankan, sebelum dia mati dia berkata, 'Roger, tidak ada yang bisa mengalahkanmu. Aku menganggapmu sebagai Bajak Laut yang abadi'."

Luffy sekarang terlihat sangat senang mendengar cerita tentang tengkorak itu.

"Sugoi! Kakoi!" teriak Luffy dengan mata berbintang.

Sasuke yang sudah tidak tertarik dengan cerita itu hanya menatap Luffy dengan aneh.

"Raja dari Bajak Laut Erik dan terkenal seorang penembak perak, mereka juga terkenal dengan kungfu bersaudara. Semuanya adalah orang-orang yang sangat berbahaya. Sebelum Gol D. Roger, mereka seperti bayi-bayi kecil yang buas," kakek itu berhenti untuk meneguk segelas lagi, "Mau dilanjut lagi?" tanyanya.

"Ya—"

"Oi, Luffy! Kita tidak bisa membuang waktu lebih lama lagi." sela Sasuke.

"Eh, tapi—"

Sasuke menutup matanya, tanda tidak bisa diganggu gugat.

"Ma, biarkan anak itu mendengarkan ceritanya, lagipula aku juga ingin bercerita tentangnya lagi." kata si kakek tua membela Luffy.

Sasuke membuka matanya dan menatap kakek itu, kemudian ke Luffy dan akhirnya dengan pasrah dia menghela napasnya.

"Aku sudah tidak peduli lagi." kata Sasuke sambil duduk di kursi bar.

"Arigatō, Sasuke!" kata Luffy yang mau memeluk Sasuke, namun Sasuke menghindarinya dengan cepat dan membuatnya jatuh ke lantai bar.

"Haha! Kalau begitu aku lanjutkan lagi ceritanya," si kakek mulai menatap gelasnya dengan penuh memori, "Biasanya anak muda jaman sekarang tidak berniat untuk mendengarnya." sambil dirinya melirik Sasuke, Sasuke membalasnya dengan 'hn' khasnya.

"Aku tidak peduli, ceritakan saja semua padaku!" kata Luffy tidak sabaran

"Dasar anak sialan!" gerutu kakek itu, dia mulai memainkan air di gelasnya, "Gol D. Roger, pada saat itu-tidak, bahkan sampai hari ini, dia adalah bajak laut yang benar-benar tidak takut akan bahaya dari Grand Line. Kalian juga tau kan, daerah yang dikenal sebagai Grand Line, itu adalah tempat dimana kapal-kapal menghilang dan tidak pernah terlihat lagi. Navigasi pun juga dikatakan mustahil. Karena orang-orang begitu takut akan hal itu, tidak ada yang berani mendekati laut terkutuk itu. keesokan harinya dia berangkat, seolah-olah tidak ada yang perlu di takutkan. Kemudian, ketika aku mendengar kalau dia berhasil menaklukkan Grand Line, aku begitu terkejut, aku bahkan lupa berapa usiaku saat itu! Tapi sekarang, dia telah meninggal dunia. Roger dieksekusi mati di kota ini kira-kira dua puluh tahun yang lalu. Dan sejak hari itu, seluruh dunia berubah dan semua orang menyebutnya seorang bajak laut. Sejak saat itulah zaman Bahak Laut besar dimulai. Tapi mereka hanyalah segerombolan sampah yang tidak berguna, benar-benar tidak berguna. Sedikit demi sedikit orang-orang ingin pergi ke sana. Dan, itulah alasan tempat ini akan ditutup." jelasnya panjang lebar.

"Aku.. akan pergi ke Grand Line." kata Luffy sangat amat serius.

"Ha?" si kakek itu terkejut.

"Dia keren, ya? Gol D. Roger itu, nah, Sasuke?" tanya Luffy pada Sasuke.

Sasuke pun menjawab, "Ah, tapi dari pada Roger, aku lebih tertarik mencoba ke Grand Line itu, dan sepertinya dia juga cocok jadi panutanmu, Luffy."

"Yap! Seorang bajak laut seharusnya mencontohnya. Itulah sebabnya aku pergi ke laut untuk pergi ke Grand Line dan menemukan One Piece. Aku akan menjadi Raja Bajak Laut!" kata Luffy dengan penuh tekad.

"Ha? Itu adalah hal yang gila. Bagaimana bisa kau mengatakan itu ditempat ini?" tanya kakek itu pada Luffy.

"Aku kan hanya mengatakan yang sebenarnya, nah, Sasuke?" Luffy melirik Sasuke sambil menunggu jawabannya. Namun, lagi-lagi Sasuke hanya membalasnya dengan 'hn' saja.

'Aku sama sekali tidak mengerti 'hn' yang dimaksud Sasuke.' pikir Luffy dengan memiringkan kepalanya.

Si kakek itu mulai tertawa dan menatap Luffy sambil berkata, "Anak muda, sepertinya aku akan benar-benar menutup tempat ini."

"Jangan berbicara seperti itu dong!" kata Luffy.

"Sudah ku putuskan, dan tidak ada yang bisa mengubah pikiranku. Kalian akan menjadi pelanggan terakhirku di sini. Tempat ini menyediakan minuman." kata kakek itu sambil mencari botol di rak lemarinya.

"Aku dan Sasuke tidak minum sake." balas Luffy.

"Begitu ya? Lalu bagaimana kalau ini?" kakek itu pun langsung menunjukkan tiga gelas susu, "Mari kita bersulang untuk Raja Bajak Laut Abadi!" lanjutnya dengan mengangkat gelasnya.

"Untuk Raja Laut Abadi!" teriak Luffy sambil mengangkat gelas.

Luffy dan kakek itu menunggu Sasuke yang hanya diam mematung.

"Apa? Aku tidak mau melakukannya." kata Sasuke menolak.

"Ayolah, Sasuke! Nih!" kata Luffy dengan memberikan gelas bagiannya.

Sasuke hanya melihat gelas berisikan susu, kemudian menatap Luffy dan dengan ragu akhirnya dia mulai mengangkat gelas tersebut sambil berkata, "Untuk Raja Laut Abadi." dengan suara pelan.

Mereka bertiga mulai membenturkan gelas mereka dan langsung meminumnya.

...****************...

Setelah Sasuke dan Luffy pergi dari bar tersebut. Tak lama kemudian, seseorang datang memasuki Bar itu.

Pria itu mulai membuka pintu dan berjalan menuju kakek yang sedang beres-beres meja bar.

"Ternyata kau." kata si kakek tanpa melihat ke arah pria tersebut.

"Jangan bersikap seperti itu. Itu bukan cara yang bagus untuk menghormati pelanggan lama." kata pria berambut putih dengan badan besar itu tersenyum sambil menghirup dua rokok besar miliknya.

"Kau telah menghancurkan bisnisku. Aku tidak mau bicara denganmu." kata si kakek itu dengan nada marah.

"Berhentilah berpikir seperti itu padaku, ini bukan salahku kalau tokomu ini tutup. Bajak laut sekaranglah yang lemah, itulah yang menyebabkanmu bangkrut." jelasnya.

Kemudian pria itu menyadari ada tiga gelas di atas meja tersebut. "Dua pelanggan ya? Ini tidak biasa, aku juga ingin minum."

"Di sini kau tidak akan menerima pelayanan!"

"Kau jangan mendeskriminasiku seperti itu. Hari ini adalah hari istimewa, bukan begitu?" kata pria itu yang mulai mengambil sebuah botol kemudian membukanya, lalu meminumnya langsung dari botol tersebut.

"Ah, Segarnya!"

...****************...

"Luffy, apa benar ini jalannya?" tanya Sasuke yang berjalan di samping Kaptennya.

"Yap! Dan ini adalah Main Street. Gol D. Roger pasti setiap hari berjalan di sini." jawab Luffy yang melihat sekitarnya dengan senyum lebarnya.

"Ah, itu!" kata Luffy menunjuk tempat eksekusi Gol D. Roger.

"Hm, jadi itu tempat eksekusi Bajak Laut pertama?" gumam Sasuke melihat tempat eksekusi.

'Biasa saja, aku mengira akan seperti patung Madara dan Hokage Pertama.' pikir Sasuke sedikit kecewa.

"Tempat di mana sang Raja Bajak Laut dilahirkan, kota awal dan kota akhir." kata Luffy dengan penuh kekaguman.

Mereka sama sekali tidak mengetahui kalau bawahan Smoker, pria yang sebelumnya datang ke bar setelah Sasuke dan Luffy pergi, itu datang memberi kertas buronan terbaru pada Smoker, yang dengan cepat Smoker pun berlari menuju mereka.

Loguetown

"Kapten Smoker! Anda mau pergi ke mana?" tanya salah satu bawahannya Smoker.

"Tempat eksekusi." jawabnya dengan singkat.

Smoker mulai mengingat kembali perkataan Mugiwara dan juga teman ravennya itu.

'Ternyata anak itu adalah Monkey D. Luffy. Tapi kenapa aku tidak melihat si raven itu di kertas buronan? Ini aneh.' pikir Smoker mengingat duo anak yang ditemuinya sebelumnya.

"Tapi kemungkinan mereka berdua ada di sana." kata Smoker setengah berbisik.

"Apa yang anda maksud itu Monkey D. luffy dan temannya yang waktu itu?"

"Ah."

"Kami sudah mempersiapkan 100 orang untuk menangkap mereka." kata salah satu bawahan lainnya dengan memberi hormat.

"Kami akan berjuang sampai mati!" sambung yang lainnya dengan teriakannya yang lantang.

"Kalian tidak usah repot-repot. Hanya aku saja itu sudah cukup." balas Smoker melihat ketiga bawahannya.

...****************...

Di lain tempat.

'Kenapa si bodoh itu memanjatnya?' pikir Sasuke.

Dia melihat Luffy yang sedang memanjat Menara Eksekusi, bahkan sampai membuatnya dilihat oleh orang-orang di sekitar tempat itu.

'Melihatnya begini, ini sedikit membuatku malu.' pikirnya lagi.

Luffy terus memanjat manara itu hingga seseorang berteriak memanggilnya.

"Oi, bocah!"

Smoker melihat ke arah Luffy yang sedang memanjat menara, kemudian melirik sekilas ke arah Sasuke sebelum akhirnya fokus kembali ke Luffy.

"Apa? Sekarang aku sedang sibuk." jawab Luffy yang tidak mempedulikan siapa itu Smoker.

"Apa benar kau itu seorang kriminal yang berasal dari East Blue?"

Luffy akhirnya menoleh ke Smoker dan menjawabnya. "Namaku adalah Luffy. Apa kau punya masalah denganku?"

'Kenapa si bodoh itu malah memberitahukan namanya!' pikir Sasuke yang terlihat pasrah dengan kebodohan Kaptennya.

"Aku adalah Kapten Angkatan Laut di Loguetown ini, Smoker. Aku datang untuk menangkapmu dan juga temanmu." kata Smoker dengan serius.

"Ah? Kau datang untuk menangkapku dan temanku? Itu tidak bisa! Aku dan temanku akan mengarungi Grand Line dan aku akan menjadi Raja Bajak Laut!" balas Luffy dengan penuh kepercayaan diri.

"Raja Bajak Laut katamu?" tanya Smoker tidak percaya.

"Itu sebabnya aku tidak akan tertangkap olehmu." lanjut Luffy dengan sangat serius.

"Kalau begitu.. kau dan temanmu itu harus mengalahkanku terlebih dahulu. Jika kau tidak melakukannya, kau dan temanmu itu tidak akan mungkin bisa masuk ke Grand Line. Ini adalah aturan di sini. Apa kau ingin melawanku? Atau teman ravenmu itu yang akan melawanku? Nah, semua itu tergantung pada kalian berdua." jelas Smoker.

'Jadi aku hanya perlu mengalahkannya jika aku dan Luffy ingin pergi ke Grand Line? Bukankah itu cukup mudah untuk perjalanan baru kami di sini?' pikir Sasuke melihat Smoker dengan tatapan seakan penuh pertanyaan apakah dia serius atau tidak.

"Kalau begitu aku yang akan mengalahkanmu. Setelah itu aku akan membawa Luffy menuju Grand Line." kata Sasuke dengan mengaktifkan sharingan.

'Ternyata benar dugaanku! Mata anak itu berubah menjadi merah dan ada tanda aneh apa itu didekat pupil matanya? Siapa anak itu sebenarnya? Dan kenapa orang seperti anak bernama Sasuke ini tidak ada di daftar buronan? Apa dia anggota baru yang direkrut oleh Mugiwara sehingga belum mendapatkan harga buronan?' pikir Smoker yang terlihat sedikit terkejut.

"Hmph! Lakukan saja kalau kau bisa, bocah!" balas Smoker menantang Sasuke.

Luffy masih diam mengamati keduanya. Dia juga bertanya-tanya tentang kenapa Sasuke malah mau berantem dengan pria berambut putih itu.

Tidak lama setelahnya terdengar suara seperti banyak burung berisik dari tangan Sasuke.

Sasuke yang mengaktifkan sharingan itu mulai mengubah aliran Chidori yang menjadi ratusan senbon atau jarum tajam kemudian menembakkan ke arah organ vital Smoker.

"Chidori Senbon."

Tentu saja ini membuat Smoker dan bawahannya serta orang lain yang disekitar tersebut, juga Luffy begitu kaget melihatnya.

'Mungkinkah bocah itu pengguna buah iblis? Dan buah langka ini adalah.. tipe logia?! Ini lawan tersulit yang pernah ku hadapi!' pikir Smoker sambil melindungi para bawahannya juga orang lain dari serangan Chidori Senbon milik Sasuke.

"Cepat menghindar dari sini!" teriak Smoker pada para bawahannya serta orang lain yang masih berada di sekitar area tersebut.

Semuanya pun berlari menghindari pertarungan itu, kecuali para bawahan Smoker yang setia bersamanya.

Serangan milik Sasuke itu menembus asap miliknya.

'Bocah itu serius ingin membunuh semua yang ada di sink?!' pikir Smoker menatap tajam Sasuke.

'Apakah itu salah satu jurus ninja milik Sasuke? Itu sangat keren!' pikir Luffy dengan mata berbintang melihat jurus raiton milik Sasuke.

'Benarkah dia tidak ada di daftar buronan? Kalau benar, maka aku adalah orang pertama yang akan melawannya dan akan ku gunakan kekuatan buah iblisku ini untuk menangkapnya, walau sekalipun anak itu adalah pengguna buah tipe yang sama denganku.' pikir Smoker sambil mengaktifkan buah iblisnya kembali.

"Aku datang untuk membantumu, Sasuke! Gomo-gomu no.. Pistol!" Luffy mulai memanjangkan lengannya menuju Smoker yang berhasil menghindari serangannya.

'Bocah itu pengguna buah iblis juga, manusia karet!' pikir Smoker melihat Luffy yang malah bergelantungan karena kakinya terjepit di menara.

"Sialan! Apa kau serius mau melawanku?" teriak Smoker kesal.

"Bukannya aku tidak serius, tapi kakiku ini terjepit." kata Luffy yang berusaha melepaskan kakinya yang terjepit dari Menara Eksekusi.

Dan setelah itu, kakinya yang terjepit mulai lepas dan Luffy berusaha menyerang lagi namun Smoker lebih cepat darinya sehingga Luffy terkena pukulan dan tendangan milik Smoker.

'Benarkah bocah karet itu bernilai 30 juta beli? Jangan bercanda! Malah Sasuke yang lebih hebat kemampuannya itu tidak diberi harga? Apa jangan-jangan harga mereka tertukar?' Smoker menatap Sasuke yang masih diam mengamati pertarungannya.

Smoker meninju Luffy saat Luffy ingin menghampirinya dan akhirnya malah membuat Luffy terpental hingga ke atas menara dan jatuh lagi ke bawah dengan posisi badan telungkup.

Luffy mulai bangkit lagi dan langsung melancarkan serangan selanjutnya, namun dia gagal karena serangannya melesat hingga pergi jauh melayang dan lagi-lagi Luffy meninggalkan Sasuke sendirian.

"Ada apa dengan bocah itu?" tanya Smoker pada dirinya sendiri. Kemudian, dia menoleh ke arah Sasuke yang masih setia diam di tempat.

"Hei, bocah bernama Sasuke! Aku ingin bertanya padamu!" teriak Smoker melihat Sasuke.

Sasuke hanya menatapnya dengan datar.

"Kenapa kau tidak ada di daftar buronan? Padahal kemampuanmu itu jelas berada di atas Kapten bodohmu itu! Kenapa juga kau mau menjadi bawahan dari bocah karet itu, Sasuke?" tanya Smoker yang sangat ingin tahu karena menurutnya ini sangat tidak masuk akal.

"Hn." jawabnya singkat.

Kemudian setelahnya, Sasuke mulai memandang arah Luffy pergi meninggalkannya.

"Oi, Sasuke! Jawab pertanyaanku! Dan apa yang ingin kau lakukan dengan memandang langit?" tanya Smoker waspada pada Sasuke yang sedang memandang langit.

Dan benar saja, pada detik selanjutnya Sasuke sudah menghilang tanpa jejak.

"Nani?! Sasuke menghilang? Kemana? Cih.. kalian semua! Cepat cari dan tangkap mereka!" teriak Smoker pada bawahannya.

'Bocah bernama Sasuke itu menghilang dari pandangan dengan cepat. Apa itu kemampuan lainnya dari buah iblisnya? Tapi itu mustahil! Karena aku tidak melihat maupun merasakan aliran listrik darinya. Atau dia memiliki kecepatan yang tidak bisa dijangkau oleh mataku? Dan juga kenapa mata bocah itu bisa berubah warna? Siapa bocah itu sebenarnya? Dan kenapa Pemerintah Dunia masih belum memberikan harga buronan untuknya? Seharusnya Sasuke itu sudah mendapatkan harga di atas Mugiwara no Luffy!' batin Smoker yang sedang mencari keduanya menggunakan buah iblisnya, Moku Moku no Mi.

...****************...

Di tempat yang berbeda.

Sanji telah menemukan wanita cantik di tengah jalan, lalu dia melihat Usopp yang sedang ingin membeli sesuatu, dan selanjutnya dia juga melihat Luffy terbang sambil berteriak, disusul oleh Sasuke yang melompat dari atap ke atap lainnya.

"Apa yang membuatnya bisa terbang begitu? Dan Sasuke sepertinya dia sangat sibuk mengurus si bodoh itu." kata Sanji pada dirinya sendiri.

Di tempat lainnya, tepatnya di sebuah Bar Gol D. Roger, seorang yang memakai jubah sedang bersender bersama singa putihnya di depan pintu bar tersebut. Dan di dalamnya si kakek tua itu bermain kartu poker dengan seorang berhidung bola merah yang juga sedang ditemani seorang wanita.

Tiba-tiba saja Luffy dan Sasuke yang terbang melewati orang berjubah di luar bar itu langsung melihat kaptennya dari balik jendela, "Kapten! Ketemu!" membuat kapten dan yang lainnya itu menoleh ke arahnya.

...****************...

Luffy mendarat di sebuah taman, tentu itu berlaku juga dengan Sasuke yang langsung mencari Luffy.

"Aku terbang terlalu jauh. Dan siapa orang tadi itu?" tanya Luffy pada dirinya sendiri yang kemudian melihat Sasuke menghampirinya.

"Yo! Sasuke! *menguap* Ah.. sepertinya aku mengantuk. Sasuke, tolong bawa aku selagi aku tidur ya?" pinta Luffy sambil menguap yang akhirnya tertidur dengan cepat.

Tanpa basa-basi, Sasuke mulai mengangkat badan kaptennya yang sudah tertidur itu dan menaruhnya dipundak kokohnya. Kemudian dia mulai berjalan sambil membawanya dan dia juga mendapatkan bisikan dari orang sekitar yang melihat mereka mendarat sebelumnya.

'Aku ingin cepat pergi dari pulau ini.' pikir Sasuke.

Kemudian di lain sisi, Zoro mengira dia bertemu dengan teman selatihannya. Dan orang yang dikira oleh Zoro itu juga sedang bertanya-tanya tentang pedang ke penjual yang mana penjual tersebut juga ingin membeli pedangnya Zoro. Mereka terus berdebat hingga akhirnya Zoro yang menang.

...****************...

Sasuke yang sedang membawa Luffy bagaikan karung beras itu sudah menyadari bahwa dia sedang diikuti oleh beberapa orang. Namun, dia tidak mau melihat ke belakangnya karena menurutnya orang-orang yang sedang mengikutinya itu terlihat sangat lemah. Dan Sasuke memilih untuk terus berjalan.

...****************...

Di suatu tempat lainnya.

"Cepat cari Sasuke dan Luffy! Mungkin mereka bersembunyi di suatu tempat di Loguetown ini!" perintah atasan pada bawahannya, yang dibalas suara, "Baik!" dengan hormat.

Mereka pun langsung keluar dari ruangan tersebut menyisakan sang Kapten dan dirinya.

"Bukankah aku sudah mengatakan untuk tidak membantuku?" katanya dengan melihat poster buronan Luffy. Lalu kakinya dibuat menyilang tepat di atas posternya itu.

"Dan Sasuke serta Mugiwara ini bukanlah tipe orang yang bersembunyi. Mereka pasti akan muncul lagi, lalu aku yang akan menangkap mereka." lanjutnya menatap atap rerumahan.

Tiba-tiba seorang perempuan berkacamata datang dengan cepat, "Kapten Smoker! Apa yang sedang terjadi?" tanyanya sambil membawa pedang di tangannya.

"Tashigi! Kau itu dari mana saja?!" bentak Smoker.

Dan sebelum Tashigi menjawab, dua bawahan Smoker datang menghampirinya dengan penuh luka.

"Roronoa Zoro. Kami di serang oleh Zoro si pemburu bajak laut!" kata salah satu bawahannya.

"Zoro?" gumam Tashigi.

"Kenapa dia menyerang kalian?" tanya Smoker.

...****************...

Usopp membawa barang muatannya yang melebihi kapasitas tas umumnya di jalanan sambil mengingat-ingat apa yang kurang. Dia bergumam sendiri dan tidak menyadari tatapan di sekitarnya. Dan saat itulah dia juga bertemu dengan Nami.

Lalu ada Sanji yang terus berjalan hingga dia menginjakkan kakinya ke tempat pelabuhan. Dia ingin membeli ikan-ikan tersebut, namun ikan itu tidak untuk dijual melainkan untuk hadiah kontes memasak. Sanji yang tertarik pun akhirnya mengikuti lomba memasak itu. Sementara Nami dan Usopp datang untuk menontonnya hingga akhirnya Sanji berhasil memenangkan perlombaan tersebut dan mendapatkan hadiahnya.

...****************...

Luffy yang sudah bangun itu berniat untuk menaiki menara eksekusi lagi. Sasuke hanya pasrah dengan kaptennya tersebut.

"Jadi ini yang di lihat Raja Bajak Laut sebelum dia meninggal!" teriaknya dari atas menara eksekusi.

'Ku mohon Luffy, jangan melakukan lebih dari ini.' batin Sasuke membenamkan kepalanya di kedua tangannya yang menutup wajahnya.

Sasuke dengan cepat menyadari bahwa orang-orang yang mengikuti mereka telah berjalan mendekat ke arahnya. Dia juga mulai mengaktifkan sharingannya yang tertutup oleh poni dari rambutnya.

...****************...

"Tunggu aku Mugiwara sialan! Dan juga tunggu aku orang yang membawa Mugiawara sialan itu!" teriak kapten berjubah itu yang diikuti oleh pengikutnya

...****************...

'Akhirnya, mereka semua menunjukkan hidung mereka. Aku harus menghabisi mereka.' pikir Smoker yang mulai berjalan keluar dan ditemani wakil kapten, Tashigi.

...****************...

Luffy terus-terusan dimarahi oleh orang di sekitar tempat itu. Sasuke pun dibuat malu karena ulah kaptennya tersebut.

"Cepatlah kau turun, Nak! Kalau tidak aku akan menangkapmu dengan paksa!" teriak salah satu warga dengan mikrofon yang dibawanya.

Sebelum warga itu maju menuju Luffy, dia terkena pukul dari besi milik wanita berambut hitam hingga membuatnya menjadi tidak sadarkan diri. Dan beberapa orang yang berada di sana yang melihat kejadian tersebut langsung lari terbirit-birit.

Sasuke mulai melirik wanita itu dengan matanya yang tengah aktif. Walau aslinya dia sudah tau, tapi Sasuke tetaplah Sasuke. Dia tidak berminat membantu siapapun kecuali Luffy dan teman barunya.

"Hm.. kau harus menunggu giliranmu nanti, Paman." kata wanita itu. Dia juga melirik ke arah Sasuke yang wajahnya sedikit tertutup dan masih diam di tempat, kemudian dia menatap ke arah Luffy dan berkata, "Akhirnya aku menemukanmu, Luffy! Sudah lama tak jumpa."

Namun Luffy tetaplah Luffy. Dia bahkan tidak mengingat siapa wanita itu,

"Jangan bilang padaku kalau kau lupa pada wajah cantikku ini?" lanjut wanita itu sambil menunjukkan wajah cantiknya.

Warga yang tersisa di sana, baik wanita maupun pria memandangnya dengan mata berlambang hati.

Lalu datanglah para penjaga dengan senjata yang menodong ke arah wanita itu.

"Kalian mau melakukannya?" tanya wanita itu dengan suara menggoda.

Karena hasrat nafsu para penjaga itu, mereka pun ragu untuk menembaknya dan mata mereka mulai berganti menjadi lambang hati.

Hingga seseorang melemparkan bola meriam ke arah air pancuran dan menghancurkannya.

"Ah sayang, tadi itu bahaya." kata wanita itu melihat sekelompok orang berjubah.

"Aku minta maaf. Tapi dengan adanya kulit Sube-Sube mu itu tidak akan tergores. Jadi jangan khawatir ya, sayangku Lady Alvida!" kata sang kapten.

Luffy seperti mengingat nama 'Alvida' itu. Sasuke yang melihat Luffy seperti itu langsung menghampirinya.

"Kau kenal dengannya?" tanya Sasuke menonaktifkan sharingannya sambil melihat wanita tersebut dari atas menara.

"Ya aku mengingat—woah! Sasuke! Sejak kapan kau ada di atas sini?!" teriak Luffy yang membuat orang-orang di bawah juga ikutan melihatnya.

Sasuke tidak menjawabnya pertanyaan bodoh sang kapten.

'Tampan!' pikir semua wanita dengan rona merah di wajah mereka termasuk sekelompok orang yang mengikutinya tadi, Alvida.

Luffy mulai melihat wanita itu lagi, "Alvida di mana!" tanyanya.

Orang yang dipanggil Lady Alvida itu kemudian tersadar kembali dan menjawab dengan cepat, "Dia itu aku, bodoh!"

"Kau gila ya? Kau tidak mirip dengannya!" balas Luffy sambil menaruh jari telunjuknya di dahinya.

Sasuke hanya menyimak dalam diam, membiarkan mereka berdua berinteraksi.

"Setelah aku memakan buah itu, aku jadi sedikit berbeda." Alvida mulai melepas jubahnya dan memperlihatkan tubuh langsingnya, "Aku telah memakan buah Sube-Sube. Apapun jenis serangan yang digunakan, itu tidak akan meninggalkan goresan di kulitku. Aku akan tetap cantik seperti sebelumnya. Yang berubah dariku hanyalah hilangnya bintik-bintik di wajahku—"

"Aku tidak menanyakan itu." sela Luffy.

"Untuk berusaha menemukanmu, aku harus bersekutu dengan pria di belakangku ini." lanjut Alvida menunjuk ke arah belakangnya, tidak peduli Luffy menyelanya.

Kapten dari kelompok berjubah itu tertawa terbahak-bahak. Setelah itu mereka melemparkan jubah mereka ke udara dan mereka masih saja terus tertawa.

"Akhirnya disebutkan juga! Orang yang hebat ini telah kembali! Monkey D. Luffy, sejak hari di mana kau melemparku.. aku selalu ingin membalasmu! Gara-gara kau, aku dan teman-temanku harus melewati penderitaan yang sangat besar. Itu benar-benar sebuah petualangan yang besar! Itu adalah petualangan yang menyenangkan, menyedihkan, dan aku menamainya, Petualangan Besar Buggy! Tapi sekarang Buggy—OI! KENAPA KALIAN BERDUA TIDAK BICARA SAMA SEKALI!?" teriak Buggy melihat Luffy dan Sasuke.

Karena merasa kasihan, Sasuke pun mulai bersuara, "Hn."

"APANYA YANG 'HN'?! APA KAU MELEDEKKU, HAH?! AKU TIDAK TAU SIAPA KAU! TAPI AKU JUGA MEMBENCIMU SAMA SEPERTI MUGIWARA NO LUFFY!" teriaknya sambil menunjuk Sasuke.

"Terima kasih." balas Sasuke singkat.

"AKU TIDAK MEMUJIMU, SIALAN!" teriaknya lagi. Buggy mulai melihat Luffy yang sedang memikirkan sesuatu.

"Apa?" tanya Buggy.

"Eh? Uh.. siapa ya namanya? Boggy? Salah. Buggie? Oh salah lagi, Buhii. Oh iya, dia itu Bouffon (Badut)!" kata Luffy yang berhasil mengingat namanya, namun sayangnya itu salah.

Buggy yang mendengarnya hanya diam mematung dan setelah tersadar kembali dia mulai marah pada Luffy, "BUOFFON KATAMU? KAU MENGEJEKKU YA?! JANGAN BERCANDA! SAMPAI KAPAN KAU DAN TEMAN TANPANMU ITU AKAN MENGHINAKU, DASAR BRENGSEK!"

Beberapa warga tampak gemetar saat melihat sang kapten berjubah tersebut marah. Mereka mundur beberapa langkah sambil menyebutkan nama sang kapten. Dan semuanya langsung kabur meninggalkan Sasuke, Luffy, Alvida, Buggy dan para pengikutnya.

Tapi Buggy menghentikan mereka yang tengah berlari dengan berkata, "Kalian semua! Jangan lari! Jika tidak, aku akan menunjukkan betapa mengerikannya diriku ini!"

"Ah! Kau Buggy, kan?!" kata Luffy mengingat namanya dengan benar.

"KENAPA KAU BARU MENGINGATNYA SEKARANG?!" tanya Buggy dengan kesal

Namun Cabaji dari kelompok Buggy naik ke atas entah bagaimana caranya dia sudah berada di atas menara itu dan mulai menjatuhkan Luffy, lalu menaruh Kayu seperti alat pemotong kepala pada Luffy dan menduduki kayu tersebut sehingga dia tak bisa kabur.

Sasuke yang diam di sana hanya bisa diam melihat kebodohan Luffy tanpa memedulikan aksi dari Cabaji.

Si Buggy yang melihat aksi Cabaji itu mulai terlihat senang dan langsung menuju tempatnya Luffy berada. Kemudian dia tertawa dan merentangkan kedua tangannya, "Lihatlah seluruh penduduk kota ini. Eksekusi di depan publik akan segera berlangsung! Monkey D. Luffy, kali ini kau dan teman barumu tidak akan bisa lolos lagi. Seorang Mugiwara akan mati di tempat yang sama dengan Raja Bajak Laut—"

Luffy menyelanya dengan berteriak, "Sasuke! Tolong aku!"

Semua orang langsung menatap nama yang dimaksud. Sedangkan nama yang disebut hanya tetap diam sambil menutup kedua matanya.

'Aku merasakan ada orang yang sangat kuat sedang melihat adegan di tempat ini.' pikir Sasuke merasakan kehadiran orang yang sangat kuat.

...****************...

Di waktu yang sama.

"Tekanan udaranya menurun drastis. Aku tidak pernah melihat penurunan tekanan seperti ini." kata Nami melihat kompasnya tidak aktif.

"Memang benar. Anginnya terlihat cukup aneh." kata Sanji yang menggendong Ikan besar dari hadiah memasak.

"Badai akan datang di pulau ini!" lanjut Nami.

"Badai?" tanya Usopp.

"Kita harus kembali secepat mungkin ke kapal." ujar Nami.

"Benarkah apa yang kau bilang itu, Nami?" tanya Usopp lagi.

"Oi, kalian!" panggil Zoro yang baru saja datang.

"Zoro!" sahut Nami.

"Apa kalian melihat mereka?" tanya Zoro.

"Maksudmu Luffy dan Sasuke?" tanya Usopp balik.

"Ya. Aku kehilangan mereka. Selain itu, aku punya firasat yang sangat buruk. Sepertinya sesuatu yang besar akan terjadi." jelasnya melihat awan hitam dengan guntur yang mulai mendekat.

...****************...

Smoker menaiki tangga ruangan, namun dia merasa ada seseorang di belakangnya dan berhenti sejenak, "Apa? Mau Laporan?"

"I-Iya!"

Smoker mulai menyimak bawahannya yang juga sedang ditemani oleh Tashigi di sampingnya.

"Mugiwara no Luffy, Sasuke, Douke no Buggy, Kanabo no Alvida. Mereka bertiga selain Sasuke adalah seorang Kapten Bajak Laut dari East Blue yang memiliki kemampuan buah iblis." jelasnya.

"Mereka semua tidak mungkin bisa mengalahkanku, kecuali Sasuke yang kemampuan nuah iblisnya setipe denganku. Aku akan menangkap mereka semua dan juga akan menginterogasi Sasuke." balas Smoker.

"Apa yang akan anda lakukan, Kapten Smoker?" tanya bawahannya .

Smoker menatap ke arahnya dan berkata, "Kirim unit pertama ke pelabuhan. Dan untuk unit kedua, suruh mereka untuk mengepung tempat mereka berada sekarang dan sisanya serahkan saja padaku."

"Baik, Kapten Smoker!"

Dan sebelum si bawahan berjalan terlalu jauh, Smoker berbicara lagi, "Misi dari unit pertama adalah untuk menemukan dan menghancurkan kapal bajak laut. Jangan biarkan para bajak laut itu meninggalkan pulau ini."

...****************...

Kembali ke tempat Usopp dan yang lainnya.

"Eksekusi! Ada Eksekusi! Douke no Buggy akan mengeksekusi Mugiwara no Luffy dan temannya!" teriak salah satu warga.

"Luffy dan Sasuke akan dieksekusi?!" kata Usopp panik.

"Si bodoh itu! Dan kenapa seorang Sasuke bisa tertangkap juga?!" lanjut Nami.

"Ayo cepat ke sana!" ajak Zoro.

Pada akhirnya, hanya Zoro dan Sanji yang berlari menuju tempat eksekusi untuk menolong Luffy dan Sasuke. Usopp dan Nami mulai berlari ke arah kapal mereka dan menunggunya di sana.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!