Reangkarnasi Kembali Ke Dunia Pedang Dan Sihir?!
Episode 1 S1
???
Hah...Hah...
*Berlari+Mencari tempat yang aman*
???
*Mengejar ???*
Hey! Berhenti dan menyerahlah!!
???
*Terus berlari+Menutup mata sambil berlari*
???
*Mengeluarkan pistol dan mengarahkan pistol itu ke kaki ???*
Kau tidak akan bisa berlari lagi Rumi!!
Rumi (Runais di kehidupan dulu)
*Tidak mempedulikan+Tetap berlari*
(Aku tidak akan membiarkan orang itu memanfaatkan diriku lagi!!)
???
*Menembak tepat kaki Rumi*
Rasakan itu.
Rumi (Runais di kehidupan dulu)
*Kaki tertembak+Kurang keseimbangan*
*Tidak sengaja jatuh ke jurang yang dalam*
?!!
???
*Melihat Rumi yang jatuh ke jurang*
?! Cih. Sial!
Rumi (Runais di kehidupan dulu)
*Terjatuh+Badannya sudah hancur akibat terjatuh ke jurang yang dalam*
...
Rumi (Runais di kehidupan dulu)
(A-Apa...aku akan...mati...seperti ini?)
*Pandangan mulai kabur*
Rumi (Runais di kehidupan dulu)
(Yah...s-setidaknya tidak ada yang a-akan memanfaatkan diriku...lagi.)
*Mulai menutup mata*
Rumi (Runais di kehidupan dulu)
*Dead*
???
Nyonya, mereka berdua telah lahir! Kedua anak anda laki-laki dan juga perempuan!
???
Kau berhasil, Zenith! Mereka berdua kembar!
???
*Membuka mata*
(S-Silau...)
???
(Eh? Aku masih hidup?)
Paul Greyrat (Ayah Rudeus&Ranies)
Mata mereka terbuka. Mereka sehat!
*Senang*
???
*Melihat Paul&Zenith*
(Mereka berdua siapa?)
???
*2in*
(Ada apa dengan tatapannya itu?)
Paul Greyrat (Ayah Rudeus&Ranies)
*Menggendong ???+Senyum*
Paul Greyrat (Ayah Rudeus&Ranies)
Mulai sekarang namamu Rudeus Greyrat!
Paul Greyrat (Ayah Rudeus&Ranies)
Sini, biar papa cium!
*Mencium pipi Rudeus*
Rudeus Greyrat
(Eh, mau apa kau? Hentikan, jijik!)
Rudeus Greyrat
(Apa-apaan dia?)
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
*Melihat ???+Menggendong ???*
*Senyum*
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
Mulai sekarang namamu Runais, Runais Greyrat~
*Mencium pelan pipi Runais*
Paul Greyrat (Ayah Rudeus&Ranies)
*Melihat Zenith&Runais*
*Senyum*
Aww~ Anak perempuan papa sangat imut ya!
Rudeus Greyrat
*2in*
(Memang benar anak itu sangat imut, tapi tidak kalah juga dengan wanita itu!)
Runais Greyrat
*Melihat sekeliling*
(Ini di mana?)
Runais Greyrat
*Melihat tangan kecilnya*
(Tunggu...jangan bilang kalau aku terlahir kembali?)
Rudeus Greyrat
*2in*
(Eh?)
Rudeus Greyrat
*Suara bayi*
Rudeus Greyrat
*Memegang jari Paul*
Rudeus Greyrat
(Sepertinya aku terlahir kembali.)
Rudeus Greyrat
(Enggak kusangka khayalan itu sungguh ada.)
Rudeus Greyrat
(Paul dan Zenith. Mungkin usianya masih 20-an awal.)
Paul Greyrat (Ayah Rudeus&Ranies)
Anak-anak memang lucu.
Rudeus Greyrat
(Dari mataku yang berumur 34 tahun, mereka masih bocah.)
Rudeus Greyrat
*Memasang muka Hentai*
(Namun, mantap sekali bisa menyusu perempuan cantik secara gratis.)
Rudeus Greyrat
(Mungkin karena dia ibuku, jadi aku enggak terangsang.)
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
Rudy!
*Mencari-cari Rudy*
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
Kamu di mana?
Rudeus Greyrat
*Merangkak di belakang Zenith tanpa dia sadari*
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
Rudeus?
Rudeus Greyrat
*Merangkak*
(Sepertinya namaku adalah Rudeus.)
Rudeus Greyrat
(Setelah setengah tahun, aku bisa memahami bahasa mereka.)
Rudeus Greyrat
*Menatap hiasan dinding*
(Mungkin daya ingatku tajam karena masih muda.)
Rudeus Greyrat
*Mengambil CD+Menciumnya*
Runais Greyrat
*Melirik Rudeus dari jauh*
(Menjijikkan.)
Rudeus Greyrat
*Memakai CD di kepalanya*
*Merangkak ke dapur+Melihat Lilia*
(Dia Lilia, pembantu kami)
Lilia Greyrat
*Memasak+Melihat Rudeus*
Rudeus Greyrat
*Menatap dada Lilia+Memasang muka Hentai*
Lilia Greyrat
*Sedikit kaget+Takut*
Runais Greyrat
*Menatap Rudeus+Menghela nafas*
(Anak ini...)
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
Hayo, Rudy!
*Menggendong Rudeus*
Rudeus Greyrat
A--
*Digendong Zenith*
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
Kau tidak boleh berkeliling sendirian.
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
*Mengambil CD yang di kepala Rudeus*
Ini bukan untuk dipakai di kepala.
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
*Melirik Lilia*
Ada apa, Lilia?
Lilia Greyrat
*Sedikit menunduk*
Nyonya Zenith, mungkin saya agak lancang.
Lilia Greyrat
Tapi Rudeus terlihat seperti kerasukan.
Rudeus Greyrat
(Eh--)
*Menatap Zenith*
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
*2in Rudeus*
?
Lilia Greyrat
Tidak, bukan apa-apa.
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
*Menatap Lilia*
Tolong jangan bilang yang tidak-tidak.
Runais Greyrat
*Merangkak menuju Lilia*
(Yah, wajar kalau Lilia berkata seperti itu ke anak ini.)
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
Dia masih anak-anak. Wajar belum tahu ****** *****.
Lilia Greyrat
Tidak, bukan begitu--
Runais Greyrat
*Menarik pelan baju Lilia*
Lilia Greyrat
Eh?
*Melirik Runais*
Rudeus Greyrat
*2in*
(Aku hampir lupa kalau aku juga punya adik kembar.)
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
*3in*
Ah, Runa! Kamu dari mana saja.
Runais Greyrat
*Menjulurkan tangan ke Lilia+Meminta digendong*
Lilia Greyrat
*Mengerti+Menggendong Runais*
...
Runais Greyrat
*Digendong+Senyum*
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
Ah, sepertinya Runa sangat menyukaimu ya.
Lilia Greyrat
Eh? B-Benarkah?
*Menatap Zenith sejenak kemudian menatap Runais*
*Senyum*
Runais Greyrat
*Memeluk erat ala bayi*
Rudeus Greyrat
*Senyum*
(Jujur, adikku terlalu imut!)
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
Imutnya!
Rudeus Greyrat
*Melihat pemandangan luar dari jendela kaca*
(Pemandangan yang indah. Aku pernah melihat foto seperti ini.)
Rudeus Greyrat
(Mungkin benar ini di Eropa, ya?)
Runais Greyrat
*Di samping Rudeus*
Rudeus Greyrat
*Kembali melihat ke dalam rumah*
(Tapi rasanya terlalu pelosok.)
Runais Greyrat
(Hmm...Sepertinya di zaman ini masih belum ada listrik dan gas.)
R, R: *Mendengar suara ayunan pedang dari luar*
R, R: *Melihat ke luar jendela kaca+Melihat Paul yang berlatih pedang*
Rudeus Greyrat
*Sedikit kaget*
(Loh, kok?)
Rudeus Greyrat
(Dia sedang apa?)
Runais Greyrat
*2in*
(Apa itu pedang sungguhan?!)
Rudeus Greyrat
(Ah, celaka!)
*Ingin terjatuh+Tidak sengaja menarik baju Runais*
Runais Greyrat
*Tertarik*
(Eh--?!)
Dan kedua bayi itupun terjatuh dari meja yang tinggi.
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
*Kaget+Melihat Rudeus&Ranies yang terjatuh*
Rudy! Runa!
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
*Berlari ke arah kedua bayi itu*
*Menggendong Rudeus&Ranies*
Rudy! Runa!
Lilia Greyrat
*2in*
Tuan dan nona muda!
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
Kalian baik-baik saja?
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
*Mengelus-elus kepala kedua bayi yang terbentur itu*
Runais Greyrat
...
(Ini semua salah anak itu! Kenapa dia malah menarikku juga saat ingin jatuh?!)
Rudeus Greyrat
(Kalau kepala terbentur, lebih baik jangan banyak digerakkan, nyonya.)
Lilia Greyrat
Terjatuh pun mereka tidak menangis... *Gumam*
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
Cup cup.
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
Untuk jaga-jaga, mama beri mantra agar rasa sakitnya terbang jauh, ya.
*Menaruh Rudeus&Ranies di meja*
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
*Mencium kening si kembar itu*
*Memegang kepala si Kembar*
*Memulai membaca mantra Healing-nya*
Rudeus Greyrat
*Menatap tidak percaya*
(Hey, lolucon macam apa ini? "Buang rasa sakit" versi negara ini?)
Runais Greyrat
(Apa dia sedang membaca mantra?)
Rudeus Greyrat
(Ayah dan ibu kami alay, ya?)
Rudeus Greyrat
(Suami pendekar, istri pendeta, 'gitu?)
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
Healing.
*Memulai Healing-nya*
Rudeus Greyrat
*Menatap kagum*
Runais Greyrat
*2in*
(Waahh!)
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
Bagaimana? Sakitnya sudah hilang, 'kan?
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
Mama dahulu seorang petualang, loh.
Rudeus Greyrat
*Memegang kepalanya*
Runais Greyrat
(Petualang, ya?)
Paul Greyrat (Ayah Rudeus&Ranies)
*Masuk+Membuka pintu dengan cepat*
Ada apa? Aku tadi dengar suara keras.
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
*Mendekat ke Paul*
Sayang! Rudy&Runa jatuh dari meja dan kepala mereka terbentur.
Paul Greyrat (Ayah Rudeus&Ranies)
Tenang, dong. Anak kecil pasti pernah jatuh sekali dua kali.
Paul Greyrat (Ayah Rudeus&Ranies)
Kalau jatuh, akan lebih baik kalau mereka terluka.
Rudeus Greyrat
(Jangan-jangan tempat ini...)
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
Tapi aku khawatir kalau mereka terluka parah, lalu aku tidak bisa menyembuhkan mereka.
Runais Greyrat
(Buktinya sudah jelas.)
Paul Greyrat (Ayah Rudeus&Ranies)
Tidak apa-apa kok.
*Mencium Zenith*
Rudeus Greyrat
(Kalau tempat ini bukan Bumi, tapi dunia lain.)
Runais Greyrat
(Dunia pedang dan sihir!)
*Senang*
Episode 2 S1
Rudeus Greyrat
(Tangan dan kakiku sudah lebih stabil.)
Rudeus Greyrat
Ilmu sihir, ya?
*Berdiri*
Rudeus Greyrat
*Berjalan*
(Monyet pun akan kegirangan setelah mendengar kata itu.)
Rudeus Greyrat
*Menaiki tangga+Pergi ke kamar di lantai 2*
(Aku ingin cepat-cepat mencobanya sendiri.)
Rudeus Greyrat
(Namun, yang bisa aku lakukan masih terbatas).
Rudeus Greyrat
*Ingin memasuki kamar tempat penyimpanan buku sihir*
Runais Greyrat
*Tiba-tiba muncul di belakang Rudeus*
Apa yang sedang kau lakukan, Nii-Chan?
Rudeus Greyrat
*Kaget+Melihat Runais yang dibelakangnya*
Runa?! Kau membuat jantungku hampir copot saja!
Runais Greyrat
Ingin belajar sihir?
Rudeus Greyrat
Eh? Apa kau juga ingin?
Runais Greyrat
Tentu, aku sedikit tertarik dengan sihir-sihir apa saja yang ada di dunia ini.
Rudeus Greyrat
Sama, aku juga.
(Tidak kusangka adik kembarku juga sama sepertiku yang terlahir kembali ke dunia ini.)
Runais Greyrat
*Memasuki ruangan+Melihat sekeliling kamar*
Rudeus Greyrat
*2in+Melihat peti*
(Sebuah peti?)
Rudeus Greyrat
*Berjalan menuju peti itu+Mencoba untuk membukanya*
Runais Greyrat
*Melihat Rudeus*
Butuh bantuan?
Rudeus Greyrat
Tidak, t-tidak perlu!
*Berhasil membuka sedikit peti itu+Melihat ke dalam peti itu*
Runais Greyrat
*Mendekat ke Rudeus+Membantu untuk membuka peti itu*
Peti terbukalah!
Dan peti itu pun terbuka dengan sendirinya.
Runais Greyrat
Eh! Petinya...terbuka sendiri?
Rudeus Greyrat
Apa kau baru saja menggunakan sihir?
*Menatap bingung Runais*
Rudeus Greyrat
Hmm...Sudahlah, yang penting petinya terbuka.
Runais Greyrat
*Melihat isi peti itu*
Buku, ya?
Runais Greyrat
Besar sekali.
Rudeus Greyrat
*Mengambil 1 buku besar dari dalam peti itu*
Rudeus Greyrat
*Terjatuh akibat buku besar itu benar-benar berat untuk seusianya*
Runais Greyrat
Sepertinya buku dirumah ini cuma ada lima saja.
Rudeus Greyrat
Ya, mungkin di dunia ini harga buku mahal atau keluarga Ayah enggak gemar membaca.
Rudeus Greyrat
(Sangat mengherankan bagiku yang punya ribuan buku.)
Rudeus Greyrat
(Ya, semuanya novel ringan, sih.)
Runais Greyrat
Hmm...Tidak bisa kubaca.
Rudeus Greyrat
Aku juga. Aku rasa kita harus belajar membaca dulu.
Runais Greyrat
*Membuka buku besar itu*
Rudeus Greyrat
(Meskipun hanya lima buku, tapi terkadang Paul membacakannya untuk kami.)
Rudeus Greyrat
*Membaca isi buku*
(Sehingga kami bisa membaca hurufnya.)
Rudeus Greyrat
(Tapi...Apa ayah kami itu yakin bahwa kami bisa memahami isi buku ini?)
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
*Mengintip si Kembar dari pintu+Senyum*
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
*Menutup pelan pintu*
Runais Greyrat
*Bersemangat*
Hah~ Buku ini sungguh menarik!
Rudeus Greyrat
Ya, kau benar.
Rudeus Greyrat
("Buku panduan ilmu sihir")
Rudeus Greyrat
Aku sepertinya pernah membaca hal yang sama di duniaku sebelumnya.
Runais Greyrat
Eh, benarkah?
Rudeus Greyrat
Ya, Misalnya, sihir dapat diaktivasi dengan mantra dan lingkaran sihir,
Rudeus Greyrat
tapi mantra lebih lazim digunakan sekarang, dan lain-lain.
Rudeus Greyrat
Sepertinya ada latar belakangnya sendiri.
Rudeus Greyrat
Apalagi, aku tertarik dengan sumber daya sihir seseorang
Rudeus Greyrat
yang sudah ditentukan sejak lahir.
Runais Greyrat
Eh, jadi maksudnya...Kita juga punya kekuatan sihir tersendiri sejak lahir??
Rudeus Greyrat
Ya, bisa dibilang begitu.
Rudeus Greyrat
Tapi aku ragu.
Rudeus Greyrat
Sepertinya DNA kita sendiri enggak menjamin.
Runais Greyrat
*Tersenyum+Berdiri*
Mau dicoba dulu?
Rudeus Greyrat
*Melihat Runais*
Eh? kau yakin?
Runais Greyrat
*Mengangkat tangan ke depan*
Eh, etto...
Rudeus Greyrat
*Berdiri+Memegang buku dan memperlihatkan ke Runais*
Runais Greyrat
*Membaca mantra seperti yang tertulis di buku itu*
Runais Greyrat
Water Ball.
*Menutup mata+Merasakan sesuatu yang mengalir di dalam tubuh*
Rudeus Greyrat
?! Beneran bisa!
Runais Greyrat
A--
*Berlari keluar mengambil lap+Kembali dan mengelap lantai yang basah*
Rudeus Greyrat
Hmm...Bukankah seharusnya bisa terbang?
Rudeus Greyrat
Biar aku coba.
*Melakukan hal yang sama seperti Runais tapi di jendela*
*Menutup mata+Fokus*
Rudeus Greyrat
*Merasakan sesuatu yang mengalir dalam tubuhnya+Membuka mata*
Hah!
Rudeus Greyrat
*Terjatuh dan sihirnya pun menimpa celana Rudeus sehingga basah*
Runais Greyrat
Barusan...Onii-Chan belum merapal mantranya, 'kan?
Rudeus Greyrat
*Mengangguk setuju*
Tapi...Bagaimana bisa?
Runais Greyrat
*Ingin mencoba lagi tapi daya sihir sudah melemah*
Eh? Daya sihirku cuma segini...?
Runais Greyrat
*Tidak sadarkan diri*
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
*Menggendong Rudeus&Ranies*
Aduh, dasar Rudy...
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
Pipis dulu kalau mengantuk, lalu tidur di ranjang, ya.
Rudeus Greyrat
*Sedikit malu karena dikira mengompol*
(Kurang ajar.)
Rudeus Greyrat
(Masa aku dikira mengompol di usia tua.)
Rudeus Greyrat
(Sial!)
*Menahan tangisan*
Runais Greyrat
*Melirik Rudeus*
(Pff--)
Setelah kejadian ini, si Kembar pun terus melatih sihir mereka selama beberapa kali tapi tanpa merapalnya.
Runais Greyrat
Setelah mencoba beberapa kali, sepertinya aku mulai paham.
Rudeus Greyrat
Hm, sepertinya buku itu membohongi kita.
Runais Greyrat
Aku rasa semakin sering kita menggunakan sihir, maka daya sihir akan semakin bertambah.
Rudeus Greyrat
Lalu sihir pun dapat dipakai tanpa merapal mantra.
Rudeus Greyrat
Inikah maksud jangan mencerna mentah-mentah apa yang tertulis?
Runais Greyrat
Tapi kalau bisa dilakukan dengan mudah, kenapa mantra harus dirapal?
Rudeus Greyrat
Hmm...
*Terjatuh karena kekurangan Daya sihir*
Paul Greyrat (Ayah Rudeus&Ranies)
Dengan demikian, Pelgeuse mengajak dua belas pengikutnya ke tempat Dewa iblis Laplace.
Paul Greyrat (Ayah Rudeus&Ranies)
*Menutup buku dongeng*
Rudy, Runa, waktunya tidur.
Rudeus Greyrat
*Berlatih sihir*
(Ah, atau mungkin ini bakat khususku?)
Runais Greyrat
*Menatap Rudy yang senyum-senyum sendiri*
(Ada apa dengannya?😑)
Rudeus Greyrat
(Hah, senang sekali rasanya!)
*Tertawa bangga*
Runais Greyrat
Berisik! Bisa tidak, Onii-Chan tenang sedikit?!
Rudeus Greyrat
Ah, maaf maaf.
Rudeus Greyrat
(Kalau teoriku benar, yang harus aku lakukan hanya satu.)
Rudeus Greyrat
(Terus berlatih sampai batas masa pertumbuhan.)
Runais Greyrat
*Membuang air yang sudah penuh di luar jendela*
Oke.
Rudeus Greyrat
Tapi, bagaimana caranya agar sihir ini terbang?
Runais Greyrat
*Melihat Rudeus*
Hmm...Ah, bagaimana kalau--
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
*Berkebun*
Paul Greyrat (Ayah Rudeus&Ranies)
*Berlatih pedang*
???
Cewek²: Wah!
*Terkagum-kagum dengan Paul*
Paul Greyrat (Ayah Rudeus&Ranies)
*Tersenyum*
Paul Greyrat (Ayah Rudeus&Ranies)
*Terkena serangan air tiba-tiba yang keluar dari arah jendela*
*Mengelap muka+Melihat ke jendela*
Apa?
Kembali lagi ke sisi Rudeus&Ranies
Runais Greyrat
Waahh! Berhasil!
Rudeus Greyrat
*Kagum*
*Melakukan apa yang dilakukan Runais tapi mengarah ke ember*
Rudeus Greyrat
Wah! Mantap, aku bisa!
*Lompat-lompat*
Runais Greyrat
*Menembak ke luar dengan sihir*
Runais Greyrat
*Melihat buku*
Ah, aku mau coba sihir tingkat menengah berhubung daya sihirku semakin bertambah.
Rudeus Greyrat
*2in*
Aku juga!
Runais Greyrat
Etto...
*Melihat dan membaca mantra sihir menengah yang tertulis di buku*
Setelah membaca mantra yang tertulis, tanpa mereka sadari sihir yang mereka coba tiba-tiba saja membesar dan menghancurkan sebagian kecil rumah lalu melesat menjauh.
Paul Greyrat (Ayah Rudeus&Ranies)
*Membuka pintu dengan panik*
Ada apa?
Paul Greyrat (Ayah Rudeus&Ranies)
A-- Hey!
Paul Greyrat (Ayah Rudeus&Ranies)
A-Apa-apaan ini?
Paul Greyrat (Ayah Rudeus&Ranies)
*Terdiam tak percaya*
Runais Greyrat
*Terduduk+Sedikit membatu*
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
*Memasuki ruangan+Sedikit panik*
Rudy! Runa!
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
*Kaget sejenak kemudian melihat si Kembar*
Ah, Rudy! Runa!
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
*Berlari ke arah si Kembar*
Kalian tidak apa-apa?!
Runais Greyrat
*Hanya mengangguk pelan*
Paul Greyrat (Ayah Rudeus&Ranies)
Apa ada monster?
Paul Greyrat (Ayah Rudeus&Ranies)
Tidak, harusnya tidak ada di sini.
Paul Greyrat (Ayah Rudeus&Ranies)
*Menatap Rudeus&Ranies*
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
*Melihat buku sihir yang sudah si Kembar baca*
Loh?
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
*Mengambil buku sihir itu*
*Senyum*
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
Rudy, Runa, apa kalian membaca tulisan di buku ini?
Runais Greyrat
(Entah mengapa tapi senyumannya itu sedikit menyeramkan.)
Rudeus Greyrat
(Eh, seram! Kenapa tatapannya begitu?)
Rudeus Greyrat
(Jangan-jangan ada larangan untuk anak kecil belajar sihir, lalu diserahkan ke jaksa pengadilan?)
Rudeus Greyrat
(Enggak! Aku enggak mau dibakar hidup-hidup!)
Rudeus Greyrat
Gomennasai...
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
Kyaa! Sayang, kamu dengar, 'kan? Anak-anak kita memang genius!
Paul Greyrat (Ayah Rudeus&Ranies)
Eh, tapi ini sihir tingkat menengah, loh.
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
*Menarik tangan Paul+Senang*
Ayo sewa guru sihir untuk mereka!
Lilia Greyrat
*Memberikan lantai yang basah*
Paul Greyrat (Ayah Rudeus&Ranies)
Tapi aku belum mengajari mereka memba--
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
Di masa depan mereka pasti bisa menjadi penyihir kondang!
Runais Greyrat
*Menghela nafas*
Barusan tadi itu sedikit menakutkan... *Gumam*
Rudeus Greyrat
*Mendengar gumaman Runa*
(Ya, aku setuju dengannya.)
Paul Greyrat (Ayah Rudeus&Ranies)
Tunggu, bukankah kita sudah berjanji kalau anak laki-laki harus menjadi pendekar pedang?
Runais Greyrat
(Pedang?)
*Sedikit bersemangat*
Rudeus Greyrat
*Melirik Runais*
(Eh? Apa dia juga tertarik dengan pedang?)
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
Tapi dia juga bisa menggunakan sihir tingkat menengah di usia dini!
Paul Greyrat (Ayah Rudeus&Ranies)
Janji adalah janji.
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
Apanya yang janji? Kamu sendiri sering ingkar janji.
Paul Greyrat (Ayah Rudeus&Ranies)
Persoalan sekarang bukanlah aku!
Lilia Greyrat
Bagaimana jika belajar ilmu sihir di pagi hari dan belajar ilmu pedang di sore hari?
*Berjalan keluar*
Runais Greyrat
*Mengangkat tangannya*
Otou-san! Aku juga mau belajar ilmu pedang bersama Onii-chan!
Paul Greyrat (Ayah Rudeus&Ranies)
*Melihat Runais+Terharu*
Wah, anak perempuanku memang yang paling mengerti diriku!
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
*Melirik Runais*
Apa kau yakin, Runa?
Runais Greyrat
Uhm!
*Mengangguk semangat*
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
*Sedikit khawatir*
Runais Greyrat
Tidak apa-apa kok, Okaa-san. Aku akan baik-baik saja! karena aku bersama Otou-san dan juga Onii-chan!
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
*Menghela nafas+Mengelus-elus kepala Runa*
Baiklah, kalau kau bilang begitu.
Dan akhirnya mereka pun menyewa guru les.
Roxy Migurdia
Nama saya Roxy Migurdia, mohon kerja samanya.
Paul Greyrat (Ayah Rudeus&Ranies)
*Melihat-lihat sekitar*
Runais Greyrat
(Ah, kalau dibandingkan dengan kehidupanku sebelumnya sih...sepertinya kita seumuran.)
Roxy Migurdia
*Sedikit malu*
Paul Greyrat (Ayah Rudeus&Ranies)
Ah, kamu guru les sihirnya?
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
Kamu ini lumayan--
Rudeus Greyrat
Mungil, ya!
Roxy Migurdia
*Sedikit kesal*
Tolong bercermin dulu, Nak.
Runais Greyrat
*Ingin turun dari gendongan Zenith*
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
Ah-- Runa mau turun, ya.
*Menurunkan Runais*
Roxy Migurdia
*Melirik Runais*
Roxy Migurdia
Jadi, siapa murid yang akan saya ajari?
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
Ah, murid itu adalah mereka berdua!
*Memeluk Rudeus&Ranies*
Rudeus Greyrat
*Mengedipkan mata*
Runais Greyrat
*Tersenyum*
Hehe~
Roxy Migurdia
...
*Menghela nafas*
Roxy Migurdia
Terkadang memang ada, ya.
Roxy Migurdia
Orang tua bodoh yang mengira anaknya punya bakat karena tumbuh lebih cepat.
Roxy Migurdia
Sepertinya salah sasaran.
R, R: (Jangan keras-keras, dong.)
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
*Senyum penuh makna*
Ada apa?
Roxy Migurdia
Tapi saya tidak yakin anak-anak anda bisa memahami teori ilmu sihir.
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
Tidak apa-apa, kok. Rudeus&Ranies kami sangat mahir.
Roxy Migurdia
*Menghela nafas*
Baiklah, saya akan mencoba sebisa saya.
Runais Greyrat
Wah, apa kita belajar diluar?
Roxy Migurdia
*Berjalan pergi*
Tentu saja.
Runais Greyrat
*Bersemangat+Mengikuti Roxy*
Rudeus Greyrat
*Sedikit takut+Memeluk erat Paul*
Runais Greyrat
*Berhenti+Menoleh ke Rudeus dengan bingung*
?
Roxy Migurdia
Ilmu sihir dibagi menjadi tiga jenis.
Roxy Migurdia
Sihir serangan, sihir pemulih, dan sihir pemanggil.
Roxy Migurdia
Masing-masing punya tujuh tingkatan dasar, menengah, atas, sakral, raja, adiraja, dan dewa.
Roxy Migurdia
Totalnya ada tujuh tingkat.
Rudeus Greyrat
*Berkeringat*
Runais Greyrat
*Melirik Rudeus*
Kau kenapa? *Bisik*
Rudeus Greyrat
*2in Runais*
T-Tidak apa-apa kok~
Roxy Migurdia
Untuk menggunakan sihir, dibutuhkan daya sihir.
Roxy Migurdia
Entah daya sihir dari dalam tubuh--
Rudeus Greyrat
*Berkeringat dingin+Menghela nafas berat*
Roxy Migurdia
*Melirik Rudeus*
Eh, ada apa?
Rudeus Greyrat
Ah, bukan apa-apa.
Runais Greyrat
*Mengelus-elus pelan punggung Rudeus*
Rudeus Greyrat
*Sedikit lebih tenang*
Roxy Migurdia
Ya sudah, aku beri contoh merapal mantra.
Roxy Migurdia
Coba tiru nanti.
Runais Greyrat
Eh? Apa perlu merapal mantra?
Roxy Migurdia
*Melirik Runais*
Bukankah sudah jelas?
Si Kembar: (Ternyata memang harus dirapal.)
Roxy Migurdia
*Menghela nafas*
*Membaca mantra*
Roxy Migurdia
Water Ball.
*Mengarahkan sihirnya ke pohon kesayangan Zenith*
Runais Greyrat
*Ternganga bukan karena kagum tapi justru karena takut dimarahi oleh Zenith*
Roxy Migurdia
*Melihat si Kembar*
Bagaimana?
Runais Greyrat
*Mengangkat tangannya*
Sensei, nanti bisa dimarahi Okaa-san karena pohon itu dirawat rutin olehnya.
Roxy Migurdia
*Loading sementara*
...
Roxy Migurdia
*Mulai panik*
Eh! Kalau begitu ini gawat.
Roxy Migurdia
*Berlari ke arah pohon yang patah itu*
*Membaca mantra*
Healing!
Dan pohon itu pun kembali seperti semula dan bunga mulai muncul di pohon itu.
Rudeus Greyrat
!
(Wah, keren!)
Runais Greyrat
*Terkagum kagum*
Waahh! Keren sekali!!
Runais Greyrat
*Semakin bersemangat*
Anda bisa menggunakan sihir pemulih juga, ya?
Roxy Migurdia
*Mendekat ke Rudeus&Ranies*
Ya, hanya sampai tingkat menengah.
Rudeus Greyrat
*Bertepuk tangan*
Hebat, sangat hebat!
Runais Greyrat
*2in*
Ya, Sensei sangat hebat!!
Roxy Migurdia
*Memalingkan muka+Malu karena dipuji*
Bukan apa-apa, siapa pun bisa asal giat berlatih.
Rudeus Greyrat
*Memasang muka mengejek*
Sepertinya dia mudah dipuji, ya. *Bisik ke Runais*
Runais Greyrat
*Tersenyum+Mengangguk setuju*
Roxy Migurdia
Baiklah, sekarang giliran kalian.
Runais Greyrat
Kau boleh duluan kok, Onii-chan.
Rudeus Greyrat
Eh? Bukankah lebih baik kita bersamaan saja?
Runais Greyrat
Hmm, boleh juga. Kalau begitu ayo kita berlomba siapa yang bisa menembak lebih jauh!
Rudeus Greyrat
*Tersenyum*
Baiklah!
Roxy Migurdia
*Melihat si Kembar*
(Dasar anak²)
Runais Greyrat
*Menutup mata*
*Membaca singkat mantranya*
Rudeus Greyrat
*2in*
*2in*
Runais Greyrat
*Fokus+Menembak jauh sihirnya*
Rudeus Greyrat
*Tidak fokus+Menembak sihirnya ke tanah*
Roxy Migurdia
*Melihat Runais*
(Anak ini...)
Roxy Migurdia
*Melihat Rudeus*
Ngomong-ngomong, kau sedang apa?
Rudeus Greyrat
*Sedikit panik*
Ah, bukan apa-apa.
Runais Greyrat
Haha, Baka Onii-chan. Lihat, akulah pemenangnya!
Rudeus Greyrat
*Sedikit kesal*
Cih. Iya iya.
Runais Greyrat
*Melihat Roxy*
Jadi, bagaimana?
Roxy Migurdia
*Melihat si Kembar*
Baru saja, kalian menyingkat mantranya?
Runais Greyrat
*Mengangguk*
Roxy Migurdia
Apa biasanya kalian persingkat?
Rudeus Greyrat
Biasanya...
Runais Greyrat
Tanpa mantra.
Roxy Migurdia
*Kaget*
Tanpa mantra?!
Roxy Migurdia
*Memalingkan muka*
Oh, biasanya tanpa mantra, ya.
Roxy Migurdia
Mungkin mereka berdua punya potensi.
Rudeus Greyrat
*Tersenyum bangga*
Runais Greyrat
*Tersenyum senang*
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
*Melihat pohonnya+Kaget*
Ah!
R, R, R: *Ikut melihat pohon yang tadi*
Dan tiba-tiba saja pohon itu pun patah dan tumbang lagi.
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
Roxy-San, jangan pakai pohonku untuk menjadi target latihan!
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
*Berjalan ke pohonnya yang tumbang*
Yang benar saja, deh!
Roxy Migurdia
Aku langsung gagal.
Roxy Migurdia
*Tertawa canggung*
Mungkin besok aku dipecat.
Runais Greyrat
Gomen, Sensei.
Rudeus Greyrat
Ini salah kami.
Rudeus Greyrat
*Berpikir bagaimana caranya membuat Roxy sedikit lebih tenang*
Runais Greyrat
*Mendekat ke Roxy*
Runais Greyrat
*Mengelus-elus kepala Roxy+Tersenyum*
Sensei tidak gagal, tapi Sensei hanya mengumpulkan pengalaman, kok.
Roxy Migurdia
*Menatap Runais*
...
Roxy Migurdia
*Berdiri*
Terima kasih banyak, Nak.
Rudeus Greyrat
*Tersenyum*
Roxy Migurdia
*Mengelus-elus kepala Runais*
*Senyum*
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
Omong-omong, Roxy.
*Berjalan mendekat ke mereka bertiga*
Roxy Migurdia
*Melihat Zenith*
Ah, iya?
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
Ayo masuk ke dalam.
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
Perkenalkan dirimu kepada kami.
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
Ya?
Runais Greyrat
*Memegang tangan Roxy*
Sensei, ayo!
Roxy Migurdia
*Melihat Runais*
Paul Greyrat (Ayah Rudeus&Ranies)
Hey! Ayo masuk!
*Melambaikan tangan di pintu*
Roxy Migurdia
Terima kasih atas tawaran kalian, tapi saya tidak membawa oleh-oleh.
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
Kamu bicara apa?
Runais Greyrat
*Mengangguk setuju*
Ya, ayo cepat masuk.
Runais Greyrat
*Menarik tangan Roxy*
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
*Memegang tangan Rudeus+Menarik Rudeus*
Rudy juga.
Rudeus Greyrat
*Ditarik*
Ya.
Paul Greyrat (Ayah Rudeus&Ranies)
*Meminum Bir*
Khaa!
Paul Greyrat (Ayah Rudeus&Ranies)
Mari kita mulai pesta penyambutan Roxy!
Roxy Migurdia
*Terkagum melihat banyak hidangan makanan dimeja makan*
Dan mereka pun makan bersama
Episode 3 S1
Runais Greyrat
*Tertidur+Memimpikan tentang kehidupannya yang dulu mati terjatuh di jurang*
*Membuka mata*
Hah--
Rudeus juga sama dengan Runais, tapi dia juga beda cerita.
Rudeus Greyrat
*Membuka mata*
Hah--
Runais Greyrat
... Nee, Onii-chan.
Rudeus Greyrat
*Melirik Runais*
A-Ada apa?
Runais Greyrat
Kau juga berengkarnasi, 'kan?
Runais Greyrat
Kau mati karena apa?
Rudeus Greyrat
*Terdiam sejenak*
Aku mati karena menyelamatkan seorang gadis yang hampir ditabrak oleh Truk.
Runais Greyrat
Eh, begitu ya.
Runais Greyrat
Aku mati karena terjatuh di jurang yang dalam.
Rudeus Greyrat
I-Itu cukup tragis, ya...
Runais Greyrat
*Melihat patung² yang mereka buat dari tanah liat*
Lumayan banyak juga, ya. Aku rasa daya sihir kita semakin bertambah.
Rudeus Greyrat
Ya, walaupun daya sihir kita memang bertambah, tapi ini masih jauh dari kata cukup.
Runais Greyrat
*Mengangguk setuju+Semangat*
Semangat!
Rudeus Greyrat
*Tersenyum melihat Runais*
R, R: *Mendengar suara aneh dari kamar Paul&Zenith*
Runais Greyrat
Eh, suara itu lagi.
Rudeus Greyrat
(Apa mereka berkembang biak lagi?)
Rudeus Greyrat
*Tersenyum nakal*
Mau memeriksa mereka?
Runais Greyrat
Entah mengapa tapi senyumanmu itu sedikit mengerikan. *Gumam*
Dan si Kembar pun berjalan keluar dari kamar mereka.
Di saat berada diluar kamar, mereka tidak sengaja melihat Roxy.
Rudeus Greyrat
*Terdiam sejenak*
Runais Greyrat
*Melihat Rudeus+Menutup matanya dengan cepat*
Jangan dilihat, Baka! *Bisik ke Rudeus*
Rudeus Greyrat
*Mata tertutup*
Eh, tapi--
Runais Greyrat
*Menarik Rudeus kembali ke kamar*
Rudeus Greyrat
Tunggu--
*Tertarik*
Runais Greyrat
*Menutup pintu*
*Menghela nafas*
Rudeus Greyrat
Hey, kenapa kau melakukan itu?
Rudeus Greyrat
Padahal tadi itu pemandangan yang bagus, loh!
Runais Greyrat
*Menatap jijik Rudeus*
Dasar Hentai. Kenapa aku harus punya Onii-chan yang Hentai seperti ini, sih?
Rudeus Greyrat
*Sedikit kesal*
Kau tidak akan mengerti.
Runais Greyrat
Hah, benar-benar merepotkan.
Skip Setengah tahun berlalu
Si Kembar selalu berlatih dan belajar dengan Roxy yang sebagai guru mereka.
Dan begitupun dengan hubungan mereka bertiga, hubungan mereka bertiga saat ini sudah semakin dekat.
(Maksudnya hubungan antara Guru dan Murid)
Malamnya, mereka ada kelas malam.
Roxy Migurdia
*Membaca buku*
Awal mulanya, sihir berasal dari
Roxy Migurdia
suku kuno yang ingin berlindung dari serangan penjajah.
Roxy Migurdia
Melalui perjanjian kepada para roh.
Runais Greyrat
*Mendengarkan*
Rudeus Greyrat
*Tidak mendengarkan+Melihat paha Roxy*
Roxy Migurdia
Dengan hasil pengendalian elemen seperti angin dan tanah.
Roxy Migurdia
Sekarang, sihir merupakan wujud dari pertingkaian manusia dan iblis.
Roxy Migurdia
Yang ditiru dan dikembangkan hingga saat ini.
Runais Greyrat
*Melirik Rudeus+Menghela nafas*
(Dasar Hentai.)
Runais Greyrat
*Memukul kepala Rudeus*
*Melihat Roxy+Tersenyum*
Ternyata sihir punya sejarah sendiri, ya?
Rudeus Greyrat
*Kesakitan*
Auch-- Hey itu sakit!
Runais Greyrat
*Tidak peduli*
Roxy Migurdia
*Melihat Runais+Tersenyum*
*Mengelus-elus kepala Runais*
Roxy Migurdia
Tentu saja.
*Menutup buku*
Rudeus Greyrat
Tapi saya terkejut, ternyata di dunia ini ada makhluk seperti roh dan iblis.
Roxy Migurdia
*Melihat Rudeus*
Tentu saja. Omong-omong, aku adalah kaum iblis.
Runais Greyrat
*Berbinar-binar*
Wahh! Sungguh?
Rudeus Greyrat
*Ikut kagum*
Roxy Migurdia
Iya. Paul dan Zenith terkejut saat melihatku, 'kan?
Rudeus Greyrat
Itu karena Sensei mungil, ya?
Roxy Migurdia
Aku tidak mungil!
Roxy Migurdia
*Memegang rambutnya*
Mereka terkejut karena melihat rambutku.
Roxy Migurdia
*Melihat si Kembar*
Apa orang tua kalian tidak bercerita tentang kaum iblis Superd yang menyeramkan?
Runais Greyrat
*Menggeleng-geleng*
Runais Greyrat
Apa mereka sungguh menyeramkan?
Roxy Migurdia
Ini cerita empat sampai lima abad lalu tentang Perang Laplace.
Roxy Migurdia
Sebuah perang besar antara manusia dan iblis.
Roxy Migurdia
Di perang itu,
Roxy Migurdia
suku Superd membunuh tanpa pandang bulu; kawan, lawan, wanita, maupun anak kecil
Roxy Migurdia
tanpa berhenti menggila.
Roxy Migurdia
Oleh sebab itu, mereka dibenci oleh suku iblis lain.
Roxy Migurdia
Setelah perang berakhir, mereka diusir dari Benua Iblis.
Roxy Migurdia
Seberbahaya itulah mereka.
Runais Greyrat
*Tertarik dengan suku Superd*
Roxy Migurdia
Ada mitos sejak aku kecil.
Roxy Migurdia
"Jangan begadang terlalu malam, atau nanti dimakan suku Superd."
Rudeus Greyrat
*Tersenyum canggung*
(Ternyata di dunia ini ada mitos yang mirip, ya.)
Rudeus Greyrat
*Melirik Runais*
(Eh?)
Runais Greyrat
Apa itu artinya...kalau kita begadang, kita bisa bertemu dengan suku Superd ya?
*Bersemangat*
Rudeus Greyrat
*Menatap Runais dengan tidak percaya*
Jangan bilang kalau kau akan mencobanya...
Roxy Migurdia
*2in*
Tapi mereka benar-benar berbahaya, loh.
Runais Greyrat
*Tetap Berbinar-binar+Bersemangat*
Aku tahu!
Rudeus Greyrat
(Sepertinya di kehidupannya dulu, dia suka tertarik dengan hal-hal aneh, ya?)
Roxy Migurdia
*Menghela nafas*
Dengar baik-baik.
Roxy Migurdia
*Berjalan mendekat ke Rudeus&Ranies*
Kalau bertemu suku berambut zambrud hijau dengan permata merah di keningnya,
Roxy Migurdia
pokoknya jangan didekati.
Rudeus Greyrat
*Melirik Roxy*
Kalau seseorang mendekatinya, apa yang terjadi?
Roxy Migurdia
Mungkin semua anggota keluarganya akan dibantai.
Rudeus Greyrat
Saya akan berhati-hati, tapi...
*Melihat Runais*
Runais Greyrat
*Masih bersemangat+Tidak sabar untuk bertemu dengan suku Superd*
Roxy Migurdia
*Menghela nafas*
*Mencubit pipi Runais*
Jangan coba-coba mendekati suku Superd, ya.?
Runais Greyrat
*Kesakitan*
B-Baiklah, baik!
Rudeus Greyrat
*Menghela nafas lega*
Roxy Migurdia
*Berhenti mencubit pipi Runais*
(Pipinya lembut juga ternyata)
Roxy Migurdia
*Berjalan+Duduk di kasurnya*
Tidak jarang rambutku terlihat hijau tergantung dari pencahayaan.
Rudeus Greyrat
Rambut Sensei indah, kok.
Runais Greyrat
*Mengangguk setuju*
Ya, Rambut Sensei benar-benar indah!
Roxy Migurdia
*Melihat si Kembar*
A-- Terima kasih.
Roxy Migurdia
Tapi katakan itu pada orang yang kalian sukai nanti.
Rudeus Greyrat
Tapi aku suka Sensei, kok.
Runais Greyrat
*Mengangguk setuju lagi*
Ya, Suka! Suka!
Roxy Migurdia
...
*Merenggangkan kedua tangannya*
Roxy Migurdia
Katakan itu sepuluh tahun lagi kalau tidak berubah pikiran.
Rudeus Greyrat
*Tersenyum nakal*
Runais Greyrat
*Senyum senang*
Runais Greyrat
Terima kasih, Sensei.
Rudeus Greyrat
Terima kasih.
Rudeus Greyrat
*Menutup pintu kamar*
Rudeus Greyrat
*Mengintip sedikit dari pintu*
Roxy Migurdia
Mau dimakan oleh suku Superd?
*Membuka jaketnya*
Runais Greyrat
Baka, Onii-chan.
*Menarik Rudeus*
Rudeus Greyrat
*Ditarik*
Gomen.
Runais Greyrat
*Melempar kedua sihirnya ke udara*
Dan sihir si Kembar pun bertabrakan di udara lalu meledak.
Runais Greyrat
*Berlari ke Roxy+Bersemangat*
Bagaimana?
Roxy Migurdia
*Mengangguk*
Kerja bagus, kalian berdua.
Runais Greyrat
Yatta!!
*Lompat-lompat kegirangan*
Kini si Kembar berlatih ilmu pedang bersama Paul.
Paul Greyrat (Ayah Rudeus&Ranies)
Injak brak, lalu hiat!
*Menebas pohon*
Paul Greyrat (Ayah Rudeus&Ranies)
*Melihat si Kembar*
Begitu. Paham, tidak?
Runais Greyrat
*Semakin bersemangat+Kagum*
Keren!!
Rudeus Greyrat
Ingat brak, lalu--
*Ingin menebas batu tapi tersandung*
Runais Greyrat
*Menangkap Rudeus*
Hampir saja.
Rudeus Greyrat
*Melirik Runais*
Ah, terima kasih ya, Runa.
Rudeus Greyrat
*Melihat Paul*
Begini?
Paul Greyrat (Ayah Rudeus&Ranies)
Baka! Itu namanya injak ngik, lalu jes!
Paul Greyrat (Ayah Rudeus&Ranies)
Yang benar injak brak, lalu hiat!
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
Runais Greyrat
*Mengambil pedang yang Rudeus pegang*
Kalau begitu, aku mau coba juga!
Rudeus Greyrat
*Melirik Runais*
Paul Greyrat (Ayah Rudeus&Ranies)
*2in*
Baiklah, tapi jangan terlalu memaksakan dirimu ya.
Runais Greyrat
*Mengangguk*
*Menghela nafas+Menutup mata*
Runais Greyrat
Injak brak, lalu hiat!!
*Berhasil menebas batu dalam sekali sekarang*
Rudeus Greyrat
*Tenganga tidak percaya*
(H-Hebat!)
Paul Greyrat (Ayah Rudeus&Ranies)
*2in*
(H-Hanya sekali tebasan?!)
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
*3in+Kagum*
Waah!
Roxy Migurdia
*4in*
(B-Bagaimana bisa?)
Runais Greyrat
*Berbinar-binar+Bersemangat*
Waahh! Aku berhasil!! Otou-san lihat, aku berhasil membelah batu itu!!
Paul Greyrat (Ayah Rudeus&Ranies)
I-Iya, kau hebat...
Rudeus Greyrat
Keren! Bagaimana bisa kau melakukannya, Runa??
Runais Greyrat
Eh, aku tadi hanya mengikuti apa yang Otou-san katakan.
Roxy Migurdia
(A-Ada sesuatu yang terdapat dalam diri Runa. Aku tidak tahu apa, tapi aku yakin itu bukanlah sesuatu yang kecil...)
???
Anak²: Hey, jangan, dong!
???
Anak²: *Melihat Rudeus*
?
Rudeus Greyrat
*Mengingat masa lalunya+Ketakutan*
*Sembunyi dibalik tembok*
Runais Greyrat
*Mengelus-elus kepala Rudeus*
Ada apa?
Rudeus Greyrat
!
*Melihat Runais+Memeluknya*
Runais Greyrat
*Dipeluk*
Eh--
Runais Greyrat
Onii-chan, apa kau baik-baik saja? Apa ada yang mengganggumu?
Rudeus Greyrat
*Tidak menganggapi+Sedikit bergetar ketakutan*
*Memeluk erat Runa*
Runais Greyrat
(Tubuhnya bergetar ketakutan? Sepertinya dia punya masa lalu yang membuatnya teringat kembali di dunia ini.)
*Mengelus-elus kepala Rudeus*
Runais Greyrat
Sudahlah, aku ada disini. Tidak akan ada yang berani mengganggu Onii-chan lagi selama aku masih hidup.
Rudeus Greyrat
*Sedikit lebih tenang+Tersenyum*
*Melepaskan pelukannya*
Rudeus Greyrat
*Menatap Runa*
Terima kasih, Runa.
Runais Greyrat
*Tersenyum*
Sama-sama!
Roxy Migurdia
*Mendekat ke Rudeus&Runais*
Kenapa kalian di ditu?
Rudeus Greyrat
!
*Berdiri*
Runais Greyrat
*2in+Senyum*
Tidak, bukan apa-apa kok Sensei!
Rudeus Greyrat
*Kembali melihat anak² yang bermain tadi*
Roxy Migurdia
*2in+Tersenyum*
Kampung halamanku adalah wilayah gersang tanpa ada satu pun rumput yang tumbuh.
Roxy Migurdia
Ketika aku melihat pemandangan ini, aku tidak bisa berkata-kata.
Rudeus Greyrat
*Berbalik+Melihat Roxy*
Sensei, saya senang sekali dengan keadaan sekarang.
Roxy Migurdia
*Melihat Rudeus*
Rudeus Greyrat
Aku harap ini bisa terus berlanjut.
Runais Greyrat
Sama, aku juga.
Roxy Migurdia
*Melihat si Kembar*
...
Roxy Migurdia
*Senyum+Melihat pegunungan Naga Biram*
Lihat ke sana.
Roxy Migurdia
*Menunjuk pegunungan*
Terlihat ada pegunungan di sana, 'kan?
Rudeus Greyrat
Pegunungan Naga Biram, ya?
Roxy Migurdia
Benar. Rupanya kamu juga belajar.
Runais Greyrat
*Terkekeh kecil*
Rudeus Greyrat
(Apa-apaan itu? jadi selama ini aku dianggap tidak belajar apa-apa gitu? 😑)
Roxy Migurdia
Dari desa ini jauh ke utara,
Roxy Migurdia
di balik pegunungan itu ada negeri bernama Ranoa.
Runais Greyrat
Wah, Sensei, bagaimana tempatnya?
Roxy Migurdia
Saat musim dingin, di sana dingin dan salju menumpuk tinggi.
Roxy Migurdia
Sampai segini, lo.
*Menunjukkan seberapa tinggi saljunya menumpuk*
Runais Greyrat
Kedengarannya menarik, aku jadi ingin melihatnya!
*Bersemangat*
Roxy Migurdia
*Tersenyum*
Di sana ada Akademi Sihir Ranoa, sekolah sihir nomor satu sedunia.
Roxy Migurdia
Kalian bisa belajar ilmu sihir modern di sana.
Rudeus Greyrat
*Sedikit menunduk*
(Sekolah...Tempat yang enggak aku suka.)
Runais Greyrat
*Melirik Rudeus*
(Apa permasalahannya di dunia sebelumnya itu ada di sekolah, ya?)
Roxy Migurdia
Di akademi sihir, tidak ada sastra sosial atau diskriminasi.
Roxy Migurdia
Mereka menerima murid berbagai suku bangsa dan serius mengembangkan ilmu sihir.
Roxy Migurdia
*Jongkok agar setara dengan tinggi di kembar*
*Tersenyum+Memegang bahu si Kembar*
Roxy Migurdia
Jika kalian ingin tetap berjalan di jalan ilmu sihir,
Roxy Migurdia
aku sarankan kalian agar pergi ke Ranoa.
Rudeus Greyrat
Sebelum itu, bukankah aku harus keluar dari rumah ini...
Runais Greyrat
*Melirik Rudeus*
Rudeus Greyrat
Tidak, itu...
*Melirik Runais*
Runais Greyrat
*Tersenyum*
Tanpa ke sana pun, kami sudah puas dengan pembelajaran Roxy Sensei.
Roxy Migurdia
Berhenti memanggilku begitu.
Roxy Migurdia
*Berdiri*
Kalian pasti bisa melampauiku dengan mudah...
Roxy Migurdia
Contohnya kamu.
*Menunjuk Runais*
Runais Greyrat
Eh, aku?
*Menunjuk diri sendiri*
Rudeus Greyrat
*Melirik Runais*
??
Roxy Migurdia
Ya, kau tahu, anak² yang seumuran kalian masih belum bisa menebas batu besar hanya dengan sekali tebasan.
Runais Greyrat
A--
(Apa aku terlalu berlebihan?)
Roxy Migurdia
Maksudnya adalah, Runa bukanlah anak² biasa.
Roxy Migurdia
Lagian, kalian pasti tidak mau memanggil orang yang lebih lemah dengan sebutan Sensei, 'kan?
Rudeus Greyrat
Bagiku bukan masalah.
Runais Greyrat
Tidak, itu tidak benar! Bagaimanapun, Sensei yang sudah mengajari banyak hal tentang sihir kepada kami!
Roxy Migurdia
*Tersenyum*
*Mengelus-elus kepala Runais*
Suatu hari kalian akan paham.
Roxy Migurdia
*Berjalan pergi*
Skip setengah tahun kemudian
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
*2in*
Paul Greyrat (Ayah Rudeus&Ranies)
*Mengintip di balik dinding*
Runais Greyrat
*Duduk sambil membaca buku sihir&Ilmu pedang+Tidak pandai memasak*
(Tidak dikehidupanku yang dulu maupun yang sekarang, aku tetap saja tidak bisa memasak...🙂)
All(Kec- Rudeus&Runais): Rudy, Runa, Selamat ulang tahun yang kelima!
Rudeus&Runais: Terima kasih banyak!!
Pada saat pemberian hadiah
Paul menghadiahkan sebuah pedang untuk si Kembar.
Paul Greyrat (Ayah Rudeus&Ranies)
Selamat ulang tahun.
*Memberikan sebuah pedang ke Rudeus&Ranies*
Paul Greyrat (Ayah Rudeus&Ranies)
Ini hadiah untuk kalian.
Runais Greyrat
*Berbinar-binar*
Waahh! Terima kasih banyak Otou-san!!
Runais Greyrat
*Mengambil pedangnya yang berat*
*Mencium pipi Paul*
Hehe!
Paul Greyrat (Ayah Rudeus&Ranies)
Aww! Anak perempuan ini sangat imut!
Rudeus Greyrat
*Mengambil pedangnya yang berat+Terlalu berat*
A-Ah, terima kasih Otou-sama.
Paul Greyrat (Ayah Rudeus&Ranies)
*Melihat Rudeus*
Ahem! Mungkin pedang itu masih terlalu dini kau gunakan, tapi seorang pria harus bertanggung teguh pada pedang dalam nuraninya.
Rudeus Greyrat
*Menatap Paul*
...
Paul Greyrat (Ayah Rudeus&Ranies)
Tapi kalian perlu tekad baja demi melindungi hal yang berharga.
Paul Greyrat (Ayah Rudeus&Ranies)
Karena suatu hari kalian sudah punya suami atau istri dan anak.
Paul Greyrat (Ayah Rudeus&Ranies)
Tugas kalian adalah melindungi mereka.
Paul Greyrat (Ayah Rudeus&Ranies)
Jangan sombong hanya karena kalian sedikit ahli dalam ilmu sihir.
Rudeus Greyrat
*Tersenyum canggung*
Runais Greyrat
*Hanya tersenyum*
Paul Greyrat (Ayah Rudeus&Ranies)
Ilmu sihir tidak cocok dengan pertarungan jarak dekat
Paul Greyrat (Ayah Rudeus&Ranies)
dan sulit menyesuaikan perubahan keadaan pertarungan.
Paul Greyrat (Ayah Rudeus&Ranies)
Oleh sebab itu, belajarlah ilmu pedang.
*Senyum bangga*
Paul Greyrat (Ayah Rudeus&Ranies)
Pendekar pe--
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
*Memukul kepala Paul*
Kepanjangan!
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
*Jongkok agar setara dengan tinggi si Kembar*
Selamat ulang tahu.
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
*Memberikan buku besar ke Rudeus&Ranies*
Ini untuk kalian yang gemar membaca buku.
Rudeus Greyrat
*Mengambil buku+Melihat isinya*
Runais Greyrat
*2in+Senyum*
*Mencium pipi Zenith*
Terima kasih banyak, Okaa-san!
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
Aww! Kau benar-benar anak perempuanku yang paling imut!
*Memeluk erat Runais*
Runais Greyrat
*Dipeluk+Sedikit sesak*
O-Okaa-san...S-Sesak...
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
*Sadar+Melepas pelukan*
Haha, maaf maaf.
Rudeus Greyrat
Wah, terima kasih banyak, Okaa-sama!
Rudeus Greyrat
Saya ingin hadiah seperti ini!
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
*Melihat Rudeus*
Ah, kalian ini benar-benar anak baik!
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
*Kembali memeluk Rudeus&Ranies+Tertawa*
Rudeus Greyrat
*Tersenyum*
Runais Greyrat
*Hanya pasrah dipeluk+Senyum*
Roxy Migurdia
*Memberikan Tongkat sihir kepada si Kembar*
Ini untuk kalian berdua, Rudy, Runa.
Runais Greyrat
*Berbinar-binar*
Waahh! Keren sekali!
Rudeus Greyrat
*Mengambil tongkat sihirnya+Mengangkat ke atas*
Wah..
Roxy Migurdia
Itu adalah batu sihir.
Roxy Migurdia
Batu itu akan sangat berguna karena bisa melipatgandakan daya sihir.
Rudeus Greyrat
Indah sekali!
Runais Greyrat
*Kagum+Mengambil tongkat sihirnya*
Benar! Ini benar-benar indah!
Roxy Migurdia
*Tersenyum*
Sebenarnya, seorang murid akan diberi tongkat sihir
Roxy Migurdia
saat bisa menggunakan sihir tingkat dasar.
Roxy Migurdia
Aku lupa kalau dari awal kalian sudah bisa.
Roxy Migurdia
Aku minta maaf.
Rudeus Greyrat
Tidak apa-apa, terima kasih.
Runais Greyrat
*Memeluk Roxy+Senyum*
Terima kasih banyak, Sensei!
Rudeus Greyrat
Saya akan menjaganya, Sensei.
Runais Greyrat
*Mengangguk setuju*
Aku juga!
Roxy Migurdia
!
*Tersenyum*
Roxy Migurdia
Kalian mampu menggunakan empat tipe sihir serangan tingkat atas di usia muda.
Roxy Migurdia
Kalian boleh sedikit sombong.
Rudeus Greyrat
*Tersenyum+Menggeleng*
Tidak, semua berkat cara mengajar Sensei yang hebat.
Runais Greyrat
Ya, Benar sekali!
Roxy Migurdia
*Tersenyum+Mengelus-elus kepala si Kembar*
Roxy Migurdia
Dengan begini, yang bisa aku ajari tinggal sedikit.
Paul Greyrat (Ayah Rudeus&Ranies)
...
Zenith Greyrat(Ibu Rudeus&Ranies)
...
Roxy Migurdia
Rudy, Runa, besok kita akan melakukan ujian kelulusan.
Runais Greyrat
Kelulusan...?
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!