Haechan Harem
~Chapter One~
Anggap aja terlihat beberapa kursi yang berjejer dan saling berhadapan di bagian bawah singgasana.
Dan kursi-kursi itu di duduki oleh para pangeran.
Donghae Engrasia ( King )
"Dengar para pangeran! sekarang aku akan menyampaikan pengumuman untuk kalian dan juga untuk semua orang di kerajaan Engrasia!"
?¿
1
"Pengumuman apa, Raja?"
Donghae Engrasia ( King )
"Kerajaan Engrasia akan kedatangan seorang anggota baru sekarang!"
?¿
5
"Anggota baru? apa maksudmu Raja?"
?¿
7
"Benar, siapa anggota baru itu?"
Suara keributan mulai terdengar di ruangan Singgasana.
Donghae Engrasia ( King )
"Diam! yang aku harapkan sebagai Raja, aku harap kalian bisa dan mau menerima anggota baru kerajaan Engrasia!"
?¿
2
"Kami akan memutuskan setelah melihat siapa yang menjadi anggota baru kerajaan Engrasia!"
Donghae Engrasia ( King )
"Baiklah! Masuklah Nak!!"
Terdengar suara langkah kaki mulai berjalan ke ruangan Singgasana, dan berhasil membuat semua antesi mata menatap ke arah sumber suara itu.
orang itu berhenti tepat di tengah-tengah para pangeran, dan berhenti dihadapan Raja.
Para pengeran tak mengalihkan pandangannya pada orang itu, sehingga membuatnya sang empu menunduk.
Donghae Engrasia ( King )
"Para pengeran dialah anggota baru kerajaan kita!"
Taeyong Engrasia
"Apakah anda sudah gila, Yang Mulia? kau akan menikahinya?"
Yuta Engrasia
"Sepertinya pak tua ini memang sudah gila!"
Yuta Engrasia
"Hey manis, darimana pria tua itu membawamu?"
Donghae Engrasia ( King )
"Yakk! jaga mulut kalian!!"
Donghae Engrasia ( King )
"Dia memang anggota baru kerajaan Engrasia, tapi bukan berarti dia akan menjadi ibu sambung kalian!"
Donghae Engrasia ( King )
"Dia akan menjadi adik kalian!'
Donghae Engrasia ( King )
"Iya, Perkenalkan dirimu, nak!"
Haechan Engrasia
*Mendongakkan kepalanya.
Haechan Engrasia
"Perkenalkan nama saya Haechan E---engrasia!"
Donghae Engrasia ( King )
*Tersenyum.
Donghae Engrasia ( King )
"Dia akan menjadi adik baru kalian, ayah harap kalian bisa menerimanya dan memperlakukannya selayaknya!"
Para pangeran itu berdehem.
Donghae Engrasia ( King )
"Haechan, ada yang ingin kau tanyakan?"
Haechan Engrasia
*Mengangguk ragu.
Donghae Engrasia ( King )
"Katakanlah!"
Haechan Engrasia
"Raja, aku ingin tau kenapa para pengeran memakai pakaian yang berbeda tapi ada beberapa juga yang sama."
Donghae Engrasia ( King )
"Itu adalah aturannya, pangeran Haechan. mereka terlahir dari ibu yang berbeda!"
Donghae Engrasia ( King )
"Biar aku jelaskan dari putraku sulung 'ku!" Menunjuk Taeil.
Donghae Engrasia ( King )
"Dia adalah putra sulung ku sekaligus putraku bersama dengan istri pertamaku, dan dia juga 'lah yang akan menggantikan 'ku suatu hari nanti!"
Haechan Engrasia
*Menatap Taeil.
Taeil Engrasia
*Tersenyum.
Donghae Engrasia ( King )
"Sedangkan mereka bertiga!" menunjuk Ty, Jh, dan Dy.
Donghae Engrasia ( King )
"Mereka adalah putraku bersama dengan istri kedua 'ku."
Lagi-lagi Hc menoleh ke arah para pengeran yang ditunjuk oleh Dh, dan pangeran itu hanya menatap Hc dengan tatapan yang sulit di jelaskan.
Donghae Engrasia ( King )
"Sedangkan dia!" Menunjuk Johnny.
Donghae Engrasia ( King )
"Dia adalah putraku bersama dengan istri ketiga 'ku, usianya lebih tua dari para putraku bersama dengan istri kedua 'ku!"
Haechan Engrasia
*Menoleh ke arah Johnny.
Johnny Engrasia
*Tersenyum.
Haechan Engrasia
"Oh h---hai!"
Donghae Engrasia ( King )
"Sedangkan dia!" Menunjuk Yuta.
Donghae Engrasia ( King )
"Dia adalah putraku bersama dengan istri keempat 'ku, usianya sama seperti Johnny dan Taeyong."
Haechan Engrasia
*Mengangguk.
Donghae Engrasia ( King )
"Sedangkan mereka berdua!" Menunjuk JW dan Mk
Donghae Engrasia ( King )
"Mereka adalah putraku bersama dengan istri kelima 'ku, mereka adalah yang termuda di sini."
Donghae Engrasia ( King )
"Tapi sekarang tidak lagi, karena sekarang kau 'lah yang termuda di sini."
Haechan Engrasia
*Memiringkan kepalanya.
Haechan Engrasia
"Kenapa Raja memiliki banyak sekali istri?"
Donghae Engrasia ( King )
"Ka---"
Yuta Engrasia
"Maklum saja pria tua itu tidak cukup dengan satu l*b*Ng sehingga membuatnya harus memiliki banyak istri!"
Taeyong Engrasia
"Jaga bicaramu, Yuta!"
Haechan Engrasia
"L*b*Ng apa? Haechan tidak paham."
Yuta Engrasia
"L*b*Ng ke--- mmmpphh!"
Taeyong Engrasia
*Membekap mulutnya.
Taeyong Engrasia
"Sudah aku bilang diam!"
Donghae Engrasia ( King )
"Jangan dengarkan dia pangeran!"
Haechan Engrasia
*Mengangguk.
Donghae Engrasia ( King )
"Kau bisa duduk pangeran!" ujarnya pada Hc.
Mark Engrasia
"Dimana dia akan duduk Raja? sedangkan semua kursi sudah penuh."
Jungwoo Engrasia
"Benar, kecuali ada yang mau berbagi tempat duduk dengannya."
Yuta Engrasia
"Kemarilah, Haechan. kau duduk dengan 'ku!"
Doyoung Engrasia
"Jangan mengada-ada, Yuta. aku tidak setuju!"
Johnny Engrasia
"Kau duduk dengan 'ku saja, Haechan."
Taeyong Engrasia
"Jangan mengada-ada, badanmu itu besar bahkan tubuh mu hampir menutupi seluruh kursi!"
Johnny Engrasia
"Badanku kekar bukan besar ingat itu, Pangeran Taeyong!"
Taeyong Engrasia
*Berdecih.
Taeil Engrasia
"Sudah! Haechan kemarilah!"
Haechan Engrasia
*Menghampiri Taeil.
Taeil Engrasia
"Duduklah!" Menepuk bagian kursinya yang kosong.
Haechan Engrasia
"Terimakasih!" Mendudukkan bokongnya disamping Taeil.
Donghae Engrasia ( King )
*Menatap Tl & Hc.
Donghae Engrasia ( King )
‘Sangat cocok,‘ batinnya sambil tersenyum.
Yuta Engrasia
*Menatap Dh.
Donghae Engrasia ( King )
*Tersenyum sendiri.
Yuta Engrasia
*Mendekati Ty.
Yuta Engrasia
"Lihat pak tua itu, aku rasa dia sudah gila dia senyum-senyum sendiri," bisiknya.
Taeyong Engrasia
"Dia juga ayahmu, Yuta." bisiknya.
Jangan lupa tinggalkan jejak
~Chapter Two~
Taeil Engrasia
"Haechan, ini adalah kamarmu sekarang!"
Taeil Engrasia
"Kamar ini yang disiapkan oleh Raja untukmu, dan dekat kamar mu ada kamarku dan jug pangeran Taeyong!"
Haechan Engrasia
*Menatap sekitar.
Haechan Engrasia
"Bukankah ini terlalu besar, Hyung?"
Taeyong Engrasia
"Kamar ini tidak seluas kamarku dan juga yang lainnya, dan menurut 'ku kamar ini masih terlalu kecil." ❄️
Taeil Engrasia
"Sudahlah pangeran, sekarang kau beristirahat saja, Haechan. dan jika butuh sesuatu kau bisa menghampiri 'ku ataupun pangeran Taeyong!"
Haechan Engrasia
*Mengangguk.
Taeil Engrasia
"Ayo kita pergi, Pangeran Taeyong!"
Taeil Engrasia
*Berjalan terlebih dahulu.
Taeyong Engrasia
*Menatap Hc + pergi.
Haechan Engrasia
"Kenapa Taeyong Hyung menatap 'ku seperti itu?"
Hc sedang berjalan-jalan di sekitar istana sendirian, kenapa dia ditemani prajurit ataupun para pelayan? Hc menolak untuk ditemani siapapun, toh dia juga masih berjalan-jalan di sekitar istana.
Haechan Engrasia
"Istana ini sangat indah dan luas," gumamnya.
Haechan Engrasia
"Aakkhh!"
?¿
*Mendorong Hc ke tiang.
Haechan Engrasia
*Punggung menabrak tiang.
Haechan Engrasia
*Mendongakkan kepalanya perlahan.
Haechan Engrasia
"Taeyong Hyung kau----"
Taeyong Engrasia
"Syuutt!" Meletakkan jari telunjuknya di bibir Hc.
Taeyong Engrasia
*Menatap Hc.
Tangan Ty terulur untuk menyentuh wajah Hc.
Taeyong Engrasia
"Ternyata kau semakin terlihat cantik jika aku melihatnya dari jarak sedekat ini, Haechan."
Haechan Engrasia
"A---apa maksudmu Hyung?"
Taeyong Engrasia
*Membelai wajah Hc.
Taeyong Engrasia
"Apa kau pikir aku b*d*h, hmmm? aku tau apa tujuan dari pak tua itu membawamu kemari dan menjadikanmu bagian dari keluarga kerajaan."
Taeyong Engrasia
"Aku paham betul pikirannya, dia ingin mendekatkan salah satu dari kami terutama Taeil Hyung denganmu."
Haechan Engrasia
*Terdiam.
Taeyong Engrasia
"Apa kau ingin mendengar suatu kebenaran?"
Haechan Engrasia
*Menatap Ty.
Taeyong Engrasia
"Aku akan mengatakan suatu kebenaran padamu, jika sebenarnya aku membenci pangeran Taeil."
Taeyong Engrasia
"Kau ingin tau kenapa?"
Haechan Engrasia
"Kenapa?"
Taeyong Engrasia
"Karena dia terlahir lebih dulu dariku dan juga ibunya yang menjadi istri pertama ayahku yang seharusnya ibu 'ku lah yang mendapatkan posisi itu."
Taeyong Engrasia
"Seharusnya akulah yang menjadi penerus kerajaan Engrasia, dan seharusnya ibuku juga yang menjadi permaisuri utama di kerajaan ini!"
Taeyong Engrasia
"Tapi dengan liciknya wanita itu mengambil hak itu dari kami."
Taeyong Engrasia
"Kau tau? ada satu kebenaran lagi yang harus kau dengar."
Haechan Engrasia
"A---apa?"
Taeyong Engrasia
*Mendekatkan wajahnya pada Hc.
Taeyong Engrasia
"Kebenaran bahwa aku dan juga kedua saudaraku menyukai mu, Haechan."
Haechan Engrasia
"Tapi----"
Taeyong Engrasia
"Kami tau kalau sebenarnya kau dibawa kemari itu untuk mendekati, Taeil Hyung. sesuai perintah dari pria tua itu!"
Taeyong Engrasia
"Karena kami tau kalau kau adalah pangeran dari kerajaan Chearlotte dan putra bungsu dari Raja Chanyeol."
Haechan Engrasia
‘Ba---bagaimana bisa dia tau.‘ batinnya.
Taeyong Engrasia
"Tapi tenang saja, aku dan saudara-saudara 'ku tidak akan memberitahu siapa-siapa asal!" Membelai wajah Hc.
Taeyong Engrasia
"Asal kau mau menjadi kekasih kami bertiga!"
Haechan Engrasia
"Kau gila?!"
Taeyong Engrasia
"Iya, aku tergila-gila padamu!"
Taeyong Engrasia
*Menyeringai.
Taeyong Engrasia
*Mendengar.
Taeyong Engrasia
*Memeluk Hc.
Haechan Engrasia
*Dipeluk Ty + kaget.
Johnny Engrasia
*Melihat Ty yang memeluk Hc.
Taeyong Engrasia
"Tenanglah, semua orang pasti akan menerima mu kau tak perlu khawatir!" Mengusap-usap punggung Hc.
Taeyong Engrasia
"Syutt!" Mengeratkan pelukannya.
Jangan lupa tinggalkan jejak
~Chapter there~
Setelah kepergian Jhn tadi, Hc langsung mendorong tubuh Ty dan berlari pergi dari sana.
Haechan Engrasia
"Benar-benar diluar dugaan!"
Haechan Engrasia
"Bagaimana mereka bisa tau? si*l tidak seharusnya aku menuruti permintaan ayah dan datang kemari."
Haechan Engrasia
*Mematung.
Haechan Engrasia
‘S*al, kau b*d*h Haechan.‘ batinnya.
Haechan Engrasia
*Membalikkan tubuhnya.
Haechan Engrasia
"Yuta Hyung?!"
Haechan Engrasia
"Apa yang kau lakukan di sini malam-malam, Hyung?"
Yuta Engrasia
"Tidak salah? harusnya aku yang bertanya itu padamu!"
Yuta Engrasia
"Apa yang kau lakukan di sini malam-malam, dan apa maksud ucapanmu tadi?"
Haechan Engrasia
"Ucapan apa?"
Yuta Engrasia
"Ucapanmu barusan!"
Haechan Engrasia
"Aku tidak mengatakan apa-apa, mungkin saja kau salah dengar Hyung!"
Haechan Engrasia
*Tersenyum.
Yuta Engrasia
*Mengerutkan keningnya.
Haechan Engrasia
"Sudah ya Hyung, aku pergi dulu!"
Haechan Engrasia
*Membungkuk + pergi.
Yuta Engrasia
"Aneh, perasaan tadi aku mendengar dia berbicara!"
Terlihat Taeil tengah berlatih dengan pedangnya di halaman kerajaan.
Haechan Engrasia
*Lewat + melihat Taeil berlatih.
Taeil Engrasia
*Berlatih pedang.
Haechan Engrasia
"Wah! dia pandai memainkan pedangnya."
Taeil Engrasia
*Berhenti + menurunkan pedangnya.
Haechan Engrasia
"Hyung!!"
Haechan Engrasia
*Menghampiri Taeil.
Haechan Engrasia
"Wah! kau sangat hebat dalam bermain pedang aku suka!" pujinya.
Taeil Engrasia
*Tersenyum.
Haechan Engrasia
"Apa aku boleh belajar bermain pedang denganmu?"
"Untuk apa kau belajar padanya? sedangkan di sini ada ksatria yang kehebatan bermain pedangnya sudah diakui oleh banyak orang!"
Haechan Engrasia
"Taeyong Hyung."
Taeyong Engrasia
"Jika kau ingin belajar bermain pedang, seharusnya kau datang kepadaku, Haechan. karena kemampuan jauh di atasnya!" Melirik Taeil sinis.
Haechan Engrasia
"Hyung juga bisa bermain pedang?"
"Taeyong Hyung, sangat pandai dan ahli dalam bermain pedang, bahkan Raja dan juga seluruh kerajaan yang ada di negeri sudah mengakui kehebatannya, Haechan."
Haechan Engrasia
*Menoleh.
Haechan Engrasia
"Benarkah?"
Jaehyun Engrasia
"Tentu, bahkan kemampuan Taeyong Hyung jauh di atasnya." Melirik Taeil.
Jaehyun Engrasia
"Kemampuan Taeil Hyung dalam bermain pedang masih lemah, bahkan dibandingkan denganku ataupun yang lainnya."
Jaehyun Engrasia
"Taeil Hyung 'lah yang paling lemah dalam bermain senjata, entah itu memanah maupun pedang sekaligus!"
Taeil Engrasia
*Memegang erat pedangnya.
Jaehyun Engrasia
"Aku sangat tidak mengerti, kenapa ayah menjadikan dia sebagai calon penerusnya, sedangkan kemampuan berperang nya masih lemah."
Jaehyun Engrasia
"Malahan lebih hebat Taeyong Hyung daripadanya yang tidak ada apa-apanya!"
"Apa seperti itu caramu bicara kepada pangeran mahkota, pangeran Jaehyun."
Johnny Engrasia
"Sopankah kau berbicara seperti itu pada Hyung tertua mu, Pangeran Jaehyun?"
Haechan Engrasia
‘Situasi macam apa ini? kenapa aku terjebak di situasi seperti ini.‘ batinnya.
Jaehyun Engrasia
"Kenapa? apakah aku salah? aku hanya mengutarakan pendapat 'ku saja, Hyung."
Johnny Engrasia
"Mengutarakan pendapat memang tidak salah, tapi isi dari pendapat mu 'lah yang salah."
Johnny Engrasia
"Ucapanmu barusan seperti menghina Taeil Hyung, dan juga membanding-bandingkan Taeyong dengan Taeil Hyung."
Jaehyun Engrasia
"Apakah aku salah?"
Jaehyun Engrasia
"Yang aku ucapkan tadi adalah kebenaran, memang benar Taeil Hyung itu lemah dan tidak pantas menjadi Raja!"
Johnny Engrasia
"Jaehyun!"
Haechan Engrasia
*Menutup mulutnya kaget.
Jaehyun Engrasia
*Tersungkur.
Johnny Engrasia
*Memukul Jh.
Taeil Engrasia
"Johnny!!!"
Taeyong Engrasia
"Jaehyun!" Menghampiri Jh.
Taeil Engrasia
"Sudah aku bilang kontrol emosi mu!"
Taeyong Engrasia
"Yakk! berani-beraninya kau memukul adikku!!"
Johnny Engrasia
"Adikmu pantas mendapatkan itu, dan sebaiknya kau ajari adikmu sopan santun dan cara bersikap pada orang yang lebih tua!"
Johnny Engrasia
"Ucapannya tidak pantas dilontarkan begitu saja pada, Taeil Hyung."
Haechan Engrasia
"Kau baik-baik saja?" Menghampiri Jh + berjongkok disampingnya.
Jaehyun Engrasia
*sudut b*b*r mengeluarkan darah.
Haechan Engrasia
"Kau berdarah!" Menyeka darahnya dengan jempolnya.
"Aku baru tau jika mengeluarkan sebuah pendapat akan mendapatkan sebuah pukulan!"
Haechan Engrasia
*Menoleh.
Doyoung Engrasia
*Menatap Jh + Hc.
Doyoung Engrasia
"Bawa dan obati dia, Haechan!"
Haechan Engrasia
*Mengangguk.
Haechan Engrasia
"Ayo, Hyung!" Membantu Jh berdiri.
Jaehyun Engrasia
*Berdiri.
Hc dan Jh pun pergi meninggalkan tempat itu, dan masuk ke dalam istana.
Doyoung Engrasia
"Seharusnya kau bersikap dewasa, pangeran Johnny. tidak seharusnya kau memukul adikku seperti tadi!"
Doyoung Engrasia
"Dan seharusnya kau ingat ini juga, Jaehyun jauh lebih muda darimu dia belum cukup dewasa untuk memahami apapun."
Doyoung Engrasia
"Jadi dia hanya mengucapkan apa yang ingin dia ucapkan tanpa berpikir sama sekali!"
Doyoung Engrasia
"Dan kau yang lebih dewasa darinya, seharusnya kau bisa menyikapinya dengan benar bukan malah memukulnya!"
Johnny Engrasia
"Tapi ucapan adikmu tadi seolah dia sedang menghina, Taeil Hyung."
Doyoung Engrasia
"Lalu? sudah aku bilang dia belum cukup dewasa untuk memahami ini, jadi aku rasa ini wajar!"
Johnny Engrasia
"Kau ... kau sama saja seperti adikmu, apa aku perlu memukul mu juga supaya kau sadar, hah?!"
Taeil Engrasia
"Cukup Johnny! pergi ke kamarmu dan tenangkan dirimu!!!"
Johnny Engrasia
"Tapi Hyung---"
Taeil Engrasia
"Pergi, Johnny!!"
Johnny Engrasia
*Berdecak kesal + pergi.
Doyoung Engrasia
*Tersenyum remeh.
Taeil Engrasia
*Menatap Ty + Dy.
Taeil Engrasia
"Aku mewakili pangeran Johnny meminta maaf pada kalian, karena sudah memukul adik kalian!"
Taeil Engrasia
*Membungkuk.
Doyoung Engrasia
"Lihat! apakah aku tidak salah lihat, pangeran mahkota baru saja meminta maaf dan membungkuk di hadapanku wah!"
Taeil Engrasia
"Aku pergi!"
Taeyong Engrasia
*Menatap kepergian Tl.
Jangan lupa tinggalkan jejak
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!