JODOH TUAN CEO
RENCANA PERJODOHAN
Bastian membuka pintu rumah
Hari ini Bastian pulang dalam kondisi mabuk lagi
Pak Hendri yang sudah menunggu sang putra begitu murka melihatnya pulang dalam kondisi mabuk
Pak Hendri
Kamu mabuk lagi!
Pak Hendri
Sepertinya kamu begitu menikmati harta papa
Pak Hendri mendekati Bastian dan seketika beliau menutup hidungnya saat mencium aroma menyengat dari tubuh sang putra
Pak Hendri
Berapa botol yang kamu habis kan malam ini? Kenapa tidak sekalian saja kamu membeli semua botol minuman itu
Bastian
Hanya dua botol saja pa
Bastian
Dan aku menikmatinya dengan teman- temanku
Karena terbiasa dengan kehidupan malam, membuat tubuh Bastian kebal dengan minuman keras itu.
Minum satu dua botol tidak akan membuatnya mabuk, ia hanya semponyongan saja namun tidak membuat dirinya sampai kehilangan kesadaran.
Pak Hendri
Mau sampai kapan kamu hidup seperti ini terus Bastian?
Pak Hendri
Apa kamu tidak sadar jika umurmu sudah tua
Pak Hendri
Kenapa kamu terus terusan menyakiti tubuhmu sendiri? Apa kamu tidak pernah memikirkan efek jangka panjang untuk tubuhmu.
Bastian
Umurku masih terlalu muda untuk insaf
Bastian
Lagi pula saat ini tubuhku masih cukup sehat
Bastian
Jadi papa tenang saja ya
Pak Hendri
Lalu apa karena usiamu yang masih muda, kamu bisa berbuat seenaknya?
Pak Hendri
Bagaimana jika kamu tidak sempat insaf dan Tuhan tiba- tiba mengambil nyawamu ?
Bastian bersikap acuh dan melangkah pergi
Pak Hendri menghentikan langkah Bastian
Pak Hendri
Kita perlu bicara Bas
Bastian
Mau bicara apa lagi sih pa?
Bastian
Aku capek dan aku mau tidur
Bastian
Jika papa ingin bicara masalah perjodohan itu lagi, maka lupakanlah
Bastian
Karena aku tetap tidak akan pernah mau menikah
Bastian langsung pergi meninggalkan papanya yang menatapnya murka
Pak Hendri
Anak itu semakin hari semakin susah diatur.
Bu Marina menghampiri sang suami
Bu Marina
Biarkan Bastian istirahat dulu malam ini
Bu Marina
Besok baru kita bicara sama Bastian
Pak Hendri
Sepertinya aku harus bicara serius dengan Andi
Pak Hendri
Kita harus mempercepat rencana perjodohan ini
Bu Marina menatap sang suami
Bu Marina
Papa yakin dengan rencana perjodohan ini?
Bu Marina
Bagaimana jika Bastian menolaknya lagi pa?
Bu Marina
Sudah berapa banyak jodoh yang kita pilihkan untuk Bastian tapi tidak ada satupun yang di inginkan anak itu
Pak Hendri
Kali ini papa pastikan Bastian tidak akan pernah bisa menolaknya lagi ma
Pak Hendri
Papa akan memaksa anak itu untuk menerima perjodohan ini
Pak Hendri
Bahkan bila perlu papa akan mencabut semua fasilitasnya jika dia menolak perjodohan ini
Beliau tidak yakin jika sang putra mau menerima perjodohan yang telah direncanakan oleh sang suami
Bu Marina
Kita bicarakan masalah ini besok saja
Bu Marina
Sebaiknya sekarang kita istirahat
Pak Hendri
Ayo kita istirahat
Pak Hendri dan Bu Marina meninggalkan ruang tamu dan menuju kekamar mereka
Sementara itu di dalam kamar Bastian
Bastian melepaskan bajunya dan melemparnya secara sembarangan
Bastian masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya
Bastian
Pasti papa ingin bicara masalah perjodohan itu lagi
Bastian
Apa papa tidak pernah bosan selalu mengurusi masalah itu
Bastian
Sekarang siapa lagi yang ingin papa jodohkan dengan diriku
Bastian
Sepertinya papa memiliki banyak stok calon mantu untuk di nikahkan denganku
Bastian
Haruskah aku menikahi semua calon mantu yang papa pilihkan
Bastian
Sepertinya itu ide yang cukup bagus
Bastian
Aku bisa memberikan beberapa cucu sekaligus untuk papa
Selesai mandi Bastian bergegas ganti baju kemudian langsung naik keatas ranjangnya.
Bastian ingin langsung tidur untuk memulihkan tenaganya kembali
Sepertinya Bastian membutuhkan ekstra tenaga untuk menghadapi papa dan mamanya esok hari.
YAKIN?
Bu Intan
Ayah yakin akan menjodohkan Fira dengan anak pak Hendri?
Bu Intan
Apa tidak sebaiknya kita menanyakan terlebih dadulu pada Fira, yah!
Bu Intan sedikit meragukan niatan sang suami yang ingin menjodohkan putrinya
Pak Andi
Ayah rasa tidak perlu bu
Pak Andi
Fira pernah mengatakan jika dia siap menikah dengan pria yang akan ayah jodohkan dengannya
Pak Andi
Jadi ayah pikir Fira tidak akan menolaknya
Bu Intan
Tapi kita belum mengenal calonnya yah!
Bu Intan
Bahkan kita belum pernah bertemu dengannya
Bu Intan
Apa ayah yakin laki- laki itu adalah orang yang baik?
Pak Andi
Ayah kenal pak Hendri dengan baik bu
Pak Andi
Jadi ayah pikir putra pak Hendri pasti adalah orang yang baik juga
Bu Intan menggelengkan kepalanya
Bu Intan
Mungkin saja sikapnya malah kebalikan dari sikap orang tuanya
Pak Hendri tersenyum, beliau tahu jika istrinya sangat mengkhawatirkan sang putri
Pak Andi
Ibu tenang saja ya
Pak Andi
Percaya sama ayah
Pak Andi mengelus tangan sang istri
Bu Intan menatap sang suami kemudian mengangguk pelan
Shafira sedang membereskan meja kerjanya ketika Lolita datang menghampirinya
Lolita
Kita jadi ke star cafe kan?
Shafira kembali mengangguk
Keduanya berjalan berdampingan sambil sesekali bercanda
Lolita
Ayam geprek sama es jeruk
Shafira menulis pesanan mereka di daftar menu kemudian menyerahkannya kepada pelayan
Lolita
Lu yakin mau menerima perjodohan itu fir?
Shafira
Iya Loli sayang, gua yakin
Lolita
Emang lu tahu siapa cowo yang akan di jodohkan sama lu?
Lolita
Lu udah pernah ketemu sama tuh cowo?
Shafira menggelengkan kepalanya
Lolita
Terus kenapa lu begitu yakin mau menerima perjodohan itu padahal lu belum pernah bertemu dengannya, bahkan lu nggak tahu siapa dia
Shafira mengangkat kedua bahunya
Shafira
Aku hanya tidak punya alasan untuk menolaknya
Lolita
Masa hanya karena lu nggak punya alasan untuk menolaknya, terus lu menerimanya begitu saja
Lolita menggelengkan kepalanya ketika mendengarkan alasan sang sahabat yang tidak masuk akal
Shafira tersrnyum melihat wajah kesal sang sahabat
Shafira
Lu nggak usah khawatir
Shafira
Kali ini gua yakin kok sama keputusan gua
Shafira
Dan gua percaya sama pilihan orang tua gua
Lolita
Tapi kan lu nggak kenal sama tu cowo Fir?
Shafira
Apa bedanya sih Lol?
Shafira
Kenal nggak kenal, nggak ada bedanya
Shafira
Boy, Rico, Diki dan Lion. Kurang kenal seperti apa lagi gua sama mereka
Shafira
Toh pada akhirnya hubungan gua sama mereka juga nggak berakhir seperti yang gua harapkan
Lolita
Itu karena mereka cowo baji****
Lolita
Gua juga nggak akan setuju jika lu nikah sama salah satu dari cowo itu
Shafira
Gua ingin membina hubungan yang serius dengan target menuju pernikahan, tapi mereka malah tidak menginginkan itu
Shafira
Bahkan salah satu diantara mereka ada yang tidak menginginkan pernikahan
Shafira
Nah sekarang ketika ada cowo yang mau menikah sama gua, masa gua tolak sih
Lolita
Jadi lu tetap akan nikah sama cowo itu meski lu nggak cinta sama dia?
Shafira
Bukankah pepatah pernah mengatakan
Shafira
AWAL BISA KARENA TERBIASA
Shafira
Jadi gua yakin bisa mencintai dia kalau gua sudah terbiasa bersamanya
Lolita
Terserah lu aja deh
Lolita
kayaknya lu udah terkena pelet deh
Lolita
Semua omongan gua nggak ada satupun yang nyangkut di otak lu
Shafira terkekeh geli mendengar ucapan Lolita
Sesaat kemudian makanan pesanan datang dan mereka langsung menikmatinya tanpa ada yang bersuara lagi
PUTUS
Kiara sedang menatap Bastian dengan tatapan marah, dia tidak terima ketika Bastian ingin memutuskan hubungan dengan dirinya
Kiara
Dan aku tidak akan pernah rela kamu menikah dengan wanita lain, Bastian
Bastian
Aku tidak sedang meminta restu darimu, Kiara
Bastian
Aku hanya ingin kita putus, itu saja
Kiara
Tapi aku tidak mau, Bastian
Kiara
Aku tidak mau kita putus
Kiara
Kita sudah pacaran selama tiga tahun dan kini kamu ingin memutuskan hubungan kita begitu saja
Kiara tetap pada keputusannya yaitu tidak ingin putus dari Bastian
Meskipun Kiara tahu jika Bastian tidak mencintainya namun Kiara tetap tidak rela jika harus berpisah dari pria itu
Kiara tidak mau masa depan yang sudah di rancangnya hancur seketika karena Bastian memutuskan hubungan mereka
Kiara
Kenapa kamu bisa sejahat itu padaku , Bastian?
Kiara
Apa kamu tidak pernah memikirkan perasaanku?
Bastian
Jangan terlalu drama Kiara
Bastian
Bukankah kamu sendiri sudah tahu jika hubungan kita ini hanyalah sebatas kesenangan semata
Bastian
Dan yang harus kamu tahu, aku tidak pernah menganggap serius hubungan ini
Bastian kembali tersenyum
Bastian
Bukankah kamu sudah mengetahuinya sejak dulu, lalu kenapa kamu masih mengejarku?
Bastian
Sejak awal aku menerimamu sebagai pacarku karena kamu yang terus memintanya, jadi kini jangan salahkan aku jika aku sudah bosan dengan hubungan ini
Bastian bangkit dari tempat duduknya
Kiara
Aku tidak akan pernah melepaskanmu
Bastian
Bagiku hubungan kita sudah berakhir
Bastian melangkahkan kakinya dan pergi dari tempat itu
Kiara menggepalkan tangannya, ia tidak akan pernah menerima perlakuan Bastian pada dirinya
Kiara
Jika aku tidak bisa memilikimu, maka tidak ada seorangpun yang berhak memilikimu Bastian
Kiara
Sampai kapanpun, kamu hanya akan menjadi milikku
Kiara menatap tajam Bastian yang telah pergi menjauh
Bastian sedang memijit kepalanya yang terasa pusing
Malam ini ia akan bertemu dengan calon istrinya
Kevin
Nggak usah terlalu di ambil pusing
Kevin
Ini bukan yang pertama kalinya buat lo
Kevin
Gua yakin kali ini lo pasti bisa menghindari perjodohan ini lagi
Kevin
Gua nggak sok tahu, brother
Kevin
Tapi gua percaya sama kemampuan lo
Bastian
Gua rasa bokap gua udah mengatur semuanya hingga gua nggak bisa menolak
Kevin
Lo nggak perlu menolak Bas
Kevin
Yang perlu lo lakuin hanyalah membuat calon istri lo itu ilfeel sama lo, bahkan bila perlu lo harus melakukan hal yang sama pada calon mertua lo
Kevin
Beri kesan yang buruk di hadapan keluarga calon istri lo itu, dengan begitu mereka pasti akan memikirkan lagi rencana perjodohan ini
Kevin
Ingat brother, kesan pertama menentukan langkah selanjutnya
Bastian kembali menatap Kevin kemudian melemparkan sebuah pena kearah sahabatnya itu
Bastian
Lo pikir semua ini semudah seperti yang elo katakan?
Bastian
Jika mereka membatalkan rencana perjodohan ini, yang ada bokap gua bakal ngehajar gua habis- habisan
Kevin
Gua nggak yakin kalau bokap lo bakal sekejam itu
Kevin
Lo kan anak satu- satunya, masa beliau tega menyakiti putranya sendiri
Bastian
Lo belum tahu aja gimana mengerikannya bokap gua jika dia mulai mengamuk
Bastian
Lo tahu apa yang semalam bokap gua katakan sama gua?
Kevin menggelengkan kepalanya
Bastian
Bokap cuma ngasih gua dua pilihan
Bastian
Menerima perjodohan ini dengan lapang dada dan tanpa bantahan
Bastian
Menolak perjodohan dengan konsekuensi nama gua di coret dari daftar keluarga
Kevin
Maksudnya lo bakal dikeluarin dari keluarga Davies?
Bastian
Gua nggak pernah seyakin ini Vin
Bastian
Jika hal itu terjadi, maka gua akan kehilangan semua ini
Bastian memandangi seluruh isi ruang kerjanya
Kevin
Lo benar- benar sudah kena skakmat Bas
Kevin
Lo udah nggak bisa menolak keinginan bokap lo lagi
Kevin terkekeh senang melihat sahabatnya yang kini sedang kesusahan
Sementara itu Bastian menatapnya dengan tajam
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!