NovelToon NovelToon

Penjara Cinta Bos Mafia

Bab 1

Doorr ....Doorrr.....!!!!

Suara tembakan senjata api terdengar dua kali memecah keramaian di sebuah pusat perbelanjaan.

Tampak seorang pria muda jatuh terkapar bersimbah dar*h di depan sebuah toko bunga.

Orang-orang yang menyaksikan berteriak histeris melihan anak pel*ru yang berasal dari letusan senjata api tadi tepat bersarang di perut dan dada kirinya.

Ternyata pria muda itu telah di t*mbak oleh orang tidak dikenal dari jarak jauh.

Melihat peristiwa tersebut sebagian orang ada yang langsung lari berhamburan menyelamatkan diri ,karena takut akan ada t*mbak*an berikutnya yang mungkin saja bisa mengenai mereka.

Emelie Jehannez

Seorang Dokter cantik, berlari keluar dari dalam toko bunga tepat dimana pria muda tadi terkapar.

Rupanya Emelie baru saja hendak membeli sebuah buket bunga di toko tersebut .

Mendengar suara tembakan dari luar membuatnya terperanjat kaget, apalagi setelah melihat seorang pria tertembak dari balik pintu kaca toko bunga itu.

Tanpa pikir panjang ia langsung berlari keluar dengan tujuan ingin menyelamatkan nyawa si pria tersebut.

Dilihatnya sudah banyak orang berkerumun .

"Permisi,, saya seorang Dokter ,Biar saya coba cek kondisinya.!" ucap Emelie.

Orang-orang didepannyapun langsung menyingkir membiarkan Emelie masuk dalam kerumunan untuk mengecek kondisi pria tersebut .

Emelie langsung memeriksa luka tembak di tubuhnya, serta denyut jantung dan nadinya. Sepertinya pria itu masih hidup.

"tolong segera panggilkan ambulans ,pria ini masih hidup..dia harus segera di bawa kerumah sakit.!" perintah Emelie dengan rasa cemas dan khawatir sambil mencoba menghentikan perdarahan pada bagian tubuhnya yang tert*mb*k.

Seseorang segera menghubungi ambulans, hingga beberapa menit berselang ambulanspun datang.

Emelie ikut masuk ke mobil ambulans berniat ingin mengantarnya sampai kerumah sakit .

Namun sayang ditengah perjalanan pria itupun tak sanggup bertahan hingga akhirnya meninggal dunia.

Sebagai seorang Dokter tentu saja hal itu membuat Emelie sangat sedih karena tidak berhasil menyelamatkan nyawa seorang pasien .

Sesampainya dirumah sakit, Emelie mengantarkan pria itu sampai keruangan jenazah. setelah itu ia keluar dengan wajah lesu .

"Emelie, apa kau baik-baik saja.?" tanya Jenny menghampirinya.

"ya Jenn,aku baik-baik saja." jawab Emelie menyembunyikan perasaannya.

"bagaimana dengan pria itu, kenapa dia bisa tert*mb*k..?"

"Aku juga tidak tahu, peristiwa itu terjadi begitu cepat ."

"apa identitasnya sudah di ketahui..?"

"sepertinya belum, polisi masih menyelidiki ." jawab Emelie singkat."

Sebagai seorang sahabat seprofesi tentulah Jenny sangat paham dengan kekecewaan yang tengah dirasakan oleh Emelie.

"Semoga identitasnya segera diketahui ya " sambung Jenny.

"Ya, semoga saja." balas Emelie.

"Aku paham perasaanmu Emelie, tapi Kau tidak perlu berkecil hati , lagi pula itu bukan kesalahanmu. Sebagai seorang Dokter kau sudah melakukan yang terbaik untuk pria itu." Jenny menambahkan seraya mengusap pundak Emelie memberinya semangat.

"iya Jen,terimakasih.." jawab Emelie sambil tersenyum.

*

Ditempat lain,seorang pria bertubuh tinggi dan kekar memakai kacamata hitam serta berpakaian serba hitam tampak sedang berbicara dengan seseorang melalui sambungan telepon sambil memegang sebuah senj*t* api di tangannya.

"aku sudah menghabisi baj*ng*n itu . sayangnya saat dia tert*mb*k, laptop itu sudah tidak ada lagi ditangannya. Sepertinya sudah di pindahkan ketangan rekannya yang lain." ucap si pria berbaju hitam yang sedang melakukan panggilan telepon tersebut.

"Temukan dia ,dan bawa kembali laptopnya padaku." Ucap si pria dari seberang."

Si pria berbaju hitam mengangguk ,lalu mematikan sambungan telepon.

Ya pria itu adalah Jason Morgan . Mafia paling ditakuti, ia dikenal sangat licik, kejam, kuat dan pemberani,tidak takut pada apapun dan siapapun.

Jason Morgan

35 tahun

Usai memberi tahu pria yang dihubunginya lewat panggilan telepon tadi, Jason kembali melanjutkan tugasnya. Memburu musuh yang telah melarikan laptop milik Jackop pamannya sekaligus bos dari Jason .

Jason merupakan kaki tangan Tuan Jackop. Segala masalah yang menjadi penghambat perjalan karier dan kekuasaannya ,Jason lah yang menyelesaikan tidak pernah sekalipun gagal.

Namun tidak semua yang dilakukan Jason sesuai dengan perintah Jackop. Karena Jason hanya bertindak sesuai kata hatinya sendiri.

Tapi meskipun demikian, entah mengapa Jackop tidak pernah marah ataupun protes terhadapnya.

Jackop Anderson

*

Dimalam hari Jason bersama dua orang anak buahnya membuntuti seorang pria paruh baya berjalan tergesa-gesa penuh ketakutan menuju pelabuhan. Ditangannya tampak memegang sebuah tas berisi laptop.

Sambil berlari kecil ia melihat sekeliling seperti sedang berjaga-jaga jika ada yang mengikutinya dari belakang.

Saat menoleh kebelakang sepertinya pria itu menyadari ada orang yang mengikutinya. Tanpa pikir panjang pria itu langsung berlari kencang.

Melihat si pria berlari, Jason dan kedua anak buahnyapun langsung keluar dari persembunyiannya dan segera mengejar pria tersebut.

Tentu saja pria itu menyadari bahwa Jason ingin mengambil tas berisi laptop di tangannya.

Guna mengalihkan perhatian pria itu langsung membuang tas yang dipegangnya kelaut . Dengan cepat Jason langsung memerintahkan anak buahnya melompat kelaut untuk mengambil tas itu.

Sementara ia sendiri langsung mengejar si pria tadi .Cukup lama aksi kejar-kejaran itu terjadi , hingga akhirnya Jason berhasil menangkap pria itu.

Jason memuk*l*nya habis-habisan hingga babak belur.

Setelah memastikan pria itu terkulai lemah, ia kembali mengangkat kerah bajunya .

"Katakan untuk siapa kau bekerja, hah.?" Teriak Jason memaksa pria itu mengaku .

Namun pria itu hanya diam .Jason kembali mengayunkan tinjunya .Saat pria itu ingin mengatakan sesuatu,tiba-tiba seseorang menembaknya dari belakang.

Doorr...!!

p*l*ru tepat menembus punggungnya. Hingga ia tersungkur bersimbah d*r*h tidak sadarkan diri.

Jason melihat seseorang berlari di kegelapan setelah men*mb*k pria itu.

satu tembak*n Jason lepaskan ,namun tidak berhasil mengenai orang tersebut.

Anak buah Jason berhasil menemukan tas yang dilempar kelaut oleh pria tadi. Setelah diperiksa ternyata isinya bukanlah laptop yang mereka cari. Johni dan Jacky segera menemui Jason dan memberitahu bahwa laptopnya palsu. Sepertinya pria itu sengaja mengganti isi tasnya guna mengelabui mereka.

"Sial....!!" teriak Jason sambil meninju dinding tembok di sampingnya.

Giginya menaut,mata memerah dengan wajah penuh emosi. ia merasa Geram sekali karena berhasil dikelabui oleh pria itu . Ditambah lagi ada seseorang yang tidak di kenal telah menggagalkan aksinya.

"baj*ng*n ini belum m*ti. bawa dia ke peternakan.!!" perintahnya.

Johni dan jacky segera melaksanakan perintahnya. menaikkan pria itu kemobil,lalu membawanya ke peternakan sapi milik Jackop.

Ya tentu saja beternak sapi hanyalah sebagai kedok belaka untuk menutupi tindak kej*h*tan yang mereka lakukan.

Sesampainya di peternakan ,Jason memerintahkan anak buahnya untuk memasukkan pria tadi kesebuah ruangan. Karena kondisinya kritis akibat terkena temb*k*n. mereka menggunakan alat medis seadanya agar pria itu bisa bertahan hidup.

Hal demikian sudah sering mereka lakukan saat menyandera musuh yang tert*mb*k.

Pagi harinya Johni dan Jacky melihat kondisi pria itu semakin krit*s. merekapun segera memberitahu hal itu pada Jason .

"Bos, pria itu sepertinya makin krit*s. apa yang harus kita lakukan selanjutnya.?" Johni memberitahu Jason tentang kondisi pria itu .

Mendengar hal itu Jason langsung menghubungi Jackop.

"Seseorang telah men*mb*k si pencuri laptop sebelum aku berhasil membuatnya membuka mulut. dan sekarang b*jing*n itu makin sek*r*t,apa yang harus dilakukan.?" ucap Jason melalui sambungan telepon.

"Setelah urusanku selesai aku akan kesana. . lakukan apa saja yang bisa kalian lakukan agar dia tetap bertahan sampai aku datang .!!" perintah Jackop .

Jason mematikan sambungan telepon lalu menyuruh Johni dan Jacky melakukan apa yang diperintahkan oleh Bos besar yang ia panggil sebagai Paman tersebut.

*****

bab 2

Kriing ..kriiing...kriing...!!!

Alarm berbunyi. Emelie meraba-raba nakas dengan mata masih tertutup ,berusaha menjangkau jam Alarmnya yang sangat berisik .

Hingga akhirnya iapun berhasil meraih dan mematikan benda tersebut.

Dilihatnya jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi. sambil mengucek matanya yang masih terasa berat, ia menyingkap selimut.

Seketika tercium bau aroma kesukaannya menyeruak masuk dari luar kamar.

Emelie tersenyum senang, ia tahu siapa yang sedang menyiapkan sarapan pagi untuknya.

Dengan penuh semangat ia bangkit dari tempat tidur,lalu keluar dari kamar menuju ruang makan.

Tepat sesuai dugaannya. Sang kakak tercinta sedang menyiapkan sarapan untuk adik kesayangannya itu.

Steve Austin

Steve adalah keluarga satu-satunya yang Emelie punya . Semenjak kedua orang tua mereka meninggal,Steve lah yang membesarkan Emelie. Ia menjadi Ibu,Ayah,kakak sekaligus teman bagi adik kesayangannya itu .

Tidak satupun orang yang boleh menyakiti atau melukai Emelie. Bahkan seekor nyamukpun tidak akan ia biarkan menggigit adiknya.

Baginya Emelie tetaplah menjadi adik kecilnya yang harus ia jaga dan lindungi. meski usianya kini sudah 29 tahun dan memiliki karier yang sukses sebagai seorang Dokter.

Steve sendiri berprofesi sebagai seorang Polisi. Usianya sudah memasuki 36 tahun. Diusianya yang sudah tidak muda lagi, Steve belum juga mau menikah. ia masih ingin menjaga Emelie.

Ya, sebesar itulah kasih sayang Steve terhadap adik satu-satunya itu .

"Hmmmm.....aroma yang sangat lezat,aku jadi tidak sabar ingin menyantapnya." ucap Emelie dengan senyum sumringah menikmati aroma makanan yang sedari tadi sudah menusuk hidungnya.

Steve yang sedang menyiapkan makanan itupun menoleh ke arah sumber suara .

"Oo...hooo.... adik kesanyangan ku sudah bangun rupanya.." ucap steve tertawa senang seraya merentangkan tangan menanti pelukan hangat dari sang adik.

Sontak Emelie langsung berlari kearahnya dan memeluk Steve erat.

"kakak,aku sangat merindukanmu." ucap Emelie .

" aku juga merindukanmu adikku tersayang." balas Steve seraya mengecup kening adiknya itu.

Emelie tersenyum.

"dan yang pastinya aku sangat merindukan masakan buatanmu." sambung Emelie sambil terkekeh.

Steve ikut tertawa mendengarnya.

"Sarapannya sudah siap,mari kita santap." ajak Steve .

ia langsung menarik kursi lalu mempersilahkan Emelie duduk. Emelie diperlakukan begitu hangat bak tuan putri oleh kakaknya sendiri. tentu saja banyak orang yang merasa iri melihat hubungan persaudaraan mereka.

Emelie mengambil makanan lalu menyantapnya dengan lahap.

"Eeemmmm....ini lezat sekali ..

kakak,kau tahu aku belum pernah memakan makanan selezat masakanmu dimanapun..nyam...nyam...." Emelie terlihat begitu menikmatinya.

Steve hanya tersenyum sumringah melihat adiknya begitu menyukai masakannya .

"Kau lihat kak, aku semakin kurus.. berat badanku turun dua kilo selama satu minggu kau pergi ..aku jadi tidak selera makan,karena tidak ada makanan seenak masakanmu." sambung Emelie menceloteh sambil terus menyantap makanannya dengan lahap.

"kalau begitu makanlah yang banyak,biar berat badanmu yang hilang bisa kembali lagi.?"celetuk Steve sambil terkekeh.

Emeliepun ikut tertawa dibuatnya.

"ngomong-ngomong, semalam kakak pulang jam berapa.? Aku tidak mendengar suara kakak saat membuka pintu."

" Larut malam,kakak yakin kau sudah tidur.. jadi kakak masuk pelan-pelan."

"oh, Pantasan aku tidak mendengarnya." balas Emelie paham.

Sambil mengobrol mereka tetap melanjutkan makan.

Saat perutnya mulai terasa kenyang,Emelie memperhatikan Steve yang masih menyantap makanannya .

"Kak..??" panggil Emelie.

"Ya .." jawabnya langsung menoleh pada sang adik yang duduk tepat di hadapannya itu.

"boleh ku tanyakan sesuatu.?"

"ya,tanyakan saja.!!"

"apa kakak tidak kepikiran untuk menikah.?"

Sontak pertanyaan Emelie membuat Steve heran.

"kenapa kau menanyakan hal itu, kau kan tahu sendiri kakak masih ingin menjagamu." jawab Steve .

Emelie terdiam sejenak mencoba menyusun kata-kata agar Steve tidak tersinggung dengan ucapannya.

"Kak,aku ini bukan anak kecil lagi yang harus selalu kakak jaga.. kakak juga punya masa depan yang harus kakak pikirkan.."

"Tapi bagi ku ,kau masih tetap adik kecilku yang manja Emelie." balas Steve santai .

"Aku tahu kau sangat menyayangiku kak. tapi adikmu ini sekarang sudah dewasa,dan mungkin sebentar lagi juga akan menikah.

kau juga harus segera menikah dan mempunyai keluarga kak,ingat usia kakak sudah tidak muda lagi."

"Kalau begitu akan ku tunggu sampai kau menikah lebih dulu,setelah itu baru aku." jawab Steven sambil tertawa mencoba mncairkan suasana.

"Kak ,jangan bercanda.. aku sedang serius menanyakan hal ini padamu." balas Emelie mulai jengkel dengan jawaban kakaknya.

Stevepun mengerti bahwa adiknya sedang tidak ingin diajak bercanda.

Steve menggenggam tangan adiknya itu.

"Aku belum memikirkan hal itu Emelie." jawabnya.

"Kenapa belum..? ini sudah waktunya kak.

Setidaknya kau harus punya seorang kekasih untuk menemani hari-harimu."

"Adikku sayang ,aku terlalu sibuk dalam urusan pekerjaan.. aku tidak punya waktu untuk mengenal gadis-gadis diluar sana."

"Kalau begitu biar ku kenalkan kau pada seorang gadis,apa kau bersedia.?"

"Siapa dia.?"

"Temanku,Jenny."

Steve berfikir sejenak,sepertinya ia tidak keberatan jika dikenalkan dengan Jenny .karena sebelumnya ia juga sudah pernah bertemu gadis itu. Dia cantik,pintar,dan juga baik. tidak ada salahnya juga bila mengenal Jenny lebih dekat .

"ya sudah,terserah kau saja." jawab Steve menyetujui ajakan adiknya itu.

Emelie tersenyum senang dan langsung memeluk sang kakak.

"Oke ,kalau begitu nanti siang kita bertemu di kafe biasa. Aku akan ajak Jenny kesana. kakak tunggu ya.!"

"baiklah,kau atur saja ." jawab Steve.

Emelie sangat senang membayangkan jika kakaknya memiliki hubungan special dengan sahabatnya sendiri.

Setelah selesai membahas soal Jenny, Steve kembali melanjutkan makannya.

Seketika Emelie teringat bahwa pagi ini ia ada pertemuan.

"Astaga kak,aku lupa ." ucapnya terkesiap sembari bangkit dari kursi dengan tergesa-gesa.

Steve yang sedang makan sampai ikut terperanjat dibuatnya.

"Ada apa ?" tanya Steve .

"Aku lupa, pagi ini ada pertemuan dengan donatur rumah sakit. " jawab Emelie.

"Ya sudah,kalau begitu cepat mandi dan segera berangkat..!!"

Emelie mengangguk dan segera berlari masuk kekamarnya. Steve geleng-geleng melihat adiknya itu .

Selesai bersiap-siap Emelie kembali keluar kamar dengan buru-buru.

"Kakak,aku berangkat dulu ." pamitnya pada Steve.

"Ya,hati-hati. Santai saja tidak usah buru-buru.." balas Steve mengingatkan.

"Aku tidak boleh telat kak,pertemuan ini sangat penting."

"memangnya siapa Donaturnya kali ini.?"

"Yang pastinya orang itu sangat baik kak . namanya Tuan Jackop. saat ini dia sedang mencalonkan diri menjadi wali kota. Bagiku orang itu sudah seperti malaikat penolong, dia mau mendonasikan sebagian hartanya untuk para penderita kanker. Aku sangat berharap sekali dia mau membantu biaya operasi Ariana, pasien kesayanganku. Anak itu harus dioperasi segera kak,tapi orang tuanya tidak mempunyai biaya." terang Emelie sambil memasukkan barang-barangnya ke dalam tas.

"hmmm...kasihan sekali, semoga saja orang itu bisa membantu.." balas Steve ikut prihatin.

Nama Jackop sepertinya juga tidak asing bagi Steve. Lagi pula siapa yang tidak mengenal pria kaya raya itu. Dia dikenal baik dan suka membantu orang-orang yang membutuhkan. Tentu saja hal itu hanya sebagai pencitraan belaka, agar bisa mendapatkan banyak suara dalam pencalonan menjadi wali kota.

"Ya sudah, kalau begitu hati-hati dijalan.ingat utamakan keselamatanmu dari pada kecepatan .!!" sambung Steve mengingatkan.

"siap Bos." Balas Emelie tersenyum sambil mengangkat tangan dengan posisi hormat, setelah itu mencium pipi kiri sang kakak.

Steve tersenyum seraya merangkul dan mengusap kepala sang adik. kemudian mengantar Emelie sampai keteras rumah.

Emelie masuk kemobil lalu melambaikan tangan pada Steve. Stelah itu menyalakan mobil dan langsung tancap gas.

Steve melihat mebilnya berlalu keluar pekarangan hingga menghilang dari pandangannya.

******

bab 3

"Terimakasih banyak atas bantuannya Tuan Jackop" Ucap Emelie sambil menjabat tangan Tuan Jackop Anderson.

"Ya Dokter Emelie,sama-sama. Senang sekali rasanya bisa membantu." Balasnya.

Jackop sudah menyumbangkan sebagian hartanya untuk para penderita kanker di rumah sakit. Tentu saja Emelie sangat berterima kasih untuk itu.

terutama untuk Ariana pasien penderita tumor otak kesayangannya yang masih berusia 9 tahun . Ariana akhirnya bisa segera dioperasi,Setelah mendapatkan Donasi dari jackop.

Sungguh pria paruh baya itu sudah seperti Dewa penolong dimatanya.

Setelah Jackop pergi,Emelie langsung menemui Ariana . Ia memberi tahu gadis kecil itu,bahwa dirinya sudah bisa di operasi nanti malam.

Ariana terlihat sedikit takut membayangkan bahwa dirinya akan dioperasi. Namun Emelie terus berusaha meyakinkan ,hingga akhirnya Arianapun setuju untuk dioperasi.

Senang sekali hati Emelie,ia berharap gadis kecil itu bisa segera pulih seperti sedia kala dan bisa bermain dengan teman-temannya. Kedua orang tua Ariana juga sangat berterima kasih pada Emelie karena sudah sangat peduli pada putri mereka.

Keluar dari ruangan Ariana, Emelie teringat pada janjinya dengan Steve. sepertinya setelah ini ia sudah tidak ada pasien lagi. Segera ia menuju ruangan Jenny.

Sebelum masuk ,Emelie tidak lupa mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Ya ,silahkan masuk." sahut Jenny dari dalam setelah mendengar suara ketukan.

Emeliepun langsung masuk.

"Jen,apa kau sibuk.?" tanya Emelie.

"tidak juga, memangnya ada apa Emelie.?" jawab Jenny.

"Aku ingin mengajakmu minum kopi bersama kakakku di cafe dekat sini. Apa kau bisa.?"

"kapan.?" tanya Jenny lagi.

"Sekarang." balas Emelie.

Jenny langsung mengecek jadwal pasiennya hari ini. Sepertinya ia ada waktu .

"Sepertinya aku bisa." jawabnya.

Senang sekali hati Emelie mendengar jawaban dari Jenny.

"ya sudah kalau begitu bersiaplah.!! aku tunggu kau diluar ." sambungnya.

"Baiklah." sahut Jenny.

Emelie keluar dari ruangan Jenny,kemudian langsung menghubungi Steve dan memberitahunya bahwa mereka akan segera menuju kafe tempat dimana Emelie dan kakaknya itu sering nongkrong minum kopi.

Setelah Jenny siap ,mereka langsung berangkat. Ternyata sampai disana tampak Steve sudah menunggu . Sepertinya Steve lebih dulu sampai dari mereka.

Emelie memperkenalkan Steve pada Jenny. meski sudah pernah melihat Jenny satu kali ,tapi Steve belum sempat berkenalan dengannya.

Mereka bertemu di acara pesta pernikahan anaknya Tuan Arley Direktur rumah sakit.

Karena Jenny sibuk mengobrol dengan temannya yang lain,Emelie belum sempat mengenalkannya pada Steve waktu itu.

Steve dan Jenny mengobrol cukup lama,sepertinya mereka sudah langsung dekat. Emelie berharap keduanya bisa saling memiliki ketertarikan satu sama lain.

*

Ditempat lain Jackop yang baru saja selesai menghadiri pertemuan di rumah sakit langsung menuju ke peternakan. Sesuai dengan janjinya ia akan melihat kondisi pria yang telah mencuri laptopnya itu.

Jackop keluar dari mobil mewahnya di sambut oleh Johni dan Jacky .

"Dimana Jason.?" ucap Jackop menanyakan keberadaan Jason yang saat itu tidak kelihatan batang hidungnya.

"ada di dalam Paman." jawab Jacky sambil berjalan mengikuti Jackop dari belakang.

Sampai diruangan tempat dimana pria tert*mb*ak itu berbaring tidak sadarkan diri, terlihat ada infus, selang oksigen serta alat pendeteksi jantung terpasang di tubuhnya . Diruangan itu juga sudah ada Jason yang sedang duduk santai di kursi sofa .

"Bagaimana keadaannya.?" tanya Jackop pada Jason.

"Aku sudah memberitahumu bahwa b*jing*n itu makin s*k*rat bukan.?" jawabnya santai.

Sama sekali tidak ada takutnya pada Jackop. Berbeda sekali dengan Jacky dan Johni yang sangat hormat pada Bos besarnya itu.

Mendengar jawaban Jason,Jackop pun cukup bertanya sampai disitu.

Ia berjalan menghampiri pria s*k*rat itu. Sepertinya dia memang membutuhkan ahli bedah segera. P*l*ru yang bersarang di tubuhnya harus segera dikeluarkan kalau tidak pria itu akan m*ti.

" b*jing*n ini tidak boleh m*ti. kita butuh informasi dari dia, kemana rekannya membawa laptop itu dan untuk siapa dia bekerja. Aku yakin dia bukan orang suruhan felix. tapi ada orang lain yang ingin bermain-main denganku ." ucap Jackop dengan tatapan tajam,tangan mengepal serta rahang yang mengeras penuh emosi.

"Sekarang juga kirimkan mobil ambulans kerumah sakit . Bawa dokter ahli bedah yang bernama Jenny, dia sudah biasa melalukan operasi bersifat rahasia semacam ini." Sambungnya memberi perintah pada ketiga anak buahnya tersebut .

Johny dan Jacky segera melaksanakan perintah bosnya itu, mengirim Ambulans kerumah sakit dan membawa Jason bersamanya.

*

Emelie dan Jenny yang baru saja kembali ke rumah sakit usai minum kopi bersama Steve ,langsung menuju keruangannya masing-masing.

Setengah jam kemudian Emelie keluar lagi dari ruangannya,berniat ingin mengecek kondisi Ariana.

Di koridor ia bertemu dengan Jenny.

Jenny tampak sangat panik dan cemas. wajahnya juga terlihat sangat pucat.

"Jenny , apa kau baik-baik saja.?" Tanya Emelie khawatir.

"Emelie aku tiba-tiba tidak enak badan.. Apa kau bisa membantuku.?" Tanya Jenny yang masih terlihat sangat cemas.

Emelie mengecek suhu tubuhnya,sepertinya Jenny sedang sakit. Badannya terasa sangat panas.

"Ya Jen, tentu saja aku bisa membantumu. ada apa.? " tanya Emelie.

"Mereka memberitahu pihak rumah sakit bahwa telah terjadi kecelakaan. seorang sopir truk terjebak di dalam dan belum bisa di evakuasi. Tim penyelamat tidak bisa membantu. mereka membutuhkan ahli bedah segera dan menungguku."

"Bagaimana mungkin kau bisa melakukan itu sementara suhu tubuhmu sangat tinggi sekali."

"Ya Emelie, badan ku rasanya sekarang sedang tidak enak..apa kau bisa menggantikan aku.?

"Tentu saja Jen.. Sekarang pulang dan istirahatlah,aku akan menggantikan tugasmu."

"baiklah Emelie,aku sangat berterima kasih sekali atas bantuanmu."

Setelah itu Jenny langsung pergi.

Sementara Emelie kembali keruangan untuk mengambil tasnya.

Di halaman rumah sakit ia melihat sebuah mobil ambulans terparkir. Emelie berjalan dengan cepat menuju mobil itu ,disambut oleh sang sopir ambulans.

"Apakah anda Dokter Jenny.?" tanya si sopir ambulans.

"Ya,dimana lokasi kecelakaannya."

"Silahkan masuk Dokter,kami akan mengantar anda."

Si sopir segera membukakan pintu,dan mempersilah kan Emelie masuk dan duduk di bagian belakang.

Emelie duduk sambil terus berdo'a.

" Semoga pekerjaanku berjalan lancar." ucapnya lirih.

Disampingnya tampak seorang pria memakai rompi penyelamat. Sesekali Emelie melirik pria itu. Wajahnya tampan, bertubuh tinggi dan berotot,namun tatapannya terlihat sangat dingin. Tidak satu katapun keluar dari mulut pria itu, bahkan untuk sekedar menyapa sekalipun .

Emelie menatap heran padanya.

"Pria aneh." ucapnya dalam hati .

Ya, Pria itu adalah Jeson. Sepertinya sedari tadi ia menyadari tatapan Emelie yang sering memperhatikannya itu.

Seketika Jason langsung menoleh kearah Emelie. Membuat Emelie kikuk dan segera mengalihkan pandangan kearah lain.

*****

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!