NovelToon NovelToon

Agama | Jaerose √

• 30 HR | Bumi pasudan

NovelToon
Bandung, Bumi Pasundan, Kota Kembang, indah ya? Banyak orang datang dari jauh hanya untuk mengunjungi kota dengan gedung sate sebagai pusat tempat bekerja Gubernur Jawa Barat.
Hanya sekedar bermain-main, berkeliling, menikmati makanan pinggir danau yang tak kalah enak dengan makanan mahal, atau menikmati udara dinginnya setiap malam.
Sudut mana yang tidak indah?
Sudut-sudut kota atau dataran tinggi yang banyak menciptakan kenangan bagi orang-orang yang mendatangi nya.
Itu kata Aska , Aska Cemeron laki-laki yang baru saja lulus SMA memutuskan untuk menghabiskan waktu liburannya selama satu bulan penuh di Bandung. Meninggalkan kota kebanggaan nya yakni Ibu Kota, Jakarta.
Culture shock, sebut saja begitu.
Jakarta berbeda dengan Bandung.
Dua-duanya sama-sama indah menurut Aska , jika Jakarta di isi dengan gedung-gedung tinggi moderen bagai kota metropolitan, maka Bandung mempunyai bangunan-bangunan tua dengan ciri khas yang masih kental.
Aska suka. Aska suka matanya dimanjakan oleh pemandangan hijau setiap berkeliling menggunakan motor.
Jika di Jakarta ia tak akan keluar rumah, berkutat dengan ponsel, maka di Bandung, ia bahkan tak peduli jika ia tak mendapatkan sinyal. la akan keluar mencari sudut-sudut baru yang belum ia kenali.
Tapi tolong, jangan keluar di siang hari. Panasnya minta ampun.
Aska lebih suka keluar rumah menjelang matahari terbenam.
Sekitar pukul empat sore, ia pasti akan meminta izin pada sang nenek untuk keluar. Bersama dengan kamera dan kaca matanya, ia abadikan sosok berkulit putih yang selalu turun dari atas bersama para pemetik teh.
Sosok yang selalu tertawa bersama teman-teman yang lain, bahkan tingkah konyolnya seperti memakan daun teh mentah menjadi daya tarik sendiri.
Berbeda dengan dirinya yang lebih sering diam tanpa ekspresi, berbicara hanya ketika ditanya. Kalau tidak ya, diam.
ia hanya akan mengambil satu kali jepretan, sisanya ia abadikan dalam kepala. la amati baik-baik. Biar ia tidak mau berbagi.
***
"Aska , kenapa gak mau menetap di sini? Kuliah aja di sini, ada UNPAD, ITB, kampus-kampus yang lumayan diincar sama orang-orang, ya meskipun jatuh nya gak di Bandung." "Kenapa gak di Bandung?" jawab Aska "Soalnya ada yang di Sumedang, ada yang di Jatinangor. Orang-orang tau nya Bandung aja." "Enggak ah, mau di Jakarta aja." "Kenapa?" "Saya gak sekuat kamu sya , kalau menetap di Bandung sama aja nyerahin diri sama kecewa." Sya, Alaysa Zahera
Manusia, yang membuat Bumi Pasundan lebih indah namun juga menyakitkan untuk ditinggali.
***
TBC
Perkenalan tokoh, tempat , dan alur cerita hanya fiksi belaka. Tapi, mari berkenalan..
Aska Camaron | Jung Jaehyun
NovelToon
Alasya Zahera | Roseanne park
NovelToon
Karakter akan bertambah sesuai episode. Cerita ini ..... Angst. semoga suka ya..
Ditulis oleh llyn 16 Maret 2023 pukul 15.30
lanjut?

• Pertama bertemu

NovelToon
Aska Camaron | Aska Alaysa Zahera | Sya
" = berbicara ' = yg dilakukan
Baca pelan pelan ya dalam membaca ASIDE nya..◉⁠‿⁠◉
©©©
Hari ke-2 di Bandung
Waktu itu.
Waktu itu hanya ada Aska dan juga Nenek nya, memetik tomat di belakang rumah. Karena Kakek nya sedang pergi bersama para Bapak-bapak lain di daerah sekitar.
Bu Nufa (nenek)
Bu Nufa (nenek)
"Kamu teh udah weh sama Nenek aja di sini, mau masuk swasta atau negeri juga gak papa," ujar Bu nufa
(Weh/teh = kata tambahan yang biasanya merujuk ke arah benda, manusia, tergantung konteks, jika dalam bahasa Indonesia bentuknya seperti "tuh.")
Aska Cameron
Aska Cameron
"Aska juga mau nya gitu," ujar Aska sembari memangku dagu.
Aska Cameron
Aska Cameron
"Tapi sama Mama kan gak boleh."
Bu Nufa (nenek)
Bu Nufa (nenek)
"Gak mau ditinggal pisan Mama kamu teh, padahal mah dulu juga dia kuliah ngerantau sampai dapat orang Jakarta." Bu nufa geleng-geleng kepala mengingat kelakuan anaknya dahulu.
Aska Cameron
Aska Cameron
"Kakek masih lama gak pulang nya?" tanya Aska
Bu Nufa (nenek)
Bu Nufa (nenek)
"Biasanya malem, kan sekalian ngeronda."
Aska Cameron
Aska Cameron
"Aska mau jalan-jalan, tapi takut ninggalin Nenek sendirian,"
Bu Nufa (nenek)
Bu Nufa (nenek)
"Kamu udah punya teman di sini " Bu Nufa menatap cucunya
Aska Cameron
Aska Cameron
"Belum, gak ketemu siapa-siapa." Sembari Aska menggeleng
Bu Nufa (nenek)
Bu Nufa (nenek)
"Biasanya suka ada anak seumuran kamu, kalau ketemu nanti ajak kenalan biar kamu ada temen di sini. Enggak usah takut, harus bisa bersosialisasi," Ucap Bu Nufa
Aska Cameron
Aska Cameron
'Aska terdiam di tempatnya, sejak dulu memang ia punya kesulitan dalam bersosialisasi. Tidak begitu buruk sebenarnya, namun dampak pada Aska sendiri ia jadi menutup diri dan hanya memiliki beberapa teman saja.'
Bu Nufa (nenek)
Bu Nufa (nenek)
'Bu Nufa tersenyum, mengusap surai hitam sang cucu.'
Bu Nufa (nenek)
Bu Nufa (nenek)
"Aska , cucu Nenek harus berani. Di sini gak akan ada yang menghakimi kamu kok, mereka juga enggak tau kan?"
Aska Cameron
Aska Cameron
"Aska gak berani." Menunduk
Bu Nufa (nenek)
Bu Nufa (nenek)
"Ya udah gak papa, tapi kalau diajak kenalan jangan ngehindar. Di sini anak-anaknya gak sama kayak di tempat kamu sekolah, tenang." Bu Nufa mengendus-endus.
Bu Nufa (nenek)
Bu Nufa (nenek)
"Sana mandi, bau parit badan kamu. Katanya mau jalan-jalan, harus mandi dulu."
Aska Cameron
Aska Cameron
'Aska mengangguk, berjalan masuk ke dalam dengan pemikiran yang kembali beradu.'
Kata Nenek, Aska harus berani.
Harus bisa.!!
Nenek, rasanya sulit bertengkar dengan diri sendiri..
***
Pukul empat sore Aska berjalan-jalan dengan kamera dan juga kaca matanya. Menyusuri jalanan setapak yang dikelilingi oleh ilalang, bunga-bunga kecil berwarna kuning dan ungu yang tumbuh di pinggiran.
Udara dingin bercampur hangat menemani Aska menunggu para pemetik teh turun dari atas. Sembari duduk di bebatuan besar, mengabadikan pemandangan sekitar. Matahari sudah muncul di ufuk barat, memancarkan Sandyakala.
Aska berdiri, menyambut para pemetik teh serta satu bocah tengil yang selalu ikut andil.
Tampang nya pongah, namun ceria. Baju nya hanya gamis putih yang bagian lehernya sudah jatuh ke pundak. Alias belel.
Sembari mengisi tawa di antara para Ibu-ibu tersebut, Aska terkekeh tanpa suara. la angkat kamera, mengabadikan ciptaan Tuhan yang indahnya luar biasa.
Sesuai janji, hanya satu jepretan setiap hari. Selebihnya ia hanya diam untuk memperhatikan bagaimana gadis itu tertawa
Ini udah hari ketiga Aska memperhatikan secara diam-diam.
Kalau di tanya ngapain? Ya gak tau.
Emang kurang kerjaan tapi rasanya senang, sudah nya tenang. Aska jadi bisa tidur nyenyak setiap malam, tidak mimpi buruk tapi tidak juga mimpi indah. Hanya, tidur saja.
ia miringkan kepala saat sosok itu hilang dari pandangan, helaan nafas ia keluarkan. Sadar bahwa matahari juga semakin hilang, maka Aska pikir ini waktunya ia pulang.
Sebelum-
???
???
"Hayoloh."
-Wanita - yang hilang tadi justru berdiri di belakang ketika Aska berbalik.
Wajah nya datar.
???
???
"Maneh keur naon di dieu sorangan?" (Lo ngapain di sini sendirian?)
???
???
Wanita di depannya mengedip. "Bieu urang ningali maneh, sugan teh saha. Nya emang teu kenal sih, maneh moto urang kan?" (Tadi gue liat lo, gue kira siapa. Ya emang gak kenal sih, lo moto gue ya?) Tanyanya kepada Aska
Aska masih diam, kaget.
???
???
"Maneh teh.. teu bisa ngomong?" (Lo itu.. gak bisa ngomong?)
Aska diam, Wanita itu yang kesal. Dia ambil tangan Aska lalu ia ajak berjabat tangan meski tidak ada ekspresi.
Alasya Zahera
Alasya Zahera
"Kenalin Alasya biasa dipanggil 'Aa atau Asya ," ucapnya
Aska Cameron
Aska Cameron
" Aska " jawab Aska
Alasya Zahera
Alasya Zahera
"Anjing bisa ngomong geningan?" (Anjing bisa ngomong ternyata?)
Aska Cameron
Aska Cameron
"Bisa. Tadi gak ngerti kamu ngomong apa," jawab Aska
Alasya Zahera
Alasya Zahera
"Bukan orang sini ya?" tanya sya
Aska Cameron
Aska Cameron
'Aska mengangguk. Aduh ini terlalu canggun.'
Alasya Zahera
Alasya Zahera
"Oh orang mana?"
Aska Cameron
Aska Cameron
"Jakarta."
Kata-kata gue-lo langsung terlintas di pikiran sya . Biasanya orang Jakarta akan menggunakan kata-kata itu untuk komunikasi. Tapi dia enggak bisa, ya gimana orang sehari-harinya aja pakai maneh-urang?
Tapi cowok yang tadi namanya Aska ini juga pakai aku-kamu. Sya agak geli.
Alasya Zahera
Alasya Zahera
"Lagi ngapain sendirian?" tanya Sya
Aska Cameron
Aska Cameron
"Jalan-jalan."
Alasya Zahera
Alasya Zahera
"Pakai saya-kamu aja gak papa? Kalau harus pakai lo-gue, saya nya yang gak bisa."
Aska Cameron
Aska Cameron
"Senyamannya kamu aja." Aska mengangguk
Alasya Zahera
Alasya Zahera
"Lagi liburan atau gimana?"
Aska Cameron
Aska Cameron
"Liburan. Tadi kebetulan lagi jalan-jalan terus liat kamu sama Ibu-ibu itu, maaf Sya ," Ucapnya
Alasya Zahera
Alasya Zahera
"Maaf kenapa?" Tanya Sya
Aska Cameron
Aska Cameron
"Maaf karena motret kamu." jawab Aska
Sya tertawa mendengarnya, aduh dia ini gak pernah lembut-lembut. Teman-teman nya juga kalau berbuat salah jarang minta maaf secara langsung-tiba tiba baikan aja. Tapi sekarang justru Aska meminta maaf seperti orang malu-malu.
Alasya Zahera
Alasya Zahera
"Gak perlu minta maaf, saya gak masalah kok. Berarti saya Cantik dong ya jadi model kamu? Enggak jelek kan? Enggak lagi nyolok hidung kan?" tanya Sya berturut-turut.
Aska Cameron
Aska Cameron
'Aska membuka kamera nya, menunjukkan foto tadi pada Sya'.
Alasya Zahera
Alasya Zahera
"Anjir kasep pisan urang euy. Pas gitu sama cahaya matahari nya," puji Sya.
Alasya Zahera
Alasya Zahera
"Berbakat ya kamu potret-potret gitu?" Tanya Sya
Aska Cameron
Aska Cameron
"Biasa aja, ini cuman sekedar hobi," jawab Aska
Alasya Zahera
Alasya Zahera
"Tadi teh siapa nama kamu?"
Aska Cameron
Aska Cameron
"Aska Camaron, panggil aja Aska
Alasya Zahera
Alasya Zahera
"Aska mendingan kamu pulang sekarang, soalnya kalau udah Maghrib jalan ke desa teh suka gelap. Bisa kamu kesasar, apalagi orang baru," ujar Sya
Alasya Zahera
Alasya Zahera
"Suka ada yang jahil."
Aska Cameron
Aska Cameron
"Kamu mau pulang?" tanya Aska
Alasya Zahera
Alasya Zahera
"Mau ke Mushalla, sama temen-temen. Kamu mau ikut?" sembari menggeleng
Aska Cameron
Aska Cameron
"Enggak usah, kapan-kapan aja."
Aska Cameron
Aska Cameron
'Aska diam sembari meremat ujung kaos nya hingga kusut, meski Sya mudah membuka obrolan, mudah pula berkenalan, Aska ini pengecut. Ia gugup hingga sekarang.'
Alasya Zahera
Alasya Zahera
"Seneng deh kenalan sama kamu, biasanya temen saya ya di sini-sini aja. Eh sekarang dapet temen dari Jakarta," jelas Sya
Alasya Zahera
Alasya Zahera
"Sama saya santai aja ya."
Di telinga Aska ini seperti teguran.
Memang gugup nya dia sangat kentara ya?
Alasya Zahera
Alasya Zahera
Sya menoleh. "Saya kayak nya mau pulang deh. Gak papa saya duluan? Soalnya Mushalla lumayan jauh."
Aska Cameron
Aska Cameron
Aska hanya mengangguk. "Gak apa-apa. Makasih udah ajak kenalan."
Alasya Zahera
Alasya Zahera
"Sama-sama, nanti deh kita main lagi. Biasanya saya suka ada di pos depan Mushalla atau di sini tiap sore, maaf ya perkenalannya singkat, saya ini orang sibuk." Sya tertawa sendirian.
Alasya Zahera
Alasya Zahera
"Kamu pulang ya, jangan kesorean."
Alasya Zahera
Alasya Zahera
'sya melompat, turun dari batuan besar yang mereka jadikan tempat duduk. la lambaikan tangan pada Aska.'
Alasya Zahera
Alasya Zahera
"Dadah Aska , duluan."
Aska bingung tapi di sisi lain ia juga senang.
Aska mau mengadu pada Ibu, mau berceloteh pada Nenek. Mau juga berterimakasih pada Sandyakala yang menemani.
Aska punya teman sekarang.
Alasya namanya
TBC
Sandyakala = Cahaya jingga merah ketika senja
Sampai bertemu Aska dan Sya di chapter selanjutnya..

• Jawaban Tanpa Kata

NovelToon
Aska Camaron Alasya Zahera
" = Berbicara ' = Yg di lakukan
Baca baik baik ya dalam membaca ASIDE nya..
©©©
Hari ke-5 di Bandung.
Setelah perkenalan tiga hari yang lalu, Aska mendapat teman lain yang notabennya teman Sya juga. Bu Nufa senang karena cucu nya punya kawan, Aska bersyukur karena liburnya tidak hanya dihabiskan sendirian.
Kemarin, Aska , Sya dan Kenzie bermain sepeda hingga ke pusat desa untuk mengunjungi pasar yang hanya ada di hari Kamis. Kalau di Jakarta Aska harus menyiapkan uang lebih dari seratus ribu untuk sekali jajan, di Bandung membawa uang dua puluh ribu saja Aska sudah begah.
Tidak, bukan makanan berkelas ini makanan lima ratusan yang dijual oleh pedagang keliling dan minyak yang cukup hitam.
Orang Indonesia kebal, makan begitu tidak akan mati.
Alasya Zahera
Alasya Zahera
"Biasanya kalau beli basreng sama cireng di sini, sepaket sama teh sisri gula batu. Saya sih suka nya yang melati, tapi berhubung gak ada, ya udah gak papa," kata Sya
Aska yang di pinggirnya merasa aneh karena baru pertama kali memakan basreng, diam-diam menaruh kagum.
Hanya kagum, kok.
Sya itu kelewat santai menurut Aska , cenderung gak punya rasa canggung dengan orang baru.
Aska kagum karena Sya bisa dengan mudah berteman dengannya. Padahal, selama ini Aska tidak tahu kalau dia ini pantas untuk mendapat teman atau sekedar orang untuk mendengarnya berbicara.
Hari ini, hari ke lima Aska di Bandung, Sya mengajaknya ke sebuah tempat yang cukup jauh dari daerah Desa.
Lumayan dekat jika dijangkau dengan sepeda dibanding harus jalan kaki. Tapi kata Sya , dia gak mau capek sendiri. Jadi akhirnya mereka tetap jalan kaki.
Alasya Zahera
Alasya Zahera
"Kayaknya di sana kita harus beres-beres deh, udah dua minggu gak didatangi soalnya," ujar Sya
Alasya Zahera
Alasya Zahera
"Tau gak kenapa? Soalnya baru beres ujian, kita gak boleh main jauh-jauh kalau lagi UKK."
Aska Cameron
Aska Cameron
"Sya berhenti sebentar ya."
Wanita dengan baju berwarna biru langit itu berhenti sesuai dengan ucapan Aska . Memperhatikan bagaimana teman barunya memotret burung kenari yang hinggap di tangkai kayu tipis di sekitar rerumputan liar.
Alasya Zahera
Alasya Zahera
"Foto saya juga dong," ucap Sya
Aska Cameron
Aska Cameron
Aska menoleh, tergelak. Tapi tetap setuju. "Boleh."
Alasya Zahera
Alasya Zahera
'Sya memposisikan diri, menyatukan kedua telapak tangan berbentuk kelopak bunga menyimpannya di dagu sembari nyengir menunjukkan seluruh gigi nya.'
Alasya Zahera
Alasya Zahera
"Bagus ya, anggota baru Cherrybelle."
Aska Cameron
Aska Cameron
Aska tertawa. "Iya."
Alasya Zahera
Alasya Zahera
"Kamu tau Cherrybelle sama Smash gak? Kalau sekarang ada Black Pink, dulu saya nge-fans nya sama Blink. Bias saya mbak mawar " ujar Sya
Aska Cameron
Aska Cameron
"Tau, cuman enggak ngikutin." jawabnya
Alasya Zahera
Alasya Zahera
"Padahal seru, itu zaman saya SD deh kalau enggak salah," ucap Sya.
Alasya Zahera
Alasya Zahera
"Dulu saya bodo, boro-boro dapet juara kelas, lomba ngegambar aja saya malah ngobrol sama temen."
Mereka melanjutkan perjalanan sambil bercengkrama, kebanyakan Sya yang bicara. Tapi, Aska juga turut berceloteh kadang-kadang.
Alasya Zahera
Alasya Zahera
Sya menggaruk tengkuknya. "Sebenernya saya bodoh sampai sekarang sih."
Aska Cameron
Aska Cameron
"Gak ada manusia bodoh Sya, yang ada manusia malas," ujar Aska
Alasya Zahera
Alasya Zahera
"Nah masalahnya saya ini malas." Sya tersenyum.
...
Alasya Zahera
Alasya Zahera
"Akhirnya sampai."
Aska termenung, saking takjub. Bukan tempat yang indah luar biasa yang punya sunset besar di tengah kota atau bintang-bintang beserta aurora.
Aska takjub karena ia sangat jarang menemukan tempat dengan pepohonan pinus, danau dan rumah pohon sederhana. Tanah basah yang penuh dengan daun-daun kering serta lampu bohlam kuning yang menggantung di atas papan kayu.
Alasya Zahera
Alasya Zahera
"Tuh kan kata saya juga apa, berantakan banget," ucap Sya .
Aska Cameron
Aska Cameron
"Mau saya bantuin beres-beres gak?" tanya Aska.
Alasya Zahera
Alasya Zahera
Sya mengangguk. "Boleh. Saya beresin rumahnya , kamu nyapu di sini ya. Atau mau kamu yang beresin rumah?"
Aska Cameron
Aska Cameron
"Nyapu halaman aja." jawabannya
Alasya Zahera
Alasya Zahera
'Sya menyetujui sembari mengangguk.'
Aska Cameron
Aska Cameron
'Aska mulai membungkuk menyapu bersih daun-daun lalu memasukannya ke dalam karung.'
Alasya Zahera
Alasya Zahera
'Lalu Sya turun setelah membereskon rumah dan ikut andil membantu Aska.'
Aska Cameron
Aska Cameron
"Rumah pohon ini punya kamu?" tanya Aska.
Alasya Zahera
Alasya Zahera
"Punya saya sama Thiara . Dulu saya suka main di sini karena ada danau nya, sampai gak mau pulang. Makannya Bapak bikinin rumah pohon di sini, kenapa punya saya sama Thiara Karena ladang ini setengah punya Bapak saya setengah punya Bapak Thiara," jelas Sya .
Alasya Zahera
Alasya Zahera
"Tapi karena Kenzie sama Fanan juga temen saya, tempat ini punya kita bareng-bareng. Buat belajar, main, atau tidur nginep sampai besok." lanjut sya
Aska mencermati kata-kata dalam kepala. la terlalu banyak berpikir ketika ingin bicara. Tapi bersama dengan Sya membuatnya ingin mengutarakan segala yang ada di kepala.
Aska Cameron
Aska Cameron
"Kenapa keliatannya hidup kamu itu cuman sekedar main-main?" tanyanya
Alasya Zahera
Alasya Zahera
Sya tergelak. "Kan keliatannya, enggak tau dalamnya."
Alasya Zahera
Alasya Zahera
"Tapi Enggak sih, saya emang enjoy luar dalem. Hidup itu bawa enjoy aja tapi bukan berarti gak dipikirin. Kalau kamu terlalu berpikir banyak sampai maksa diri kamu dan berujung sakit, itu namanya dzalim," jelas Sya.
Aska Cameron
Aska Cameron
"Dzalim?" ulang Aska.
Alasya Zahera
Alasya Zahera
"Tidak menempatkan sesuatu pada tempatnya. Kayak nyakitin diri sendiri itu bentuk dari perbuatan dzalim." Jelas sya
Aska Cameron
Aska Cameron
"Oh gitu." Aska diam sebentar, sebelum kembali berucap.
Aska Cameron
Aska Cameron
"Kalau melakukan sesuatu yang gak sesuai sama aturan, itu namanya dzalim bukan?"
Alasya Zahera
Alasya Zahera
"Sebenarnya sih dzalim, tapi saya juga dulu suka langgar aturan berujung di ruang BK. Jadi ya udahlah," kata Sya .
Aska Cameron
Aska Cameron
Aska menggeleng. "Aturannya bukan sekedar aturan tata tertib buat masuk sekolah tepat waktu Sya , lebih besar dan kompleks dari itu."
Alasya Zahera
Alasya Zahera
'Sya melepas sebelah tangan dari sapu yang ia pegang.'
Alasya Zahera
Alasya Zahera
"Aturan apa?" Tanya sya
Aska Cameron
Aska Cameron
"Aturan dunia," jawab Aska.
Aska Cameron
Aska Cameron
'Aska menunggu jawaban, Sya termenung dalam diam.
Senyum teduhnya cukup menjadi jawaban tanpa kata. Sebagai bukti dan validasi, bahwa aturan dunia tak bisa dilanggar.
TBC
***
Thiara Venusa | Kim Jisso
NovelToon
Fanan Casildo | Huang Renjun
NovelToon
Kenzie Haechan | lee Haechan
NovelToon
***

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!