Love And Caste
Tentang Annchi
Seluruh gambar yang ada di cerita ini bersumber dari pinterest.
Isi cerita ini murni dari imajinasi saya yang dipenuhi dengan pangeran-pangeran tampan 😍
Selamat menjelajah dan nikmati disetiap momen.
Jika suka mohon beri apresiasi dalam bentuk apapun, dukung selalu karya saya ya!
Terletak di bawah kaki gunung Gao de, tepatnya disebelah barat aliran sungai Seng.
Rata-rata mata pencaharian penduduk di sana adalah petani. Oleh karena itu dinamakan desa Nongyu atau desa pertanian.
Desa Nongyu cukup terkenal dengan penghasil kapas terbaik di wilayah Shanlu timur. Sehingga selalu ada permintaan disetiap panennya untuk pemasok divisi tenun yang bekerjasama dalam memenuhi segala kebutuhan pakaian istana.
Di Nongyu hiduplah sebuah keluarga kecil yang beranggotakan 3 orang (Ayah, Ibu, dan seorang anak perempuan).
Anak perempuan itu bernama Annchi.
Gadis berusia 12 tahun yang masa kecilnya dihabiskan dengan bertani.
Hal itu sudah dia lakukan sejak umur 3 tahun.
Sejak kecil anak-anak di sana sudah dididik para orang tua untuk melakukan pekerjaan ladang dengan harapan menjadi generasi yang siap memakmurkan desa di masa depan.
Didikan keras sudah banyak diterima gadis itu, termasuk mendapat hukuman karena sesuatu yang dilanggarnya.
Memang tidak mudah melakukan pekerjaan orang dewasa untuk anak seusia Annchi.
Meski sudah melakukan banyak hal tapi keinginannya hidup seperti anak-anak lain tetaplah ada.
Terlebih, ketika mendapat ajakan dari Changyi untuk bermain. Gadis itu tidak ingin melewatkannya.
Namun terlepas dari itu ia harus mampu menanggung resiko ketika orangtuanya tau.
Sungguh, gadis yang malang.
Sedangkan Changyi adalah anak asuh Bibi Xue, anak laki-laki yang berusia dua tahun lebih tua darinya.
Teman Annchi itu tidak memiliki latar belakang yang jelas.
Katanya, Bibi Xue menemukan Changyi ketika masih bayi didepan rumahnya.
Sepertinya seseorang sengaja meninggalkan untuk beliau jaga.
Entah siapa sang pelaku, nyatanya sampai Changyi menginjak usia remaja belum pernah ada yang mengaku atau menjemputnya kembali.
Sekarang ini dia hanya punya Bibi Xue yang sudah merawatnya dan Annchi.
Annchi dan Changyi menjadi sangat akrab karena mereka tumbuh bersama.
Ibarat ada padi dan jerami, mereka berdua sulit untuk dipisah.
Hanya saja orangtua Annchi terlalu egois. Mereka menganggap Changyi adalah penyebab keras kepala putri mereka.
Annchi menjadi tidak disiplin dan sulit diatur ketika sedang melakukan pekerjaan.
Bahkan karena itu juga yang membuat Annchi sering menerima hukuman.
Ancaman Ibu
Seperti biasa hari ini Annchi sibuk membantu orangtuanya di ladang karena kapas disana sudah siap panen.
Ibu Annchi
Annchi, sudah berapa banyak kapas yang kamu kumpulkan?
Annchi
Belum ada setengah, Ibu.
Ibu Annchi
Ayolah, jangan malas-malasan.
Ibu Annchi
Sebelum petang semua harus sudah siap karena orang Divisi akan segera mengambilnya.
Annchi melanjutkan pekerjaannya namun Ibunya kembali bersuara.
Ibu Annchi
Oh iya, kamu jangan temui anak itu.
Annchi
Kenapa, Ibu? dia kan temanku.
Ibu Annchi
Sudah tau alasannya, masih saja bertanya.
Annchi
Oh ibu, janganlah begitu. Sebentar lagi dia pasti kesini.
Ibu Annchi
Kamu ingin bertemu dengannya?
Gadis itu mengangguk sembari tersenyum jahil.
Ibu Annchi
Ibu akan mengusirnya ketika anak itu berani memperlihatkan batang hidungnya!
Annchi
Tapi aku tidak bisa janji kalau Changyi tidak menemuiku hari ini.
Annchi
Ibu tau, kan? Setiap hari dia kemari.
Ibu Annchi
Masih saja membahas anak itu, cepat selesaikan pekerjaanmu!
Ibu Annchi
Ibu sudah hampir selesai. Jika Ibu kembali lagi dan kamu belum juga menyelesaikannya, nanti malam kamu tidur saja di luar.
Setelah mengatakan itu Ibu Annchi langsung pergi.
Iya, Ibunya itu memang orang yang sangat keras.
Setiap ucapannya benar-benar nyata.
Bahkan yang diucapkannya tadi sudah pernah terjadi dengannya.
Tapi jangan khawatir, Changyi tidak akan membiarkan temannya itu kedinginan diluar.
Waktu itu dia tidak mengajak Annchi pulang kerumahnya karena tau Ibunya pasti akan lebih marah jika menyadarinya.
Akhirnya Changyi mengirimkan selimut dan membuat api unggun. Dengan begitu Annchi tidak terlalu kedinginan.
Kucing laknat
Seperti yang diucapkan Annchi tadi, tak lama anak laki-laki itu datang.
Annchi yang sedang sibuk memanen kapas terkejut dengan kedatangannya.
Annchi
Ahh kamu mengagetkanku saja, Changyi !
Changyi terlihat celingak-celinguk.
Annchi
Jangan mencarinya nanti dia datang.
Annchi
Ibuku itu dari tadi sudah membicarakanmu, kamu tidak takut?
Changyi
Kenapa harus takut?
Changyi
Aku hanya perlu membantu pekerjaanmu saja, dengan itu Ibumu tidak punya alasan lagi untuk mengusirku.
Changyi mengangguk meyakinkan.
Annchi
Baiklah kalau begitu ayo bantu aku.
Mereka berdua pun saling bekerjasama merontoki kapas dari pohonnya.
Masih ada sekitar tiga pohon lagi yang tersisa.
Dengan adanya Changyi pasti akan lebih cepat selesainya.
Changyi
Annchi, biar aku saja yang gedong keranjangnya.
Changyi
Tubuhmu itu terlalu kecil untuk membawa gundukan kapas sebanyak ini.
Annchi
Kamu pikir aku lemah!
Annchi
Bahkan aku sudah sering melakukannya, Changyi !
Changyi
Tapi lihatlah punggungmu, sudah seperti nenek tua.
Annchi
Kamu mengejekku ya!
Changyi
Maka dari itu, biar aku saja yang melakukannya, Annchi.
Changyi
Jangan sampai punggungmu itu menjadi bungkuk permanen.
Annchi menggerutu karena ejekan Changyi.
Meski mereka berteman baik, pertengkaran kecil tetap saja sering terjadi.
Apalagi Changyi adalah anak laki-laki, dirinya itu suka sekali menggoda Annchi terlebih dahulu dan membuatnya bersungut-sungut.
Annchi
Kalau begitu kamu selesaikan saja semuanya!
Annchi meletakkan keranjangnya dibawah lalu berlagak pergi.
Changyi
Annchi, apakah kamu marah?
Annchi
Jangan bicara lagi !
Annchi
Lebih baik aku menemani Zhonglei dari pada berbicara denganmu.
Changyi
Baiklah kalau begitu.
Changyi sengaja membiarkan gadis itu pergi karena dia yakin Annchi tidak akan mampu berlama-lama marah dengannya.
Setelah itu dia kembali melanjutkan pekerjaannya, sedangkan gadis itu terlihat mendekati seekor kucing yang bermain-main di bawah pohon kapas.
Annchi
Apakah kamu tau laki-laki disana? dia sudah mengejekku!
Annchi
Dia bilang aku seperti nenek bungkuk.
Annchi
Apakah aku terlihat seperti itu, Zhonglei !
Annchi
Katakan kepadaku Zhonglei!
Annchi sedikit mengguncangkan tubuh Zhonglei sehingga membuatnya terancam dan alhasil mencakar tangannya.
Annchi
Awwh Zhonglei, kamu mencakarku!
Annchi
Kenapa kamu tega sekali?
Annchi
Aku hanya ingin berbicara baik denganmu!
Disaat itu juga Annchi menurunkan Zhonglei.
Annchi
Dasar kucing nakal!
Annchi
Namamu saja Zhonglei (baik hati) tapi kenapa sifatmu seperti iblis jahat!
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!