Jendela, Apartemen Merah
Pindahan
Jam di dinding sudah menunjukkan pukul 7 malam. Sejak tadi, Lisa tidak berhenti bersenandung, saking semangatnya. Akhirnya, setelah sekian lama menunggu, dia mendapatkan apartemen baru. Lisa sudah menabung selama 6 tahun.
Lisa
Luna mau ikut atau tidak?
Lisa melirik Luna, wanita itu sudah menggunakan baju tidurnya. Diantara kedua temannya Luna memang orang yang selalu tidur cepat.
Luna
Malas sih, tapi yaudah aku ikut!
Lisa
Kau tidak ingin berganti baju? yakin?
Luna
Memangnya kamu mau ke mall? urusan pindah aja pakai baju bagus, begini saja. Ayo!
Loli yang lagi-lagi menjadi transparan jika keduanya bertengkar hanya pekara sepele hanya menggelengkan kepala.
Loli
Sudah-sudah, nanti kita kemalaman. Ayo berangkat!
Saat Loli bergegas keluar apartemen sambil membawa koper yang berat milik Lisa, angin kencang berhembus membuat sekujur tubuhnya merinding.
Loli berhenti, dan memegang belakang lehernya. Sejak kecil dia bisa merasakan hawa-hawa aneh. Tapi itu saja, dia tidak bisa melihat wujud keanehan itu.
Meski Loli menjawab dengan yakin tapi Luna merasa temannya itu pasti merasakan sesuatu yang aneh.
Jika Loli sudah bersikpa aneh, Luna bersiap lari.
Perjalanan
Lisa melihat kedua temannya dengan alis terangkat, dia tidak melihat sikap aneh pada loli
Lisa
| Lisa bingung melihat kedua temannya
Hanya Lisa yang tidak percaya ada dunia lain selain tempat manusia tinggal. Sedangkan Luna sejak kecil sudah mendengar bahwa pamannya bisa melihat makhluk halus, mereka menyebutnya indigo.
Loli
Tidak apa-apa, kau lupa tutup pintu balkon!
| Berbohong agar Luna tidak memikirkan hal-hal aneh
Loli
Iya! Semua barangmu sudah masuk ke koperkan? Ayo kalau begitu!
Lisa
| Menggaruk lehernya, sebelum pergi dia berbalik menatap kebelakang
Didepan Loli dan Luna berdoa, agar perjalanannya lancar sampai ketujuan. Loli menjadi ragu tapi dia tetap tenang.
2 jam perjalanan membuat Lisa mengantuk, dia meminta Luna menggantikan dirinya di tengah perjalanan.
Apartemen baru Lisa memang berbeda kota dengan apartemen sebelumnya. Karena promisi jabatan dia harus berpindah kantor ke kantor pusat.
Kedua temannya belum bisa ikut karena pekerjaan. barulah setelah semua beres, sekitar sebulan dari sejak Lisa pindah mereka akan menyusul. Luna memilih resign, jadi perusahaan harus mencari pengganti dulu sebelum Luna keluar dan Loli memang memilih bekerja di rumah, sebab temannya yang merupakan bos sedang berada di luar negeri. Berlibur bersama keluarga untuk merayakan tahun baru di sana. Loli diminta hanya sesekali mengecek cafe dan restoran milik Hadi.
Luna
Oh iya, besok kita makan di restoran yang viral itu yah!?
Luna
| pandangannya fokus ke depan
Lisa
Oke, tapi setelah selesai beres-beres barang
Luna
Ya Allah, apa-apa harus bayar! harus kerja dulu baru bisa dapat makan.
Loli
| Loli hanya tersenyum. Dia belum bisa melupakan kejadian tadi.
Sampai
Akhirnya setelah perjalanan panjang mereka sampai juga. Luna melihat Apartemen itu melalui jendela mobil, suasana gelap, minim pencahayaan. Dia terheran.
Luna
(Kenapa apartemen ini gelap sekali?) | dalam hati
Luna mengecek teman-temannya.
Sejak tadi, kedua temannya tidur meninggalkan dia sendiri yang fokus menyetir.
Loli
| Loli mengucek matanya
Lisa
Ahkk, punggungku sakit sekali!
Lisa
| Lisa memukul pelan punggungnya yang sakit
Luna
Eh, ini benarkan apartemen kamu?
Karena mendengar nada keheranan dari Luna, otomatis keduanya melihat keluar. Loli terkejut lebih dulu, dia memegang belakang kursi Luna. Bau aneh masuk ke penciuman Loli dan itu menambah kekhawatirannya.
Lisa
| Lisa berpikir positif
Lisa
Mungkin lampunya tidak menyala. Waktu aku cek bulan lalu semuanya bagus kok. Lampunya terang, terus banyak mobil yang terparkir.
Luna
| Luna memandang kembali ke luar Jendela
Lisa
Ayo, kamarku ada di lantai 5
Mereka turun dan masuk ke dalam lobby kecil dengan meja resepsionis yang kosong.
Loli
Kita naik saja, mungkin resepsionisnya lagi tidur.
Mereka akhirnya naik ke lantai 5 menggunakan lift. Beruntung karena ada lift di apartemen ini.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!