Cinta Palsu Sang Ceo
Chapter 1. Awal Petaka
Hai teman semua mohon dukungannya ya di Chat Strory saya yang pertama dengan cara menekan like, vote, dan memberikan komentar. Jangan lupa juga beri kembang setaman atau kopi biar author semangat. Terima kasih 🙏
Di dalam malam yang gelap dan dingin disertai guntur yang menggelegar seorang anak kecil menangis pilu di samping sang ayah yang telah bersimbah darah dan meregang nyawa di tengah derasnya hujan yang masih belum mereda juga. Deras air mata berbanding lurus dengan kucuran air hujan yang turun dari langit. Tubuh lelaki kecil bahkan bergetar hebat saat mengingat momen-momen dimana tadi sang ayah dihujam perutnya dengan pisau, bahkan ditembak beberapa kali karena belum mati juga hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir.
Liam kecil
Ayah jangan tinggalkan Lim, hiks ... hiks ... hiks. Lim tidak ingin hidup sebatang kara. Bangun ayah, bangun!" *Mengguncang-guncang tubuh sang ayah.
Liam kecil menghapus air mata lalu mengepalkan tangan. Dia benci kepada pria yang telah menghabisi sang ayah di depan matanya sendiri. Anak itu berdiri dan berlari mengejar pria tadi sebelum jauh melangkah di tengah derasnya hujan, meskipun pria yang dikejarnya mengendarai mobil tidak menyurutkan semangatnya untuk berlari dengan kaki kecilnya. Dia bertekad untuk membalaskan dendamnya suatu saat nanti. Sekarang dia hanya perlu tahu di mana rumah pria kejam itu.
Dengan susah payah dan nafas terengah-engah akhirnya Liam sudah sampai di depan rumah pria jahat itu.
Liam kecil
Oh jadi itu rumahnya. Baiklah aku akan kembali di saat yang tepat. Sekarang aku harus meminta tolong orang-orang untuk mengurus jenazah ayah.
Liam berbalik dan menyetop mobil yang melintas di pinggir jalan untuk dimintai pertolongan.
Ckitt!
Mobil berhenti mendadak tatkala Liam langsung menghentikan dengan cara menyetop di depannya.
Yeng
Hai anak kecil kau mau mati ya?! *Melongo melalui kaca mobil.
Liam kecil
Tolong Paman, tolong! *Memohon dengan mengatupkan kedua tangan di depan dada.
Penny Tang
Pa, lebih baik kita bawa masuk anak itu ke dalam mobil dulu, kasihan bajunya basah kuyup. Dia pasti kedinginan.
Yeng membuka pintu mobil dan mempersilahkan Liam masuk.
Liam kecil
Baiklah, terimakasih banyak Paman.
Liam pun masuk dan duduk di sebelah Yeng.
Yeng
Katakan apa yang terjadi padamu!
Liam kecil pun menceritakan apa yang terjadi sebenarnya pada Yeng. Yeng bersimpati, tetapi tidak dapat berbuat apa-apa kecuali hanya mengurus jenazah ayah dari Liam dan mengajak anak kecil itu tinggal bersama sebab tidak memiliki keturunan. Melaporkan ke polisi dia tidak berani karena beberapa hari ini sering terjadi pembunuhan dan siapa yang melaporkan ke kantor polisi maka orang itu akan menjadi target pembunuhan selanjutnya.
Penny Tang
Aku bahagia sekali Pa, akhirnya kita bisa punya anak juga meskipun tidak terlahir dari rahim mama. *Penny Tang bahagia dan memeluk tubuh Liam yang kini sudah memakai baju yang dibelikan dirinya.
Sejak saat itu Liam tinggal dengan Yeng dan Penny Tang di rumah besar dan mewah sebab Yeng adalah pengusaha yang sukses.
Chapter 2. Mulai Beraksi
12 Tahun kemudian di sebuah gedung perkantoran. Di lantai teratas tempat para petinggi perusahaan bernaung. Seorang Ceo muda memerintahkan asistennya untuk melacak keberadaan orang yang diincarnya selama ini yang ternyata menghilang begitu saja dan luput dari pengawasan Liam Tang.
Liam
Bagaimana apakah sudah ketemu orang yang namanya Richard itu?
Gerald
Maaf Tuan informasi terkini yang kami dapatkan pria itu baru kembali ke dalam negeri. Saat ini anak buah kita sedang melacak bandara tempatnya akan mendarat.
Liam
Bagus kali ini jangan sampai lolos lagi. Aku sudah tidak sabar untuk menyiksa tubuh penjahat itu seperti apa yang dilakukan pada ayahku.
Liam
Ayah kandungku bukan ayah angkatku Yeng Tang.
Liam
Baiknya kau boleh pergi sekarang. Hubungi aku jika ada kabar terbaru!
Liam menggerakkan tangannya pertanda ingin agar Gerald segera keluar dari ruangannya.
Gerald
Permisi Tuan. *Membungkuk.
Gerald segera keluar dari ruangan. Setelah dalam ruangan hanya tersisa dirinya sendiri, Liam merenung mengingat kejadian 12 tahun dimana telah berhasil merenggut nyawa sang ayah.
Liam
Ayah tenanglah di sana. Liam akan menuntaskan balas dendam yang tertunda selama bertahun-tahun. Setelah ini Liam yakin ayah akan bahagia di alam sana. *Mengepalkan tangan.
Gerald masuk lagi dalam ruangan. Berjalan dengan cepat ke arah Liam Tang.
Liam
Ada apa? Kenapa kau tergesa-gesa?
Gerald
Tuan orang yang kita incar mengalami kecelakaan.
Liam
Apa? Kalau begitu ini kesempatan kita. Akan sangat mudah bukan jika membawa seseorang dalam keadaan terluka? *Berdiri dengan bersemangat.
Gerald
Masalahnya Tuan ... *gugup.
Liam
Sudah ada polisi di sana? *Menebak-nebak.
Gerald
Bukan, tetapi lelaki itu beserta istrinya langsung meninggal di tempat.
Liam
Hah, kenapa kita terlambat? Seharusnya pria itu mati di tanganku. *Geram.
Liam kembali duduk dan menopang dagu di atas meja kerjanya.
Gerald
Tapi putri satu-satunya masih hidup, tetapi dalam keadaan kritis.
Liam
Putrinya? *Tampak berpikir kemudian tersenyum.
Gerald
Ya benar. Orang-orang melarikan dia ke rumah sakit.
Liam
Urus semuanya agar wanita itu bisa berada dalam genggaman kita!
Gerald menunduk dan berbalik lalu berjalan keluar ruangan.
Setelah Gerald pergi Liam tersenyum licik.
Liam
Kau boleh pergi meninggalkan dunia ini tanpa mendapatkan pembalasan terlebih dahulu dariku, tetapi sayangnya putrimu yang akan menjadi gantinya. Dia akan menjadi mainanku.
Chapter 3. Koma
Di dalam ruangan sebuah rumah sakit terbaring seorang wanita cantik dengan selang-selang yang menempel di tubuhnya.
Gerald
Bagaimana keadaan gadis itu? * Berjalan mendekat ke arah suster yang sedang mengontrol pasiennya.
Suster
Keadaannya sedang kritis dan dan dia koma.
Seorang dokter berjalan masuk di belakang Gerald.
Dokter
Bagaimana Sus sudah ditemukan identitasnya?
Suster menghentikan aktivitasnya dan menoleh pada dokter yang bertanya dan berjalan ke arahnya.
Suster
Namanya Qief Richard, statusnya masih mahasiswi di sebuah kampus swasta di kota ini.
Dokter
Apa suster tahu dengan keluarganya selain kedua orang tuanya yang sudah meninggal?
Gerald hanya menyaksikan saja interaksi antara suster dan dokter dan mencoba menerka-nerka apakah Qief Richard sekarang sebatang kara.
Dokter
Ckk, kalau begitu siapa yang akan menanggung biaya rumah sakitnya? Melihat keadaannya ini akan membutuhkan penanganan yang lebih serius dan membutuhkan waktu yang lebih lama.
Gerald
Rawat saja dia sampai sembuh! Saya yang akan menanggung biaya rumah sakitnya.
Suster memandang ke arah Gerald dengan ekspresi kaget begitupun dengan dokter yang tiba-tiba langsung menoleh ke arah Gerald.
Dokter
Tuan Gerald? Maaf saya tidak melihat keberadaan Anda di sini. Saya terlalu fokus pada pasien dan suster.
Gerald
Tidak apa-apa, saya mengerti.
Dokter
Tapi serius Tuan Gerald yang akan menanggung semua biaya rumah sakitnya?
Gerald
Iya. Sebenarnya bukan saya pribadi lebih tepatnya Tuan Liam Tang. Nona ini adalah kekasih beliau.
Dokter dan suster langsung kaget bersamaan. Dokter terbelalak sedangkan suster segera menutup mulutnya yang menganga karena saking terkejutnya dengan informasi yang didengarnya barusan.
Dokter
Kekasih Tuan Liam Tang?
Suster
Pacar Tuan Liam Tang?
Gerald
Ya, jadi rawat dia dengan baik. Kalau dia bisa sembuh kami akan memberikan rating yang baik untuk rumah sakit ini dan kalian berdua akan kami kasih bonus.
Gerald
Ya, sekarang saya permisi dulu. Kalau ada apa-apa dengan Nona Qief Richard segera hubungi nomorku!
Setelah menyodorkan kartu nama pada suster, Gerald beranjak keluar dari ruangan. Setelah sampai di luar pintu segera dia meraih ponsel dari saku jasnya dan segera menghubungi Liam Tang.
Gerald
Tuan Liam. Gadis itu bernama Qief Richard dan sekarang Nona Qief sedang kritis dan saya sudah meminta dokter untuk memberikan perawatan terbaik.
Liam
Bagus. Gadis itu tidak boleh mati sebelum aku menyiksanya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!