NovelToon NovelToon

Terjerat Cinta Pemimpin Vampire

CH_1Kebangkitan Bangsa Vampire

Malam ini, suara auman serigala terus terdengar. Seseorang berjalan dengan tegap yang disambut banyak orang dengan menunduk memberi hormat.
Dia adalah Vano, pemimpin Vampire yang dikenal dengan haus darah, kini sudah kembali dari tidur panjangnya.
Vano
Vano
Aku berjanji akan membawa bangsa Vampire menguasai dunia ini! (teriak Vano yang disambut tepuk tangan semua vampire.)
Nico (bangsa Vampire)
Nico (bangsa Vampire)
Benar tuan Vano, kita sudah seharusnya mengambil alih dunia indah ini setelah puluhan tahun bangsa Vampire harus mengalah dari manusia bodoh itu. (jelas Nico dengan tatapan tajam)
Vano
Vano
Benar, aku juga tidak sabar menaklukan dunia ini. Malam ini juga, bangsa vampire bergerak membunuh satu persatu manusia lemah!
Perintah Vano membuat semua bangsa Vampire kembali ketempat tinggal manusia mencari korban. Vano ikut turun tangan. Dia ingin melihat bagaimana kaumnya membunuh dan menghisap darah manusia.
Vano
Vano
*_*
Ketika Vano fokus memperhatikan kaumnya, dirinya tertarik dengan seseorang perempuan yang keluar dari rumah malam-malam berjalan dengan mata tertutup. Terlebih, dia melompat-lompat seperti pocong.
Vano turun memeriksa manusia tersebut. Dia menghampirinya dan memperhatikan caranya berjalan.
Ria
Ria
Aku Ria, pocong baru dikampung ini. Jangan macam-macam denganku!
Rupanya, Gadis tersebut bernama Ria yang berusia 22 tahun. Ria sering berjalan dalam keadaan tidur.
Vano
Vano
Pocong baru? Apa itu?
Vano terlihat bingung mendengar kata yang asing baginya. Kata yang diucapakan Ria.
Tiba-tiba, pintu rumah Ria terbuka lebar. Vano segera melompat, bersembunyi diatas pohon. Terlihat seorang ibu-ibu paruh baya berlari menghampiri Ria.
Mama Ria
Mama Ria
Ria! Kamu tidur berjalan lagi?
Mama Ria menggeleng kepalanya melihat tingkah anaknya. Dia lalu membawa Ria masuk kedalam rumah.
Saat itu juga, bulan berwarna merah, pertanda jika bangsa Vampire harus kembali ketempatnya.
Vano sempat melirik dan menandai rumah Ria, dia masih penasaran dengan gadis yang baru ditemuinya itu. Vano lalu bergegas kembali ketempatnya. Disana, semua bangsa vampire penuh dengan darah. Mereka terlihat senang, minum darah setelah sekian lama menahannya.

CH_2Darah Murni

Esok harinya, ketika matahari terbit, tak satupun bangsa vampire berani keluar. Mereka takut dengan sinar matahari. Tetapi, Vano sebagai pemimpin mengendap-endap keluar dengan cincin sakti miliknya yang merupakan buatan orang terdahulu vampire.
Vano kembali berjalan menuju rumah yang dia sempat datangi kemarin. Wajahnya terus memutar mencari sosok yang dipanggil Ria.
Tiba-tiba, seseorang keluar dengan tergesah-gesah.
Ria
Ria
Aku pergi, Ma!
Ria melambaikan tangan kemudian berlari ketepi jalan. Dia pergi menjauh dari rumahnya. Vano diam-diam mengikutinya dari belakang.
Vano
Vano
(Siapa gadis itu? Kenapa aku seperti mengenalnya?) guman Vano.
Disaat Vano mengikuti Ria, dia melihat seseorang yang memakai hodie dengan menutup kepalanya, ikut berjalan dibelakang Ria. Dia seperti sedang mengawasi Ria.
Tanpa menunggu lama, Vano melihat orang tersebut memukul Ria dengan keras disaat jalanan sedang sepi. Ria pun menjadi tidak sadarkan diri.
Vano tidak bergerak membantu, dia memperhatikan dari balik tembok apa yang dilakukan laki-laki tersebut.
Jacky
Jacky
Darah murni, akhirnya aku berhasil mendapatkannya.
Vano
Vano
Darah murni?
Vano membulatkan matanya, ketika tahu orang yang berada didepannya bukan manusia melainkan bangsa vampire.
Ketika Oorang tersebut ingin mengigit leher Ria, Vano menendang pot bunga mengenai pria tersebut. Tidak lupa, Vano bergerak cepat membawa Ria dari sana, mengamankannya.
Jacky
Jacky
Sial! Siapa itu? (teriak Jacky dengan sangat marah, rencananya tidak berhasil)
Vano membawa Ria ketaman dekat jalan raya. Dia membaringkan Ria disana sambil mencium aroma khas dari dalam tubuh Ria. Taring Vano langsung keluar, dia berubah menjadi vampire.
Vano
Vano
Aromanya sangat enak, ini adalah darah murni yang rasanya sangat manis.
Ketika Vano ingin mengigit leher Ria, Ria tiba-tiba membuka matanya. Vano yang terkejut, mengalihkan pandangannya.
Ria
Ria
Aku baik-baik saja? Siapa yang memukulku tadi?
Ria
Ria
Apa itu kau?
Tanya Ria ketika melihat seseorang yang tidak dikenalnya berdiri didepan matanya.
Vano
Vano
Bukan aku!
Ria
Ria
Lalu, siapa?
Vano
Vano
Entahlah, aku baru ingin bertanya padamu. Dia bisa saja musuhmu yang berniat mencelakai dirimu.
Ria
Ria
Jadi, maksudmu, kamu adalah penyelamatku? (Ria bangkit)
Ria
Ria
Sungguh hebat. Ini pertama kali aku merasa di lindungi oleh seseorang yang begitu baik. Terima kasih banyak, nanti aku memberikanmu hadiah. Apa yang kau mau?
Vano
Vano
Darah murni. (jawab Vano dengan wajah polos.)

CH_3Menguji

Vano kembali ketempat kaumnya setelah mengantar Ria pulang kerumahnya. Vano terus memikirkan Ria. Bayangan ketika dirinya ingin mengigit leher Ria, melihat wajah Ria dengan dekat, dan menatap mata Ria dengan lekat-lekat, semuanya berputar diotak Vano.
Vano
Vano
Siapa sebenarnya dia, kenapa aku seperti mengenalnya?
Vano mondar mandir terus berpikir, mengulang kejadian dimasa lalu, mencari keberadaan Ria didalam ingatannya. Tetapi, dirinya sama sekali tidak mendapat informasi apa pun tentang Ria.
Disaat itu, Nico datang menemui pemimpin Vampire. Dia terkejut ketika melihat wajah Vano gelisah.
Nico (bangsa Vampire)
Nico (bangsa Vampire)
Maaf tuan Vano, apa ada sesuatu yang merusak suasana hati anda? (menunduk)
Nico (bangsa Vampire)
Nico (bangsa Vampire)
Mungkin aku bisa membantu.
Vano
Vano
Aku ingin kau mencari tahu, asal usul pemilik darah murni yang rasanya sangat manis!
Nico (bangsa Vampire)
Nico (bangsa Vampire)
Baik tuan, itu masalah kecil untukku. Aku akan segera mengerjakannya.
Nico berbalik, tetapi Vano berteriak kembali membuat Nico membalikkan badannya menghampiri pemimpinnya.
Nico (bangsa Vampire)
Nico (bangsa Vampire)
Apa ada sesuatu lagi yang tuan Vano perlukan?
Vano
Vano
Apa bangsa kita sering keluar siang ke tempat manusia?
Nico (bangsa Vampire)
Nico (bangsa Vampire)
Tidak, tuan Vano. Mereka lebih memilih tidur siang agar bisa bekerja pada saat malam hari.
Vano
Vano
Tetapi, aku melihat bangsa vampire berada ditempat manusia pada siang hari?
Nico (bangsa Vampire)
Nico (bangsa Vampire)
Apa, tuan?
Vano
Vano
Tidak ada. Kau pergi dan kerjakan tugasmu. Aku akan menunggu disini.
Nico menunduk kemudian pergi meninggalkan tempat pemimpin Vano. Sementara Vano merasa bingung. Sudah lama dia tidak pernah melihat bangsa vampire keluar pada saat siang hari. Mereka tidak mungkin bisa bertahan tanpa cincin sakti yang hanya dimiliki Vano.
Vano
Vano
Aku harus mencari tahu, dari bangsa mana dia berasal. Enak saja mau merebut darah murni yang hanya diberikan untukku.
Malam harinya, bulan tidak bersinar terang. Cahaya malah terlihat begitu gelap. Bangsa Vampire tetap keluar walau tahu itu bukan waktu yang tepat. Mereka semua berjajar rapi dihutan dengan memperlihatkan taring mereka.
Nico (bangsa Vampire)
Nico (bangsa Vampire)
Tuan Vano, bukannya malam ini tidak cukup baik untuk kita keluar mencari mangsa?
Vano
Vano
Aku tahu, karena itu aku mengajak hanya sebagian vampire yang keluar malam ini. Aku ingin, kalian mencarikan aku darah murni. Aku sudah lama tidak meminumnya.
Nico (bangsa Vampire)
Nico (bangsa Vampire)
Baik, tuan Vano. Tetapi, butuh waktu lama agar kami bisa menemukan pemilik darah murni. Anda tahu sendiri, darah murni begitu langkah.
Vano
Vano
Hemm, langsung saja berpencar dan cari darah murni untukku.
Tanpa menunggu lama, semua vampire yang berbaris rapi, segera pergi dengan cepat. Mereka langsung menghilang dari hadapan Vano.
Vano
Vano
Aku akan menguji bangsaku, apa dia cukup cerdas mencari pemilik darah murni. Jika mereka bisa menemukannya dengan cepat, berarti keberadaan darah murni memang sudah terekspos. Tidak mudah untuk menemukannya, tetapi sudah ada vampire yang mengincarnya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!