Kutipan Sebuah Buku
Halaman 1
Tidak semua hal akan berjalan sesuai keinginanmu. Pada satu waktu, impianmu akan dipukul mundur, harapanmu terpatahkan, dan langkahmu dihentikan paksa.
Dunia yang luas terasa begitu menyekkan. Ramai, tapi sepi.
Ingin terus melangkah, namun takut terjatuh. Ingin putar balik sudah tak tertempuh. Ingin menyerah, namun itu tak bisa menyelesaikan masalah. Setiap pilihan pasti ada konsekuensi yang harus kau tanggung.
Celline
"Haiss.. Bentar lagi telat"
*Sembari berlari dengan buru-buru
Celline
("aku.. bekerja disebuah toko roti, aku mulai bekerja pukul 06.00 pagi sampai pukul 14.30 Sore. Hari-hari ku lewati dengan rasa lelah.)
Celline
"Hah capek banget"
Celline
"Bu apa aku berenti aja yah??"
*Sembari meneguk segelas air dingin
Ibu Celline
"Terserah kamu, yang ngerasain kamu, yang ngejalanin juga kamu"
Celline
"Bener si tapi masa respon ibu gitu aja si kasih semangat kek"
Ibu Celline
"Maunya kamu gimana? toh ibu suruh kamu kerja juga biar kamu bisa lebih bertanggung jawab, kita juga bukannya ga mampu"
Celline
"hm gitu yah?"
*pikirku dalam hati
Celline
"Nanti dulu deh nunggu gajian mana tau ilang capeknya"
Ibu Celline
"Kenapa lagi?"
Celline
"Capek, badan aku juga sakit banget. Bangun tidur badan masih sakit, pulang kerja badan tambah sakit."
Ibu Celline
"Namanya juga kerja, berenti aja klo capek"
Hingga akhirnya aku memutuskan untuk berhenti bekerja. Selain karena keluhanku sendiri tapi juga karena iming-imingan dari ibu. Walaupun aku sudah mempertimbangkan semua kemungkinan.
End
Celline
"Saat ini aku sudah menganggur selama 3 bulan, baru kali ini aku merasakan lelahnya rebahan"
Celline
"Ditambah tetangga musikan ga ngotak banget pagi-pagi udah musikan aja"
Simeyra (adek 2)
*Joget-joget di atas kursi
Celline
"Liat deh bu si de'si joget-joget."
Alfizayn (adek 1)
"Ae ae ae ae aaaaa yiihaaa." 🎶
Perasaan Celline yang memang sudah lelah terhadap tetangganya pun memikirkan suatu trik untuk mengatasi kebisingan tersebut. Dan terpikirlah ide jahilnya.
Waktu menunjukkan pukul 11.55 AM (Tengah hari) Waktu dimana tengga sebelah pergi entah kemana dan musik juga telah berhenti , disaat itulah Celline diam-diam ke rumah tetangganya.
Celline
"Hehehe maaf ya tante & om lagian kenapa juga harus pake shound system gede nyaring-nyaring."
*sembari memotong kabel shound system milik tetangga, karena letaknya memang ada diteras😈
Simeyra (adek 2)
"Kakak ngapain?"
*tanya adiknya dengan polos
Celline
"Gak ngapa‐ngapain udah ayo pergi"
🏃♀️🏃♀️
Celline
"Malam hari selalu menjadi waktu untuk berpikir."
*Sembari membaca buku favoritnya
Terdapat kutipan:
Setiap harinya, kita mengeluhkan atas tugas kuliah yang berat, pekerjaan yang melelahkan, dan kisah cinta yang tak berujung nikah.
Tak terasa, waktu terus bergulir, sedangkan setiap harinya kamu terus membangun pesimis hingga membukit tinggi, hingga menutupi nikmat yang sebenarnya lekat dalam diri.
Sampai tak sadar, kamu telah sampai pada penghujung kehidupan. Akhirnya kamu tahu bahwa keluh kesah tak akan menghasilkan apa-apa dan rasa malas hanya akan membunuhmu. Sayangnya, waktu-waktu yang telah berlalu itu tak akan pernah bisa kembali.
Celline
"Kutipan yang bikin aku sadar kalau aku harus bangkit dari keterpurukan."
Celline
"Bu aku berangkat kerja dulu ya, dah."
Celline
"(Setelah mengalami semua ini akupun mulai memperbaiki diri, entah dalam turur kata dalam bicara, tingkah laku, maupun semangat yang tak boleh redup, serta mengurangi keluh kesah dan juga sifat pesimis)."
Celline
"Untuk segala impian yang sedang kita usahakan, semoga kita tak patah di tengah perjalanan, semoga hati kita luas untuk menerima cacian dalam prosesnya, dan semoga pundak kita kian kuat, langkah kaki kita kian mantap sampai akhir tujuan."
Celline
"Walau semangat kadang surut dan langkah kaki kadang terasa berat.
Sungguh, walaupun harus pelan tertatih, itu jauh lebih mulia daripada kabur melarikan diri."
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!