New World
Prolog
Narator
Pada tanggal 6 November 2022, umat manusia telah menciptakan terobosan baru dalam bidang Virtual Reality. Seorang jenius, Kayaba Akihiko, berhasil menciptakan tidak hanya alat untuk melakukan Full-Dive (masuk ke dalam dunia virtual), tapi juga menciptakan game untuk alat tsb, Remnant Online.
Narator
Namun, hari yang seharusnya diingat sebagai kemajuan teknologi dunia, malah menjadi salah satu tragedi teror terbesar di Jepang dan, mungkin, di dunia. Game yang seharusnya menyenangkan malah menjadi penjara. Hal yang seharusnya menjadi keisengan semata menjadi mimpi buruk.
Narator
Meski begitu, kisah ini tidak menceritakan tentang teror yang dialami oleh orang yang di dalam maupun kecemasan orang-orang yang di luar. Kisah ini dimulai pada musim semi di dunia bernama Remnant.
Yang
Ah! Akhirnya kembali bersekolah!
Yang
Apa kalian bersemangat untuk tahun ajaran baru?!
Ruby
Aku sangat bersemangat! Apalagi karena aku sudah siap dengan Crescent Rose milikku!
Ruby
Kau juga kan, Kirito-san?!
Kirito
Tidak juga. Salah satu alasanku kemari justru karena aku ingin melupakan sekolah dan tugas
Kirito
Yah, kurasa susana hatiku juga sedikit terpengaruh karena masih belum menyelesaikan desain senjataku
Yang
Tapi, di sisi lain, teknik bertarungmu sudah lebih baik dari sebelumnya kan? Jadi setidaknya dalam waktu sekitar 5 bulan ini, kau sudah ada perkembangan
Yang
Hah, aku masih tidak percaya kau yang sekarang itu orang yang sama dengan yang kami temui waktu itu
Ruby
Ah iya. Waktu itu Kirito-san bahkan tidak bisa mengalahkanku. Sekarang, kau bisa seimbang dan bahkan sedikit unggul dari Yang
Kirito
Baiklah, aku akui itu memang membuatku senang
Tak lama kemudian, mereka mencapai gerbang sekolah
Kirito
Baiklah kalau begitu, aku akan pergi ke ruang guru
Yang
Baiklah. Kami akan langsung ke gedung olahraga
Tanpa kesulitan sama sekali, Kirito akhirnya sampai di ruang guru
Kirito
'Tidak sedikit juga ternyata, baik player maupun warga siswa asli Remnant juga ingin masuk Beacon High'
Lalu, seorang wanita dengan ekspresi penuh disiplin berjalan keluar dari ruang guru
Azurika
Baiklah, mari percepat formalitasnya agar kita bisa cepat selesai. Namaku Arisa Azurika. Sekarang aku akan menjelaskan apa yang akan kalian lakukan hari ini
Azurika
Pertama, kalian terlalu banyak. Singkatnya, kalian akan melawan satu sama lain dalam duel 1 vs 1. Pemenangnya akan menjadi murid di Beacon High
Azurika
Kedua, aku akan bertanya. Siapa dari kalian yang belum memiliki senjata kalian sendiri?
Dari semua calon murid yang ada, hanya Kirito lah yang mengangkat tangannya
Kirito
'Sial, benar-benar hanya aku yang belum punya'
Azurika
Kau... Kirito, benar?
Azurika
Baiklah, untuk pertarungan berikutnya kami akan meminjamkanmu sebuah senjata. Jika kau lolos menjadi murid, maka kau harus menyelesaikan senjatamu sebelum libur musim panas. Kau mengerti?
Azurika
Ok, kalian telah diberi tahu bahwa kalian akan melakukan duel. Jadi, untuk kepentingan kalian sendiri, berharaplah latihan kalian cukup untuk meloloskan diri
Azurika
Harusnya sebentar lagi acara pembukaan akan selesai, kalau begitu kita akan menuju ruang olahraga sekarang
Seluruh calon murid pun mengikuti Azurika dari belakang. Benar saja, ketika mereka sudah sampai di gedung olahraga, mereka melihat para murid yang sudah naik ke atas untuk menonton
Murid (Mob)
Heee, ramai juga
Murid (Mob)
Iya, aku jadi agak gugup
Jaune
Aku jadi sedikit tidak yakin
Azurika
Kalian naiklah, nanti nama kalian akan dipanggil secara acak
Murid (Generally)
Baik bu!
Ketika di atas, Kirito kembali bertemu dengan Yang dan Ruby
Yang
Bagaimana? Apa tak masalah kau tidak mempunyai senjata?
Kirito
Ya, tapi kalau aku diterima, aku harus menyelesaikannya sebelum libur musim panas
Ruby
Lalu? Bagaimana kau akan bertarung? Apa kau ingin meminjam Cresent Rose milikku?
Kirito
Tidak perlu Ruby. Katanya aku akan dipinjami sebuah pedang untuk bertarung
Azurika
Berikutnya : Nora Valkyrie dan Nigel! Tolong kedua murid segera turun!
Kirito
Ngomong-ngomong, bagaimana dengan kalian? Sudah tahu kelas mana yang kalian dapat?
Yang
Sayangnya belum. Katanya untuk menyetarakan tiap kelas, pembagiannya akan dilakukan setelah duel ini selesai
Azurika
Blake Belladonna dan Zwei Nean! Tolong kedua murid segera turun!
Yang menoleh ke arah murid yang tadi disebut sebagai Blake Belladonna
Yang
Oh, Kirito. Jangan bilang kau tertarik dengannya karena tema kalian sama-sama hitam?
Kirito
A-Apa yang kau bicarakan? Jangan aneh-aneh
Pertarungan kali ini dimulai dengan Blake yang sekuat tenaga berlari ke arah Zwei Nean
Zwei, melihat kesempatannya bersiap untuk menyesuaikan serangannya agar langsung mengenai target, namun
Dipandangan para penonton, Blake yang terkena serang pun berubah menjadi asap tipis dan lenyap
Yang
Apa dia bergerak begitu cepat sehingga gambaran dirinya seolah masih di sana?
Kirito
Aku rasa tidak. Itu mungkin Semblance nya
Ruby
Ooh! Semblance apa itu?! Ilusi kah?! Atau mungkin menghindari kematian?! Apa mungkin dia hanya dapat menggunakannya sebanyak 9 kali sehari?!
Yang
Ruby, kurasa yang sedang kau pikirkan itu kucing, bukan sebuah Semblance
Kirito
Lagipula, menghindari kematian terdengar berlebihan. Jika memang itu yang terjadi, aku penasaran sebanyak apa Auranya
Blake terus-menerus menyerang dan menghindari serangan Zwei
Setelah beberapa saat, akhirnya polanya terhenti ketika, dengan cara yang membingungkan Kirito, Ruby, dan Yang, Blake menjebak Zwei dengan sebuah patung yang sangat mirip dengannya
Blake kemudian mengubah senjatanya ke mode pistol dan menembak Zwei berkali-kali hingga Auranya berada pada titik kuning
Ruby
Apa dia juga bisa menciptakan patung?!
Yang
Berarti Semblance nya jelas bukan "Cat's Live"
Ruby
Mou, berhentilah mengejekku Nee-chan!
Kirito
Ya, itu salahmu sendiri juga mengatakan hal yang aneh
Setelah beberapa lama, akhirnya tersisa empat orang yang belum dipanggil
Azurika
Weiss Schnee dan Tara Fleur! Kedua murid diharap segera turun!
Azurika
Setelah itu, Tommy Red dan Kirito! Kedua murid bersiap untuk langsung turun setelah pertandingan saat ini!
Kirito
Kalau begitu aku akan turun. Aku harus memastikan senjata pinjaman ku
Ruby
Berhati-hatilah, jangan sampai kau juga mengalami kecelakaan
Yang
Pastikan kau diterima, oke?!
Kirito dengan hati-hati turun dan menuju ruang peralatan
Kirito
Permisi, aku diperintahkan untuk mengambil senjata pinjaman ku di sini
Staff Member
Baiklah, tunggu sebentar
Staf tsb kemudian mengeluarkan beberapa jenis senjata
Staff Member
Senjata apa yang ingin kau pinjam?
Kirito
'Hm, aku tidak yakin menggunakan Mace, Kapak, ataupun Pedang Besar. Rapier ataupun Dagger rasanya akan terlalu ringan'
Kirito
'Kalau begitu'
Aku pinjam yang ini
Kirito menunjuk sebuah pedang lurus tepi ganda
Staff Member
Baiklah aku akan menyiapkan yang bisa kau gunakan
Kirito kini kembali menonton pertarungan saat itu
Kirito langsung tertarik ketika melihat bahwa salah satu murid yang bertanding menyerang dan bertahan sambil terlihat seperti menari
Kirito
'Teknik yang indah dan enak dilihat. Kecepatan dan akurasinya pun juga bagus. Kekuatan yang tidak dimiliki dapat dengan mudah digantikan dengan momentumnya. Hebat juga'
Namun, nampaknya Kirito masih belum selesai dikejutkan
Kirito
'Tunggu, kenapa dia menyerang langsung dari depan padahal musuhnya berdiri tegak?! Bukankah dengan begitu seranganmu akan dapat dengan mudah dibalas?'
Kemudian, ketika kedua murid sedang akan beradu, sebuah lingkaran sihir atau semacamnya muncul di tengah-tengah keduanya
Murid yang sedari tadi mendominasi mendorong rapiernya dan menghasilkan ledakan yang mendorong lawannya mundur
Kirito
Oh, menggunakan Semblance untuk mengganti pola serangan, itu ju- Tunggu! Apa?!
Sumber keterkejutan Kirito berasal dari sebuah lingkaran sihir lainnya yang kini dengan mudah memelayangkan murid tadi ke udara
Lalu, murid yang tadi dengan rapier mengayun pedangnya dari sebelah kanan bawah ke atas pundak kirinya (rapiernya masih sejajar dengan tubuhnya). Tepat setelahnya, sejumlah semacam lingkaran sihir muncul di sekitar murid yang melayang tadi
Murid tsb mengayunkan rapiernya lagi menuju arah sebaliknya. Jelas bagi semua orang setelah melihat efeknya bahwa hal tsb dilakukan untuk memberi perintah kepada lingkaran sihirnya untuk menembakkan sejumlah peluru es
Yang
Dia bahkan tidak terlihat kelelahan
Kirito
'Baiklah, ini semakin membuatku gugup'
Azurika
Terakhir! Tommy Red dan Kirito! Kedua silahkan ke lapangan segera!
Staff Member
Ini pedang yang dapat kau gunakan
Kirito
O-Oh, baiklah. Terimakasih
Kirito
'Aku hampir saja lupa'
Ketika menerima pedang tsb, Kirito merasakan sesuatu yang aneh
Kirito
'Eh? Apa ini tidak terlalu ringan? Lawanku tidak akan merasakan apa-apa kalau aku menggunakan pedang ini'
Karena penasaran, Kirito mencoba mengayunnya dengan keras
Tidak hanya Azurika, perhatian seluruh isi gedung tsb juga terarah pada sumber suara, Kirito
Kirito
'Eh?! Begitu saja patah?! Apa-apaan ini?!'
Kirito balok-balik menoleh antara Azurika dan pedangnya yang patah, seolah baru menyadari sesuatu
Kirito
A... Aku minta maaf! Aku tidak bermaksud merusak properti sekolah!
Azurika
Tidak masalah. Bisakah kau mengambil yang lain?
Staff Member
Anu, maaf. Tapi itu satu-satunya pedang asli yang bisa sekolah pinjamkan. Sisanya hanyalah pedang kayu untuk latihan
Hal tsb pun membuat keributan di antara para murid
Murid (Mob)
Eh? Lalu bagaimana dia akan bertarung?
Murid (Mob)
Apa itu artinya dia didiskualifikasi?
Yang
Tenanglah dik. Berharap saja Kirito menemukan jalan keluar
Kirito
Kalau begitu biarlah!
Kirito melempar pedangnya yang sudah rusak itu dan memasang kuda-kuda
Kirito
Aku akan menang, dengan atau tanpa pedang
Azurika
Baiklah kalau kau tidak masalah. Kalau begi-
Lisbeth
Tunggu sebentar Azurika-sensei!
Seorang perempuan berlari ke tengah lapangan sambil membawa apa yang kelihatannya seperti sebuah pedang
Lisbeth
Tolong biarkan dia meminjam pedang buatanku!
Azurika
Bukankah kau baru menyelesaikannya?
Lisbeth
Ya, itu benar. Tapi, aku butuh feedback untuk memastikan semuanya berfungsi dengan baik dalam pertarungan. Jika sensei dan Kirito-san tidak keberatan, aku dengan senang hati meminjamkannya
Azurika
Baiklah. Kau bisa tanyakan langsung pada muridnya
Lisbeth
Ano, a-apa kau bersedia untuk menguji coba?
Untuk beberapa saat, Kirito terdiam melihat keajaiban di depannya. Kemudian ia tersenyum kecil
Kirito
Tentu saja. Lagipula, seorang swordsman tanpa sebuah pedang bukan swordsman
Lisbeth kemudian menyerahkan pedang yang sedari tadi ia pegang erat kepada calon murid berambut hitam tsb
Kirito
Terimakasih Lisbeth-san
Beberapa saat kemudian kembali ke pertandingan
Azurika
Baiklah! Pertandingan terakhir antara Tommy Red dan Kirito! Dimulai dari... Sekarang!
Kirito dengan cepat melaju ke arah lawannya.
Senjata keduanya beradu. Kirito dengan cepat mengambil jarak sebelum kembali menyerang dari beberapa arah lain.
Kirito
'Cih, meski gerakannya tidak cepat dia masih mampu bertahan dengan baik'
Pertarungan tsb terasa mengecewakan bagi beberapa orang karena terlihat sangat statis
Kirito yang sudah menyerah menyerang dari berbagai arah memutuskan untuk mencoba menerobos pertahanan lawannya
Sedangkan Tommy benar-benar ditekan oleh kecepatan serangan Kirito dan kekuatannya yang juga tak kalah, sehingga ia hanya menyerang beberapa kali saja dan itupun dihindari Kirito dengan mudah
Meski kelihatannya keduanya tidak terkena serangan langsung apapun, namun aura keduanya perlahan berkurang akibat gaya dari aksi maupun reaksi yang mereka rasakan masih melukai mereka sedikit demi sedikit
Kirito
'Sial, auranya memang lebih banyak dariku. Kalau begini terus, aku bisa-bisa kalah'
Tiba-tiba, gambaran seorang perempuan berambut hitam pendek menangis di samping seorang wanita berambut kecoklatan menyusupi kepalanya
Kirito
'Itu benar. Aku tidak boleh kalah di sini. Aku harus kembali dan meminta maaf pada Sugu'
Hantaman Kirito kini menjadi lebih kuat, mendorong Tommy mundur beberapa langkah
Kirito melompat dan berniat menebas Tommy dengan keras, namun berhasil di blokir
Ruby
Ayo Kirito-san! Menang!
Yang
Sebaiknya kau menang! Kalau tidak kau harus mentraktir ku selama seminggu!
Ruby
Nee-chan, itu kejam sekali!
Yang
Itu namanya motivasi adikku tercinta
Murid (Mob)
Apa-apaan si Kirito itu, disoraki dua perempuan?!
Murid (Mob)
Dasar lelaki ikemen!
Murid (Mob)
Kalahkan dia Tommy Red!
Kirito kemudian menarik sebuah pelatuk di gagang pedangnya. Seketika, bilah tsb langsung diselimuti Hard-Light Dust
Secara perlahan dan pasti, gagang senjata Tommy mulai dipotong oleh Kirito
Pedang tsb pun akhirnya memotong lawannya dengan sempurna
Melihat kondisi yang tidak baik, Tommy mencoba mengambil jarak
Kirito
Takkan kubiarkan!
VORPAL STRIKE!
Pedang Kirito terselimui merah sebelum kemudian Hard-Light Dust tadi memanjang ke arah Tommy dan dengan keras melayangkan nya jauh ke belakang
Kirito
'Tunggu, aku tidak membunuhnya atau apapun kan?!'
Kirito menoleh dan lega ketika melihat level aura Tommy yang hanya meraih kuning dan bukannya merah ataupun habis
Azurika
Selesai! Pemenangnya adalah Kirito!
Ruby
Yeeeaaayy! Kerja bagus Kirito-san!
Yang
Heh, tentu saja kau akan menang
Nora
Ne, Ren, serangan terakhirnya tadi terlihat menarik
Ren
Tidak Nora, tidak selamanya lebih keras itu lebih baik
Pyrrha
Hm, bagaimana menurutmu, Asuna?
Asuna
Eh? Kenapa kau tiba-tiba bertanya padaku?
Asuna
Yah, menurutku kurasa itu wajar. Toh, ini Beacon High, sekolah yang hanya menerima murid terbaik
Pyrrha
Begitukah menurutmu..
Weiss
Wajahnya terlihat terlalu senang untuk orang yang harus menyelesaikan senjatanya dalam tiga bulan
Hari itupun berakhir dan semua murid dipersilahkan untuk pulang
Chapter 01
Beacon High, hari kedua sekolah
Kirito
Jadi kalian sudah tahu di kelas mana kalian?
Yang
Oh, aku kelas B. Bagaimana denganmu Ruby?
Ruby
Aku di kelas A. Ada beberapa temanku juga yang di sana
Yang
Bagaimana denganmu Kirito?
Kirito
Nampaknya aku di kelas C. Sepertinya kita berada di kelas yang berbeda-beda
Ruby
Tapi kita jadi kan makan siang bareng?
Yang
Tentu saja adikku tersayang
Tak lama kemudian, bel berbunyi dan para murid pun masuk ke kelas mereka masing-masing
Kirito
Hah... Tidak terasa sudah sekolah lagi
Kirito duduk di salah satu bangku yang ada di tengah
Kirito
'Hm? Bukankah mereka juga murid pindahan?'
Kirito kemudian teringat senjata yang mereka gunakan
Kirito
*bergumam* Benar juga. Aku perlu mencari inspirasi untuk senjataku
Guru pun masuk dan pelajaran pertama dimulai
Ketika bel berbunyi menandakan akhir pelajaran pertama, Kirito menunggu guru pelajaran saat itu keluar sebelum menghampiri salah seorang yang tadi ia lihat
Kirito
Aku ingin bertanya soal senjatamu
Weiss
Oh, silahkan. Aku, sebagai pewaris keluarga Schnee dengan senang hati menjawab
Kirito
Baiklah kalau begitu. Pada pertarunganmu, aku melihatmu menggunakan Dust pada bilahmu. Aku ingin bertanya bagaimana kau melakukannya?
Weiss
Konsepnya mirip dengan revolver. Aku dapat memilih Dust yang kuinginkan dengan memutar tempat penyimpanannya
Weiss
Kemudian, dengan sebuah pelatuk, Dust tsb akan diresapi oleh bilahnya
Kirito
Hm, baiklah
'Aku masih tidak paham beberapa hal'
Kirito
Oh iya, Dust bentuk apa yang kau gunakan?
Weiss
'Santai sekali dia berbicara. Biarkanlah, aku harus tetap terlihat sopan'
Dust bentuk Bubuk. Dengan begitu dapat dengan mudah menyatu dengan bilahnya
Kirito
'Oh, itu bisa berguna'
Terimakasih
Kirito menundukkan tubuhnya sebelum berjalan kembali ke belakang
Ia kemudian berhenti tepat di samping tempat duduknya, namun tidak kembali duduk di tempatnya
Kirito
Aku ingin bertanya. Bagaimana cara kerja senjatamu?
Blake
Bukankah kau sudah bertanya pada yang di depan?
Kirito
Ya memang. Tapi akan lebih membantu jika aku juga bertanya padamu
Blake
Apa kau mengira cara kerja senjata kami mirip?
Kirito
Uh, iya? Maksudku kalian sama-sama menggunakan Dust kalian dan digabungkan dengan Semblance
Blake
Hanya sebatas itu saja kesamaannya. Senjataku pada dasarnya adalah sebuah pistol yang dapat diisi dengan Dust bentuk Peluru dan sebuah bilah Katana di atasnya yang dapat terlipat
Kirito
O-Oh. Ya, setidaknya sekarang aku tahu cara lain untuk menggabungkan Dust dan Semblance ku ('setelah aku mengetahui apa milikku') jika tidak bisa dengan bilah pedang
Blake
Kau pintar mencari alasan
Blake
Apa masih ada lagi yang ingin kau tanyakan?
Kirito
Ti-Tidak. Itu saja. Terimakasih
Kirito kembali ke tempat duduknya tepat sebelum guru masuk
Pelajaran kembali berjalan sampai waktunya istirahat
Ruby
Kenapa kau melamun? Apa ada sesuatu yang mengganggumu?
Kirito
Tidak. Hanya saja,... kalian ingat Lisbeth, perempuan yang meminjamkan ku pedangnya kan?
Wajah Yang berubah menjadi wajah usil
Yang
Jangan bilang kau jatuh hati padanya setelah dibantu. Kirito, kau lugu juga!
Kirito
Aku sempat mencarinya sebelum menemui kalian, tapi aku tidak menemukannya di kelas apapun
Yang
Tapi dia kelihatan tidak jauh beda dengan kita
Kirito
Aku juga penasaran ada apa dengan itu
Ruby
Mungkinkah dia semacam orang yang diminta untuk membantu memperbaiki senjata bila ada yang rusak?
Yang
Oh, bisa jadi. Aku dengar ada rumor tentang posisi baru
Kirito
Agak aneh. Tidak hanya itu, aku tidak dengar akan ada pembangunan gedung baru sama sekali. Jadi dimana pula dia akan bekerja?
Ruby
Kan masih ada ruang yang kosong. Beberapa klub berhenti karena kurangnya peminat dan anggota sebelumnya yang sudah lulus
Yang
Oh, contohnya klub Sastra kan? Dulu katanya mereka memiliki karya yang bagus. Tapi karena tidak ada peminat jadinya bubar
Kirito
Apa ada klub lain yang bubar dan ruangannya tidak dipakai sebelum kedatangan kami?
Ruby
Ada beberapa. Tapi, kurasa satu-satunya ruangan yang cukup besar adalah Klub Drama
Kirito
Baiklah. Kalau begitu, sepulang sekolah aku akan mengeceknya. Kalian mau ikut?
Yang
Tentu saja! Aku penasaran apa yang mungkin terjadi
Bel masuk kemudian berbunyi
Tidak ada hal apapun yang terjadi sampai bel pulang berbunyi
Segera setelah Kirito, Yang, dan Ruby berkumpul mereka langsung mengarah ke ruang Klub Drama
Di dalam, mereka mendapati perempuan berambut pink yang mereka cari
Lisbeth
Oh, eh?! Tu-Tunggu sebentar! Duh, masih berantakan lagi!
Lisbeth dengan panik membereskan kekacauan yang ia buat
Kirito
Um, tenanglah, kami datang hanya ingin menanyakan sesuatu
Ruby
Apa benar kau bekerja di sini untuk memperbaiki senjata para murid?!
Ruby
Woah! Menakjubkan! Dan kau terlihat seumuran dengan Kirito-san!
Yang
Bicara soal Kirito, sepertinya dia ingin menyatakan perasaannya
Kirito
Bukan! Yang, berhenti membicarakan itu!
Lisbeth
O-Oh... kalau begitu, ada apa?
Kirito
Ekhem. Aku berniat menanyakan cara kerja pedang milikmu kemarin
Lisbeth
Cara kerjanya, bagaimana cara mengatakannya ya... agak sedikit memalukan
Lisbeth
Sebenarnya, inspirasi dari pedang itu adalah Light Saber dari Star Wars
Lisbeth
Menurut kalian aku bercanda?
Kirito
Ya, hanya saja itu agak aneh
Lisbeth
Hah... Kurasa kau benar
Ruby
Tunggu, tapi bukankah kemarin masih ada bilahnya?
Lisbeth
Itu dia. Aku awalnya juga berniat untuk membuat bilahnya hanya dengan Hard-Light Dust. Tapi, sayangnya itu tidak seperti Plasma yang dapat dengan mudah memotong logam
Lisbeth
Bilah yang diciptakan oleh Hard-Light Dust pada dasarnya adalah sebuah bilah biasa yang mampu dikembalikan dan sangat ringan namun kuat
Lisbeth
Plasma adalah gas panas yang atom-atomnya terpecah menjadi komponen penyusunnya yaitu inti atom dan elektron.
Lisbeth
Plasma dapat memotong logam dengan mudah meski ringan. Bilah dari Hard-Light Dust tidak
Ruby
Kau nampaknya memikirkan ini dengan teliti
Lisbeth
Tentu saja. Jika tidak itu akan sangat mengecewakan
Kirito
Lalu, apa susunan gagangnya sama dengan Light Saber?
Lisbeth
Mirip, meski tidak sama persis
Yang
Tapi bukankah itu agak susah jika kau menyusunnya dari awal? Maksudku, selama ini aku membuat Light Saber hanya menyusun bagian-bagian tertentu saja, bukan dari awal
Lisbeth
Itu adalah rahasia Semblance ku
Lisbeth
Ah, maaf. Hanya itu saja yang bisa kukatakan tentang Semblance ku. Jika kalian masih ada yang ditanya selain Semblance ku tanyakan saja
Kirito
Ah, tidak, itu saja
Lisbeth
Jika kau mau, aku bisa membantumu
Kirito
Akan kupikirkan tentang itu, terimakasih
Ruby
Sampai jumpa Lisbeth-san!
Lisbeth
Oh iya, kalian bisa panggil aku Liz. Aku biasa dipanggil begitu
Kirito
Baiklah kalau begitu Liz
Ruby
Jika kau kapan-kapan ingin membicarakan senjata katakan langsung padaku ya Liz-san!
Kirito, Yang, dan Ruby pun keluar dari ruangan tsb
Kini mereka sedang berjalan balik
Yang
Jadi Kirito, kau sudah memikirkan tentang bagaimana senjatamu?
Kirito
Ya, setidaknya aku memiliki beberapa opsi
Ruby
Aku bisa membantumu jika kau mau!
Kirito
Terimakasih Ruby, itu akan sangat membantu
Sementara itu, di sore hari itu di gedung olahraga
Jaune
Dua puluh satu! Dua puluh dua!
Jaune
Dua puluh tiga!
'Aku harus berhenti...!'
Jaune
Dua puluh empat!
'Aku harus berhenti menjadi lemah!'
Chapter 02
Satu atau dua hari setelahnya
Kirito kini sedang bersama Ruby dan Yang mengganti sepatu mereka sebelum pulang
Sebelum mengganti sepatunya, Kirito mengecek kembali tasnya
Kirito
Sepertinya aku meninggalkan sesuatu
Kirito
Di gedung olahraga. Aku akan mengambilnya dulu, kalian pulang saja duluan
Ruby
Eh? Kau tidak akan kembali bersama kami?!
Yang
Sudahlah Ruby, biarkan saja Kirito
Mereka pun berpisah dan Kirito bergerak menuju tujuannya
Kirito berlari sekuat tenaga menuju gedung olahraga
Ketika mendekati gedung tsb, Kirito mendengar sesuatu
Jaune
Empat puluh delapan!
Jaune
Empat puluh sembilan!
Tepat ketika hitungan dari suara tsb mencapai 50, Kirito membuka pintu masuk gedung
Di dalamnya, Kirito melihat seorang siswa berambut pirang, selebihnya tidak dapat ia lihat karena siswa tsb membelakangi nya
Kirito
'Masih ada orang di sini?'
Kirito
Hei, apa yang kau lakukan di sini?
Kirito
Ah...maaf. Aku tidak bermaksud mengejutkanmu seperti itu
Siswa tsb membalikkan tubuhnya dan Kirito kini melihat wajahnya dengan jelas
Jaune
Kau sendiri, apa yang kau lakukan di sini?
Kirito
Aku mencari sesuatu
Jaune
Jika yang kau cari adalah pedang kayu, ada di sana
*menunjuk ke pinggir lapangan*
Kirito
Oh, baiklah. Terimakasih
Kirito dengan segera bergerak dan mengambilnya
Siswa tsb dengan cepat pergi dari gedung tsb
Meski dengan penuh kebingungan, Kirito tetap berjalan balik
Keesokan harinya, ketika sedang berjalan ke sekolah
Kirito
Apa kau sudah mendapatkan yang kuminta?
Argo
Tentu saja. Ini adalah laporan lengkap dari survei mengenai cara kerja senjata dari orang-orang yang menggunakan Pedang Panjang Bertepi Ganda
Kirito
Memangnya aku meminta lagi?
Argo
Tidak secara langsung. Kau sempat mengeluhkan sesuatu tentang seorang siswa yang bertingkah aneh. Jadi kakakmu ini merasa butuh membantumu
Kirito
Tunggu, kau tahu orang yang kumaksud?
Argo
Tidak juga. Hanya saja, diantara semua murid pindahan ke Beacon High, dialah yang paling aneh latar belakangnya
Kirito
Argo, kau paham ini melanggar privasi kan?!
Kirito
Aku tidak ingin menjadi bagian dari keisengan mu, aku akan membakarnya
Argo
Bakar saja, aku tak masalah
Argo
Lagipula tidak ada informasi penting di situ
Argo
Malah, dokumen paling penting untuk seorang siswa Beacon High tidak ada
Argo
Untuk suatu alasan, dia tidak mempunyai catatan sekolah dimanapun
Kirito
Tunggu, jadi bagaimana dia bisa diterima?!
Argo
Kemungkinan besar dengan memalsukan dokumen
Argo
Maaf, aku harus pergi. Aku masih ada urusan di tempat lain
Argo
Sampai jumpa Kii-bou. Berhati-hatilah!
Selama di perjalanan, Kirito memikirkan hal tsb dengan keras
Kirito
Tidak mungkin kan dia akan melakukan itu...?
Bel istirahat berbunyi, Kirito mengambil bekalnya dan berjalan keluar kelasnya
Ketika sedang berjalan di lorong, Kirito bertemu dengan Yang dan Ruby
Yang
Oh, Kirito. Kau nampaknya sedang mencari sesuatu
Kirito
Ah, iya. Sebenarnya aku berniat bertemu seseorang
Ruby
Tunggu, jadi itu artinya kau tidak makan bersama kami?!
Kirito
Maaf, tapi tidak dulu
Yang
Sudahlah Ruby
*menepuk kepala Ruby*
Yang
Lagipula, siapa yang kau temui?
Kirito
Jika aku menyebut namanya juga kau tidak akan tahu
Ruby
Nee-chan, jangan mencoba mengikutinya loh
Yang
Eh? Aku tidak berniat mengikutinya juga
Setelah beberapa saat, Kirito akhirnya menemukan tujuannya
Kirito
Um, permisi. Apa ada Jaune-san di sini?
Seisi kelas menoleh ke arah murid pirang di belakang
Kirito
Bisakah kita berbicara? Jika kau mau, kau juga bisa membawa bekalmu
Kemudian mereka berjalan menuju atap sekolah
Sesampainya di atap, mereka menemukan tempat tsb kosong
Kirito
'Tumben. Biasanya tempat seperti ini akan penuh'
Kirito
Ah, kau tak masalah makan di sini kan?
Mereka mulai memakan makanan mereka masing-masing
Kirito
Um, terimakasih karena telah menjaga pedang latihanku kemarin
Kirito
Ngomong-ngomong, kau kemarin tidak duel kan?
Kirito
Bagaimana perasaanmu?
Kirito
Maksudku, kalau aku pribadi, sedikit senang dan sedikit kecewa. Bagian senangnya, mungkin kau tahu. Tapi, menurutku itu agak mengecewakan karena aku tidak bisa melihat tingkat kemampuanku dibandingkan orang lain
Jaune
Yah, kalau aku sih senang-senang saja
Jaune
Lagipula, aku tidak tahu siapa dan apa kekuatan lawanku. Bisa memasuki sekolah ini saja sudah cukup bagus untukku
Kirito
He... Kurasa kau ada benarnya juga
Kirito yang sedari tadi tidak melihat lawan bicaranya pun menoleh
Jaune
Bisakah kau melupakan tentang yang kemarin?
Kirito
'Apa maksudnya? Apa yang dia maksud soal latihannya? Yah, mungkin latihan di gedung sekolah tidak diperbolehkan setelah jam pulang sekolah, tapi aku tidak yakin hukuman yang diberikan akan begitu berat'
Kirito
'Meskipun begitu, aku juga tidak akan memberitahukan siapapun. Toh aku biasa menggunakannya untuk latihan pagi'
Kirito
Tenang saja. Aku tidak akan mengatakan apapun
Jaune
Terimakasih. Kau tahu saja sudah cukup memalukan...
Kirito
Eh? Tenang saja. Aku juga begitu kok
Kirito
Iya, aku melakukannya setiap pagi. Jika kau mau, kau bisa berlatih bersama ku
Jaune
Um, tidak terimakasih. Aku lebih baik berlatih sendiri..
Kirito
Berlatih bersama seseorang bisa meningkatkan kemampuanmu melebihi latihan sendiri
Kirito
Karena dengan begitu, kau memiliki orang lain yang bisa menjadi tolak ukurmu
Kirito
'Mungkinkah dia memiliki sesuatu yang disembunyikan?'
Kirito kemudian teringat rumor yang dibicarakan oleh Yang dan Ruby
Yang
Eh, dengar. Katanya belakangan ini ada seseorang dengan Semblance yang mengerikan!
Ruby
Tidak ada Semblance yang mengerikan Nee-chan. Semblance itu bagian dari diri kita, dan-
Yang
Katanya Semblance orang ini mengubah sifatnya secara keseluruhan ketika mengalami satu emosi
Yang
Contohnya, dalam pertarungan dia akan menjadi liar ketika marah
Yang
Oh, ada lagi yang mengatakan bahwa ada seseorang dengan Semblance yang dapat merubah dirinya menjadi terlihat seperti monster
Yang
Katanya, efek samping Semblance nya adalah dia hanya dapat mengetahui siapa yang ada di timnya, selain itu dia akan hancurkan dan bunuh
Yang
Ya kan? Apa kubilang?
Kirito
Memangnya benar? Jika itu benar, harusnya berita itu sudah tersebar dan sekarang kita akan melihat beberapa polisi di sekitar
Ruby
Mou, Onee-chan. Kau sudah membuatku merinding padahal hanya rumor!
Kirito
Makanya, lain kali pastikan terlebih dahulu keaslian beritanya
Kirito
Mungkinkah Jaune memiliki Semblance semacam itu?
Kirito
'Aku harus berhati-hati menjaga mulutku'
Kirito
Bu-Bukan apa-apa. Hanya sesuatu yang temanku bicarakan
Suasana kembali canggung, namun kali ini tidak untuk waktu yang lama
Jaune
Kurasa kalau itu Kirito-san tak apa
Jaune
Sebenarnya, aku belum mengetahui Semblance milikku
Jaune
Seseorang membantuku membukanya tidak lama sebelum memasuki sekolah ini
Kirito
Oh, begitu. Berarti kau bertarung sepenuhnya dengan senjatamu?
Kirito
Kalau begitu sepulang sekolah bagaimana kalau kita berduel? Aku jadi penasaran dengan kekuatanmu
Jaune
Eh? Kurasa sebaiknya-
Kata-kata yang begitu simpel, namun menghentikan Jaune sepenuhnya
Di satu sisi, Jaune tidak ingin berduel dengan Kirito
Di sisi lain, harga diri Jaune menolak untuk mundur
Jaune
Baiklah, aku terima tantanganmu
Kirito
Kalau begitu, aku akan menantinya!
Sepulang sekolah di gedung olahraga
Jaune
Apa kita benar-benar perlu melakukan ini?
Kirito
Tentu saja. Tolak ukur seorang petarung adalah orang lain dengan tingkat yang sama
Di pinggir, Ruby dan Yang menonton
Yang
Pembicaraan mereka membuatku bosan
Ruby
Yah, mereka juga harus mempersiapkan diri mereka Nee-chan
Ruby
Tapi aku juga penasaran kenapa Kirito ingin berduel dengannya
Di lapangan, Kirito memasang posisi siap bertarung yang sama seperti di duel penerimaan
Sementara itu , Jaune hanya menarik keluar pedang miliknya dari sarung pedang dan menukarnya dengan sebuah pedang latihan
Kemudian mengubah sarung pedang tsb menjadi perisai
Kirito
'Baiklah, aku sebelumnya tidak menduga itu'
Ruby
Oh, pedang dan perisai, klasik!
Kirito berlari sekuat tenaga ke arah Jaune
Ketika sudah dekat, Jaune menahan serangan Kirito dan hendak menyerang
Kirito dengan mudah menghindari serangan Jaune dan bersiap untuk menyerang lagi
Pertarungan saat itu jelas sekali berada di sisi Kirito
Jaune sempat hendak menyerang lagi dan ketika itulah Kirito menyadarinya
Kirito disadarkan dari pikirannya dan terpaksa menangkis serangan Jaune
Kirito
'Baiklah kalau begitu'
Kirito kini bergerak lebih cepat dari sebelumnya
Jaune yang sebelumnya berapa kali
Akhirnya, Kirito menebas dengan keras, mendorong perisai Jaune ke samping
Jaune pasrah menerima akhir pertarungan dan memejamkan matanya
Ketika Jaune membukanya lagi pedang kayu Kirito berada di depan wajahnya
Kirito
Kau, tidak pernah berlatih bertarung sebelumnya?
Jaune
Ba-Bagaimana kau tahu...?
Kirito
Jujur saja, aku awalnya tidak menyangkanya. Tapi, ketika melihat tebasanmu yang kedua, aku baru sadar
Jaune
Kalau iya, kenapa? Kau mau mengadukanku?
Kirito
Bukan begitu. Jika kau mau, aku bisa membantumu berlatih
Kirito mengulurkan tangannya
Jaune menangkis tangan Kirito
Keduanya sama-sama terkejut
Jaune bangun tanpa berbicara
Jaune
Terimakasih karena tidak mengadukanku
Jaune pergi dan Ruby serta Yang menghampiri Kirito
Kirito
Aku baik-baik saja. Tapi Jaune..
Yang
Apa-apaan ucapannya itu. Masih bagus kita mau membantunya
Ruby
Mu-Mungkin bukan itu maksudnya Nee-chan
Kirito
Ya, Ruby benar. Kurasa ada alasan lain kenapa dia begitu
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!