Millionaire Boyfriend
•1 Dewi Kampus
Lina Magdalena, sudah menjadi sorotan sejak tahun pertamanya di Universitas Bintang, tempat para jenius dan orang kaya belajar. Parasnya yang cantik dan tubuhnya yang ideal, mampu membuat para pria membuka mata lebar-lebar. Tak hanya cantik, Lina juga mampu bersaing secara akademik. Lina memang tidak terlalu tertarik untuk belajar. Dia lebih tertarik menarik perhatian para mahasiswa di kampusnya.
Itu Zaskia Anggita, sahabat karib Lina sejak tahun pertama masuk kuliah. Zaskia adalah mahasiswi TOP dalam bidang akademik. Zaskia selalu jadi nomor satu di jurusan mereka, Ilmu Ekonomi.
Lina Magdalena, dan Zaskia Anggita, duo bidadari Universitas Bintang.
Zaskia Anggita
Gimana date-nya sama kak Cakra kemarin? Seru?
Lina Magdalena
Jangan tanya deh, Zas. Gak lagi-lagi gue ketemu sama orang kayak dia!
Zaskia Anggita
Loh? Kenapa? Kayaknya orangnya baik deh...
Lina Magdalena
Apaan! Bener deh, jangan nilai orang dari luarnya aja!
Zaskia Anggita
Hahaha... emang kenapa sih, Lin?
Lina Magdalena
Kak Cakra itu sombongnyaaaaaa setengah mati. Udah sukanya pamer, gak mau keluar duit sedikit pun lagi!
Zaskia Anggita
Serius? Segitunya?
Lina Magdalena
Serius, Zas! Ya ampun!
Zaskia Anggita
Hahaha... Yaudah, Lin. Gak papa, lagian masih banyak yang mau sama lo.
Lina Magdalena
Gak tau deh, Zas. Gue juga gamau kali nge-date sama sembarang orang. Kayak murahan banget gue.
Zaskia Anggita
Iya sih, Lin.
Zaskia mengangguk mengerti. Lina sering menebar senyum pada banyak pria, namun tidak sembarang orang bisa berlanjut ke hubungan yang serius dengannya. Zaskia tahu, Lina punya kriterianya sendiri dalam memilih pasangan hidup. Bahkan, mantan kekasih Lina bisa dihitung dengan jari, alias tidak banyak.
Zaskia Anggita
Menurut lo, kak Delon gimana?
Lina Magdalena
Delon jurusan IT?
Zaskia Anggita
Bukannya udah lama ngejer-ngejer lo.
Lina Magdalena
Ada-ada aja lo, Zas. Ogah gue berurusan sama fans-fans dia. Pada anarkis semua.
Zaskia Anggita
Iya juga sih, Lin. Heran, bisa-bisanya punya Fans Club sendiri.
Dalam perjalanan mereka menuju kelas, Zaskia melihat tiga orang pria yang melewati mereka begitu saja. Tiga orang yang tidak terlalu dikenal oleh warga Universitas Bintang, tapi Zaskia sangat mengenal salah satunya. Saat itu juga, Zaskia melontarkan idenya pada Lina.
Zaskia Anggita
Gimana kalau Barra?
Lina Magdalena
Barra? Barra Menejemen?
Zaskia Anggita
Loh, lo kenal Barra?
Lina Magdalena
Kita pernah sekelas waktu semester satu 'kan, Zas?
Yang bertiga terus 'kan? Barra, Adrian, Heru?
Zaskia Anggita
Wait... Masih inget aja lo? Udah setahun lalu loh itu. Gak pernah interaksi juga.
Lina Magdalena
Apaan sih, Zas. Lo juga masih inget, 'kan?
Lina Magdalena
Biasa aja ah!
Zaskia Anggita
Hahaha... Bercanda kali, Lin
Zaskia Anggita
Tapi kali ini serius deh. Kalau lo bisa pacaran sama Barra, lo menang banyak, Lin.
Lina Magdalena
Hah? Maksud? Menang banyak gimana?
Zaskia enggan menjawab pertanyaan Lina, dan memilih berlari kecil meninggalkan Lina sambil tertawa jahil. Zaskia meninggalkan Lina, memasuki kelas.
Lina Magdalena
Zas, tungguin!
Lina yang terkejut, ikut berlari menyusul Zaskia tanpa memerhatikan sekelilingnya. Sampai Lina tak sadar ada seorang pria yang baru saja keluar dari toilet, di dekatnya.
Lina menabrak pria jangkung itu, sampai punggungnya menghantam dinding dengan keras.
Pria itu meringis kesakitan.
Lina Magdalena
Aduh, sorry sorry, gue gak sengaja. Lo gak papa?
Lina Magdalena
Mau gue anter ke klinik?
Pria itu tidak menjawab, malah menepis tangan Lina yang hendak membantu. Kemudian pergi meninggalkan Lina, memasuki kelas.
Lina memutar bola matanya kesal, merasa diacuhkan.
Lina Magdalena
Apa-apaan sih dia?
Lina tidak mau membuang waktunya hanya untuk merutuki pria tadi. Sekarang Lina harus menghadiri kelas pertamanya setelah liburan semester. Yang penting, dia sudah menandai pria tadi. Barra Noe Mahendra.
•2 Menebar Umpan
Zaskia Anggita
So, sekarang kita bahas kenapa mukanya ditekuk gitu?
Sambil menunggu kelas selanjutnya, Lina dan Zaskia biasa nongkrong di kedai kopi yang ada di lingkungan kampusnya. Sehingga tidak jauh untuk mereka kembali ke kelas. Kebetulan kali ini jam kosong mereka lumayan lama.
Lina Magdalena
Baru aja lo bahas, orangnya udah bikin kesel sampe ubun-ubun!
Zaskia Anggita
Hah? Siapa maksud lo?
Lina tidak menjawab, hanya menunjuk tiga sekawan yang sedang makan pop mie di minimarket sebrang kedai.
Zaskia Anggita
Hah? Barra? Hahaha... emang kenapa sih?
Lina Magdalena
Tadi pagi gue gak sengaja nabrak dia. Ya Gue say sorry dong, memang gue yang salah. Tapi lo tau responnya?
Lina Magdalena
Tangan gue ditepis, langsung melongos pergi gitu aja!
Zaskia Anggita
Hahaha! Serius? Seorang Lina dicuekin?
Lina Magdalena
Kesel banget gue!
Zaskia Anggita
Hahaha! Gebet aja, Lin. Ya kali dia gak tertarik sama lo.
Lina Magdalena
Oh iya! Maksud lo apa yang tadi? Menang banyak apanya?
Zaskia Anggita
Oh... inget aja sih lo!
Lina Magdalena
Inget lah! lo tau memori gue bagus!
Zaskia Anggita
Yaudah, sini gue jelasin...
Zaskia Anggita
... Barra itu anak tunggal pemilik NOEM Shopping Mall.
Lina Magdalena
Haha... lucu, Zas.
Zaskia Anggita
Gak percaya lo, Lin.
Lina Magdalena
NOEM tempat kita sering shopping?
Lina Magdalena
Yakali, Zas. Pulang-pergi selalu naik bus bertiga. Gak pernah tuh gue liat dia bawa mobil. Penampilannya juga polos banget. Masa yang kayak gitu lo bilang tajir?
Zaskia tidak mengatakan apa pun. Untuk membantah Lina, Zaskia menunjukkan foto keluarga dari akun Instagram milik Barra.
Lina mengecek Tag dalam foto itu satu per satu. Lalu saat itu juga, Lina terkejut sampai menutupi mulutnya yang menganga. Dia tidak percaya dengan fakta yang dilihatnya. Bahwa Barra benar-benar anak semata wayang dari CEO NOEM Shopping Mall.
Zaskia Anggita
Kaget kan lo.
Lina Magdalena
Gak bisa ngomong apa-apa gue!
Zaskia Anggita
Barra cocok banget kan sama kriteria lo.
Lina memikirkan kalimat Zaskia.
Zaskia Anggita
Pertama, anak tunggal konglomerat yang bakal warisin kekayaan orang tuanya.
Zaskia Anggita
Dua, he's tall, good looking, i think.
Lina Magdalena
Good manner? I don't think so.
Zaskia Anggita
Lin, lo baru papasan sekali gak bisa nilai gitu dong?
Zaskia Anggita
Pagi tadi lo bilang, jangan nilai orang dari luarnya.
Zaskia Anggita
As you say, girl.
Lina beralih menatap Barra dan kedua temannya yang asik mengobrol sambil menyeruput pop mie. Ketiganya tertawa seakan tanpa beban. Persahabatan mereka juga terlihat sangat tulus.
Benar kata Zaskia. Lina tidak bisa menilai Barra hanya dari kejadian pagi ini saja.
Lina Magdalena
Kalo poin pertama lolos, gak ada salahnya gue coba kan?
Zaskia Anggita
You go girl!
Lina Magdalena
Lagi-lagi lo cariin gue target, Zas!
Lina Magdalena
Kalau berhasil, fix lo cocok jadi mak comblang!
Zaskia Anggita
Good luck then! Gue mau ke perpus dulu, bye!
Lina Magdalena
Hm! Giliran gue mau nebar umpan lo ke perpus! Selalu gitu!
Zaskia Anggita
Hahaha! Gue bantu doa!
Lina Magdalena
Anjir lo, Zas!
Zaskia tertawa, kemudian mengambil minumannya dan pergi meninggalkan Lina yang masih terpaku menatap Barra.
Lina memang tidak bisa menilai Barra dari kejadian pagi ini saja. Tapi Lina bisa yakin, kalau Barra bukanlah pria yang mudah. Mungkin itu hanya prediksi Lina saja, tapi dia harus membuat strategi untuk menebar umpan agar Barra menangkap umpan itu.
Tidak sia-sia Lina menunggu di halaman kampus, Barra dan kedua temannya benar-benar kembali ke kampus. Sehingga mereka bisa bertemu di halaman depan kampus.
Lina Magdalena
Gimana punggung lo? Udah gak papa?
Adrian dan Heru menatap Barra dan Lina bergantian. Keduanya sama-sama menunjukkan ketertarikan. Heru terlihat gatal ingin menggoda Barra, sedangkan Adrian malah menatap sinis pada Lina.
Barra Noe Mahendra
Oh... gak papa kok.
Lina Magdalena
Ini buat lo... maaf banget tadi udah nabrak.
Lina menyodorkan segelas iced americano pada Barra. Sedangkan Barra yang masih mencerna kejadian saat ini, ragu-ragu untuk menerima pemberian Lina.
Lina tak tinggal diam. Dia meraih tangan Barra, menuntunnya untuk menerima segelas iced americano pemberiannya.
Barra sempat terkejut, namun dia tak sempat protes. Jantungnya sudah lebih dulu berdetak kencang saat tangan mereka saling bersentuhan. Namun Lina tidak membiarkan hal itu berlangsung lama. Lina segera melepas tangannya, setelah Barra menggenggam pemberian Lina.
Kemudian Lina tersenyum, seakan tidak pernah merasa kesal pada Barra.
Lina Magdalena
Sekali lagi, gue minta maaf ya.
Barra Noe Mahendra
Oh... ya...
Barra Noe Mahendra
Thanks juga... ini...
Lina melempar senyumnya yang paling indah, kemudian berbalik pergi meninggalkan Barra dan kedua temannya.
Berkat Zaskia, Lina kini menargetkan satu nama lagi, Barra Noe Mahendra.
•3 Firasat
Barra masih menyeruput minuman pemberian Lina, padahal sudah habis bersih. Suaranya membuat Adrian dan Heru risih. Bukan hanya mereka, mungkin penumpang bus lainnya juga merasa terganggu dengan suara yang dibuat Barra.
Heru Gunawan
***! Jorok lo, asu! Risih gue dengernya!
Heru sudah mengumpatinya sedemikian rupa, tapi Barra masih bengong menatap langit di luar jendela.
Adrian Narayana
Bar, malu-maluin lu sumpah. Sampe es yang cair udah habis lu sedot, Bar.
Kali ini Barra menghela napasnya. Terlihat sangat kecewa. Barra menyesal telah menyia-nyiakan kesempatannya dengan Lina. Padahal sudah lama dia curi-curi pandang pada dewi kampus itu. Tapi giliran berhadapan langsung dengan Lina, dia malah kikuk seperti robot. Itulah kelemahan Barra yang tidak pernah berhubungan dengan gadis satu pun.
Barra Noe Mahendra
Hah... bego banget aku!
Barra membenturkan kepalanya ke kaca bus.
Heru Gunawan
Baru sadar lo tolol?
Barra Noe Mahendra
Kak Barra, Yan. Umurku lebih tua satu tahun. Gak sopan kamu.
Heru Gunawan
Mampus, balik ke mode tuan muda.
Adrian Narayana
Serah. Pokoknya lu harus hati-hati sama Lina.
Adrian Narayana
Kalau bisa jangan sampe ketemu dia lagi dah.
Barra dan Heru langsung menatap Adrian bersamaan.
Yang benar saja Adrian ini. Padahal mereka sama-sama tahu kalau Barra sudah lama curi-curi pandang ke Lina. Sekarang giliran ada kesempatan, bukannya mendukung sahabat, Adrian malah menyuruh Barra menjauhi Lina.
Heru Gunawan
Njir! Seru nih! Kenapa ***? Lo kenal Lina?
Barra Noe Mahendra
Terus kenapa aku gak boleh deket sama dia?
Heru Gunawan
Bukannya lo kenal Zaskia, sohibnya Lina?
Barra Noe Mahendra
Adrian gak jelas banget sih! Harusnya kalian dukung dong!
Heru Gunawan
Gue dukung lo, Bar! Chill bro!
Heru Gunawan
Kunyuk satu ni diem aja dari tadi.
Heru menunjuk Adrian yang memang terlihat enggan membuka mulutnya.
Barra Noe Mahendra
Kenapa sih, Yan?
Adrian Narayana
Ck... Serah lu dah. Pokoknya inget gue pernah peringatin lu.
Adrian Narayana
Perasaan gue gak enak aja.
Heru Gunawan
Yaelah kirain apaan! Indigo lo?
Barra Noe Mahendra
Kebiasaan buruk itu. Nilai orang dari luarnya aja.
Adrian Narayana
Ck... Tau apa sih kalian? Kepribadian orang itu bisa diliat dari lingkungannya. Liat temen-temennya. Kalau lingkungannya aja gak baik, bisa kepengaruh jadi gak baik juga.
Heru Gunawan
Ngomong apa sih, Ardian? Gue gak ngerti.
Adrian Narayana
Gue Adrian, Her! Bukan ARDIAN!
Heru Gunawan
Susah! Gampangan Ardian.
Adrian Narayana
Otak lu tuh yang error!
Barra Noe Mahendra
Sst! Berisik! Gak malu udah gede.
Heru Gunawan
Gak sopan lo sama orang tua, Ar.
Adrian menatap sinis pada Heru yang menjulurkan lidahnya.
Barra Noe Mahendra
Yan, maksudmu karena Lina sahabatan sama Zaskia? Makanya kamu larang aku deketin Lina?
Heru langsung menatap Adrian. Sedangkan Adrian hanya diam saja. Sikapnya semakin membuat Barra yakin, kalau yang dia katakan itu benar.
Heru Gunawan
Woy, Ar. Jawab ***. Beneran gara-gara Zaskia?
Heru Gunawan
Wah gila nih! Gosip apa lagi nih? Wah anjir, seru nih kalo ada Hera.
Barra Noe Mahendra
Sebenernya kalian kenapa sih, Yan? Kok kayaknya kamu gak suka banget sama Zaskia?
Adrian masih tidak menunjukkan tanda-tanda akan menjawab. Dia malah menghela napas, menyesal sudah kelepasan bicara tanpa pikir panjang.
Heru Gunawan
Lo satu SMA kan sama Zaskia? Pasti ada gosip ni soal Zaskia.
Adrian Narayana
Gak usah cari tau. Gak penting juga.
Adrian Narayana
Benerin dulu tuh sikap lu depan Lina. Kaku gitu mana bisa pedekate sama dewi kampus.
Barra Noe Mahendra
Tuh kan, bukannya bantuin malah ngomel aja kan si Adrian.
Heru Gunawan
Kebiasaan emang Ardian, Bar. Tuman!
Adrian Narayana
Adrian please! Adrian!
Heru Gunawan
Panggil gue Kak Heru, gue panggil lo Adrian.
Heru tertawa puas setelah mengerjai Adrian.
Setelah itu, obrolan mereka tak lagi soal masa lalu Zaskia. Adrian bersyukur kedua temannya tidak memaksanya bicara.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!