FIVE
Prolog
Seorang gadis muda tengah duduk di pinggiran rooftop sambil memandangi orang-orang yang berlalu-lalang dibawah. Tak lama ia beranjak, mengambil sesuatu di dalam tas, sebuah headphone dan ponsel pintar.
Tangannya cekatan memasang ponsel pada tripod lalu mengenakan headphone berwarna putih, mengklik tombol play dan mulai mencari lagu yang pas.
Gadis muda itu mulai mengatur nafas menunggu ketukan yang tepat untuk bersuara, dan berdiri didepan ponsel yang sudah siap merekam aksinya. Dia akan menyanyi.
Gadis Muda
🎵Now she gotta a six year old
Trying to keep him warm
Trying to keep all the cold
When he looks her in the eyes
He don't know he's safe when she says
"Ooh love"
No one's ever gonna hurt you, love
I'm gonna give you all of my love
Nobody matters like you🎵
Perhatian gadis muda tersebut teralihkan kearah pintu yang tadi sempat ia gunakan untuk naik menuju rooftop.
Unknown Man
Nona Muda Keyzaa!!
Seorang pria berpakaian jas formal berlari menuju kearahnya sambil terus berteriak agar dirinya tidak kabur.
Buru-buru gadis muda itu, Keyzaa. Memasukkan tripod dan ponselnya asal kedalam tas, urusan tripod rusak bisa nanti. Sekarang adalah memikirkan bagaimana kabur dari orang gila yang berlari kearahnya sambil meneriaki dirinya "Nona Muda".
Ia berinisiatif menaiki papan terbang miliknya.
Unknown Man
Berhenti Nona Muda!!
Keyzaa
[Dia ini. Selalu saja mengikutiku, siapa sebenarnya dia? Dan apa-apaan tadi? Nona Muda??]
Sambil menaiki papan terbang ia mengambil ancang-ancang untuk melompat ke gedung seberang yang lumayan jauh.
Ia mendarat dengan mantap di gedung seberang menggunakan papan terbangnya, menoleh kebelakang untuk sekedar meneriaki orang gila tadi.
Keyzaa
Wle😛
GA BISA LOMPAT KAN LO?!?! HAHAHAHA
Pria tersebut berhenti, berbalik, mengambil ancang-ancang kemudian ikut melompat ke gedung seberang.
Tepat setelah kaki pria itu menyentuh atap beton, saat itu juga Keyzaa bertabrakan dengan tiang papan reklame yang sengaja ditaruh ditengah-tengah atap gedung.
Unknown Man
Nona Muda Keyzaa!! Berhenti di tempatmu!!
Ia berdiri sambil mengusap-usap bokongnya yang sakit, tak mempedulikan bahwa pria itu makin dekat dengannya.
Unknown Man
Nona Muda, kau tidak apa-apa?
"Waktumu lima menit lagi, Dude."
Keyzaa tutup telinga, ia hendak beranjak pergi namun pergelangan tangannya ditahan oleh tangan si pria. Dingin menyentuh pergelangan tangan kirinya hingga ke telapak tangan.
Keyzaa
AKH! LO ITU SIAPA SIH?! JAUH-JAUH DARI HIDUP GUE SONO!!!
Pria tersebut mengeratkan genggaman pada pergelangan tangan Keyzaa, tak lama rasa sengatan menjalar ke seluruh tubuhnya.
Tubuh Keyzaa lemas lalu ambruk, dengan sigap pria itu memapah tubuhnya yang lemas tak berdaya.
Unknown Man
Maafkan saya Nona, jika tidak seperti ini anda akan mencoba kabur lagi
"Waktumu satu menit untuk membawa dia kesini jika terlambat satu detik, sistem progam milikmu akan aku matikan."
Unknown Man
Ini juga perintah dari Tuan Muda
Suara di seberang sana terdengar seperti ancaman, tidak. Memang itu sebuah ancaman. Dia memerintah dari sebuah alat yang bertengger di telinga pria tersebut.
"Kau mendengarkan ku, Sebastian? Waktu terus berjalan."
Sebastian
Tentu, Tuan Muda William
Sebastian memapah tubuh malang Keyzaa untuk dibawa menghadap Tuan Mudanya, ia sekarang berdiri di pinggiran rooftop. Lima belas detik lagi waktu selesai.
Dengan satu kedipan mata ia sudah menghilang dari atap gedung bak ditelan bumi.
Sebastian
Tuan Muda William
Tuan Muda William
Sisa waktu dua detik, mengesankan
Ruangan ini sunyi, ruang pusat pemrograman A.I dari seluruh kota. Terdapat seorang anak lelaki disana bersandar pada meja, dia Tuan Muda William.
Ditangan kanannya terdapat stop watch yang barusan digunakan untuk mengukur waktu, di tangan satunya ia memegang sebuah remote milik salah satu A.I.
Tuan Muda William
Tidurkan dia disofa
Tanpa basa-basi, Sebastian merebahkan tubuh Keyzaa pada sofa panjang yang sudah disediakan.
Tuan Muda William
Dan kau, beristirahatlah sebentar
Itu remote control milik Sebastian.
Tuan Muda William
Aku ingin bermain-main sebentar
Ia beranjak dari tempatnya, melempar stop watch dan remote secara asal. Ia menyeringai saat melihat tubuh Keyzaa yang terkulai lemas diatas sofa.
Tangan besarnya menekan nomer dengan nama 'Daddy' untuk ditelfon.
Daddy
📞What's wrong, Boys?
Tuan Muda William
📞I got her
Tuan Muda William
📞Can i play?
Terdengar kekehan dari seberang sana, lalu disusul suara seorang wanita.
Daddy
📞👩Hello Boys! I want to see you soon, bye!!
Tuan Muda William
📞Oh Mom!
Panggilan diputus sepihak.
Tuan Muda William
Mari bermain sebelum Papa dan Mama pulang
Carlos Family
Gadis Muda
Serius? Habis lagi?
Gadis Muda
Satu jam lagi club bakalan rame, gue harus cepet-cepet turun
Ayo kenalan dengan salah satu karakter utama di cerita ini.
Gadis Muda ini namanya Keyzaa Samuele, kerap disapa dengan panggilan Zaa. Ia tinggal di gedung bertingkat milik keluarga Carlos, salah satu keluarga yang membuka club malam dengan fasilitas terbaik.
Tinggal bersama dengan sepasang pasutri dan dua anak lelaki tampannya, bersyukur masih ada yang mau menampung dirinya.
Club masih sepi, hanya ada beberapa orang disini itupun hanya karyawan yang mau terjun ke dunia malam.
Zaa menyamankan duduknya di kursi depan bartender sebelum kemudian memanggil seseorang yang ia kenali.
Yang dipanggil menoleh, masih mempertahankan wajah cuek dan songongnya.
Abigail Carlos
Ada dibelakang, masih dandan keknya, lo tunggu
Hening menyelimuti mereka berdua, Zaa hanya melamun sambil melihat Gail membersihkan peralatan bartendernya.
Beberapa menit berlalu, pelanggan mulai berdatangan. Musik DJ mulai dimainkan, para pelacur mulai menampakkan diri dengan baju yang minim bahan guna memancing nafsu para lelaki.
Abigail Carlos
Lo keluar lewat pintu samping, masuk kamar gue, tunggu gue lima menit
Suara Gail ditinggikan, memerintah Zaa untuk keluar dari lingkup club sebelum sesuatu terjadi.
Zaa sekarang tengah berdiri di balkon, memandangi gedung seberang yang terlihat ramai. Mungkin pemiliknya tengah mengadakan pesta atau semacamnya.
Keyzaa
Oh! Malam ini!! Gimana gue bisa lupa?!
Ia dengan cepat mengambil tas, tripod dan headphone, milik Gail pastinya. Lalu melenggang pergi tanpa merasa bersalah meminjam tanpa ijin.
Keyzaa
[Ijin nanti aja dah, Gail ga bakal marah]
Staff
Nomer peserta #99 silahkan memasuki ruang audisi.
Keyzaa
[Giliran gue, moga aja malam ini lolos]
Zaa memasuki ruangan tersebut.
Ini bukan pertama kali ia mengikuti audisi, terhitung sudah dua kali ia mengikutinya namun tetap saja gagal.
Juri dihadapan Zaa terlihat tidak suka dengan keberadaannya, lalu ia berbisik kepada staff disebelahnya.
Juri
(Kenapa dia ada disini lagi? Saya sudah muak dengan sikap percaya dirinya yang berpikir bahwa saya akan meloloskannya)
Staff
(Dia mendaftar lagi, Pak. Apa anda tidak mau meloloskannya saja?)
Disisi lain Zaa sudah mulai bernyanyi, ia membawakan lagu yang berkesan ceria.
Juri
(Saya tidak suka dengan penampilannya, anak perempuan seharusnya memakai apa yang seharusnya anak perempuan pakai tidak seperti dia! Lihatlah, di sekolahnya dia pasti menjadi buronan guru konseling, saya tidak mau menerima trainee sepertinya dan kau dengar suaranya?! Itu membuat telingaku sakit)
Juri
(Tidak ada tapi-tapian, cepat usir dia sebelum telingaku bertambah parah)
Musik berhenti berputar, staff tadi mendekat padanya membisikkan sesuatu.
Staff
Kau masih harus banyak berlatih, kembalilah besok
Keyzaa
Apa besok masih bisa?
Staff
[Tidak. Ini malam terakhir audisi]
Keyzaa
Kau benar, aku masih harus banyak berlatih. Aku akan berlatih lagi dan kembali kesini besok
Ia melenggang pergi meninggalkan ruangan audisi yang ramai oleh antrean para peserta. Sepertinya ia gagal lagi malam ini.
Zaa sekarang tengah berdiri didepan vending machine sambil melamun, meratapi nasibnya.
Keyzaa
Dunia entertainment memang keras
Menaiki papan terbangnya sambil meminum minuman bersoda, menuju tempat dimana ia bisa leluasa meluapkan emosinya.
Gedung pusat kota.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!