AL&EL
01
Pagi ini di SMA XX sudah begitu banyak murid berkumpul di lapangan, untuk melakukan ritual di setiap hari senin.
Para murid berjejer rapi dengan panduan ketua kelas masing-masing. di barisan kelas X.1 seorang lelaki mencondongkan tubuhnya kesamping, dan berbisik pada teman perempuannya.
Stave William Edward
"El kemana? tumben tuh bocah nggak ada di barisan depan?"
//berbisik.
Savira Asyira Yalinda
"Nggak tahu, gue."
Savira hanya menjawab seadanya dan kembali fokus pada upacara yang sudah di mulai.
Stave William Edward
"Sa, El belum datang juga? kok tumben telat? ada apa ya?"
Stave kembali bertanya, membuat orang di sampingnya itu gedek sendiri, pusing juga lama-lama di teror dengan pertanyaan Stave. pasalnya karena Stave yang terkenal cerewet dan urakan itu terus bertanya sedari tadi.
Savira Asyira Yalinda
"Aku nggak tahu mas! sampai kapan kamu nggak percaya aku? aku capek mas! aku capek karna kamu nanya mulu kek Dora!!"
Stave William Edward
"Salah sendiri lo nggak bisa jawab, kan gue jadi nanya mulu."
Savira Asyira Yalinda
"Ihh, kok salah gue?! salah lo tauk! ingat ya, cewek itu selalu benar! jadi jangan menentang peraturan itu!"
Savira Asyira Yalinda
"Lagian enak aja lo bilang gue nggak bisa jawab, bukannya gitu, tapi emang gue nggak tahu si El kemana, lo malah ngelunjak bikin kepala gue pusing!"
Stave William Edward
"Lo lagi PMS ya? galak banget, kan cuma nanya doang markonah!"
Savira Asyira Yalinda
"Eh Zainuddin, lo nanya sih nanya, tapi tahu diri dong, kalo gue dah bilang nggak tahu ya nggak tahu, nggak usah maksa juga kali!"
Lania Vryana Ansy
"Ck! nih anak berdua dari tadi ribut terus. soal El..tuh anak bakal datang telat, jadi mending lo berdua diem, bentar lagi guru datang!"
Stave William Edward
"Njir.. cenayang lo? tau darimana coba?"
Lania Vryana Ansy
"Tau lah, El malam tadi nge-chat gue, katanya dia hari nih bakal datang telat, jadi dia minta di izini kalo misalnya nanti dia belum datang juga pas absen"
Savira Asyira Yalinda
"Oh,"
Stave William Edward
"Thanks infonya, sayang.. "
Lania Vryana Ansy
"Sayang pala'lo peang!"
Savira Asyira Yalinda
"Jiah! dibilangin peyang sama ayang, ahaha"
Stave William Edward
"Rela aku tuh, di bilangin peyang demi ayang.."
Lania Vryana Ansy
"Lo berdua diem deh! gue lagi PMS ya! jangan mancing setan gue keluar pagi-pagi!"
Stave dan Savira lantas tertawa terbahak mengabaikan Lania yang sudah pergi sambil menghentak kakinya ke arah tempat duduknya, kesal sekali dia dengan duo S itu.
Tak lama kelas yang awalnya ribut itu lantas hening ketika seorang guru memasuki kelas, mereka memberi salam kemudian duduk kembali, sebelum memulai pelajaran, seperti biasa. absen tentunya.
Monnica Amelia (Guru)
"Elena Xiandra Callista"
Monnica Amelia (Guru)
"Elena Xiandra Callista?"
Kelas masih hening. sampai...
Elena Xiandra Callista
"HADIR!!"
Author
salam kenal, jumpa dengan Author Udin (UsiaDini) ehe, ini My first story, so maklum aja kalo isinya masih random dan berantakan.
Author
Aku bikinnya karna lagi gabut, tapi aku juga pengen nguji kemampuanku buat nulis, sebenarnya ini aku nggak benar2 pertama buat cerita, karna di ******* juga aku udah bikin cerita, ini cerita pertamaku di Noveltoon/Mangatoon.
Author
Btw panggil aku Zikaria aja, bisa Zika, Ria, yg penting masih bersangkutan dengan nama asliku.
Author
Ini baru Bab awal, pemanasan aja, jadi aku bikin agak pendek dulu.
Author
Bahasa di sini juga bahasa campur (Baku, Non Baku) jadi kuharap kalian bisa enjoy dan nikmatin ceritaku
Author
Jadi jangan lupa beri dukungan dan tinggalin jejak biar aku bisa semangat lanjut nulisnya. Aku nerima banget kritik atau saran buat ceritaku, tapi ingat, dengan ucapan yg sopan dan nggak merugikan, akan ku terima.
sampai di sini pegenalannya dulu,
Author
Sampai jumpa di bab selanjutnya! 💓💓
02
Elena Xiandra Callista
HADIR!!
Semua orang di dalam kelas lantas terperanjat kaget ketika Elena dengan bar-bar menendang pintu kelas--yang biasanya memang di tutup, katanya agar murid bisa lebih konsentrasi dalam belajar--
Dengan sedikit ngos ngosan Elena menyelonong masuk untuk segera duduk ke bangkunya.
Monnica Amelia (Guru)
"Eh.. Mau ke mana kamu?!"
Elena yang sudah hampir duduk itu di buat kaget dengan suara menggelegar sang guru.
Elena Xiandra Callista
"Duduklah, buk."
Monnica Amelia (Guru)
"Enak saja! setelah telat dan mendobrak pintu di tambah kamu main nyelonong masuk seperti kambing, kamu mau langsung duduk?"
Monnica Amelia (Guru)
"Oh..tidak semudah itu Ferguso.."
Monnica Amelia (Guru)
"Sebagai hukuman, kamu saya suruh berdiri di luar kelas dengan kedua tangan yang menyilang saling menarik kuping, dan juga satu kaki yang di angkat, hukuman itu akan berlangsung sampai jam pelajaran saya habis. paham kamu?!"
Elena Xiandra Callista
"Oke."
Elena lantas berjalan ke luar kelas tanpa protes, teman teman sekelasnya menatap penuh iba, namun mereka juga tidak bisa membantu banyak. jadi hanya bisa diam memandang Elena yang keluar sembari tak lupa menutup pintu kelas kembali.
Monnica Amelia (Guru)
"Astaga! nih bocah malah tidur, bisa juga dia tidur sambil pose aneh begitu. Eh.. bangun! Elena!!
Sang guru di kejutkan dengan penampakan sosok Elena yang sedang memperagakan hukumannya dengan mata terpejam, para murid yang penasaran lantas ikut keluar untuk melihat keadaan, semuanya lantas tertawa melihat Elena yang tertidur dengan pose anehnya itu.
Elena Xiandra Callista
"Ah! ya..kenapa?"
Monnica Amelia (Guru)
"Kenapa, kenapa.. bangun! ngapain kamu tidur sambil berdiri gitu?! jangan jangan kamu gini ya dari tadi.. nyender di dinding sambil tidur kayak Cicak!"
Elena Xiandra Callista
"Jahatnyaaa, ibu mah suka fitnah! nggak liat maka nggak tahu! itu pepatah baru ya.. baru upgrade, hehe. oke! dengar ya ibu..saya udah capek, saya udah nggak ngerasa apa apa lagi sama kaki saya, saya berdiri di sini tuh lama banget, karna ngantuk jadi nggak sengaja tidur!"
Monnica Amelia (Guru)
"Astaga.. saya sepertinya bisa cepat tua punya murid kayak kamu, anak gadis cerewetnya melebihi emak emak!"
Elena Xiandra Callista
"Wajarlah buk kalo cerewet, namanya juga perempuan, nantikan saya juga akan jadi emak emak, lagipula kalo laki laki yang cerewet itu baru yang nggak wajar."
Monnica Amelia (Guru)
Terserah kamu saja lah! pusing saya..kenapa juga saya harus ladenin kamu?! ada hal yang jauh lebih penting untuk di urus."
Elena Xiandra Callista
"Yakelah. nih guru satu..auto sering bolos kalo gini mah.. yang ada gue juga yang cepet tua dengar dia ceramah dari tadi.
Elena bergumam samar ketika Sang guru telah menghilang dari pandangan, menyisakan dia seorang--ralat--bersama para teman temannya yang sudah menganga tanpa berkedip di dekat pintu. menyimak pembicaraan keduanya sedari tadi.
Elena Xiandra Callista
"Awas tuh mulut di kencingin Setan!!"
Stave William Edward
"Pembicaraan yang amat membagongkan.."
Suasana kantin nampak ramai dengan banyaknya manusia yang memenuhi area kantin, karna sangat ramai tempat duduk di kantin juga hampir penuh, hingga menyebabkan beberapa murid tidak kedapatan tempat duduk.
Di ujung sana, satu meja bundar yang dapat menampung kira-kira 7 orang itu sudah di isi oleh empat orang, mereka adalah Stave, Lania, Savira, dan Farel.
Tidak ada yang berani untuk sekedar meminta izin untuk duduk di sana, karena meja itu di isi oleh murid murid populer dan anggota organisasi sekolah, jadi murid murid biasa tidak bertempat duduk yang sama dengan mereka sebagai bentuk hormat dan kesopanan.
Savira Asyira Yalinda
"El kemana?"
Lania Vryana Ansy
"Kelas? mungkin."
Stave William Edward
"EL! Sini!!"
Mereka berempat menoleh karena teriakan keras Stave, perempuan yang di panggil berjalan mendekat dengan wajah santai, mengambil tempat duduk di samping Farel.
Elena Xiandra Callista
"Kenapa?"
Suasana yang tiba-tiba hening itu lantas sirna saat Elena bertanya, mereka saling melirik dengan canggung.
Lania Vryana Ansy
"Nggak, btw kalo di liat liat, lo berdua serasi juga kalo duduk berdampingan gitu, vibesnya dapet banget!"
Stave William Edward
"iya juga Njir.. haha.."
Savira Asyira Yalinda
"Padahal baru duduk dampingan di kursi kantin, tapi vibes nya udah dapet banget! apalagi kalo duduk di plaminan? Aww auto Doble vibes!"
Stave William Edward
"Anjay.. mantep juga.. kita kapan yang mesra gitu?"
Lania Vryana Ansy
"Ihh dasar f***k boy! pergi lo jauh jauh, dasar nggak tahu malu!"
Lania menyemprot dengan pedas atas ucapan Stave yang membuatnya geli, sedangkan itu lelaki tampan bernama Farel hanya diam sembari mengulum senyum, dan Elena yang berekspresi batu sedari tadi.
Stave William Edward
"perasaan gue nggak bicara ama lo deh, kok lo asal nyahut? oh! atau jangan jangan.. lo cemburu lagi?! karena gue manggil Vira pake ayang? haha!"
Lania Vryana Ansy
"Geeran amat lo jadi orang!"
Savira Asyira Yalinda
"Ini kalian berdua kenapa sih ributin gue? coba tenang dulu deh! gue tau gue cantik+baik+pintar+populer, tapi nggak usah di ributkan sampe gitu juga kali. ini di kantin, banyak yang liat!"
Lania Vryana Ansy
"yee sama aja lo berdua! ke geeran!"
Elena Xiandra Callista
"Stop!! kalian bertiga tuh sama sama berisik ya!! lama lama kenyang juga gue denger ocehan kalian!"
Farel Ridravano Refandra
"Lebih baik kita pesan secepatnya, kantin semakin ramai, sangat susah mendapatkannya jika sudah ramai begini. lagipun bel masuk akan segera berbunyi jika kita terus mengulur waktu."
Ucapan Farel ada benarnya juga, mereka bertiga tidak lagi ribut melainkan duduk manis di tempat masing masing, dengan Stave yang beranjak ke salah satu warung dengan pesanan teman temannya. untuk Farel sendiri, lelaki itu adalah salah satu sahabat Elena cs dari kecil, sampai sekarang mereka tetap menjalin persahabatan. Elena cs dan Farel memang sama sama mengambil jurusan yang sama. namun karena Farel beda kelas, jadi dia tidak bisa leluasa bertemu dengan sahabat sahabatnya itu.
Farel beranjak untuk membeli makanannya sendiri, dia menolak tawaran Stave untuk menitipkan pesanannya, lelaki tampan nan tinggi itu lebih memilih menyusul Stave dan membantunya membawa pesanan teman teman mereka.
Savira Asyira Yalinda
"El, lo kenapa telat masuk? apa ada masalah?"
Elena Xiandra Callista
"Nggak juga, nyokap gue masuk Rumah Sakit malam tadi, berhubung bokap gue lagi kerja di luar Kota jadinya gue yang jaga nyokap gue, ampe bergadang semalaman gue."
Lania Vryana Ansy
"pantas aja lo tadi tidur pas di hukum, lo juga keliatan lemas dan pucat gitu, lo nggak papa kan, El?"
Savira Asyira Yalinda
"Kalo lo sakit, kita bisa antarin ke UKS sekalian nemenin lo Juga!"
Elena Xiandra Callista
"Nggak perlu kali, gue cuma capek aja, habis bergadang semalaman, yah.. ngantuk juga sih. hoam.."
Lania Vryana Ansy
"Serius? kalo gitu kita pada bakal jenguk nyokap lo ke Rumah sakit"
Savira Asyira Yalinda
"Iya, gue juga udah lama nggak ketemu tante Sarah. jadi sekalian aja kan, sillahturahmi juga."
Elena Xiandra Callista
"Boleh, cuma pihak Rumah Sakit memberi batas untuk penjenguk, minimal 5 orang aja, sisanya bisa belakangan kalo mau."
Lania Vryana Ansy
"Oke, yang jenguk duluan kita aja, sama ajak Stave dan Farel."
Savira Asyira Yalinda
"Btw nyokap lo sakit apaan? kok bisa tiba tiba?"
Elena Xiandra Callista
"Gue nggak tahu, kata bibi nyokap gue cuma mimisan tapi tubuhnya langsung drop gitu, makanya di bawa ke rumah sakit. kata dokternya itu cuma karena nyokap gue kelelahan dan banyak pikiran, makanya dia jadi capek dan tubuhnya drop."
Savira Asyira Yalinda
"Oh.. pantesan. wajar sih, orang sibuk emang sering kelelahan, di tambah kalo ada masalah pekerjaannya."
Lania Vryana Ansy
"Mudahan tante Sarah cepat pulih ya.. El."
Savira Asyira Yalinda
"Amiin dah."
Elena Xiandra Callista
"Makasih banget atas perhatian kalian, tapi hari ini nyokap gue nggak bisa di jenguk, mungkin besok sore atau malam."
Lania Vryana Ansy
"Ah.. nggak masalah kita bakalan jenguk besok kok, lo juga jangan lupa istirahat, tugas sekolah kita padat, jangan sampe fisik lo melemah karna kurang istirahat."
Elena Xiandra Callista
"Iya. gue tahu.."
Stave William Edward
"Oii lagi gosipin siapa kalian?"
Stave dan Farel kembali dengan setumpuk makanan dan minuman. kemudian menyerahkannya kepada mereka sesuai pesanan.
Lania Vryana Ansy
"Apaan sih lo! datang datang bikin kaget aja! dari mana aja lo berdua? cuma nitip pesanan doang lama banget!"
Savira Asyira Yalinda
"Kok lama banget? kalian ikut ngantri apa gimana?"
Stave William Edward
"Mikir juga lo berdua! sebenarnya kalo masalah ngantri kita berdua lolos, cuma karna salah satu menu makanan kalian dah habis kami terpaksa nunggu penjualnya buat bikin lagi, emang benar kata Farel, kalo dah rame tuh susah buat mesan."
Elena Xiandra Callista
"Yaudahlah, makasih. lo berdua udah mau beliin pesanan kami."
Stave William Edward
"Sama sama, nona cantik.."
Lania Vryana Ansy
"Devinisi muka Biawak mulut Buaya tuh gini.."
Savira Asyira Yalinda
"Duh.. jangan mulai lagi dah! yok lah di makan cepat, keburu bel masuk bunyi"
Kelimanya lantas menikmati hidangan mereka dengan hikmat, walaupun Backgroundnya suara berisiknya Lania dan Stave, namun yang lain sibuk menikmati dengan penuh penghayatan, tanpa memperdulikan keduanya.
Stave William Edward
"Eh.. btw kalian tadi ngomong apa sih? kok keknya serius banget?"
Savira Asyira Yalinda
"Itu.. nyokap El masuk Rumah Sakit."
Stave William Edward
"WHAT!?!!"
Lania Vryana Ansy
"Hush!! suara lo Setan!!"
Stave William Edward
"Sorry.. sorry, lanjut dong, gue penasaran."
Lania Vryana Ansy
"Ck, Nyokap El masuk Rumah Sakit malam tadi, itu alasan dia nge chat gue malam malam, karena bokap El yang sibuk, lagi kerja di luar Kota, jadi El jagain nyokapnya sendiri sampai dia begadang."
Stave William Edward
"Pantes aja lo tidur tadi, mana tuh muka pucat banget, El.. kalo lo sakit biar gue antar+jagain di UKS."
Elena Xiandra Callista
"Nggak papa, gue baik kok. tenang aja."
Stave William Edward
"Btw El, nyokap lo kenapa bisa sampe sakit?"
Elena Xiandra Callista
"Kata dokternya nyokap gue sakit karena kecapean dan banyak pikiran."
Stave William Edward
"Oh.. wajar itu, apalagi orang sibuk, kadang suka sakit."
Farel Ridravano Refandra
"Nyokap lo di rawat di Rumah Sakit mana?biar kita bisa jenguk nanti."
Elena Xiandra Callista
"Jenguknya nggak bisa hari ini, mungkin besok sore atau malam, juga penjenguknya hanya di batasi jadi 5 orang aja."
Elena Xiandra Callista
"Info lengkapnya gue kasih tahu di grup Kita.. jadi setay Hp lo pada.."
Elena Xiandra Callista
"Btw makasih banget buat kalian yang udah mau jenguk nyokap gue."
Stave William Edward
"Santai aja kali El. apa sih yang nggak buat kamu?"
Lania Vryana Ansy
"Heh! dasar Playboy, enyah lo dari hidup gue!"
Savira Asyira Yalinda
"Hah.. mulai lagi, bisa bisa gila gue dekat dekat kalian berdua!"
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!