'Diabolik Lovers'
Chapter 1
Di sebuah mobil atau lebih tepatnya taxi yang sedang berjalan
Terlihatlah seorang gadis imut (anjr jijik gue) dengan rambut blonde dan mata delimanya yang sedang memperhatikan jalan yang dia lewati dari dalam taxi.
setelah beberapa saat, taxi itu pun sampai di depan gerbang sebuah rumah besar. Gadis itu keluar dari taxi dengan membawa kopernya dan menatap rumah tersebut dari luar gerbang.
Tanpa menunggu lama-lama, gadis itu melewati gerbang dan masuk ke dalam area rumah besar itu.
Ketika dia sedang berjalan tiba tiba rintikan air jatuh dari langit, yang membuat gadis itu mendongak ke atas.
Gadis itu berteriak (mendesh) ketakutan dan dia pun langsung berlari ke arah pintu utama rumah itu.
Lalu dia mengetuk pintu tersebut yang membuat suara ketukan itu menggelegar ke seluruh area rumah besar tersebut
Dia terus saja berkata "permisi" namun sama sekali tidak ada jawaban dari pemilik rumah itu.
Gadis itu pun hendak membuka pintu itu, namun pintu itu sudah terbuka dengan sendirinya. Tanpa pikir panjang dia pun masuk ke dalam rumah itu.
Yui Komori
Apakah ada orang di sini?
'bleg'
pintu tertutup dengan sendirinya tanpa disadari oleh Yui.
Yui Komori
Mungkin mereka tidak diberitahu kalau aku akan datang
Gadis itu berjalan menyusuri koridor dan menuju sebuah tangga
Yui Komori
/memberhentikan langkah/
Yui Komori
/memerhatikan sekeliling/
Gadis itu melihat sesosok laki laki yang sedang terbaring di sofa, dia pun langsung berlari menghampirinya
Yui Komori
anu, permisi..
/menyentuh tangan laki² itu/
Yui Komori
Tubuhmu dingin!
/jongkok/
Yui Komori
apakah kau baik baik saja?
Yui pun meletakkan kepalanya di dada laki laki itu untuk memeriksa detak jantungnya. ( ga sopan anjr )
Yui Komori
/tercengang/
Jantungnya tak berdetak!
Yui Komori
Aku harus memanggil Ambulan!
/mengambil telepon;hendak menelpon/
?
Berisik
/bangun dari tidurnya/
?
Ini bukan rumahmu jadi diamlah.
/menatap tajam/
?
Tentu saja!
Memang kau pikir aku itu apa?
Yui Komori
Tapi jantungmu baru saja berhenti.
Gadis bernama Yui itu ketakutan, dia berdiri dan hendak pergi namun dia ditarik oleh laki laki itu dan membuatnya terbaring di sofa tempat laki laki itu duduk.
Yui Komori
Apa?
/bingung+takut/
?
Apa, katamu?
/menyeringai/
?
Bukankah kau sudah mengetahuinya?
?
Kau akan menjadi milikku.
Laki² itu mendekatkan dirinya pada leher Yui dan menjilatnya
someon
Ayato, ada apa ribut ribut?
Laki laki yang dipanggil dengan nama 'ayato' itu pun menghentikan tindakannya dan melirik ke sumber suara.
Reiji Sakamaki
Ini adalah pintu masuk.
Reiji Sakamaki
Itu artinya tempat ini digunakan untuk menyambut tamu Kita.
Reiji Sakamaki
Lakukan kegiatanmu di ruanganmu sendiri.
Ucap laki laki bernama 'Reiji' itu dengan wajah dinginnya.
Ayato Sakamaki
Ya, itu membosankan.
/bangun dari atas badan Yui/
Yui Komori
/bangun lalu berlari ke belakang reiji/
Yui Komori
Tolong selamatkan aku!
Reiji Sakamaki
Dan kau siapa?
Yui Komori
Namaku Komori Yui
Yui Komori
ayahku bilang bahwa aku harus tinggal di sini.
Reiji Sakamaki
Aku tak pernah mendengarnya.
jawab Reiji hanya dengan melirik Yui tanpa menolehkan kepala dan badannya.
Reiji Sakamaki
Ayato jelaskan padaku!
/melihat ayato/
Ayato Sakamaki
Hah, bagaimana aku tahu?
Ayato Sakamaki
Bukankah kau tidak mengatakan apapun padaku, gadis membosankan?
Yui Komori
Itu karena kau tiba-tiba menyerang ku.
Ayato Sakamaki
huh
/memalingkan wajahnya
Yui Komori
Barusan kau mengatakan gadis membosankan?
Yui Komori
Apa yang kau maksud itu adalah aku?
Ayato Sakamaki
Tentu saja, bodoh!
Ayato Sakamaki
Begitu saja tidak mengerti, benar-benar membosankan.
/menekan kata "membosankan"/
Reiji Sakamaki
Aku tidak diberitahu tentang hal ini.
Yui Komori
Maafkan aku, tapi siapa kalian?
Reiji Sakamaki
Kita tak seharusnya bicara di sini.
Reiji Sakamaki
Sekarang ikutlah denganku.
Reiji Sakamaki
Bawa barang barangnya.
/berjalan pergi/
?
Butler :
/membawa koper Yui;menghilang dalam kegelapan:v/
Yui Komori
/menatap ayato/
Ayato Sakamaki
/menatap balik/
Yui Komori
/pergi menyusul reiji/
Disitu sudah ada Reiji, ayato dan tentu saja Yui.
Reiji Sakamaki
Baiklah kita bicarakan di sini,
Reiji Sakamaki
pertama silahkan kau perkenalkan dirimu
Reiji Sakamaki
dan bagaimana kau masuk ke dalam rumah ini.
?
mm..hahaha Oya.. Oya.. Oya..
?
Apa aku tak sedang bermimpi melihat gadis manis di sini?
Ucap seorang pria dari lantai atas, yang membuat tiga orang itu menoleh ke arahnya
Yui Komori
ah
/menghindar/
someon
Biarkan aku menjilatinya juga.
/menjilat Leher Yui/
Ucap laki laki berambut ungu yang membawa boneka beruang.
someon
Kau benar, dia manis.
Reiji Sakamaki
Kalian berdua,
Reiji Sakamaki
apa kalian tak sadar kebiasaan kalian itu
Reiji Sakamaki
tidak pantas kalian lakukan pada gadis yang baru saja kalian kenal?
Raito Sakamaki
Eeh'ahh... apa kalian tak ada yang ingin mencicipi sesuatu yang terlihat enak?
Raito Sakamaki
Benar,kan, Kanato-kun?
Kanato Sakamaki
Ya.
/mengangguk/
Ayato Sakamaki
Kalian, sudah cukup!
Ayato Sakamaki
Akulah yang pertama kali bertemu dengannya.
Ayato Sakamaki
Yang pertama kali melakukan sesuatu padanya adalah aku.
?
Aku sudah bosan denganmu yang selalu membanggakan dirimu.
Ayato Sakamaki
Jangan bercanda!
/berdiri/
Ayato Sakamaki
Ini pasti suara Subaru, kan?
Ayato Sakamaki
Tunjukkan dirimu!
Muncullah seorang laki-laki bersurai putih di samping tembok
Subaru Sakamaki
Aku mencium bau manusia di sini.
Subaru Sakamaki
Jadi, ternyata itu kau.
Subaru Sakamaki
Berani sekali kau menganggu tidurku?
/menatap datar Yui/
Yui Komori
Da...dari mana kau muncul?
Subaru Sakamaki
Sebaiknya kau jawab pertanyaanku!
/memukul tembok/
Reiji Sakamaki
/mendorong kacamata/
Reiji Sakamaki
Apakah ada yang diberitahu mengenai seorang gadis yang akan tinggal bersama kita?
Ayato kembali duduk, lalu disusul Yui yang berdiri dari duduknya
Yui Komori
anu.. aku rasa ini adalah sebuah kesalahpahaman.
/menunduk/
Yui Komori
Jadi aku akan pergi.
/berjalan pergi/
Reiji Sakamaki
Tunggu sebentar.
Yui Komori
/memberhentikan langkah/
Reiji Sakamaki
Aku akan mencari kejelasan dari semua ini.
Reiji Sakamaki
Bukankah tidak sopan jika terburu-buru pergi begitu?
?
Apakah kau wanita yang dibicarakan itu?
kata sesosok laki-laki dengan rambut orange yang sedang tiduran di sofa dengan menutup matanya
Ayato Sakamaki
Shu, apakah kau tahu sesuatu tentang gadis ini?
Kanato Sakamaki
Jangan hanya bilang mungkin.
Kanato Sakamaki
Kami butuh penjelasan pastinya.
Shu Sakamaki
Meneleponku beberapa hari yang lalu.
Shu Sakamaki
Dia bilang, "kita akan kedatangan tamu dari gereja, jadi sambut dia dengan baik."
Ayato Sakamaki
Hah.. apa kau bilang gadis membosankan ini ada di sini untuk menjadi pengantin?
Kanato Sakamaki
Jadi begitu, ya?
Raito Sakamaki
hmmm... lebih terlihat sebagai pengorbanan daripada calon pengantin.
Shu Sakamaki
Yaa..
/membuka mata/
Shu Sakamaki
Dia juga bilang untuk tidak membunuhnya.
Raito Sakamaki
he'ehh.. Itu berarti kita akan mempunyai hubungan yang sangat dalam dengannya.
Reiji Sakamaki
/menoleh ke arah Yui/
Sepertinya tidak ada kesalahpahaman, jadi izinkan kami memperkenalkan diri.
Reiji Sakamaki
Dia adalah anak tertua, Shu.
Reiji Sakamaki
Aku anak kedua, Reiji.
Reiji Sakamaki
Dia anak ketiga, Ayato.
Ayato Sakamaki
Lain kali kau tak akan bisa lari.
Kanato Sakamaki
Lain kali izinkan aku mencicipimu lagi.
/miringkan kepala; tersenyum miring/
Raito Sakamaki
Senang bertemu denganmu, bitchs-chan.
/wink/
Reiji Sakamaki
Dan anak terakhir, Subaru.
Subaru Sakamaki
cih, Buang-buang waktu saja.
/memalingkan wajah/
Yui Komori
Tapi ini pasti sebuah kesalahan.
Yui Komori
Tak ada yang memberitahuku tentang pernikahan.
Yui Komori
Da.. dan disamping itu, kalian semua...
Yui Komori
Entah kenapa sedikit aneh.
Yui Komori
/mundur/
Aku harus menghubungi ayahku
Yui Komori
Tolong kembalikan!
Ayato Sakamaki
Kembalikan atau tidak, ya?
Yui Komori
Kumohon kembalikan!
/hendak merebut teleponnya/
Ayato Sakamaki
/menghindari; meninggikan tangannya/
Subaru Sakamaki
/merebut telepon Yui/
Yui Komori
Apa yang kau lakukan?
Subaru Sakamaki
Ini yang kulakukan.
/menghancurkan Telepon Yui dengan sekali remas/
Subaru Sakamaki
Berisik.
/pergi/
Raito Sakamaki
Sini, sini, bitchh-chan.
Raito Sakamaki
Kau akan menjadi teman yang baik kami.
Raito Sakamaki
Jadi kau tak membutuhkan telepon tua itu.
Raito Sakamaki
Benar, kan?
Kanato Sakamaki
Sebenarnya, aku merasa sedikit lapar.
Raito Sakamaki
Kau sepertinya enak sekali, bitchh-chan.
/bicara tepat di samping telinga Yui/
Raito membuka mulutnya dan Terlihatlah taring tajam di sela² giginya. Dia hendak menggigit Yui
Yui pun berlari ketakutan, namun tiba-tiba dia terjatuh dan membuat kakinya terluka.
Yui Komori
Sakit...
/melihat darah di lututnya/
Yui Komori
/menoleh ke arah Sakamaki brother/
Terlihat tatapan para saudara Sakamaki itu seperti binatang buas yang ingin memburu mangsanya.
Yui pun mencari cari sesuatu di kantong celananya, dan dia mengeluarkan sebuah salib.
....
Suasana Hening, tidak terjadi apapun.
Reiji Sakamaki
/duduk/
Apa kau benar benar mempercayai cerita tentang vampir yang takut akan bawang, salib dan matahari?
Reiji Sakamaki
Itu hanyalah cerita bodoh yang dibuat oleh para manusia.
Yui Komori
/mundur ketakutan/
Reiji Sakamaki
Itu membuatku marah.
Yui berlari ketakutan dan keluar dengan menerobos pintu yang ada di ruang tamu itu.
Reiji Sakamaki
Sikapnya sungguh tidak sopan.
'blag'
suara pintu itu yang tertutup dengan sendirinya
Yui terus saya berlari untuk mencari jalan keluar dari rumah itu. menyusuri koridor yang menyeramkan dan sepi.
Adegan ini bakalan gue skip karena :
1.kalian tau apa yang bakal terjadi
2. udah 1k+ kata
3. Gue males karena terlalu banyak kata tapi ujungnya si Yui ga Nemu jalan keluar🙂👍🏻
4. Gue males nulis dialog Yui
Author
Jadi chapter 1 ini belum ada campur tangan gue, alur murni plek njiplek kek di animenya
Author
Untuk MC nya kita tunggu mungkin akan datang di chapter selanjutnya (。•̀ᴗ-)✧
Author
Tetep stay dan dukung cs ini( ꈍᴗꈍ) saya maksa lohhh hehe canda
Author
Jan lupa like, vote, komen, and follow!! follback komen ya(◠‿・)—☆
Author
Mon maap saya tidak terlalu bisa merangkai kata jadi tolong maklumlah:v
Chapter 2
/abc/ : melakukan sesuatu
'abc' : berbicara dalam hati
*abc* : sebuah suara benda?
{aside} : flashback
Yui terus saja melarikan diri dari para sakamaki itu. Dia berlari tanpa tujuan, yang terpenting sekarang adalah, dia bisa kabur dari mereka.
Ia menaiki sebuah tangga, terus berlari mencari jalan keluar. Sampai akhirnya dia menemukan sebuah ruangan yang masih tertutup, dengan gembok dan rantai yang terlihat patah tergeletak di depan pintu tersebut.
Tanpa pikir panjang Yui pun membuka pintu itu dan masuk kedalam sana.
Menatap ke sekeliling ruangan, dan berjalan menuju sebuah meja rias yang berisikan perhiasan diatasnya? entahlah..
Lalu dia kembali berjalan untuk menelusuri ruangan tersebut. berhenti di sebuah jendela besar. Oh apa ini? dia melihat seorang perempuan dengan rambut panjang berwarna ungu.
Perempuan itu menoleh, membuat Yui terkejut karena tiba-tiba dia merasakan sakit di dadanya..
Yui Komori
/memegang dada yang terasa sakit/
Gadis itu terus mundur hingga dia menabrak rak yang membuat beberapa buku berjatuhan dari sana
Dia terduduk sambil terus memegangi dadanya yang masih terasa sakit
Merasa sakit di dadanya mereda, gadis itu kembali mengalihkan pandangan pada jendela besar tadi. Perempuan itu menghilang. Dia bernafas lega.
menolehkan kepala ke samping. Dia melihat salah satu buku yang terjatuh dari rak nya. Menemukan sebuah foto seorang pria paruh baya yang sedang menggendong bayi.
Yui Komori
Apakah ini buku harian ayah?
/mengangkat buku/
Yui Komori
Tapi bagaimana?
Gadis itu membaca sebuah catatan pada buku diary itu. Dan betapa terkejutnya dia menemukan sebuah fakta bahwa dirinya bukanlah anak kandung ayahnya.
Yui Komori
Apa arti semua ini?
Yui Komori
Apakah aku bukan anak ayah?
Yui Komori
Kenapa buku harian ayah bisa ada di sini?
/Tanya nya dengan suara gemetar/
Reiji Sakamaki
Dari seluruh ruangan, kau memilih yang satu ini untuk dimasuki.
Reiji Sakamaki
Ini adalah ruangan yang sudah kami segel sehingga tak seorangpun bisa masuk.
Reiji Sakamaki
Aku harus mencari kunci yang baru.
Raito Sakamaki
benar sekali
Raito Sakamaki
Bagaimana kau bisa masuk kesini, gadis kecil?
Kanato Sakamaki
Tolong minggir, dia adalah mangsaku.
Yui menatap mereka yang entah sejak kapan sudah berada di ruangan itu bersamanya. Bahkan pria bernama Raito itu sudah berjongkok tepat di hadapannya.
Yui Komori
A..aku bukan mangsa siapapun.
Subaru Sakamaki
Berhentilah beralasan.
Raito Sakamaki
Oh, lagi-lagi Subaru-kun.
Ayato Sakamaki
Ekspresi inilah...
/menangkap pipi Yui dengan satu tangan/
Ayato Sakamaki
...yang membuatku terpesona.
/ucapnya penuh seringaian/
Raito Sakamaki
/menyeringai/
Raito Sakamaki
Mungkin aku juga akan mengambil bagian.
/ujarnya sembari mendekat pada sang gadis/
Kanato Sakamaki
Aku juga mau mencobanya.
Reiji Sakamaki
Hanya ada satu kenyataan yang seharusnya bisa kau pahami.
Reiji Sakamaki
Yaitu kau yang tak akan pernah bisa pergi dari kami.
Subaru Sakamaki
Langsung ke intinya saja.
Subaru Sakamaki
Cukup katakan padanya, kalau dia mencoba melarikan diri dia akan mati.
Ayato dan Raito semakin mendekat. Dengan ayato yang mencengkram bahu Yui, mereka berniat menghisap darahnya.
Sebuah bingkai terjatuh dan membuat kaca bingkai itu pecah.
mereka menghentikan tindakan mereka dan menoleh pada sumber masalah.
Shu Sakamaki
Maafkan aku, aku tak sengaja menjatuhkannya.
/jawabannya tanpa rasa bersalah ketika merasa ditatap oleh saudara-saudara nya/
Ayato Sakamaki
Yo, gadis membosankan.
/panggilannya membuat gadis itu memusatkan perhatian padanya/
Ayato mengulurkan tangannya pada Yui. Mencekik leher gadis itu..
Ayato Sakamaki
Apakah kau sudah siap?
Tiba-tiba saja, pandangan gadis itu menggelap. dia tak sadarkan diri.
Seorang gadis bersurai orange, yang sedari tadi memerhatikan ke 6 sakamaki bersama gadis berambut blonde itu kini bernafas lega. Ketika mereka bertujuh meninggalkan ruangan itu.
ya, dia melihat semuanya. Dari awal gadis berambut blonde itu masuk ke ruangan ini.
Sedari tadi dia bersembunyi di bawah meja yang tertutup kain putih dan berusaha menahan nafasnya setengah mati.
Yap, dia adalah tokoh utama kita.
Kanemoto Naoki
Apa-apaan ini sialan?
/tanya nya dengan tatapan kosong/
Sedari tadi dia tetap berada di tempat persembunyian nya.
Seorang gadis dengan rambut orange membuka matanya dan mendapati dirinya di sebuah ruangan asing?
oh apa-apaan ini? apakah dia bermimpi?
Bukankah dia tadi sedang menonton konser online pada komputer yang ada di perpustakaan umum?
Kenapa dia malah terbangun di sebuah ruangan asing? eh tidak. Gadis itu merasa bahwa ruangan ini tidak asing.
Kanemoto Naoki
Dimana aku pernah melihat ruangan ini?
Gadis itu terjengit kaget ketika sebuah suara gembok patah menyita pendengarannya.
Kanemoto Naoki
'siapa itu? huaa Mommy'
gadis itu berlari menuju bawah meja dan bersembunyi di bawah meja yang tertutup kain putih.
Lalu, tidak lama setelahnya seorang gadis yang kita ketahui bernama Yui itu masuk ke dalam ruangan itu.
Kanemoto Naoki
'Dia? siapa dia? aku merasa tidak asing dengannya? sialan kenapa otak ini tidak mau berpikir dengan cepat ketika dibutuhkan?!'
Gadis itu mengintip siapa sosok yang masuk ke dalam ruangan itu dari sebuah lubang kecil pada kain yang menutupi meja itu.
Terus berpikir dengan keras siapa sosok familiar itu.
Kanemoto Naoki
'oh? aku ingat? sial? masa sih? masa sih itu dia?'
Naoki melihat dengan jelas ketika gadis bersurai blonde itu kesakitan ketika melihat ke arah jendela.
karena penasaran, dia melihat ke arah yang gadis itu lihat. dengan menyingkap sedikit kain yang menutupi sisi meja yang berhadapan dengan jendela.
Betapa terkejutnya dia melihat sosok perempuan dengan rambut ungu panjang yang menatap tajam pada Yui.
Gadis itu langsung kembali pada posisi awalnya, bersembunyi dan kembali menahan nafasnya setengah mati.
Kanemoto Naoki
'perempuan rambut janda itu.'
Kanemoto Naoki
'gila ya? aku pasti sudah gila'
gadis itu terus saja bergumam tidak percaya pada situasi ini. dia terus berpikir apakah dia tertidur di perpustakaan dan dia sedang bermimpi sekarang?
namun lamunannya buyar ketika ke 6 sakamaki itu tiba-tiba berada di ruangan yang sama dengannya, berada dihadapan Yui.
Gadis itu kembali mengintip melalui lubang pada kain ketika mendengar suara beberapa laki-laki yang familiar di telinganya.
Kanemoto Naoki
'Mommy sepertinya aku benar-benar gila.'
Kanemoto Naoki
/menatap tangannya kosong/
Kanemoto Naoki
'bilang padaku ini mimpi'
kembali pada masa sekarang
Setelah bergelut dengan batinnya, akhirnya Naoki memutuskan untuk keluar dari persembunyian nya. Lagipula sudah tidak ada orang di sini. pintu pun kembali tertutup.
Kanemoto Naoki
Brengsek apa-apaan ini?
entah sudah ke berapa kalinya gadis itu mengumpat. Dia terlalu tidak percaya dengan situasi ini.
Kanemoto Naoki
Gadis berambut blonde itu!
Kanemoto Naoki
perempuan dengan rambut terong itu.
Kanemoto Naoki
dan ke 6 laki-laki tadi
Kanemoto Naoki
Adegan yang familiar ini!
Kanemoto Naoki
bukankah ini menjelaskan semuanya
Kanemoto Naoki
A-apa aku masuk ke dalam anime sialan itu?
Kanemoto Naoki
sialan! bilang padaku ini mimpi!!
gadis itu terduduk lemas, menjambak rambutnya frustasi.
Dia mencoba mengahantamkan kepalanya ke lantai. Dengan harapan ia akan terbangun kembali di perpustakaan. Tapi naas, bukannya terbangun dari mimpi malah kepalanya bocor.
Kanemoto Naoki
i-ini nyata..
Kanemoto Naoki
'Aku benar-benar masuk ke dalam dunia anime ini? apa-apan hiks.. bahkan aku tidak tertabrak truk-kun. aku juga tadi sedang tidak menonton anime ini. kenapa aku bisa masuk kesini...huaaaa.'
/Isaknya frustasi/
Naoki benar-benar tidak percaya pada kenyataan bahwa dirinya masuk ke dalam anime berjudul "Diabolik lovers" ini. anime yang sedang tenar dikalangan remaja se usianya. Anime yang disukai banyak gadis karena karakter pria nya yang tampan. membuat mereka merasakan meng Harem ketika menontonnya.
karena penasaran gadis itu menonton anime tersebut karena desakan teman sekelasnya. Tapi apa yang temannya harapkan dari gadis anti romentek ini? Naoki bahkan merasa geli dan kesal pada karakter utama yang terlalu lemah. makanya dia tidak menyukai ini. Oh ayolah, bilang padaku siapa gadis yang tidak membenci tokoh utama dari anime ini???dan sekarang apa? dia malah masuk ke sini? yang benar saja!
Kanemoto Naoki
seharusnya aku tidak bolos sekolah tadi..hiks..
Kanemoto Naoki
seharusnya aku mendengar mommy hiks..
?
oh? masih ada gadis lain ternyata di ruangan ini.
Chapter 3
Gadis bersurai orange itu terjengit kaget ketika ada suara yang membuyarkan lamunannya.
Tubuh gadis itu menegang ketika melihat ke6 laki-laki tadi kini sudah berada di sekelilingnya.
Mereka ber6 memutuskan kembali ke ruangan ini karena mencium aroma darah yang sangat segar dan harum.
Lihatlah gadis bodoh itu melupakan fakta bahwa mereka itu vampir yang sangat sensitif dengan aroma darah.
untung saja, mereka tidak mendengar ucapan gadis itu.
Kanemoto Naoki
'sekarang apa?'
/Batinnya menjerit/
sungguh gadis itu ingin sekali menangis sekencang mungkin karena kenyataan ini. Mereka, vampir dari keluarga sakamaki itu. benar benar berada dihadapannya.
Reiji Sakamaki
Siapa kau?
/tanya Reiji memecah suasana tegang itu/
Gadis itu tetap diam memproses otaknya yang tak mau menerima kenyataan ini.
Ayato Sakamaki
Hoy! kau bisu ya?
Subaru Sakamaki
ck dasar merepotkan. Jawablah pertanyaan nya gadis aneh!
Subaru berjongkok di hadapan Naoki. mencengkram pipi gadis itu dan membawanya untuk menatap matanya.
Kanemoto Naoki
lepaskan tanganmu dari wajahku keparat!
Kanemoto Naoki
/menempis tangan Subaru/
Kanemoto Naoki
'wah si sialan ini tidak berperikewanitaan sekali. lihatlah dia menancapkan kukunya pada pipi imutku ini!'
/ujarnya kesal melihat darah ditangannya yang berasal dari pipinya karena disebabkan oleh pria bersurai putih itu/
Mata mereka berubah menjadi merah.
Aroma darah itu, benar benar membuat para sakamaki itu menahan hasrat setengah mati untuk tidak menguras darah gadis ini sampai habis.
Raito Sakamaki
Darahmu benar-benar membuatku gila,nona.
/ujarnya berjongkok di samping Naoki, menggenggam ujung Surai orange nya dan mencium Surai itu/
Kanemoto Naoki
menjauh dariku, dasar gila!
Gadis itu menjauh, mundur hingga tubuhnya menabrak tembok.
Raito Sakamaki
haha nona ini..menarik sekali.
/smirk/
Reiji Sakamaki
Kau belum menjawab pertanyaan ku.
/menatap gadis bersurai orange itu/
Kanemoto Naoki
cih kau pikir aku mau menjawab pertanyaan mu?
Reiji Sakamaki
Jawablah selagi aku belum menggunakan kekerasan.
/ucapnya dingin/
Kanemoto Naoki
ck.
/memalingkan muka/
Shu Sakamaki
Kau ini keras kepala ya?
Kanato Sakamaki
apa kau mau kami melakukan kekerasan agar kau mau menjawab pertanyaan Reiji?
gadis itu tetap diam. membuat para sakamaki itu merasa kesal. mereka mendekat pada gadis itu.
Kanemoto Naoki
Stop! tetap berdiri di situ! aku akan menjawabnya oke!
mereka berhenti mendekat pada gadis itu.
Ayato Sakamaki
akan lebih bagus kalau kau melakukannya dari tadi.
Reiji Sakamaki
Ku ulangi sekali lagi pertanyaan ku. siapa kau?
Kanemoto Naoki
Aku Kanemoto Naoki. puas kau?
Reiji Sakamaki
Kenapa kau bisa berada di sini?
/Reiji mengabaikan pertanyaan gadis itu dan kembali menginterupsi nya dengan pertanyaan lain/
Kanemoto Naoki
Mana ku tahu. Ketika bangun aku sudah berada di sini.
Subaru Sakamaki
ck kau pikir kami anak kecil bisa kau bohongi seperti itu?
Kanemoto Naoki
Aku tidak berbohong brengsek!! aku memang tidak tahu kenapa aku bisa berada di sini! kau mau ku pukul ya?
Reiji Sakamaki
hufhhhh...
/helaan nafasnya kelihatan frustasi/
Reiji Sakamaki
Shu, apakah dia juga orang dari gereja yang dikirim bersama gadis itu?
Shu Sakamaki
Tidak tahu. Dia bilang hanya gadis itu yang dikirim.
/jawabnya dengan menggedikkan bahu acuh/
Kanemoto Naoki
Hey vampir sialan! kau pikir aku ini tumbal juga seperti gadis itu hah?
/sela nya marah dengan mata yang menatap nyalang ke arah Reiji/
Reiji Sakamaki
Melihat kau yang mengetahui segalanya, sepertinya kau mendengar semuanya ya?
Shu Sakamaki
Firasatku tentang adanya aroma asing di ruangan ini tidak salah ternyata.
Subaru Sakamaki
Lancang sekali kau mendengarkan pembicaraan orang lain.
Kanemoto Naoki
Hey pria uban! kau pikir aku dengan sengaja menguping kalian hah? aku bahkan sudah berada di sini sebelum gadis itu masuk. sepertinya kau memang benar-benar ingin ku hajar ya?
Raito Sakamaki
Menarik sekali.
kau tahu fakta bahwa kami vampir tapi kau tidak memiliki rasa takut sedikitpun sepertinya.
Kanato Sakamaki
gadis aneh ini nyalinya besar juga.
Kanemoto Naoki
ck terserah kalian saja. Sekarang tolong tunjukkan jalan keluarnya. Dan aku akan segera pergi dari sini.
Ayato Sakamaki
Huh? kau bercanda?
Reiji Sakamaki
Orang yang sudah masuk ke kediaman sakamaki. Apalagi pada tempat yang Ter segel ini tidak akan bisa keluar dari sini.
Kanemoto Naoki
HAH? Kau ini bercanda ya?
Kanemoto Naoki
apa aku perlu mengingatkanmu? Aku hanya seorang gadis yang tersesat! Dan aku bukan tumbal seperti gadis kuning itu!
Reiji Sakamaki
Tapi kau sudah tahu terlalu banyak nona.
Kanemoto Naoki
sialan, apa kalian pikir aku ini suka bergosip hah? aku tidak akan menceritakannya pada siapapun. kurang kerjaan banget.
Reiji Sakamaki
Shu...
/melirik Shu/
Shu yang paham dengan isyarat Reiji pun mendekat ke arah gadis tersebut.
Kanemoto Naoki
Apa yang kau inginkan?? Mundur brengsek!!
/memasang posisi waspada/
Saat Shu telah tiba tepat di hadapannya, dia mengeluarkan sesuatu dari saku celananya. Naoki, gadis itu terus memasang posisi waspada.
Shu mengeluarkan sebuah belati. mengarahkan pada tangannya. lalu menyayat telapak tangannya.
Kanemoto Naoki
'apa yang laki-laki aneh ini lakukan?'
Kanemoto Naoki
'Dasar orang gila'
Kanemoto Naoki
'kukira tadi dia mau menusukku dengan belati itu'
/bernafas lega/
Sedetik setelah gadis itu menghembuskan nafas lega, pria itu mencengkram pipinya dengan tangan kiri dan membuka paksa mulutnya.
mendongakkan kepala gadis itu ke atas dan meneteskan darah yang mengalir dari telapak tangannya akibat belati tadi.
Kejadian ini terlalu cepat bagi Naoki. Dia sungguh kaget.
Kanemoto Naoki
'Apa-apaan ini?'
/melotot kaget/
Gadis itu terus memberontak dengan menggelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri.
Cengkraman itu terlepas. Naoki terbatuk karena darah itu mengalir begitu saja pada tenggorokannya. membuatnya tersedak. Tiba-tiba tubuhnya sama sekali tidak mempunyai tenaga, gadis itu terduduk dengan keadaan yang masih terbatuk.
Kanemoto Naoki
a-apa yang kau lakukan padaku? uhukkk...
/tanya nya dengan sorot mata marah/
Kanemoto Naoki
sialan, apakah kalian menjadikanku tumbal juga?
/geramnya/
para sakamaki itu nampak terdiam membisu.
Subaru menarik tangan gadis itu, hingga memeluknya. Sebelum gadis itu tumbang. menyingkirkan rambut yang menutupi tengkuk lehernya.
menatap simbol yang ada di tengkuk leher itu dengan terkejut. Begitu pula saudaranya yang lain.
simbol berbentuk kelelawar itu, simbol bukti keterikatan sang gadis dengan sakamaki.
Raito Sakamaki
wow, aku tidak menyangka itu akan berhasil.
Kanato Sakamaki
ku kira simbol itu hanya bisa mengikat kita dengan gadis takdir.
Reiji Sakamaki
Sepertinya gadis ini bukan manusia biasa.
Reiji Sakamaki
Kita tidak boleh membiarkannya lolos dari kita.
Para Sakamaki itu mengangguk menyetujui apa yang Reiji katakan. Menatap intens gadis yang kini berada di pelukan Subaru.
Reiji Sakamaki
Ayato, bawa dia ke kamar tamu.
Ayato Sakamaki
cih, kenapa aku.
Walaupun mengeluh, Ayato tetap melakukan perintah Reiji. mengambil alih gadis bersurai orange itu dari pelukan Subaru.
Kanemoto Naoki
The main character
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!