True Love
(´ . .̫ . `)1
"Hikss... hiks... huuu huu"
Pohon rindang yang menampung berat badanku
Daun daun yang menghalangi panas matahari
aku menepi untuk mengeluarkan air mata yang tak dapat ku bendung lagi
Hnng?
(menoleh kearah orang yang biasanya kusebut teman)
Ialah Fina Savani dan Fani Savani. Kembar tak identik
"Fina... Fani... aku harus bagaimana??"
Fina
Dasar b*d*h, jika sedih, kenapa malah lari?
Fani
apa .. kau dibully lagi?
"hiks hiks aku tak tahu lagi, aku mau mati saja"
"aku lelah jika dibilang b*b* lagi, muka kentang lagi. ... hiks hiks"
Wajah ku ditampar lagi hingga kemerahan. Tapi, air mata ku tak keluar lagi
Fina
Jangan begitu, kami selalu mendukung mu. Jika menyerah lebih baik kita tak temenan lagi
"ta-tapi, gara gara ku kalian juga dibully"
Fani
Jangan dipedulikan, kami begini karena sayang kepada mu
(tersenyum)
Fani
seperti kata cinta. tak perlu dibuktikan lagi, namun lewat perbuatan
aku hanya bisa menunduk meratapi semua nasib ku ini
"ta-tapi... aku harus bagaimana?"
Fina dan Fani duduk disamping ku sembari memelukku dengan hangat
Fina
Jangan menangis. Mereka iri padamu karena tak pintar
Fani
Iya, jangan sedih lagi, aku juga ikutan nangis nih
"hiks hiks... teman teman..."
aku pun membalas pelukan mereka dengan erat
"terimakasih teman teman"
Bel sekolah kami pun berbunyi
Fina dan Fani bangkit dan membersihkan rok mereka yang terkena debu
Tentu aku pun harus bangkit juga. Namun, berat badanku menahan tubuh berat ku
Fina
Apa yang kau lakukan? Cepat nanti kita terlambat
(ulur tangan kiri)
Fani
Ayo Aira
(ulur tangan kanan)
Bahkan, wajahku hampir memerah saking senangnya
"terimakasih teman teman"
Batin ku yang bersyukur tak henti hentinya
meja yang seharusnya tempat yang pas untuk belajar, justru menjadi tempat sampah
Fani
Siapa sih yang tega banget buang sampah disini?
Aku pun mengambil sampah yang berserakan diatas meja ku ku
ku kutip satu satu dengan rasa jijik dibenak ku
Fina
SIAPA YANG BUANG SAMPAH DISINI?
Satu kelas pun hening setelah Fina memukul meja nya
Bukannya menjawab, mereka hanya berbisik bisik
kata menusuk hati pun mulai terdengar ditelinga ku
Aku pun memegang bahu Fina, seketika menoleh kearah ku
Yang artinya "tidak apa apa Fina"
Seperti biasa, sehabis istirahat menjadi rutinitas ku untuk membersihkan sampah mereka
Setelah selesai, kami pun duduk dimeja masing-masing
Seseorang yang masuk dalam kelas kami bukanlah guru pelajaran kami
Melainkan seorang yang memakai baju batik, bertubuh tinggi, menggunakan kacamata dan berhidung mancung memancarkan ketampanannya
Batin ku yang bertanya tanya
Sementara semua orang malah bersorak kegirangan karena kagum akan ketampanannya
Fito
Selamat siang semuanya. Mohon maaf sebelumnya telah menyita waktu belajar kalian
Fito
Lalu, perkenalan kan nama saya Fito Daniswara
Fito
Saya tak akan berlama lama disini. Langsung saja saya ingin mempromosikan SMA Dutch High school
Semua orang pun tiba tiba menjadi diam
Bagiamana tidak? SMA yang terkenal elit, Pintar dan bahkan ada juga yang mengatakan bahwa orang kaya yang bisa masuk SMA itu karen biaya nya sangat luar biasa mahal
Kerusuhan mereka pun mulai datang lagi
"SMA elit? sejak kapan datang ke SMP biasa ini?"
Fito
Tenang semuanya. Saya ingin mengumumkan bahwa SMA ini sudah membuka pendaftaran.
Kelas pun menjadi hening lagi
Fito
Baiklah jika tidak ada lagi saya a-
(´⊙ω⊙`)!2
Suara dobrakan ku membuat satu kelas menoleh kearah ku
"pak saya ingin bertanya"
Lagi lagi semua orang pun mencemooh ku lewat kata kata halus
Fito pun datang kemeja ku
Wajah tampannya tak dapat kuhindari lagi. Hati ku sangat kacau. Ada rasa deg degan
Entah karena wajah tampannya atau karena suaranya
"ngg apa... apa disana ada beasiswa?"
Pria itu memperbaiki bentuk kacamata nya
Sangat mempesona. Aku menelan Saliva dengan susah payah
Fito
Berusahalah, sayangnya seleksi itu sangat ketat. Tapi saya yakin kamu pasti bisa
Fito pun berbalik hendak menuju ambang pintu
Fito
Dan semoga kita akan berjumpa disana
Fito meninggalkan kelas begitu saja. Lalu digantikan dengan guru pengajar kamu
guru
Nah anak anak, silahkan kumpul pr kalian
Jam pelajaran kami lun habis digantikan jam pulang
Teman teman ku pun mengadangku di depan pintu
Fina
Kamu serius mau masuk SMA itu?
"a-aku hanya berniat hehe. Tapi aku yakin kita pasti bisa masuk"
Ucapku cengengesan dan menggaruk kepalaku yang tak gatal
Tapi, Fina dan Fani malah saling bertatapan
Fani
MMM aku nggak yakin. Tapi ayo kita coba
Fina
Kita pasti bisa. Kita juga juara besar disekolah ini
Mata ku berbinar binar kagum
"tapi... kalian kan kaya, aku rasa tak perlu ikut tes itu"
Fina dan Fani adalah anak dari seorang pemilik kolam renang terbesar di kota ku
Tapi, hal itu tak membuat mereka sombong
Fina
Tidak apa apa, kita berusaha sama sama. Setelah satu bulan ini akan ada UAS
Fani
Dan juga UN, kita mulai belajar besok dirumah mu
Tentu saja, selain kaya mereka setiap semester nya selalu jadi juara 1 dan 2 di rangking sekolah
Sementara aku juga tak kalah pintar dengan mereka. Hanya selalu rangking 3 dan paling rendah rangking 7 di sekolah kami
Aku berjalan menuju rumah ku
Rumah ku yang sederhana namun masih nyaman untuk ditinggali
Orang yang biasanya menjengkelkan namun lembut hatinya. Ialah Audi Bramasta
Aku pun memastikan bahwa air mataku tak turun jatuh agar ia tak mengkhawatirkan aku
"cie cie, yang biasanya tak suka dengan bunga"
Ledekku sambil menutup mulut dan menunjuk tanganku
Audi
B-berisik. Aku suka kok lu yang repot?
(muka merah)
Aku mentertawai nya habis habisan
Lalu ia menuju kearah ku dan langsung mencubit pipi tembem ku dengan kuat
Aku meringis kesakitan sehingga aku tak tampak konyol didepannya
Audi
ini balasan nya karena mengejek ku
(masih mencubit)
Ejek ku sambil menjulurkan lidah
Biasanya aku tak mendengar apa pun kata Kak Audi mengenai ku
Tapi, tak biasanya dia memuji ku
Mungkin karena Fito tadi yang membuatku mengingat wajah tampannya. Namun Audi juga tak kalah tampan
Audi
Oh iya cantik, kakak gajian loh hari ini. Mau pergi nggak ke Cafe beli
(mengepalkan tangannya kemulut dan menghela nafas)
Aku tentu gembira mendengar Audi gajian. Biasanya aku akan meminta apapun agar ia membelanjakan ku
"ehem, aku mau beli kebab diseberang mall. Malam ini ya kak?"
Audi
Iya iya, sudah sana. Kakak masak sambel tempe
.·´¯`(>▂<)´¯`·.3
Sesuai dengan janjian kami bertiga, Fina dan Fani pun datang rumah ku
Kami sudah menargetkan bahwa kami harus dapat masuk ke SMA itu
Waktu pun sudah mulai berlalu
Kami masih sibuk dengan pembelajaran kami lagi jingga tak menyadari waktu akan semakin senja
"eh sebentar, kenapa kalian harus pakai rumus ini? Ini kan positif!?"
Fani
Jadi gini Aira, coba lihat. Inikah ada tanda negatif. So, kamu harus tahu membedakannya
Fina
Iya, jika sudah masuk tanda negatif, maka sebaliknya
Memang kami sering ikut lomba olimpiade tingkat SMP, namun karena harus mengingat pembelajaran kelas 7 lagi, kadang aku lupa
Aku segera menghampiri nya lalu membantu bawa tasnya
Audi sebenarnya bekerja sebagai Pelatih renang di tempat keluarnya Fina dan Fani
Fani
Ha-halo
(melambaikan tangan)
Entah aku yang peka atau Fani yang tak peka, jelas sekali wajah Fani memerah
Sepeninggalan Audi, aku langsung mendekat kan mulutku ke telinga Fani
"Tenang, aku akan menjaga rahasia mu"
Bisikku sambil cengengesan
Fani
Eh.. ehm. apa maksudmu Ra?
(wajah tambah merah)
Aku mentertawai nya habis habisan
Fina membuka tasnya dan mengambil handphone nya
Fina
bentar ya guys, mama nelpon
Kami berdua pun mengangguk
Fani
sstt Aira, jangan kasih tahu siapa siapa ya
(menunjuk jarinya kemulut)
"hehe, tenang aku setia sahabat"
Fina
Fani, kenapa kau nggak ngangkat telpon nya?
Setiba tibanya Fina, tak terlepas dari kagetan kami
Fani
Mm maaf, aku tadi pakai mode jangan ganggu
Fina
Yaudah ayo kita pulang
Fina dan Fani bersiap untuk pulang
Karena ini malam Minggu, aku pun memakai baju terbaikku
menggunakan kacamata rok tutu kesukaan ku dan memakai baju kaos berlengan panjang
Segera aku menghampiri kamar Audi diseberangku
Tubuh kekar Audi sangat terlihat ****, ditambah lagi otot otot diperut dan dada bidangnya
Ntah waktu yang tepat atau tidak, aku langsung menutup mata ku
"AAHHH MAAF KAK MAAF AIRA NGGAK SENGAJA"
Audi
Lu mau masuk ketuk dulu dong dodol
(menutup tubuhnya dengan tangan)
Aku pun cepat cepat menutup pintunya
Hatiku sangat tidak karuan melihat badan laki laki yang berbadan kekar itu
Hatiku seperti menari di atas ambang menara
"berhenti dong deg degan nya"
aku memukul dadaku agar berhenti
Aku berjalan didepan Audi dengan senangnya
Audi
Heh, lu udah besar jangan berjalan cepat. Ntar hilang lagi
"jahat bet dah kakak jelek ini. Kan kakak tahu Aira dah lama nggak keluar"
Audi
Iya deh iya, jangan jauh jauh. Kita cuman beli kebab laku pulang
"eh tapi kak aku mau jalan jalan liat itu"
Aku menunjuk arah Mall dengan tatapan memohon
Aku pun mendekatkan diriku didekat lengannya
Sesekali menarik nya kearah ku
"Pokoknya boleh, Aira ngambek nih"
Audi
Iya iya jangan lama lama, kita nggak beli loh ya
(melepaskan pelukan lengannya)
Aku meloncat dengan penuh ria
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!