Secret Admirer
Nonton Basket
Team Hore
Ya ampunnn!! Zainn, Zainn, Zainn...! Keren banget sih dia...!
Suasana riuh khas pertandingan basket menggema di seantero aula salah satu SMA Swasta di kota S.
Sekolah Dini sangat terkenal di kota S. Termasuk ke dalam jajaran sekolah elit yang terkenal atas segala prestasinya. Tidak hanya di bidang akademik, tetapi juga di bidang olahraga.
Salah satu olahraga yang paling menonjol dan selalu berhasil mengharumkan nama sekolah dengan selalu memenangkan semua pertandingan yang diikuti adalah basket.
Aula yang mereka gunakan saat ini untuk bertanding adalah salah satu bentuk donasi yang diberikan para alumni team basket yang telah sukses di luar sana.
Tidak hanya untuk latihan basket, tetapi setiap akhir pekan, saat kegiatan sekolah telah usai, pertunjukan pertandingan basket antar sekolah hingga tingkat provinsi sering diadakan di aula ini.
Fira
Dil, kita sudahan yuk! Tinggal 10 menit lagi waktu Ashar. Aku bosen juga daritadi ngeliat orang mondar-mandir terus di lapangan.
Dila
Mereka bakalan break juga lima menit lagi buat sholat dan istirahat. Ini udah masuk babak 3, Ra...
Nanggung kalau pulang... Aku temenin kamu sholat ya. Tapi habis itu temenin aku lagi. Janji besok lusa, aku bakalan traktir di kantin.
Dila
*Mengiba sembari mengedipkan mata*
Bila memberikan kode untuk Fira mau menemaninya lagi.
Fira
Ya sudah, kalau gitu kita shalat sama makan juga sekalian di restoran depan punya tante Lala deh.
Dila
Punya temen kayak Fira selalu menang banyak gini. Aku bahagia banget.
Dila
*Bersiap memeluk Fira*
Fira yang mengetahui kebiasaan peluk memeluk ala Dila sudah berlalu ke tangga di samping tribun basket.
Di restoran milik tante Lala.
Ponsel Dila berbunyi terus menerus tanda chat pribadi telah masuk.
Dila
*Merogoh ponsel di ransel berukuran mini*
No Name
Assalamualaikum. Lagi di mana Dil?
No Name
Dila, Dila, Dila, di mana woy?
No Name
Aku liat kamu di aula basket tadi, benar kamu kan?
Belum Dila menjawab salam. Chat dari No Name sudah kembali mencoleknya.
No Name
Di read aja.. Jahaddd 🙄
Dukung penulis CS ini :)
Berikan votes, likes, dan berikan komentar juga ya!
Ketemu Zain
Dila menatap chat miliknya dengan No Name. Dia adalah orang yang tanpa Dila sadari sudah hampir dua minggu ini dianggapnya menjadi teman.
Dia yang selalu mengabari keadaannya sendiri tanpa perlu Dila tanya. Sayang, sampai saat ini dia tidak pernah mau memberitahukan namanya.
Dila
Iya tadi di lapangan basket.. Kenapa? Mau nyamperin ya? 🤭
No Name
Gak lah, cewek kayak kamu mana cocok disamperin sama aku. Nanti kamu malah block nomor aku lagi.
Dila
Ya sudah lah.
Pengen block nomor kamu sebenarnya. Kalau kamu bukan orang yang sudah bantuin aku berkali-kali.
Bersyukurlah, karena siapa mau simpen nomer orang tanpa tahu namanya? Cuma aku deh.. 😑
No Name
Gak boleh jahad Dil, aku list kebaikan aku lagi biar kamu inget.
Aku sudah balikin hape kamu yang jatuh di sekolah. Ditambah kerjain tugas sekolah yang gak sengaja kamu kirim jam 2 pagi. Alhamdulillah aku lumayan pinter, jadi bisa bantuin kamu Dil. Kalau gak, nunggu jawaban kamu sampe pagi, tetep gak ada yang jawab.
Dila
Udah aku bilangin, waktu itu aku ketiduran kan. Dan karena aku bener-bener ngantuk akhirnya aku salah kirim..
Jangan dibahas lagi ya, sudah seminggu yang lalu, masih aja dibahas lagi 🥺
No Name
Hmm, gak apa. Kamu juga sekarang udah biasa kan kirimin aku soal-soal aneh.
Syukurnya, aku orang yang gak sombong dan baik hati. Karena aku juga hampir block kamu Dil.. 🤣
Dila
Jangan donk, sekarang aku murni mau jadiin kamu ladang ilmu. Lumayan kamu juga dapet pahala jariyah kan 🙏🏻
No Name
Iya deh, memamg wanita tidak pernah salah..
Dila
Sini makanya samperin, aku gak milih-milih temen kok.
No Name
Aku yang suka milih-milih temen Dil.. 😊
Dila
Kok jadi kamu yang jahad??
Dila
Aku mau makan dulu ya, bye!
Tidak lama setelah pesanan datang, Fira yang sudah shalat menghampiri Dila.
Fira
Dil, mau aku kasih kabar nyenengin gak?
Dila yang sedang menyedot jus melonnya mengangkat kepalanya dengan muka bertanya-tanya.
Fira
Di belakang kamu ada Zain baru dateng ke sini.
Fira menjawab santai, tangannya sibuk mengambil saus dan sambal untuk bakso yang dipesannya.
Dila
*Terdiam dan tidak tahu harus memalingkan pandangan ke mana*
Dila
Fira, jangan becanda deh. Kamu buat aku salah tingkah nih 😐
Fira yang mulai memakan baksonya hanya bersikap santai.
Dukung penulis CS ini :)
Berikan votes, likes, dan berikan komentar juga ya!
Mie Goreng Spesial
Dila menatap mie goreng yang sudah dipesannya.
Dila
Aku mau pergi dari sini, Ra... Sekarang...
Dila
*Menghela napas gugup*
Fira
Biasa aja deh, sama-sama manusia juga. Nih, mau rasain baksoku gak?
Fira
*Tersenyum geli melihat Dila yang sudah hampir seperti cacing kepanasan dengan muka memerah*
Dila
Jangan sekarang, Ra. Aku gak mau keselek.
Fira
Terus kamu sekarang mau ngapain? Udah gak usah lihat belakang, dia sudah mau pergi kok sama temennya. Gak jadi ke sini.
Dila yang mendengar komentar keadaan Zain sekarang akhirnya bisa mengeluarkan napas lega.
Dikalahkan rasa penasarannya, Dila menoleh sedikit ke arah belakang. Dia melihat punggung Zain yang sudah mulai beranjak pergi, namun tiba-tiba..
Dila
Aduhh, mata aku ketemu mata Zain....
Fira
Ehh, kayaknya Zain jadi kesini sama temen-temennya deh. Gak jadi pergi dia.
Dila
*Semakin salah tingkah*
Dila
Udah ya, kita makan aja dulu. Jangan ngomong lagi. Keep calm and stay cool, Ra 🤫
Fira
Kamu ngomong sama diri kamu sendiri, Dil? 🤣
Zain bersama teman-temannya duduk tepat di samping meja Dila.
Dila
*Semakin khidmat memakan mie goreng*
Tidak lama, pesanan Zain datang.
Zain
Saya yang mie goreng spesial, Bu. Terima kasih.
Dila
*Melirik meja di samping secara perlahan*
Zain sedang duduk di seberang Dila. Memakan makanan yang sepuluh menit lalu Dila juga pesan.
Di bawah meja Fira sudah menyenggol Dila yang saat ini sudah tidak lagi hanya melirik Zain secara diam-diam.
Fira
Dila jangan diliatin terus, itu temen-temennya Zain udah ketawain kamu.
Dila
*Berbisik sedikit terlalu keras*
Zain
*Menoleh ke arah meja Dila*
Dila
Stay calm and cool, Raa..... 😭
Dila
*Berbisik meyakinkan diri sambil menatap Fira*
Fira
Kamu ngomong ke diri sendiri, tapi bawa-bawa nama aku terus deh, Dil 🤣
Tidak kuat melawan tekanan, setelah lima menit Dila mengajak Fira untuk menyudahi makan mereka. Untungnya, Fira memang sudah selesai makan. Kalau tidak terpaksa Dila harus kembali bersitegang dengan hatinya.
Beranjak dari kursi, Dila menyempatkan menengok ke arah Zain. Kali ini dia tidak saling bertemu mata dengan Zain.
Dila dan Fira beranjak menuju ke luar restoran.
Belum berselang tiga langkah mereka keluar dari restoran. Seseorang berjalan mendahuluinya dari arah restoran dan berhenti di hadapannya.
Zain
Maaf, ini punya kamu bukan?
Dila
*Auto diam dan tidak bisa berkata-kata*
Fira langsung menyenggol lengan Dila, saat dia menyadari kepala Dila yang pasti mendadak korsleting.
Dila tidak bisa mengucapkan sepatah kata yang jelas untuk membalas Zain.
Zain
*Melihat heran dengan tetap menyunggingkan senyum ramah*
Saat tersadar apa yang ia katakan seperti menuduh Zain, Dila buru-buru memperbaiki ucapannya.
Dila
Maksudnya, terima kasih sudah mengembalikan ponsel milikku.
Zain
Iya, sama-sama. Ya sudah, ini ambil.
Dila membersamai kepergian Zain yang beranjak pergi ke dalam restoran kembali dengan senyuman super kaku.
Fira yang melihat dari samping hanya berharap mendapat popcorn untuk melihat pertunjukan di depannya saat ini.
Dukung penulis CS ini :)
Berikan votes, likes, dan berikan komentar juga ya!
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!