Ssstt. Diamlah..
#1
Mohon diingat, ini cuman cerita karangan😄
Disebuah kota, sebut saja dengan kota A.
Seorang gadis cantik berumur 18 tahun, yang sudah bergabung dalam kegiatan gelap yang sebenarnya sangat ilegal, yaitu Mafia.
Queera Nathalio
Rara nama panggilannya.
Anak satu-satunya dari keluarga Nathalio.
Itu salah satu alasan mengapa gadis itu ikut tergabung dalam komunitas yang ilegal itu. Karena dia anak satu-satunya.
Di sebuah cafe di kota A, malam hari yang cerah sedang menampilkan dirinya, bintang-bintang bertaburan, bulan pun juga bersinar penuh.
08:21 PM
Keluarga kecil Nathalio sedang menikmati hidangannya yang rapi di atas meja.
Lima menit setelah keheningan, tiba-tiba terdengar suara tembakan beruntun dan diikuti dengan suara kaca pecah serta teriakan orang-orang yang juga berada di sana.
Queera Nathalio (Vio Aroline)
(Nyadar)
Queera Nathalio (Vio Aroline)
Ma. Pa. Pulang?
Queera Nathalio (Vio Aroline)
'Napa tiba-tiba berubah?'
Queera Nathalio (Vio Aroline)
Terus kalian?
Nyonya Nathalio
Kita jaga diri sendiri.❄️
Queera Nathalio (Vio Aroline)
Kalian curang! (Kesel, tapi ttep pergi dari situ)
Queera Nathalio (Vio Aroline)
(Ngumpet di toilet)
Queera Nathalio (Vio Aroline)
(Ngintip)
Nyonya dan Tuan Nathalio dihadang para-para pecundang.
Pemimpin dari para pecundang
Tuan Nathalio, kalian ga bisa kabur🤪
Pecundang lainnya
Hahahaha!!
Pecundang lainnya
(Ketawa puas)
Nyonya Nathalio
Jangan diskusi pa 😒
Pecundang 3
Ada nyonya juga?
Pecundang
Yoi, bisa sekalian
Para pecundang langsung main keroyokan.
Makannya dipanggil pecundang karena main keroyokan 😃👎
Para pecundang keroyokan dengan membabi buta.
(Mau meja, kursi, orang ga bersalah. Tetep tebas aja ga pake ampun).
Queera Nathalio (Vio Aroline)
(Ngeliat semuanya+ga ada yang tau kalo masih ada human di toilet dan sengaja ngintip)
Queera Nathalio (Vio Aroline)
'Apa yah?'
Queera Nathalio (Vio Aroline)
'Hp-hp!!'
Queera Nathalio (Vio Aroline)
(Ngeluarin hp terus ngevideo'in)
Tuan dan Nyonya Nathalio membalas hanya dengan pist0l kecil yang kebetulan mereka bawa.
Tuan Nathalio
(Ketusuk pis4u)
Pemimpin dari para pecundang
(Pelaku)
Pemimpin dari para pecundang
Hahahaha
Pecundang lainnya
(Puas pt.2)
Nyonya Nathalio
(Noleh ke suaminya yang udah tergeletak di lantai)
Nyonya Nathalio
(Nembak membabi buta)
Queera Nathalio (Vio Aroline)
(Tangan udah geter)
Queera Nathalio (Vio Aroline)
'Tenang Ra, seenggaknya lu punya bukti pemb*n*hannya.'
Nyonya Nathalio
(Ket3mbak di d4da, perut, lengan)
Tuan dan Nyonya Nathalio meninggal dunia di depan mata anaknya sendiri. Malam yang indah seketika menjadi hari kehancuran bagi Rara.
Pemimpin dari para pecundang
Bakar
Queera Nathalio (Vio Aroline)
😮
Queera Nathalio (Vio Aroline)
'Bakar?'
Queera Nathalio (Vio Aroline)
'Pintu belakang.'
Queera Nathalio (Vio Aroline)
(Masukkin hp ke sakunya, lari ke pintu belakang.)
Queera Nathalio (Vio Aroline)
'Mobil? Au'ah gelap. Taksi aja.' (Dia ngos-ngosan, jadi ngebatin teross)
Rara naik taksi, lalu sampai rumah dengan selamat.
Tapi kesedihan benar-benar tak terbendung. Ia menangis sampai tertidur, entah bagaimana nasibnya selanjutnya.
To be continue. Mohon dukungannya readers 😁
#2
Inget yah, ini cuman cerita karangan 😄
Tapi kesedihan benar-benar tak terbendung. Ia menangis sampai tertidur, entah bagaimana nasibnya selanjutnya.
Rara terbangun dari tidurnya, kepalanya pusing, rasanya ingin sekali muntah.
Rara malah menangis lagi setelah ia masuk ke dalam kamar mandi.
(Hidup dalam artian keluar air yah😭🤣)
Queera Nathalio (Vio Aroline)
Kenapa si kalian ninggalin Rara cepet-cepet
Queera Nathalio (Vio Aroline)
Rara harus gimana? (Pengen nangis, tapi air mata udah ga keluar)
Queera Nathalio (Vio Aroline)
Tega banget Tuhan bikin takdir..
Queera Nathalio (Vio Aroline)
Siapa yang masih sama Rara sekarang?
Queera Nathalio (Vio Aroline)
Palingan markas sama mansion udah diambil alih sama Arclove
Arclove, itu dia musuh utama dari Nathalio.
Queera Nathalio (Vio Aroline)
Masih ada yang bisa kabur ga ya?
Queera Nathalio (Vio Aroline)
Nanti dicek deh, sambil liat-liat, rombak ulang.
Queera Nathalio (Vio Aroline)
Kalo dipikir-pikir, kasian juga yang kemaren kebunuh.
Queera Nathalio (Vio Aroline)
Rara harus apa ya? Balas dendamnya harus kayak apa?
Queera Nathalio (Vio Aroline)
Ada ga ya yang senasib sama Rara?
Queera Nathalio (Vio Aroline)
(Cepet-cepet selesain mandinya)
Queera Nathalio (Vio Aroline)
(Selesai mandi)
Queera Nathalio (Vio Aroline)
Queera Nathalio (Vio Aroline)
(Pergi dari rumah)
Queera Nathalio (Vio Aroline)
(Jalan ke arah jalan utama)
Queera Nathalio (Vio Aroline)
(Nunggu taksi)
Rara berangkat ke cafe yang kemarin.
Queera Nathalio (Vio Aroline)
(Nyampe)
Queera Nathalio (Vio Aroline)
(Ngambil hp di tas ranselnya)
Queera Nathalio (Vio Aroline)
Queera Nathalio (Vio Aroline)
Beritanya bener-bener udah rame (liat ke layar hp)
Ada banyak wartawan di sana.
Orang-orang yang hanya ingin melihat-lihat juga banyak.
Rara segera pergi ke pintu belakang, masuk ke dalam dari sana.
Rara segera mencari tempat dimana Papa dan Mamanya terbunuh, mungkin ada beberapa tulang yang masih bisa untuk dimakamkan.
Queera Nathalio (Vio Aroline)
(Senyum tipis pas liat perempuan berdiri di sana)
Queera Nathalio (Vio Aroline)
(Jalan ngedeket ke tuh perempuan)
Queera Nathalio (Vio Aroline)
Hai..
Queera Nathalio (Vio Aroline)
Sedih yah..?
Queera Nathalio (Vio Aroline)
Siapa..-
Queera Nathalio (Vio Aroline)
Ma-maaf.. ga bermaksud..
??
Gapapa (pergi ke arah dapur cafe)
Queera Nathalio (Vio Aroline)
(Ngekor)
??
(Mulai ngambilin beberapa tulang yang nyisa)
Queera Nathalio (Vio Aroline)
😶
Queera Nathalio (Vio Aroline)
(Pergi ke tempat dimana Papa sama Mamanya terakhir)
Queera Nathalio (Vio Aroline)
Kira-kira di sini sih..
Queera Nathalio (Vio Aroline)
(Mulai ngorek-ngorek abu pake tangannya)
Queera Nathalio (Vio Aroline)
(Dapet beberapa tulang)
Queera Nathalio (Vio Aroline)
Segini cukup keknya buat di otopsi..
(Rara lagi masukkin tulang-tulang ke kantong plastik yg dia bawa).
Queera Nathalio (Vio Aroline)
Ke rumah sakit, mau bawa ini tulang..
Queera Nathalio (Vio Aroline)
Kenapa?
Queera Nathalio (Vio Aroline)
Ayok..
Rara dan perempuan itu melakukan otopsi pribadi, bukan global seperti yang lainnya. Itu karena kebetulan, mereka semua tidak peduli, yang bertugas hanya memungut tulang-tulang yang terlihat di permukaan.
TBC. Mohon dukungannya readers 😁
Bianca Vicardo (Lean)
Kiw, hadiahnya😉
#3
Inget yah, ini cuman cerita karangan 😄
Itu karena kebetulan, mereka semua tidak peduli, yang bertugas hanya memungut tulang-tulang yang terlihat di permukaan
Queera Nathalio (Vio Aroline)
Dok, ini saya titip otopsi..
Dokter
Sekalian ini berdua?
Dokter
Kalian saling kenal?
Queera Nathalio (Vio Aroline)
Baru ketemu tadi dok.. yasudah, besok saya ambil lagi hasilnya.
Perangkatnya
Baik nona-nona..
Queera Nathalio (Vio Aroline)
Kamu mau kemana?
Queera Nathalio (Vio Aroline)
Ikut aku aja..
Queera Nathalio (Vio Aroline)
Iyah, ayok.
Rara sama perempuan itu sampai di rumah Rara.
Queera Nathalio (Vio Aroline)
Iya, ayo masuk..
Rara sama perempuan itu jalan barengan sambil masuk.
Queera Nathalio (Vio Aroline)
Gua nonformal yah
Queera Nathalio (Vio Aroline)
Nama lo siapa?
Bianca Vicardo (Lean)
Panggil aja Lean
Bianca Vicardo (Lean)
Lu sendiri?
Queera Nathalio (Vio Aroline)
Panggil Rara
Bianca Vicardo (Lean)
(Ngangguk)
Queera Nathalio (Vio Aroline)
Gua laper, lo bisa masak?
Bianca Vicardo (Lean)
Biar gua yang masak.
Queera Nathalio (Vio Aroline)
Thanks
Bianca Vicardo (Lean)
Dapur?
Queera Nathalio (Vio Aroline)
(Nunjuk ke arah barat)
Bianca Vicardo (Lean)
(Langsung pergi)
Queera Nathalio (Vio Aroline)
(Sambil nungguin Lean, dia ngeluarin laptop terus liat-liat keadaan mansion Nathalio)
Queera Nathalio (Vio Aroline)
Bener,'kan.. ga ada yang bisa kabur..
Queera Nathalio (Vio Aroline)
(Kecewa)
Queera Nathalio (Vio Aroline)
Beruntung juga gua tadi, di cafe ga ada yang kenal ma gua..
Queera Nathalio (Vio Aroline)
(Masih di depan layar laptopnya)
Bianca Vicardo (Lean)
Raaa!! Udah nih!!
Queera Nathalio (Vio Aroline)
Iyaaa!! (Jalan ke dapur)
Dapurnya sekalian sama meja makannya..
Queera Nathalio (Vio Aroline)
Lean
Bianca Vicardo (Lean)
Hem? (Noleh)
Queera Nathalio (Vio Aroline)
Bibi lo jadi apa di cafe itu?
Bianca Vicardo (Lean)
Koki..
Queera Nathalio (Vio Aroline)
Dia tinggal sama lo?
Bianca Vicardo (Lean)
Iya..
Bianca Vicardo (Lean)
Dia keluarga gue satu-satunya. Ortu gue udah meninggal kira-kira 7 tahun lalu gara-gara kecelakaan.
Queera Nathalio (Vio Aroline)
Oh gitu yah.. (sambil makan)
Bianca Vicardo (Lean)
Lu sendiri? Kenapa tadi ke sana?
Queera Nathalio (Vio Aroline)
Sebenernya, Ortu gua kebunuh di sana juga..
Queera Nathalio (Vio Aroline)
(Senyum tipis)
Bianca Vicardo (Lean)
Hah?!😨
Bianca Vicardo (Lean)
Maaf yah.. gue ga bermaksud bikin lu-
Queera Nathalio (Vio Aroline)
Gapapa, gua udah ikhlas..
Queera Nathalio (Vio Aroline)
Sekarang gua lagi kepikiran sama balas dendam..
Bianca Vicardo (Lean)
(Mikir sesuatu)
Bianca Vicardo (Lean)
Gue ikut dah
Bianca Vicardo (Lean)
Itung-itung gua gabut..
Bianca Vicardo (Lean)
Gua juga numpang hidup..
Queera Nathalio (Vio Aroline)
Iyah gapapa..
Rara menerima Lean dengan baik, itu karena Rara merasa bersalah. Peristiwa itu sebenarnya disebabkan oleh keluarga Nathalio yang sedang menjadi incaran oleh kalangan musuh.
Bianca Vicardo (Lean)
Kenapa lu berani kepikiran buat balas dendam?
Queera Nathalio (Vio Aroline)
Pengen, soalnya ortu gue bener-bener mereka yang yang bunuh..
Bianca Vicardo (Lean)
Lu punya wadah?
Queera Nathalio (Vio Aroline)
Belum, nanti kita latihan amatiran aja.
Bianca Vicardo (Lean)
Lu tau siapa pelakunya?
Queera Nathalio (Vio Aroline)
Tau, Arclove dalangnya
Bianca Vicardo (Lean)
Oh gitu yah..
'Arclove bener-bener ga kapoknya😒.'
Bianca Vicardo (Lean)
Kalo kata gua, kita harus refresh diri sendiri, lu keknya capek banget
Queera Nathalio (Vio Aroline)
Capek nangis😒
Bianca Vicardo (Lean)
Ya.. gua pernah ngerasain itu juga, jadi tetep semangat. Kita masih punya tujuan..
Queera Nathalio (Vio Aroline)
Siap sistur
TBC. Mohon dukungannya readers 😁
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!
