Gadis Mafia
eps 1
Yuri
Jangan mendekat kemari, atau… ku bunuh kalian! (menodongkan pisau di tangannya)
Sekelompok pria
bagaimana ini? (saling berdiskusi)
Jean
takut? (berjalan mendekat)
Sekelompok pria
apa nona bercanda? hanya wanita lemah apa yang perlu ditakutkan.
Jean
kalau begitu, segera selesaikan tugasmu. (mengisyaratkan jarinya)
Sekelompok pria
tapi… dia sedang memegang pisau.
Jean
ck, dasar tidak berguna.
tap…tap…tap… terdengar suara langkah kaki mendekat.
Yuri
Chen… Chen tolong aku, mereka… mereka ingin menodaiku (merangkak mendekatinya)
Chen
(berjalan menghampirinya)
Chen
apa yang kalian lakukan? (menatap yang lain dengan tajam sembari memapah Yuri berdiri)
Jean
kami…kami… kami hanya bercanda. (menundukkan kepalanya)
Chen
ini yang kau bilang bercanda? (mengambil pisau dari tangan Yuri)
Chen
kau bilang ini bercanda? (menodongkan pisau kearah Jean)
Jean
aku… aku hanya… (gemetaran)
Chen
takut? (memegang pundak Tina)
Jean
(mendongak kearahnya)
Jean
tidak! (sambil tersenyum lebar)
Chen
bagus! (membalas senyumannya)
Yuri
ka…kalian bersekongkol? (mengerutkan keningnya)
Jean
menurutmu? (bersandar di bahunya)
Chen
pisaunya sudah kuambil, sekarang terserah kalian mau apa. (berjalan meninggalkannya)
Yuri
Chen… Chen jangan tinggalkan aku. (mencoba menghampirinya)
Sekelompok pria
hei, gadis cantik. Bersama kakak saja, jika bisa membuat kakak senang, nanti kuberikan segalanya untukmu. (menghadangnya)
Yuri
singkirkan tangan kotormu. (meronta)
Yuri yang terkena obat, hanya bisa melawan sebagian dari orang-orang itu.
Yuri
sialan, sepertinya aku diracuni. (membuat dirinya tetap sadar)
Sekelompok pria
apapun yang terjadi, kita harus menyelesaikan tugas kita.
Sekelompok pria
serang dia bersamaan.
twong… seseorang memukul kepala Yuri dari belakang.
Yuri
Jika… jika saja aku diberi satu kesempatan untuk hidup kembali, akan ku balas setiap perbuatan mereka. (mulai kehilangan kesadaran)
Yuri
brengs*k (baru terbangun dari tidurnya)
Yuri
eh, aku…aku masih hidup.
Chris
woah, apa kau mimpi buruk lagi? (ikut terbangun)
Yuri
Chris? sedang apa kau disini? (menoleh kearahnya)
Chris
apa kau menjadi bodoh, setelah ditolak oleh Chen? (menyentuh kening Yuri)
Yuri
apa maksudmu? (menepis tangannya)
Chris
aku kan sekamar denganmu, masa iya aku sekamar dengan John. (beranjak dari tempat tidurnya)
Yuri
tunggu-tunggu, maksudmu… disini adalah asrama putri? (merapikan rambutnya)
Chris
iya, memangnya kau ingin tinggal di asrama putra? (membalikkan badannya)
Yuri
itu artinya… aku kembali ke sepuluh tahun yang lalu? (batin)
Chris
hei, bengongnya nanti saja. Sekarang bersiaplah, atau kau akan terlambat. (berjalan kearah kamar mandi)
Yuri
iya-iya baiklah. (turun dari tempat tidurnya)
Yuri
Hari itu adalah hari dimana aku mengetahui wajah asli dari kekasih ku dan sahabat dekatku. Dengan teganya mereka membuat siasat yang begitu kejam di belakangku. Setelah menghancurkan reputasi ku, mereka membuat seolah-olah aku mati bunuh diri karena depresi. (berjalan ke kamar mandi)
Yuri
Karena Tuhan telah mendengar doaku, maka aku akan menggunakan kesempatan ini untuk membalas mereka semua. (menatap dirinya didepan cermin)
eps 2
Yuri
suasana yang sama, bahkan dengan orang yang sama. (menatap Chris)
John
hai, kalian sudah datang? (berjalan menghampiri)
Chris
iya, kau sudah datang dari tadi?
John
(menganggukkan kepalanya)
Yuri
kalian mengobrol lah, aku masih ada sedikit urusan. (membalikkan badannya)
Chris
jangan sampai tersesat. (menangkap tangan Yuri)
Yuri
tenang saja. (menoleh kebelakang sembari tersenyum)
John
ehm, apa kau tidak merasa… Yuri sedikit berbeda? (menatap Chris)
Chris
mungkin perasaanmu saja. (mengalihkan perhatian)
Chris
aku juga merasa begitu. (bergumam sambil berpikir)
kita tinggalkan kedua orang ini, dan kembali ke Yuri.
Yuri
aku ingin lihat, apakah keadaan masih sama seperti dulu? (berjalan masuk kedalam lorong gelap)
Miky
bagaimana? apa semuanya sudah siap?
Sekumpulan orang-orang
sudah, bos.
Yuri
ternyata masih sama. (tersenyum dan berjalan mundur)
Miky
siapa disana? (spontan mendekat)
Yuri
ini aku. (keluar dari sisi lain dinding)
Miky
kau sudah kembali? (berjalan menghampirinya)
Yuri
iya, apa ada perkembangan?
Miky
ikut denganku! (menarik tangan Yuri)
Yuri
kenapa kau membawaku kemari? (melepas genggamannya)
Miky
semua data yang kau inginkan ada disini. (mengeluarkan amplop coklat dari dalam jaketnya)
Yuri
tak sia-sia aku mengandalkanmu. (tersenyum tipis)
Miky
bertele-tele nanti saja, sekarang bawa datanya, dan pergi dari sini. (memutar tubuh Yuri sembari mendorongnya keluar)
Yuri
ya-ya terimakasih. (mengangkat amplopnya sembari melambaikan tangannya)
Chris
apa Yuri tersesat? (sembari duduk)
John
tenang saja, sebentar lagi pasti nyampek. (duduk dibelakangnya)
Prof. Marcus
selamat siang semuanya. (berjalan masuk)
selamat siang, pak (bersamaan)
Prof. Marcus
baiklah sebelum dimulai, saya akan presensi kalian terlebih dahulu. (memasang kacamatanya)
Chris
hadir (mengangkat tangannya keatas)
Prof. Marcus
.
.
.
.
.
Yuri
Prof. Marcus
(menurunkan kacamatanya)
Prof. Marcus
dimana Yuri? (menatap yang lain)
Yuri
disini, pak. (berjalan masuk sambil terengah-engah)
Prof. Marcus
dari mana saja kamu? (mengerutkan keningnya)
Yuri
dari… dari… sebentar, pak. (membungkukkan badannya)
Chris
minumlah dulu. (menghampirinya)
Yuri
terimakasih. (langsung menghabiskannya)
Yuri
(menghela nafas panjang)
Yuri
saya dari ruangan profesor Maria. (sembari berdiri)
seketika suasana menjadi hening.
Prof. Marcus
sedang apa kau disana? (menyipitkan matanya)
Yuri
memberikan skripsi saya yang belum selesai. (mendongak kearahnya)
Chris
aku tidak salah dengar kan? (menoleh kearah John)
John
(menggelengkan kepalanya)
Prof. Marcus
(mengangkat alisnya)
Yuri
jika bapak tidak percaya, saya akan panggilkan orangnya kemari. (hendak keluar dari kelas)
Prof. Marcus
tidak perlu, kembali ke tempat dudukmu. (membuka bukunya)
Chris
cubit aku. (mengulurkan tangannya kearah John)
Chris
sshh, sakit ternyata. (menggosok-gosok tangannya)
Yuri
(duduk sembari membuka bukunya)
Chris
apa kau benar-benar ke ruangan Profesor Maria? (duduk disebelahnya)
Yuri
jika kau tak percaya, nanti kuantar menemuinya.
Chris
tidak perlu, aku masih belum ngumpulin. (membuka bukunya)
Chris
sepertinya, namaku akan terbalik mulai sekarang. (batin sambil menatap langit-langit kelas)
Yuri
(melirik Chris sembari tersenyum tipis)
eps 3
Yuri
(mengingat kejadian beberapa saat lalu)
Jean
bagaimana? apakah bagus? (mendongakkan wajah seorang gadis)
Sekelompok pria
sangat-sangat bagus. (senyum menyeringai)
Yuri
kebetulan sekali. (mulai memperhatikan diam-diam)
Tera
Jean, apa yang kau lakukan? (meronta)
Jean
nanti kau akan tau. (bisiknya sembari mendorongnya kearah para pria)
Jean
siapa kau? (tidak bisa melihat wajahnya karena tertutup masker)
Yuri
(memapah Tera ke samping)
Yuri memukul wajah Jean hingga terpental ke dinding.
Yuri
(berjalan perlahan mendekati para pria)
Sekelompok pria
(gemetaran sembari menelan ludah sendiri)
Yuri
(memiringkan kepalanya)
Yuri
Maria (memberikan amplop coklat tadi)
Tera
(mendongak kearahnya)
Tera
terimakasih (berlari kearah ruangan Profesor Maria)
Tera
disini tempatnya. (kembali ke tempat tadi)
Prof. Maria
kena kalian. (batin tersenyum jahat)
Prof. Maria
aku akan bawa dia, kau bawa mereka. (menarik tangan Jean)
Tobi
baik. (menarik paksa para pria tadi)
Yuri
beres. (sambil mengunyah permen karet)
Tobi
(mendongak kearah Yuri)
Yuri
(mengedipkan matanya)
Prof. Marcus
pelajaran selesai. (menutup bukunya sembari berjalan keluar dari kelas)
Chris
kau kenapa? (menatap Yuri)
Yuri
tidak apa-apa. (sembari tersenyum manis)
John
kalau begitu, ayo ke kantin. (sembari berdiri)
Chris
ayo! (menarik tangan Yuri)
Yuri
sebentar. (menutup bukunya)
Yuri
(menganggukkan kepalanya)
Yuri
ini hanya permulaan, kalian akan mendapatkan kejutan yang lebih besar lagi. (batin tersenyum pahit)
Suasana sangat ramai hingga tidak mendapat tempat duduk.
John
aku sudah bilang temanku, dia ada tempat untuk kita bertiga. (menarik tangan Chris)
Sesampainya disana, kursi hanya tinggal dua yang tersisa. Dan Yuri harus mencari tempat duduk lain.
Yuri
aku duduk disana saja. (berjalan menghampiri kursi kosong)
John
bukankah disebelah kursi kosong itu… Senior Tobi? (menyipitkan matanya)
Chris
pufff (tersedak air)
Chris
apa?! kalau begitu, dia dalam masalah. (berdiri spontan)
Yuri
apa aku boleh duduk disini? (berdiri di sebelah kursi kosong)
tatapan semua orang menuju kearahnya.
Chris
sudah terlambat. (duduk kembali)
Yuri
kenapa mereka semua menatapku? (batinnya sembari melirik sekitarnya)
Tobi
(mendongak kearahnya)
Tobi
duduklah. (meneruskan makannya)
Yuri
terimakasih. (menaruh makanannya di meja sembari menarik kursinya menjauh darinya)
Yuri
(makan dengan tenang)
sorot mata para gadis terus menatapnya.
Yuri
apa ada yang salah dengan wajahku? (membuka kamera ponselnya)
Yuri
perasaan tidak ada yang salah. (menaruh ponselnya dan melanjutkan makan)
Tobi
(meliriknya sekilas sembari tersenyum tipis)
Pengumuman untuk siswa bernama Chen kelas xx dipanggil ke ruang Profesor Maria.
Yuri
(mendengarkan dengan seksama)
Yuri
kena kau. (memasang earphone nya sambil tersenyum tipis)
Tobi
ternyata dia. (memperhatikan diam-diam)
Yuri
tidak akan seru jika tidak melihatnya langsung. (berdiri seraya merapikan bajunya)
Yuri
kalau begitu, mari tonton pertunjukan. (memasang kacamatanya sembari berjalan kearah ruangan Profesor Maria)
Tobi
baik, aku segera kesana. (meninggalkan mejanya)
Tobi
aku penasaran dengan apa yang akan dia lakukan. (mengikutinya dari belakang)
Prof. Maria
ada yang bisa menjelaskan? (sorot mata tajam)
Chen
kenapa Bu Mar memanggil saya? (hendak duduk)
Prof. Maria
berdiri disampingnya. (menunjuk kearah Jean)
Chen
ba…baik. (berjalan mundur)
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!