Alur Cinta Si Om Genit
Melamar di Resto Bakso
Sudah hampir satu jam lamanya Lestari duduk menunggu di kursi pelastik dekat tangga setinggi lima undak.
Yunimi
Dek Lestari, silakan masuk. Pak Rudi sudah memanggil.
Yunimi
Langsung masuk saja, tapi jangan lupa ketuk pintu.
Yunimi lalu agak berbisik.
Yunimi
Jangan kaget kalau bicara dengan Pak Rudi. Diimbangi saja!
Setelah tersenyum kikuk karena tidak mengerti maksud perkataan Yunimi, Lestari beranjak menaiki tangga.
Yunimi segera pergi ke ruangan resto, kembali melaksanakan tugasnya melayani pelanggan.
Lestari
Assalamu 'alaikum!
Rudi Malaya
Wa 'alaikum salam warahmatullahi wa barakatuhu!
Lestari membuka pintu yang tidak terkunci.
Rudi Malaya terperangah takjub melihat muslimah yang muncul di ambang pintu.
Rudi Malaya
Silakan, silakan masuk, Cantik!
Lestari tersenyum getir karena hatinya tidak nyaman ketika disebut "Cantik".
Rudi Malaya
Silakan, silakan, Cantik. Duduk di depan Om. Eh, maksudnya di depan meja Om. Hahaha!
Rudi Malaya
Oooh, jangan panggil Bapak, dong. Panggil Om. Om Rudi. Hahaha!
Rudi Malaya
Nama kamu Lestari? Benar, Cantik?
Rudi Malaya
Nama yang indah, mengingatkan kepada keindahan yang lestari dan damai. Om suka itu.
Lestari hanya tersenyum-senyum hambar.
Rudi Malaya
Om mau tahu. Lestari yang secantik ini kok mau bekerja di resto Bakso Suka Digoyang. Adduh, kok suka digoyang? Maksud Om itu Bakso Raja Goyang. Apalagi panas, panas kompornya dan panas baksonya.
Lestari
Saya dapat informasi kalau di sini itu kehalalan dagingnya terjamin, Om. Itu salah satu yang membuat saya tertarik.
Lestari terkejut dengan bibir terbuka.
Rudi Malaya
Eh, maksud Om itu, Om suka kamu berdasarkan dorongan itu. Hahaha!
Rudi Malaya
Om terima kamu bekerja di sini di bawah pengawasan Yunimi. Mulai besok pagi, kamu masuk mulai jam enam pagi.
Lestari
Terima kasih, Pak. Eh, Om.
Curhat ke Emak
Lestari
Assalamu ‘alaikum!
Emak Ino
Wa ‘alaikumussalam!
Dengan perasaan lemah Lestari duduk di kursi yang sudah nyaris jebol.
Emak Ino
Loh, kok lemas begitu? Enggak diterima?
Emak Ino sambil melipat baju.
Lestari
Alhamdulillah diterima.
Emak Ino
Diterima kok lesu? Haus?
Lestari
Enggak, Mak. Cuma … baru diwawancara saja sama bosnya, perasaan saya sudah enggak enak. Bosnya bikin bimbang.
Emak Ino
Emak mana mengerti kalau kamu enggak cerita jalan sinetronnya seperti apa.
Lestari
Bosnya yang namanya Pak Rudi itu, genit, Mak.
Emak Ino
Kamu dicolek-colek? Kamu dilecehkan?
Lestari
Enggak sih, Mak. Cuma … ya genit gitu. Baru lihat saya saja, saya sudah dipanggil Cantik. Terus, gak mau dipanggil Bapak, maunya dipanggil Om. Saya jadi ngeri, Mak. Takut seperti di sinetron-sinetron itu kejadian.
Emak Ino
Ya sudah. Kalau kamu khawatir, batalkan saja, Tari. Cari di tempat lain saja. Di pabrik kek, pelayan toko kek, atau dagang es.
Lestari
Sayang kalau dibatalkan, Mak. Di tempat itu sudah jelas penghasilannya dapat berapa, terjamin halalnya, sekalian belajar tentang dunia perbaksoan dan mie ayam. Setidaknya biaya sehari-sehari kita dan biaya buat Ira sekolah jelas. Walaupun gratis, tapi biaya tidak terduganya itu yang juga seabrek-abrek.
Sumirah
Lanjut aja, Kak. Kan sudah diterima. Kecuali kalau bos Kakak itu benar-benar melecehkan, baru kita sunat. Hihihi!
Sumira muncul dari balik tirai ruang dalam. Sejak awal dia mendengar percakapan itu dari dalam.
Lestari
Nguping saja nih anak.
Sumirah
Kalau Kakak kerja di Raja Goyang, tiap hari kita bisa makan enak.
Sumirah
Ya makan bakso, makan mie ayam.
Lestari
Kamu pikir itu bakso sendiri?
Sumirah
Hihihi! Om-om itu pasti naksir sama Kakak. Bikin genit di padangan pertama.
Lestari
Na’udzu billah! Kamu tahu, ‘kan? Bosnya itu om-om. Om-om ya pantasnya dengan tante-tante.
Ciri-Ciri Janda
Yunimi
Tari, tolong sawinya kamu potongin, ya!
Lestari segera ke meja yang di atasnya menumpuk sayur sawi. Sebagai karyawan baru tidak boleh lelet.
Jony Indu
Assalamu ‘alaikum! Maaf maaf maaf, saya terlambat! (logat Sundanya kental)
Yunimi
Sudah tahu kalau kamu terlambat. Wa ‘alaikum salam!
Jony Indu
Hahaha! Maklum habis senggolan sama janda di belokan Gang Jenggot.
Yunimi
Jangan latah ikutan genit seperti Pak Rudi.
Jony Indu
Enggaaak, enggak genit kok. Serius, memang senggolan motor sama janda di belokan. Maklum lampu sen janda mah bikin gagal fokus.
Yunimi
Dari mana kamu tahu kalau yang kamu senggol motornya itu janda?
Jony Indu
Habisnya dia enggak marah motornya disenggol, malah senyum madu sumbawa ke saya. Mau saya ajak ke bengkel juga dia gak mau. Mungkin kalau saya ajak ke pelaminan, mau kali, ya?
Yunimi
Hihihi! Sudah sana, bawa ke sini kuah baksonya!
Lestari hanya tersenyum-senyum mendengar perdebatan kedua karyawan itu. Memang, kedudukan Yunimi lebih tinggi karena dia Kepala Bakso Raja Goyang Pusat yang memiliki sepuluh karyawan pagi dan sepuluh karyawan malam.
Jony Indu
Karyawan baru, Mbak?
Yunimi
Oh iya, namanya Lestari. Jangan diganggu, sudah pesanan Pak Rudi.
Jony Indu
Wih, belum genap satu hari kerja sudah diultimati sama Pak Rudi.
Jony Indu mendekati Lestari.
Jony Indu
Salam kenal, Mbak Lestari.
Lestari tersenyum manis kepada Jony Indu.
Lestari
Salam kenal juga, Mas.
Jony Indu
Nama saya Jony Indu. Seharusnya sih Jony Indo, tapi karena takut kena undang-undang kopi hak cipta, jadinya Jony Indu.
Lestari
Memangnya Jony Indo siapa, Mas?
Jony Indu
Aduh, hehehe! Itu, Jony Indo yang pemain bola. Eh, pemain bola atau pembalap ya?
Melihat Jony justru mengobrol, Yunimi embuskan napas kesal.
Yunimi
Jony! Air kuahnya ambilkan. Sebentar lagi pelanggan mulai datang!
Jony Indu
Assiaaap, Kapten! Hahaha!
Jony Indu berlari kecil pergi mengambil dandang yang berisi air kuah bakso yang sudah matang.
Sebuah mobil mewah warna kuning kunyit masuk ke parkiran resto.
Yunimi
Bos Besar dataaang!
Sembilan karyawan lainnya segera mempersiapkan diri dalam arti kerja yang serius.
Lestari memandang sejenak ke halaman. Ketika pintu depan mobil terbuka, ia kembali fokus memandang ke sayuran yang dicacahnya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!