disebuah desa yang tidak terlalu padat penduduk di Korea
tinggallah seorang gadis muda berumur 17 tahun,bernama: Han sarang
dia tinggal dengan ayahnya nya :Han jaehwa
dan seorang pelayan sarang:Chae Ryung
ayah sarang adalah seorang pensiunan Mentri dari kerajaan besar di Korea Utara
sebenarnya nya Han jaehwa tidak terlalu tua
dia memilih pensiun karena ingin fokus menjaga han sarang dan membesarkannya seorang diri karena sang istri telah meninggal karena sebuah penyakit
Han jae HWA bahkan tidak pernah membiarkan Putri semata wayangnya itu untuk keluar sendirian...
***
suara gemericik air membangunkan Han sarang
dia merasa sangat penasaran dengan dunia luar
karena selama 17 tahun sang ayah tidak pernah mengizinkannya untuk keluar karena takut akan membahayakan dirinya nya
"ayah.... ayah..." panggil sarang yang saat bangun tidur tidak menemukan keberadaan sang ayah
dia pergi ke halaman rumah dan belakang rumah untuk mencari sang ayah tapi tidak menemukannya
"chae Ryung apakah kau melihat ayahku?" tanya sarang pada pelayan setianya
"tidak Nona, saya tidak melihatnya" jawab Chae Ryung dengan tersenyum
"mungkin ayah sedang pergi ke pasar, kalau begitu ayo kita susul kesana" ajak sarang
"tidak nona, Tuan tidak mengizinkan Nona keluar sendirian"
"kan aku tidak keluar sendiri,aku keluar bersamamu"
"tapi nona kita tidak tahu bahaya apa yang akan kita hadapi jika kita keluar hanya berdua saja"
"ah kau ini terlalu banyak berpikir"
"bukan seperti itu Nona,ini adalah kewajiban saya untuk menjaga keselamatan nona"
"baiklah baiklah, kita tidak akan pergi ke pasar tapi kita hanya akan jalan-jalan sebentar di depan"
sarang dan chae Ryung akhirnya pergi meninggalkan kediaman keluarga Han
mereka pergi untuk jalan-jalan di pinggir hutan
sarang sangat senang saat bisa keluar dari rumah dan menikmati udara bebas di luar
"Nona, kita sudah tidak boleh berjalan terlalu jauh lagi!" Chae Ryung memperingatkan sarang
"ayolah kita akan berjalan sedikit lagi"
"tidak Nona kita harus pulang, kalau tidak saya nanti yang akan dihukum sama tuan besar"
"baiklah ayo kita pulang"
mereka berdua pulang dengan tergesa-GESA karena takut sang ayah datang sebelum mereka
di tengah jalan mereka bertemu dengan bandit
yang memiliki badan tinggi besar dan wajah garang
sarang dan Chae Ryung benar-benar ketakutan
mereka berdua berlari dengan kencang untuk menghindari bandit itu
Chae Ryung menyuruh sarang untuk berlari terlebih dahulu dan dia mengambil kayu untuk menghalangi mereka supaya tidak mengejar Nona nya
saat sedang berlari sarang menoleh ke Chae Ryung, ternyata dia sedang dibawa pergi oleh bandit itu
bandit itu lalu menjatuhkan chae Ryung di tanah dan mengobrak-abrik bajunya
sarang merasa ketakutan,dia bingung harus berlari meninggalkan chae Ryung atau menyelamatkannya
chae Ryung berteriak meminta tolong tapi bandit itu tetap saja menciuminya dengan ganas
tanpa berpikir panjang sarang langsung kembali dan mengambil kayu besar untuk memukul bandit yang akan memperkosa Chae Ryung
sarang memukulnya dengan sangat keras sampai bandit itu merasa kesakitan dan melepaskan Chae Ryung
"kurang ajar... kau berani memukulku" bentak bandit itu sambil menoleh marah kepada sarang
sarang yang merasa ketakutan melepaskan kayu yang dipegangnya
lalu sang bandit mencekik leher sarang dengan keras
sarang sampai hampir kehabisan nafas karena dicekik nya
sarang menarik aksesoris rambut di atas kepalanya lalu menusukkan nya pada tangan bandit itu dengan kuat hingga dia merasakan kesakitan dan melepaskan tangannya dari leher sarang
sarang memanfaatkan kesempatan itu dia berlari menghampiri Chae Ryung dan mengajaknya meninggalkan bandit yang tengah kesakitan
bandit yang merasa kesakitan karena tangannya ditusuk oleh sarang, dia sangat marah dan mengejar mereka yang berlari
saat mereka berdua berlari menjauhi bandit itu dan keluar dari hutan, sarang tidak sengaja menabrak seseorang diantara para pengawal
"maaf saya tidak sengaja" sambil membungkukkan badannya lalu berlari menggandeng tangan Chae Ryung
pria itu tidak menjawab permintaan maaf sarang tapi malah tersenyum devil....
"cari tahu siapa gadis cantik yang menabrak ku barusan"
perintah pangeran dong hae kepada Yoon pengawalnya
"baik pangeran perintah anda akan saya laksanakan "ucap pengawalnya
mereka melihat bandit yang keluar dari dalam hutan dengan tangan berdarah dan wajah yang sangat marah berlari mengejar sarang dan Chae Ryung
lalu pangeran menyuruh untuk membunuh bandit itu
dalam sekali tebasan bandit itupun mati di tempat
**
sarang cepat kembali ke rumah, tapi beruntung sang ayah belum kembali
mereka berdua lalu membersihkan badan dan berganti baju supaya ayahnya tidak curiga
"sarang....ayah pulang" ucap sang ayah sambil membuka pintu
"apa yang ayah bawa itu? kenapa banyak sekali?" tanya sarang saat melihat ayah membawa bungkusan yang sangat banyak
"ini adalah beberapa makanan yang ayah beli di pasar, mungkin kamu akan menyukainya cobalah! kau juga coba Chae Ryung"
sarang lalu membuka bungkusan bungkusan itu dan memberikannya kepada Chae Ryung juga
"em...ini enak ayah,benarkan Chae Ryung?"
"iya nona, ini enak"
"baguslah kalau kalian menyukainya, makanlah! " ujar sang ayah lalu meninggalkan mereka berdua ke halaman belakang
"chae Ryung,,, Untung saja kita cepat kembali, kalau tidak ayah pasti akan tahu kalau kita sudah pergi keluar tanpa seizinnya"
"iya nona, Untung kita berlari pulangnya jadi cepat sampai"
tiba tiba sang ayah menyahut dari belakang mereka
"apa yang sedang kalian bicarakan,kenapa bisik-bisik seperti itu?"
"tidak ayah, aku hanya berkata pada Chae Ryung kalau aku penasaran ingin pergi ke pasar"
sang ayah terdiam mendengar sarang berbicara seperti itu
memang benar dia tidak pernah membawa sarang keluar kemanapun
pantas saja jika sarang sangat penasaran dengan dunia luar
"sarang... apa kamu ingin pergi ke pasar dengan ayah besok?"
"aku mau yah,,, apa kita benar-benar akan pergi ke pasar besok?"
sang ayah hanya mengangguk dan tersenyum kepada putrinya itu
saran sangat senang akhirnya dia bisa benar-benar keluar
**
keesokan harinya sarang sudah bangun pagi-pagi sekali untuk bersiap-siap pergi ke pasar
"Nona...kenapa nona bangun pagi-pagi sekali?" tanya Chae Ryung
" apa kamu lupa kalau ayah akan mengajakku pergi ke pasar" jawab sarang dengan senyum
"apakah Nona senang itu?"
"aku sangat senang akhirnya aku bisa berjalan-jalan ke pasar, karena selama ini aku di rumah terus dan tidak pernah keluar sama sekali"
"tapi nona kita tetap harus berhati-hati jika berada di luar nanti"
"kamu tenang saja,bukankah kita pergi bersama ayah"
sesaat kemudian sang ayah keluar dari ruangannya lalu mengajak sarang dan pelayannya untuk pergi
di luar rumah, sudah ada kereta kuda yang menunggu mereka untuk mengantarkannya ke pasar
sarang dengan bahagia menaiki kereta kuda itu bersama ayah dan pelayannya
saat di jalan sarang membuka tirai di kereta kudanya untuk melihat pemandangan di jalan yang menuju ke pasar
benar-benar sangat mengagumkan.
akhirnya kereta tiba di pasar,sarang buru-buru turun dari kereta dan melihat-lihat sekitar
"wah....ini menyenangkan ayah" sambil memeluk ayahnya
"apa kamu senang sayang?" sambil mengelus rambut putri tunggal nya itu
"aku sangat senang ayah, terima kasih karena sudah mengajakku ke sini"
mereka pergi melihat-lihat seluruh pasar
mata sarang tertuju kepada tempat aksesoris wanita
dia memilih beberapa aksesoris rambut untuknya dan untuk Chae ryung
"wah...ini bagus" ucapnya sambil memilah Milah aksesoris rambut
"kenapa Nona memilih aksesoris rambut bukankah Nona pandai membuatnya di rumah" tanya Chae Ryung
"kamu benar, tapi aku juga ingin melihat aksesoris yang beredar di pasaran! siapa tahu aku bisa membuatnya lebih baik dari itu dan bisa menjualnya dengan mahal" dia mengedipkan matanya pada Chae Ryung
"pilihlah apapun yang kamu inginkan!" perintah sang ayah
"apapun???"
"iya, apapun"
"baiklah ayah, kalau begitu aku ingin membeli aksesoris rambut ini, dan aku juga ingin membeli beberapa baju di depan toko sana"
"baiklah pergilah, Chae Ryung kamu jaga nona mu baik-baik,saya akan memantau kalian berdua dari sini"
"dada...ayah "
sarang pergi kedalam toko baju bersama Chae Ryung
toko baju itu tidak jauh dari kedai teh tempat ayah sarang menunggu
jadi ayah bisa melihat anaknya yang sedang memilih baju
ayah sedang bertemu dengan teman lama di kedai teh sambil berbincang
"tumben kamu membawa putrimu keluar?" tanya teman ayah sarang
"aku merasa bersalah karena selama 17 tahun ini selalu mengurung nya di rumah dan tidak memperbolehkannya keluar ke manapun"
"aku tau, kamu melakukannya karena ingin melindungi putrimu"
"aku selalu ingat pesan ibu sarang sebelum meninggal, agar jangan sampai membiarkan sarang menghadapi kehidupan luar yang keras"
"hal yang kamu lakukan itu sudah benar, karena kita tidak tahu bahaya apa yang akan menimpanya saat dia keluar"
mereka mengobrol sambil menikmati teh dan beberapa panekuk
"putriku besok akan menikah, aku dengar putrimu pandai merias wajah, jadi aku ingin agar putrimu yang merias putriku di hari pernikahannya besok,,, bukankah mereka berteman dari kecil"
"iya, aku juga berterima kasih padamu karena sudah mengizinkan Putri mu bermain di rumahku selama ini untuk berteman dengan sarang, jadi sarang tidak terlalu kesepian karena memiliki 2 teman yaitu pelayannya dan juga putrimu"
"sudahlah....mereka kan memang berteman dari kecil jadi biarkan saja mereka berteman sampai sekarang"
"kalau begitu besok aku yang akan mengantarkan sarang ke rumahmu untuk merias putrimu"
"baiklah, terima kasih teman".
***
"pangeran,,, saya sudah menemukan keberadaan gadis itu, sekarang dia sedang berada di pasar bersama pelayan dan ayahnya"
ucap Yoon pada pangeran Donghae di istananya
"kita pergi kesana sekarang" perintah pangeran
pangeran pergi menggunakan kuda kesayangannya
dia hanya ditemani oleh pengawalnya saja
"pangeran gadis itu sedang berada di toko baju" ucap Yoon
"kita pergi kesana sekarang"
**
"nona, baju ini sangat bagus hampir sama dengan baju yang Nona buat di rumah" Chae Ryung menunjukkan satu baju pada sarang
"kamu benar baju yang aku buat hampir sama seperti ini cuma bedanya ada pada warna saja"
"baju yang Nona buat kebanyakan bermotif kalem sedangkan yang dijual di pasaran warnanya terlalu kuat"
"ini bisa menjadi inspirasi ku untuk membuat baju yang lebih baik lagi"
"iya nona"
"Chae Ryung tolong tanyakan pada pemilik toko biasanya para wanita bangsawan suka memilih baju seperti apa?"
"baik nona"
Chae Ryung pergi menemui pemilik toko untuk menanyakannya
sedangkan sarang masih tetap memilih milih baju yang ingin dibelinya,tapi tidak satupun baju yang menarik perhatiannya
dia lalu memilih dua baju untuknya dan untuk Chae Ryung
saat tengah memilih baju pangeran Donghae dan pengawalnya masuk ke toko baju
pangeran berpura-pura memilih baju untuk mengelabui orang
sebenarnya niatnya ke sana hanya untuk melihat sarang,
chae Ryung kembali kepada sarang,dan mengatakan baju mana yang sangat disukai oleh kaum wanita bangsawan
sarang mengambil satu baju yang sangat disukai oleh bangsawan untuk contoh baju yang akan dibuatnya di rumah
mereka berdua keluar dari toko baju setelah mengambil 3 buah baju
"ayah aku sudah memilih bajunya" menunjukkan 3 bungkusan baju pada ayahnya di kedai teh
"apa kamu sudah selesai?" tanya ayah
" aku sudah selesai ayah, aku juga membelikan 1 baju untuk chae Ryung"
"lalu kamu ingin pergi kemana sekarang?"tanya ayah lagi
"sarang sudah lelah kita pulang saja ayah"ajak sarang
"baiklah,,, kalau kamu sudah tidak ingin pergi kemanapun kita akan pulang sekarang"
"halo paman,apa kabar?" menyapa teman sang ayah yang juga ayah dari sahabatnya
"Paman sangat baik sarang,,, bagaimana keadaanmu?"
"aku baik paman,,, bagaimana keadaan hwarang? dia sudah 1 minggu tidak main ke rumah"
"dia juga baik, selama satu minggu ini memang dia tidak pergi kemanapun karena sedang menyiapkan pernikahannya"
"apakah hwarang akan menikah paman?"
"iya, dia akan menikah besok dan Paman meminta tolong kamu untuk meriasnya di hari pernikahannya"
"baiklah Paman besok aku akan pergi ke sana bersama ayah dan membawakan hadiah untuk hwarang"
"kalau begitu Paman berterima kasih padamu, kamu sudah mau membantu hwarang"
"sama-sama paman,,, kalau begitu saya dan ayah pamit dulu kita mau pulang"
"silahkan silahkan..hati hati di jalan"
mereka bertiga menaiki kereta kuda untuk kembali ke rumah
tanpa mereka sadari pangeran dong Hae mengikutinya dari belakang menggunakan kuda
"pangeran... apa tidak sebaiknya kita menghentikan kereta kuda itu?"tanya Yoon
"tidak, kita tidak perlu menghentikannya,kita hanya harus mengikutinya supaya tahu dimana gadis itu tinggal"
di dalam kereta kuda sarang bercerita banyak kepada ayahnya tentang baju-baju yang telah dia lihat di toko
"ayah, lain kali apa kita boleh pergi ke pasar lagi?" tanya sarang penuh harap
"kenapa?"
"tidak papa, sarang hanya ingin melihat baju keluaran terbaru supaya menjadikan inspirasi sarang untuk membuatnya di rumah"
"baiklah, jika memang ada waktu kita akan pergi lagi ke pasar"
"terima kasih ayah" sambil memeluk ayahnya
"iya sama sama,apa saja yang kamu beli hari ini?"
"aku membeli baju dan aksesoris rambut"
"sepertinya kamu membeli 2 barang itu bukan untuk dipakai tapi hanya untuk contoh "
"ayah benar aku memang tidak membelinya untuk aku pakai, aku hanya ingin menjadikan itu contoh untuk membuat aksesoris rambut dan baju saat di rumah nanti"
"baiklah sayang,, terserah apapun yang akan kamu lakukan selama kamu menikmatinya dan jangan terlalu lelah, jaga kesehatanmu mengerti!"
"baik ayah "
"Chae Ryung kamu perhatikan Nona mu baik-baik jika saya tidak ada kamulah yang harus menjaganya"
"baik tuan besar, saya akan menjaga nona baik-baik"
akhirnya mereka sampai di kediaman nya, mereka langsung masuk ke dalam rumah
"pangeran apa yang akan kita lakukan sekarang?" Yoon bertanya sambil turun dari kudanya
"sekarang cukup sampai di sini yang penting kita sudah tahu tempat tinggal gadis itu"
"apa kita tidak masuk saja pangeran?"
"tidak perlu,kita akan kembali lagi besok sekaligus untuk memintanya menjadi istri ku"
"maaf atas kelancangan hambamu ini,,, bukankah pangeran sudah memiliki putri Byun?"
Yoon tiba tiba ingin mengatakan sesuatu yang sudah mengganggu nya
"lalu kenapa, dia adalah istri pertama ku, dan aku berencana untuk menjadikan sarang menjadi selir ku, bukankah para pangeran tidak hanya memiliki satu wanita saja di sisinya"
pangeran mengatakan nya dengan enteng
"maaf kan hamba pangeran karena sudah bertanya sesuatu yang lancang"
Yoon merasa bersalah kenapa dia harus bertanya hal seperti itu
"tidak masalah karena itu kau yang mengatakannya, jika itu pengawal lain aku sudah akan memenggal kepalanya"
pangeran menatap tajam pada Yoon pengawal setia nya
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!