Coretan Tentangmu
31 Juli 2021
MIG
Koq kek denger orang shalawatan? Kamu dimana?
Aulia
Tak penting lagi aq ada dimana. Kenyataannya aq disini sedang berbincang-bincang denganmu
Memandang berkeliling. Ada bayanganmu. Sejenak memejamkan mata. Ada juga bayanganmu.
MIG
Malam ini, langit Jakarta seolah menyampaikan kabarmu ke aku. Gerimis melanda.
Aulia
Udah nangis tadi. Senja adalah saat tersulit. Hampir tiap jelang maghrib aq selalu nangis. Entah apa yang ada di pikiranku. Semuanya selalu bikin sesak dada.
(Menghalau air mata yang mendesak ingin keluar)
Aulia
Dulu ada dia yang selalu menenangkanku...
(Tak berhasil. Butiran bening itu lolos dari sudut mata)
MIG
Akan kucoba tuk menggantikannya.
Aulia
Kamu adalah orang yang berbeda. Aku akan jadi orang paling jahat kalau mencari bayangannya pada sosokmu.
MIG
Iya sih. Aku hanya tidak ingin kamu sedih terus
Aulia
Biarlah aq mengenalmu sebagai sejatinya kamu. Namun, ijinkan aq sejenak meluapkan perasaanku pada dia yang telah membawa pergi separuh hatiku.
MIG
Bayanganku masih hitam.
Aulia
Spa, luluran tiap hari biar agak cerah
(Kupencet tombol emot tertawa, dia pun ikut tertawa)
Aulia
Mungkin aku egois, menjadikanmu pelampiasan, menjadikanmu pelarian, menjadikanmu sebagai hiburan. Maafkan aku.
MIG
Dan seperti bayangan yang selalu berlawanan dengan sisi terang, bayangan yang selalu mengintaiku selalu hitam.
Aulia
Apa yang diharapkan oleh hati yang tengah hancur selain ketenangan? Bahkan dua mata ini belum mampu melihat dengan jelas karena air mata yg belum bisa berhenti.
(Kembali menerawang, menatap hampa pada langit-langit)
Aulia
Aku terlalu jauh menggantungkan harapan saat dia pernah berjanji tak kan pernah meninggalkanku lagi.
Aulia
Namun kemana dia kini?
Aku hanya ingin tahu nama lengkapnya agar bisa menyematkannya dalam setiap lantunan do’a.
Tapi dia lebih memilih meninggalkanku, menghilang dari hidupku daripada menjawab tanyaku.
(Dua butir bening kembali lolos)
Aulia
Tahukah kamu, sangat sulit kuhadapi kenyataan ini.
Ketika aku sudah merasa nyaman melalui hari bersamamu dan sekarang kau menghilang bagai ditelan bumi.
Kemanakah perginya dirimu?
Kemanakah janji-janji indahmu?
Aku rindu kamu!
(Benak ini bermonolog. Tak terima dicampakkan begitu saja)
MIG
Itulah yang aku juga rasakan.
Aulia
Ceritalah. Mungkin dengan bercerita beban rindumu bisa sedikit meringan.
Alunan Sahabat Sejati - Sheila on 7 seperti mewakili perasaan 2 insan yg terpisah jarak itu
Aulia
Aku bohong bila berkata dengan bercerita maka lukamu kan sembuh.
Tidak.
Luka ini semakin menganga saat kita mengingat tentangnya.
Tapi hadirnya seseorang saat kita bercerita, akan sedikit banyak memberikan kepercayaan bahwa masih ada orang lain di sekitar kita.
Dan kita tak merasa sendiri di dunia yg angkuh ini
MIG
Bayanganmu adalah bayangan sakti, hingga sulit tuk mengalihkannya. Dan terjebaklah di dalam bayangan
Aulia
Hanya waktu yang akan menyembuhkan luka.
Terkadang malu, merasa bila diri ini terlalu lemah. Tapi entahlah, pikiranku seolah tak mampu dikendalikan.
Aulia
Kecintaan yang berlebihan pada makhluk, hanya akan mendatangkan kekecewaan.
MIG
Laa haula wa laa Quwwata ILLAA BILLAH..
Aulia
Tapi secuil hati ini terkadang tak mau diajak kompromi.
Dah disakiti berkali-kali, dah dibohongi berkali-kali, masih saja memaafkan, masih juga berharap.
MIG
Secuil juga sanggup menampung begitu besarnya
Aulia
Sampai kapan akan terus mengasihani diri sendiri, padahal dia saja sudah tidak peduli.
MIG
Hati ini tuan rumah. Tamunya adalah sedih dan senang, susah dan gembira. Kalau hati ditawan, celakalah si hati
Aulia
Udah tadi. Mama juga kirim banyak snack ma roti.
Tapi aq bosan. Pengen pulang 😥
MIG
Semoga segera diangkat penyakitnya & cepat pulang
MIG
Selamat tidur kekasih gelapku😂
Aulia
Dibilang rajin2 spa biar gk gelap
MIG
Karena gelap kita mengenal cahaya
Aulia
Otakku dah lemot, dah tak bisa mikir lagi.
Mo tidur di room atau left?
MIG
Pengen temenin kamu.
Tidurlah klo pengen beristirahat
MIG
Kupandang dan kucium batas sunyi.
Melambaikan rindu dan air mata.
Ingin kupeluk bayang dirimu dalam bentangan sunyi hariku.
(Batin)
5 Agustus 2021
Di Bumi Madani yang sendu, mentari pagi memeluk hangat hati seorang dara setelah beberapa hari dirundung pilu.
Aulia
Ternyata kamu cemburu. (tersenyum)
Aulia
Aku bahagia sekali mengetahui perasaanmu padaku. Sampai-sampai... kau sebut namaku dalam karya perdanamu yang aku tahu.
Aulia
Aku juga bangga pada diriku, ternyata sosokku mampu menginspirasimu berkarya walaupun bermula dari kesalah pahaman.
Aulia
Haruskah kujelaskan padanya?
Aulia
Ah... tak usah. Aku menikmatinya. Aku pengen kamu cemburu juga walaupun kamu cemburu pada orang yang salah, aku tetap menikmatinya. (tersenyum lebih lebar)
Terdengar beberapa langkah kaki dari luar ruangan semakin mendekat dan berhenti tepat di depan pintu ruangan kuberada.
Tiga orang berbaju haznat lengkap dengan atributnya masuk setelah membuka pintu
Dokter Albert
Selamat pagi Aulia. Sudah sehat? Wajahnya cerah sekali hari ini? (senyum lega walau tertutup masker & face shield)
Aulia
Sejak kemarin juga sudah sehat Om, Om aja yang tak kasih Aul pulang.
Dokter Albert
Sehat koq loyo, gak bisa bangun, gak ada semangat? Hayo...
Dokter Albert
Apa bedanya? (menyela)
Aq males berdebat, masih teringat chat story RP.
Dokter Albert
Sebenarnya corona itu salah satu jenis penyakit yang bisa disembuhkan. Tapi harus sabar, tetap semangat dan tidak boleh berputus asa.
Dokter Albert
Kemarin Aulia seperti tidak punya semangat hidup, jadi Om tidak berani mengijinkan Aulia pulang.
Kalau Om ijinkan pulang, terus di rumah drop lagi, bikin kuatir Mama lagi, ngrepotin Mama lagi, trus gimana coba?
Dokter Albert
Mama Aulia galak, bisa-bisa kami kena kasus menelantarkan pasien, hahaha...
Nurse 1
Diambil darahnya ya kak...
Aq menyodorkan lengan kiriku untuk dipasang tensimeter. Setelah menemukan urat nadi, jarum suntikpun menembus sela pori-pori. Hanya 1 tabung yang diambil kali ini.
Nurse 2
Buka mulutnya Kak....
satu cotton bud menoreh lembut dinding tenggorokanku
Nurse 2
Sekarang hidung ya...
Satu cotton bud lain mengorek lendir di dalam pangkal hidungku. Bukan sakit yang kurasa. Hanya perasaan tidak nyaman karena ada benda asing memasuki area sensitif hidung yang membuat mata ku kembali berkaca-kaca.
Om Albert, Dokter langgananku dan Mama, sejenak berbincang dengan dua orang perawatnya. Setelah mengangguk tanda mengerti, salah seorang perawat melepas jarum infus dari punggung tangan kananku, sedangkan perawat yang lain melepas selang dari hidungku.
Dokter Albert
Kalau malam ini tidak sesak nafas trus hasil tesnya bagus, besok boleh pulang.
Flash Back : On
(Whatsapp chat)
Aulia
Ayolah Bang, kirim foto ID Bang RP kek Aulia kemarin.
Aulia
Aul pengen tau lah nama asli Bang RP, tanggal lahir sama statusnya. Jangan-jangan Bang RP dah punya istri?
Foto setengah KTP bagian bawah dengan lingkaran di bagian status, terkirim via chat whatsapp.
Aulia
Atasnya lah. Yang ada nama lengkapnya sama tanggal lahirnya.
Aulia
Yaudah Aul telpon 30mnt ya. Kan yang Bang RP kirim cuma setengah doang.
Aq pun telpon kamu. Kamu nenangin aq yang lagi demam. Kita pun obrol sana sini tak ada arah, karena mendengar suaramu dah buat aq tenang.
Kulihat layar. Menit sudah menunjukkan 29:04. Aq tetap nutup telponku ditepat menit ke 30.
RP
Koq dimatiin ihhh... telpon lagi
Aulia
Kirim dulu atasnya yang ada nama dan tanggal lahirnya. (mulai ngambek)
RP
Telpon dulu ihhhh (bersikeras)
Aulia
Bang RP kan bisa tutupi bagian mana yang Bang RP tak mau Aul tau. Mungkin Bang RP tak mau Aul tau alamat Bang RP biar klo Bang RP pergi Aul tak bisa cari.
Tak apa, tutupi aja...
Aulia
Aul cm pengen tau nama lengkap Bang RP sesuai yang ada di KTP
Dan chat kita pun terus berulang seperti itu. Masing-masing mempertahankan ego. Kamu tidak mempercayai aq, dan aq pun tetap memaksa ingin mengetahui nama lengkapmu.
Kamu berusaha menelpon q beberapa kali tapi selalu q reject. Aq bahkan merubah Hpnya ke plane mode. Aq ngambek, masak ID q dah kukirimkan ke kamu tanpa sensor sama sekali, tapi aq cm pengen tahu nama asli dan tanggal lahirmu sesuai yang ada di KTP aja kamu tak mau kasih
Aulia
Bagaimana kita akan melangkah lebih jauh kalau nama aslimu saja aku tak tau? (batin)
Generalized anxiety disorder yang semakin menjadi sejak hati ini terpaut padamu, menuntunku untuk berprasangka lebih.
Aulia
Apakah selama ini dia hanya mempermainkanku? Apa janji-janji dan ucapannya selama ini adalah bohong? Apa dia sudah mempunyai yang lain hingga mencari alasan untuk pergi lagi?
Air mataku mulai menetes.
Hati yang baru pertama kali merasakan cinta ini takut dibohongi, takut kau tinggal pergi lagi seperti yang sudah-sudah setiap kali terjadi salah paham diantara kita.
Angan yang baru pertama kali berani menghayalkan lawan jenis ini merasa cemas jika harus kehilangan orang yang selama ini telah menjadi duniaku, mood bosterku, tujuan masa depanku
Semakin memikirkanmu, air mataku kini bak sederas anak sungai.
Patah dan kecewa yang kurasa, kucurahkan dalam tangisku.
Begitu derasnya hingga tangan ini pun tak sanggup lagi menyapu
Tak mampu menopang diri ini, aq merebahkan tubuhku yang masih lemah setelah radang tenggorokan dan demam yang mendera.
Kasur, bantal dan guling kesayangan ini adalah saksi jalinan cintaku lewat telpon denganmu. Hanya kamu.
Aq pun terus saja meratap, hingga tak menyadari jika bantalku sudah berganti warna
Aulia
Koq darah?
Mama!! Mama!!”
Aq menekan ujung hidungku dengan harapan bisa menghentikan mimisanku.
Lalu berusaha bangkit mencari Mama karena panggilan yang sudah aq teriakkan tak bisa lepas bebas karena tersedak darah yang sudah memenuhi tenggorokanku
Gumpalan darah hitam keluar dari sela-sela bibirkh.
Dada dan tenggorokanku terasa panas.
Keringat dingin meluncur dari sekujur tubuhku.
Ditambah lagi dengan sebongkah batu besar yang secara tiba-tiba kurasakan sebongkah menimpa kepalanya. Pandanganku pun berputar samar.
Dengan terhuyung aq berusaha keluar dari kamar. Hanya sampai di depan pintu kamar. Aq pun tergolek tak berdaya kehilangan kesadaran.
10 Agustus 2021
Kubaca sekali lagi chat whatsappku ke kamu. Ternyata dah banyak sekali yang tak kau hiraukan. Tak ada balasan.
Aulia
Ternyata aku salah. Aku kira kau hanya cemburu. Aku kira kau hanya ngambek seperti biasanya kayak aku yang ngambek karena pengen kau rayu. Biasanya pun saat kau ngambek tapi aq nangis2 bilang jangan pergi kau pun selalu kembali
Aulia
Tapi ternyata sekarang kau benar-benar telah pergi. Benar-benar tak peduli lagi padaku. Kemarin pun kau tak datang, padahal aku sudah beritahukanmu klo aq ikut event.
Kirain km mo kasih kejutan seperti saat dulu kamu bilang uninstall MT padaku, tapi saat HD ikut event, kamu orang pertama yg tampol dia.
Aulia
Tapi saat aq yang bilang aq ikut event, kamu benar-benar tak peduli. Salahkah bila selama ini aku cemburu sama dia?
Aulia
Ya sudahlah. Mungkin saatnya aku harus melangkah. Aq tak mau mengulang kesalahanku yang dulu. Terus mengejarmu, memohon padamu jangan pergi, tapi akhirnya kau tinggalkan lagi.
Walaupun aq sangat kecewa karena harapan dan janji-janji yang kau beri ternyata palsu semua. Tapi ya sudahlah.
Kembali menghapus air mata. Isak pun mulai terdengar
Aulia
Akhirnya kuhapus juga semua chatmu, call recordmu, foto-fotomu.
Kuambil HP yang 1 lagi, kulakukan hal yang sama.
Masuk ke MT, kulihat profilmu, unfol.
Aulia
Selamat tinggal RP. Bukan aq yang memilih menyerah. Tapi kamu yang memaksaku untuk melangkah pergi.
Flashback : 15 Agustus 2021
Host Event
Kursi 7 dah siap? Backsound dah siap?
Host Event
Boleh open mic Kak klo dah siap
Host Event
Bisa dimulai dari 3, 2, 1. Silakan
Kuputar backsound Banda Naira, Sampai Jadi Debu

Aulia
AJARI AKU
Buah karya Zhafir Akalanka
Apa kau tahu rasanya patah?
Apa kau tahu rasanya kehilangan arah?
Atau kau tahu rasanya melangkah dengan hati yang penuh darah?
Percayalah, itu tidak mudah
Apa kau pernah sendiri meratap dalam gelap?
Apa kau pernah kecewa tapi masih saja terus berharap?
Atau kau pernah menjerit tapi yang terdengar hanya senyap?
Percayalah kau akan kalap
Jangan suruh aku untuk sembuh
Jangan suruh aku untuk sekejap utuh
Menata hati tidaklah mudah ketika runtuh
Ajari aku bernyawa untuk sesuatu yang telah terbunuh
Maka,
Katakan padaku bagaimana untuk pulih
Katakan padaku bagaimana cara bernapas tanpa perlu merasakan perih!
Apakah harus kembali mencintai lalu aku dipatahkan lagi?
Atau kembali memberi genggam lalu aku diinjak lagi?
Katakan padaku kemana harus kulangkahkan kaki!
Katakan padaku kemana harus kulabuhkan hati!
Apakah harus maju ke depan lalu aku dihempas lagi?
Atau mundur ke belakang lalu aku disayat lagi?
Aku sakit
Terjangkit
Dan semuanya terasa sangat pahit
Aku lelah
Terengah
Dan apa yang kulakukan selalu terasa salah
Aku ingin hidup semestinya
Aku ingin bernapas semaunya
Bahagia tanpa perlu berdusta
Tersenyum tanpa harus berpura-pura
Ajari aku melepas,
Ajari aku ikhlas,
Ajari aku untuk berhati luas ketika derita mengguyurku deras
Ajari tanganku mengepal
Ajari imanku berbekal
Ajari aku mengucap selamat tinggal ketika semua luka mulai terasa masuk akal
Sound effect tepuk tangan bergema di Room 100614. Lebih meriah daripada ketiga peserta berikutnya. Bahkan juri pun kasih emot tepuk tangan. AlhamduLILLAH...
Juri Event
OK, Kursi 7, saya suka caramu membacakan, kamu main running speed disitu, mainin nada, emosimu juga dapet. Cuma kalau bisa awalnya sedikit dikurangi kecepatannya. Pelan-pelan saja. Seperti ini.
Abang Juri mengulang 2 baris pertama dengan nada pelan. Kuberi emot siap. Sambil baca-baca typingan dari teman-teman yang support aku.
Memang sengaja kuminta teman-teman kasih emot mewek, atau komentar-komentar sedih. Permainan psikis juri aja, hehehe...
Juri Event
Sama yang terakhir, harusnya lebih melandai lagi.
Jadi alur puisi itu seperti pyramid, awalnya datar, perlahan naik kepuncak sampai klimaks, trus turun mengantar lagi pendengar ke rasa seperti pada awal puisi.
Kuberi emot siap lagi sambil sesekali balas typingan di bawah.
Juri Event
1 lagi, tadi kan kamu masukkan tangis. Itu bagus banget karena memang puisi Zhafir ini salah satu yang saya suka, memang menceritakan kepedihan dan kamu betul memasukkan emosi disana, tapi ingat, ini pembacaan puisi.
Emosinya jangan sampai kelewatan, sampai-sampai suaramu bergetar dan itu mempengaruhi pendengaran
Lain kali lebih baik dikasih isak saja, hiks, jadi tidak sampai mengganggu artikulasi. Tapi selebihnya, kamu keren. Daritadi memang saya tunggu yang bacanya penuh perasaan seperti itu. Terima kasih.
Kuberi emot siap lagi. Dan typing dibawah, "Makasih masukannya Kak Juri."
Dua peserta lagi membacakan puisinya, dan tiap selesai baca, selalu ditutup dengan masukan dari Kak Juri seperti peserta-peserta sebelumnya. Tapi kayaknya cm aq yang dapat paling banyak masukan, hahaha...
Akhirnya, saat yang ditunggu-tunggu datang juga. Pengumuman juara.
Host Event
Juara 1 lomba baca puisi malam ini...
Sorak sorai dan tepuk tangan kembali bergema di ID Room 100614. Hadiah meluncur. 1 Putri Emas. AlhamduLILLAH
Host Event
Barangkali ada sepatah kata dari pemenang, boleh open mic ya
Aulia
AlhamduLILLAH... terima kasih. Terima kasih Kakak Host atas kesempatan yang diberikan pada saya. Terima kasih Abang Juri untuk ilmunya. Makasih untuk semua yang sudah dukung saya.
U/semua peserta, sebenarnya kalian semua bagus koq, Cuma bedanya sama saya, kalian masih punya malu, sedangkan saya dah putus urat malu,hehehe...
Semua kursi bahkan Abang Juri juga kasih emot ketawa
Aulia
Semuanya tetap putus asa dan jangan semangat ya. Eh salah, tetap semangat dan jangan putus asa. Terima kasih.
Beberapa kursi termasuk Kakak Host & Abang Juri kembali kasih emot tertawa
Host Event
Terima kasih Kakak Kursi 7. Baiklah, karena lomba puisi sudah selesai, sekarang kita beralih ke lomba nyanyi ya. Peserta lomba puisi silakan turun, gantian peserta lomba nyanyi yang naik.
Kuchat teman-teman di whatsapp. Bilang makasih untuk support mereka. Ku chat tutor puisiku. Kulihat chatku ke kamu terkirim. Tapi kamu tak datang.
Flash back : Off
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!