Dua Kutub Es Walk Together
00
Sedikit Information tentang Elvano Xavier :
—Dingin, cuek bebek,males ngomong (beda lagi kalo lagi ngegame), bukan playboy juga bukan goodboy, Di luar dia liar tapi jinak di kandang.
—Ketua geng Xavana
—jadi dingin karna satu dan beberapa something
—Bakal ngelakuin apa aja demi orang yang dia sayang.
—Cari masalah sama dia atau bikin orang yang dia sayang nangis/luka sama dengan mati.
—Percaya dengan yang dia lihat bukan yang dia dengar.
𝑵𝒐𝒕𝒆 :
𝐏𝐞𝐧𝐲𝐮𝐤𝐚 𝐄𝐬, 𝐬𝐮𝐤𝐚 𝐦𝐢𝐧𝐮𝐦𝐚𝐧 𝐞𝐬 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐚𝐧𝐢𝐬 𝐠𝐚 𝐬𝐮𝐤𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐞𝐜𝐮𝐭. 𝐏𝐚𝐥𝐢𝐧𝐠 𝐬𝐮𝐤𝐚 𝐞𝐬 𝐭𝐞𝐚𝐣𝐮𝐬 𝐠𝐮𝐥𝐚𝐛𝐚𝐭𝐮 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢 𝐣𝐮𝐚𝐥 𝐝𝐢 𝐤𝐚𝐧𝐭𝐢𝐧 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐰𝐚𝐫𝐮𝐧𝐠 𝐣𝐚𝐣𝐚𝐧𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐝𝐞𝐤𝐚𝐭.
Sedikit Information tentang Jocellyne Elzura :
—Dingin sih ga di ragukan lagi dia dingin banget ngelebihi dinginnya Everest
—bukan ketua geng tapi punya anak buah(gimana tuh)
—senggol dikit bacok
—agak benci sama yg namanya 'cowok'
—bisa cair gunung es nya kalo lagi sama orang yang dia sayang atau jaga.
—Sangat amat menjaga orang yang dia sayang ngelebihi apapun dengan cara apapun yang menurut dia benar.
—Omongannya suka ga di saring alias suka Savage.
𝑵𝒐𝒕𝒆 :
𝐉𝐀𝐍𝐆𝐀𝐍 𝐏𝐄𝐑𝐍𝐀𝐇 𝐁𝐄𝐑𝐀𝐍𝐈 𝐁𝐄𝐑𝐀𝐍𝐈 𝐆𝐀𝐍𝐆𝐆𝐔 𝐃𝐈𝐀 𝐏𝐀𝐒 𝐃𝐈𝐀 𝐋𝐀𝐆𝐈 𝐓𝐈𝐃𝐔𝐑 𝐃𝐈 𝐊𝐄𝐋𝐀𝐒,
𝐉𝐔𝐆𝐀 𝐊𝐀𝐋𝐎 𝐃𝐈𝐀 𝐁𝐀𝐑𝐔 𝐌𝐄𝐑𝐄𝐌 𝐁𝐄𝐍𝐓𝐀𝐑 𝐉𝐀𝐍𝐆𝐀𝐍 𝐃𝐈 𝐁𝐀𝐍𝐆𝐔𝐍𝐈𝐍 (𝐃𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚𝐩𝐮𝐧) .
𝐊𝐀𝐋𝐎 𝐁𝐄𝐑𝐀𝐍𝐈 𝐀𝐑𝐓𝐈𝐍𝐘𝐀 𝐋𝐎 𝐔𝐃𝐀𝐇 𝐒𝐈𝐀𝐏𝐈𝐍 𝐍𝐘𝐀𝐖𝐀 𝐂𝐀𝐃𝐀𝐍𝐆𝐀𝐍 𝐃𝐀𝐍 𝐌𝐄𝐌𝐏𝐔𝐍𝐘𝐀𝐈 𝐌𝐄𝐍𝐓𝐀𝐋 𝐁𝐀𝐉𝐀 !!
𝘼𝙪𝙩𝙝𝙤𝙧'𝙨 𝙢𝙚𝙨𝙨𝙖𝙜𝙚: 𝗛𝗮𝗶 𝗶𝗻𝗶 𝗰𝘂𝗺𝘀 𝗽𝗲𝗻𝗴𝗲𝗻𝗮𝗹𝗮𝗻 𝘁𝗼𝗸𝗼𝗵 𝘂𝘁𝗮𝗺𝗮 𝗮𝗷𝗮 𝘆𝗮. 𝗕𝘂𝗮𝘁 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗹𝗮𝗶𝗻 𝗺𝘂𝗻𝗴𝗸𝗶𝗻 𝗻𝘆𝘂𝘀𝘂𝗹.
ini langsung up 1 part nanti
Masa lalu
Suara tv lama dan isak tangis yang bercampur itu terdengar ke seluruh ruangan itu, ruangan yang sempit penuh dengan barang yang berserakan.
Seorang gadis kecil cantik duduk di sebuah kursi kayu yang agak usang, dengan keadaan kedua tangannya di ikat dan mulut yang di lakban.
Cellyne kecil
emmm... mmm
[berusaha melepaskan tali yang ada di tangan dan kakinya]
Cellyne kecil
*hiks hiks
[mulai pasrah]
Cellyne kecil
Kakak... maafin Elly udah main jauh jauh *hiks
[gumamnya dalam hati]
Pintu ruangan di buka dengan kencang, Cellyne kecil berharap seorang penolong yang datang.
Tetapi tubuh cellyne kecil lemas seketika, melihat seseorang yang datang ternyata seorang lelaki yang membawanya ke sini.
Bau alkohol yang sangat kuat menyeruak ke seluruh ruangan.
Cellyne kecil
Dia mabuk...
[pikirnya]
???
he—hey kau gadis cilik
[berjalan mendekat]
Cellyne kecil
Emm... mmm
(*Lepasin aku)
Lelaki itu menarik rambut panjang cellyne dengan keras.
cellyne kecil menutup matanya, air mata turun semakin deras. mencoba meringankan rasa sakit yang menjalar di seluruh kepalanya.
???
[tertawa nyaring] dia bilang dengan membawa mu bersamaku, keluargamu akan memberikan uang yang banyak untuk menebusmu.
[menarik lebih kencang]
???
Tapi apa !
Nyatanya keluargamu tidak melakukan itu, mereka tidak peduli padamu.
[melepaskan tarikannya lalu berbalik berjalan keluar ruangan]
Cellyne kecil menatap tajam juga tak percaya kepada lelaki itu. Namun lelaki itu sadar dan menghentikan langkahnya.
Lelaki itu kembali menghampiri Cellyne kecil.
???
[Mencengkeram erat pipi Cellyne kecil]
Apa-apaan tatapanmu itu?! kenapa hah!
Kau tak terima?!
Cellyne kecil
em mmm mmm !
(*Ya aku tak percaya!)
[menahan ngilu di pipinya]
???
Bicara apa kamu ?! ahh bodohnya diriku, mulutmu kan sedang di lakban.
[melepas lakban dari mulut Cellyne kecil]
Cellyne kecil
Paman jahat pembohong !
Kakak pasti akan datang menolong ku !
???
[tertawa remeh]
Aku tidak berbohong, nyatanya keluargamu memang tidak peduli padamu.
Cellyne kecil
[menggigit tangan lelaki itu]
Tidak ! itu semua tidak benar ! Paman bohong !!
???
[melepaskan cengkraman]
aww... sial. Dasar anak kecil tidak tau di untung !
???
kalau keluarga mu memang tak mau menebusmu, lebih baik kulenyapkan saja kamu !
[melihat sekitar]
Lelaki itu menemukan sebuah pemukul baseball, dia mengambilnya.
Cellyne kecil yang melihat itu langsung panik ketakutan.
Cellyne kecil
Tidak, paman ku mohon jangan sakiti aku.
[kembali menangis]
Cellyne kecil
Arrgghh... !!!
???
Hahahaha...
Matilah kau, dasar bocah tak bergun—
*bukk...
[jatuh ke lantai]
Pandangan Cellyne kecil mulai kabur... sakit yang luar biasa menjalar ke seluruh tubuh.
Penolong 1
Dek kamu gapapa??
[melepas ikatan tali]
Penolong 2
Om kepalanya berdarah banyak banget !!
[teriaknya keras]
Penolong 1
gawat !! harus cepat-cepat bawa ke rs. om telpon ambulance dulu !!
[panik]
Samar-samar Cellyne mendengar kepanikan penolong nya. Dia senang akhirnya ada juga yang datang menolong nya.
Cellyne kecil
[tersenyum kecil]
te—terima kasih...
kesadarannya pun hilang dan ketika bangun dia mendapati dirinya di rs sakit dengan tantenya sedang tidur terduduk di sebelahnya. Juga seorang anak kecil laki laki yang di kenalnya sebagai seorang kakak sedang tertidur di sofa ruang inapnya.
awal
*Kringggg (suara bell pulang)
Semua siswa keluar dari kelas masing-masing menuju kediaman masing-masing juga😂
Kini sekolah sudah hampir sepi, tapi seorang Jocellyne masih saja tidur dengan lelapnya
tak ada yang berani membangunkan singa betina itu.
teman 1
Lah kalian kan best friend nya, kalian lah yang bangunin
teman 2
iya, kenapa harus kita
Alena Janice
ta—tapi...
[menggaruk kepalanya yang tak gatal]
teman 1
Udahlah kita duluan, mau kencan. bye.
Ayo !
[pergi sambil menarik pasangannya]
Kedua sahabat Cellyne pasrah, mau tak mau mereka juga yang harus menghadapi singa betina itu.
Namun di saat keduanya pasrah, mereka melihat seorang anak lelaki memakai baju basket dengan bandana di kepalanya.
Keduanya saling pandang kemudian mengangguk bersamaan.
Alena Janice
[berlari ke pintu kelas]
Hai vano...
boleh minta tolong ga?
Elvano Xavier
[berhenti dan melihat dengan ekor matanya]
Alena Janice
[canggung]
emm i—itu, jadi...
Elvano Xavier
cepet atau gua pergi...
[hendak melangkah]
Alena Janice
itu ada temen gue yang emm... sa—sakit iya sakit. Bisa tolong lo bangunin ga, suruh dia pulang.
[bohongnya agak ragu ye]
Elvano Xavier
[menatap heran]
Seolah paham tatapan itu Alena menjelaskan kebohongannya dengan kebohongan juga.
Alena Janice
Ah i—itu, gue sama temen gue yang satunya nunggu di mobil. Biar langsung jalan, sama mau nelpon keluarganya. he-eh.
Elvano Xavier
[memutar bola matanya malas]
Okeh
Di saat vano sedang masuk ke dalam kelas yang di tunjuk tadi, kedua sahabat Cellyne langsung ngacir kabur pulang duluan.
karena untuk sementara, mereka tidak ingin berurusan dengan singa betina itu dulu.
mereka tau kalau mereka bertemu dengan Cellyne setelah kejadian yang akan datang, Mereka akan kena omel 3 hari 3 malam oleh Cellyne.
Elvano Xavier
Oi bangun.
[mengguncang pelan bahu Cellyne]
Jocellyne Elzura
engghh...
[menggeliat]
Elvano Xavier
astaga kebo banget nih anak
[pikirnya]
Elvano Xavier
Oi kebo bangun !
[teriak sambil nggebrak mejanya Cellyne]
Jocellyne Elzura
Astaga Monyet !
[Terbangun dengan kaget]
Jocellyne Elzura
Apaan sih, kan gue udah bilang jangan pernah bangunin gu—e.
Lo siapa?!
[bangun dari kursi]
Elvano Xavier
Lo ga kenal gua?.
[menunjuk diri sendiri]
Jocellyne Elzura
[memiringkan kepala]
Jocellyne Elzura
aneh? mau apa lo di sini?!
[menatap tajam]
Karna ga mau ribut vano pun keluar dari kelas itu dan memilih menjauh dari kebo es itu.
Jocellyne Elzura
Rascal !
[berlari mengejar]
Jocellyne Elzura
Berhenti lo!
[berlari cepat]
Vano tak mempedulikan dan terus berjalan.
setelah Cellyne sudah berada di belakang vano, Cellyne langsung menarik kerah seragam milik vano.
hingga membuat vano jatuh menimpa badan Cellyne.
Jocellyne Elzura
ahhhh...
* bruk..
terjadi adegan saling pandang selama beberapa detik.
kemudian keduanya tersadar
Jocellyne Elzura
Minggir !
[mendorong badan vano]
Elvano Xavier
awh...
[kepalanya membentur kursi koridor]
Jocellyne Elzura
astaga sorry
[panik dan langsung mendekati vano]
Elvano Xavier
Stop lo jangan kesini !
[membentak]
Jocellyne Elzura
So—sorry, gua ga ada maks—
Elvano Xavier
Diem !
[berdiri oleng dengan memegang kepalanya yang mulai mengeluarkan darah]
Jocellyne Elzura
Gue bantu ya...
[mencoba memegang]
Elvano Xavier
Ga usah
[menepis tangan Cellyne]
Jocellyne Elzura
ta—tapi...
Jocellyne Elzura
gue antar lo pulang deh.
[mencoba menawarkan bantuan lagi dan lagi]
Elvano Xavier
Mau lo apa sih, gua bilang ga ya ga!
[darahnya menetes hingga ke pipinya]
Vano berjalan dengan lunglai ke mobil miliknya. tak mau di rundung rasa bersalah, Cellyne pun berencana pulang.
Jocellyne Elzura
ta—tadi itu da—darah kan?
[pikirnya]
Jocellyne Elzura
Gua sebenernya masa bodo, tapi dia ga ada salah sama gue. Malahan tadi kayaknya dia bangunin gue karna udah waktunya pulang sekolah.
[gumamnya dalam hati]
Okeh gua ikutin aja, buat jaga-jaga kalo dia nabrak pohon.
Elvano Xavier
Arrgghh kenapa harus di kepala, kemaren baru aja sembuh luka kepala gua.
[gumamnya pelan menahan sakit kepalanya]
Elvano Xavier
[melihat layar ponselnya]
*vivi paling cuantikk🖤😉*
Elvano Xavier
[tersenyum tipis]
Vano mengangkat panggilan itu, dan memasang earphonenya.
Elvano Xavier
Hallo, apa?
(to the points dong yah)
Elvano Xavier
*𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘱𝘶𝘭𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘯? 𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘥𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢?
Iya, lagi dijalan
Elvano Xavier
*𝘱𝘶𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘤𝘦𝘱𝘦𝘵, 𝘥𝘢𝘯 𝘰𝘩 𝘪𝘺𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘢𝘶 𝘯𝘪𝘵𝘪𝘱.
iya bentar lagi sampe, nitip apa?.
Elvano Xavier
*𝘪𝘵𝘶, 𝘣𝘦𝘭𝘪𝘪𝘯 𝘳𝘰𝘵𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘶𝘭𝘢𝘯 𝘪𝘵𝘶. 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘢𝘭𝘦𝘴 𝘣𝘦𝘭𝘪 𝘴𝘢𝘵𝘶𝘢𝘯 𝘥𝘪 𝘸𝘢𝘳𝘶𝘯𝘨.
kalo ada ya, kalo ga ya beli 𝖺𝗃𝖺 sendiri di warung.
Elvano Xavier
*𝘪𝘺𝘢 𝘪 𝘬𝘯𝘰𝘸, 𝘵𝘩𝘢𝘯𝘬𝘴 𝘢𝘯𝘥 𝘴𝘦𝘦 𝘺𝘰𝘶.
sama sama, see you too.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!