Cewe Bar-bar Jodohku
Episode 1
Alya hidup dengan pamanya semenjak kedua orangtuanya meninggal di usianya 15 tahun. Walau mereka hidup berdua, Alya tidak kekurangan kasih sayang, dan kebutuhannya tercukupi dengan gaji pamannya, karena Alya memiliki sifat sedehana dan tidak menuntut apa yang tidak mampu ia gapai. Walaupun kadang pamannya ingin membelikan dia barang yang mahal tapi dia tolak, karena baginya walau barang itu tidak mahal tapi masih layak dipakai. Saat ini Alya mencari pamannya, karena ada yang ingin dia bahas sama pamannya.
Alya Adithama
Paman, kamu ada dimana si ( mencari pamannya ke teras rumah)
Sandy Adithama
Ada apa ...? Cari paman
Alya Adithama
Aku cari-cari dari tadi, eh dianya enak-enaknya duduk di sini (sebel)
Sandy Adithama
Emang kenapa cari paman, ada masalah dengan sekolahmu
Alya Adithama
Heeeem........
Alya Adithama
Paman, aku mau cari suasana baru. Kita pindah ke luar kota, paman. Di rumah ini banyak kenangan ibu sama ayah.
Sandy Adithama
Memang kota mana menjadi pilihan hatimu. Tapi rumah ini siapa bagaimana ?
Alya Adithama
Bandung. Kalo rumah nanti kita cari orang untuk menjaga rumah ini, sekalian mereka tinggal gratis disini, untuk foto dan pakaian ibu dan ayah kita sinpan saja di kamar ayah sama ibu. Mereka bisa memasang poto mereka, mereka juga bebas nemakai perabitan kita dari pada tidak dipakai dan berdebu, tapi mereka tidak bisa menepati kamar ayah sama ibu. Saat nanti sukses kita memberi mereka rumah yang layak untuk mereka. Bagaimana menurut paman .?
Sandy Adithama
Baiklah. Paman setuju dengan pilihan kotanya. Ya allah keponakan paman, sungguh muliah hatimu nak. Kedua orang tuamu disana pasti bangga dengan kamu.
Sandy Adithama
Paman ikut kemana pun kamu mau tinggal ? Masalah orang yang menjaga rumah ini nanti paman carikan orang yang bisa kita percaya untuk amanah ini. Kamu gak usah kawatir.
Alya Adithama
(Meluk paman)
Alya Adithama
Makasih Paman, semenjak Ibu dan Ayah meninggal, Paman merawat Alya sendirian, tampa kurang satu satupun. Maupun itu kasih sayang dan perhatian, Paman mencurahkan pada Alya. Alya bahagia dan semangat lagi itu semua berkat Paman.
Alya Adithama
(Menangis dalam pelukan pamannya)
Sandy Adithama
Itu pasti sayangnya, Paman. Paman pahan bagaimana sakit kehilangan orang yang kita sayang. Dan Paman juga sudah berjanji pada Kakek dan Nenek juga kakak, Kakak Ipar untuk menjaga kamu satu-satunya keponaan Paman.
Sandy Adithama
Andai kejadian itu tidak menimpah mereka, mereka pasti ada di dekat kita, dan kamu juga bisa bermain dengan adikmu (mengibgat kecelakaan yang merenggut keluarganya)
Mereka berdua duduk sambil berpelukan dalan tangis mereka. Mereka mengenang kenangan indah mereka bersama orang yang mereka cintai. Sungguh sangat menyakitkan saat kehilangan orang terdekat, terasa dunia runtuh, tapi kehidupan terus berjalan dan harus bangkit dari keterpurukan dan menjadi lebih dewasa menyikapi semua takdir.
Episode 2
Sekarang Alya dan Pamannya sudah berada di kota Bandung. Untuk urusan mencari yang menjaga rumah mereka yang lama sudah ada. Mereka juga mendapatkan kontrakan yang dekat kampus Alya. Tahun ini Alya baru masuk kuliah. Tapi dia tidak mengikuti kegiatan MOS di kampusnya.
Sudah seminggu Alya berada di bandung, dan hari ini ia kekampus.
Sandy Adithama
Al, mau paman antar kekampus.
Alya Adithama
Gak usah paman, Al kan bisa jalan kaki. Nanti paman telat kerjanya. Al berangkat dulu ya paman.
Alya Adithama
(Mencium tangan pamannya) Assalamualaikum paman.
Sandy Adithama
Waalaikum salam, hati-hati di jalan dan di kampus ya, kalo ada apa-apa cepat hubungi paman.
Alya Adithama
Iya paman. Bay-bay
Alya berangkat dengan jalan kaki. Dia berharap dia dapat teman mau berteman dengan dia tampa melihat perbedaan status.
Alya Adithama
Akhirnya sampai juga. Untung dosen belum datang.
Alya Adithama
(Berjalam masuk ke ruanga)
Cantika Wulandari
Hay. duduk bareng kita disini. Kenalkan nama aku Cantika, dan di samping aku Dinda namanya
Alya Adithama
Hay juga, nama aku Alya. Hay Cantika hay Dinda. (Berjabat tangan)
Dinda Putri
Hay juga. Sini duduk antara aku sama Tika.
Dinda Putri
Kamu asli mana, kalo aku sama Tika asli bandung, kami sahabatan sejak masuk SMA.
Alya Adithama
Aku asli dari Jakarta. Pindah kebandung karena ingin suasana baru aja.
Cantika Wulandari
Oh gitu ceritanya.
Cantika Wulandari
Disini tinggal sama siapa ?
Alya Adithama
Sama Paman. (Jawabnya singkat)
Dinda Putri
Kedua orang tua kamu apa masih di jakarta .? (Tanya yang penasaran)
Cantika Wulandari
Kamu kenapa Al, kok wajah kamu sedih gitu ?
Dinda Putri
Iya Al, apa pertanyaan aku yang buat kamu sedih ? maaf kalo itu yang membuat kamu bersedih.
Alya Adithama
Tidak apa-apa Din, aku keingat aja sama Almarhum dan almarhuma ayah sama ibu aku. Mereka sudah berpulang saat aku masih duduk si bangku SMP, karena kecelakaan.
Dinda Putri
Maafkan aku Al, aku beneran gak tau kalo mereka udah meninggal, jadi kamu sedih de ingat mereka. Maaf (ucapnya bersalah karena membuat sahabat barunya bersedih)
Cantika Wulandari
Jangan sedih lagi ya, sekarang ada kita yang selalu ada buat kamu.
Alya Adithama
Iya, makasih udah mau jadi teman aku. Din udah jangan rasa bersalah gitu, kamu kan gak tau kalo ibu sama ayah aku udah meninggal.
Alya Adithama
Sekarang senyum lagi ya biar aku juga senyum. Mulai saat ini kita akan selalu bersama dalam duka maupun suka, kalo ada masalah saling cerita, kita cari solusi bersama2. Ok.
Mereka saling pelukan. Mulai saat ini mereka menjadi sahabat yang akan selaku berbagi dalam baik maupun duka.
Episode 3
Waktu istirahar mereka kekantin, karena menunjukkan pukul 12 siang. Waktunya makan siang.
Di perjalan mereka bertiga berpapasan dengan kakak tingkat, juga kakak kelas Dinda dan Cantika di SMA. Mereka suka menindas kaum yang lemah. Kakak tingkat Dinda dan Cantika tidak tau mereka juga kalangan orang di hormati di Bandung. Karena mereka selalu sederhana pulang pergi sekolah menggunakan kendaran umum atau sepeda motor Metik.
Gabriel Saputri (anak gubenur)
Eh, ada adik kelas kita yang cupu ni. (Katanya menghina)
Lilia
Iya ni. Gak tau kuliah di sini juga, mampu juga ortunya biayain mereka.
Alya Adithama
Ets buset ni orang, mulut gak di jaga.
Alya Adithama
Emang ini kampus punya nenek moyang loe pada, mau mereka kuliah dimana aja, serah mereka lah, urusan biaya apa urusannya sama kalian, hah.
Alya Adithama
Apa mereka minta sama nyokap atau bokap kalian, ?
Mawar
Oh sekarang ada yang belain ni, kayaknya anak dari jakarta ni,
Mawar
Eh loe, gue juga berasal dari jakarta tapi udah 2 tahun pindah ke bandung, jangan loe kita gue sama gang gue takut sam loe.
Gabriel Saputri (anak gubenur)
Iya, walaupun gue bukan berasal dari jakarta tapi gue bisa bahasa disana. Anak baru sok pula.
Alya Adithama
Yang cari gara-garakan Kalian duluan.
Alya Adithama
Jangan sok berkuasa karena kalian anak orang kaya. Jangan menilai orang dari luar, cari tau dulu siapa lawan bicara kalian. Walaupun gue anak orang miskin sekalian tapi gue gak takut sama kalian.
Mawar
Ngajak beranten ni kalian.
Cantika Wulandari
Udahlah Al, gak usah di ladenin mereka, gak ada abisnya. Yuk kita cari tempat duduk. Din, yuk kita ajak Al pergi dari sini
Dinda Putri
Ayo, Al aku udah lapar ni. Yuk cari tempat duduk
Alya Adithama
Ok. Karena sahabat gue pada lapar kalian sumua aman hari ini, awas lain kali kalian berbuar ulah, akan ada akibatnya yang membuat kalian mau sendiri. Camkan itu Baik-baik. (Ancannya kepada Gang Sph)
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!