NovelToon NovelToon
Kapten, Wo Ai Ni

Kapten, Wo Ai Ni

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda
Popularitas:32.8k
Nilai: 5
Nama Author: lizbethsusanti

Menikah dengan gadis yang dicintai adalah impian semua pria. Namun, Anggasta Bimantara, seorang kapten polisi harus menelan kekecewaan karena lamarannya ditolak oleh kekasihnya. Kekasih yang sudah dia pacari selama lima tahun lebih memilih pria kaya raya demi untuk kemajuan karir modelingnya.
Di tengah keterpurukannya putus cinta, dia terpaksa menikahi gadis tengil yang bernama Intan hanya karena kesalahpahaman.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lizbethsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Istriku

Ish! Dasar pria menyebalkan. Nggak peka! Harusnya dia mengalah sama anak gadis dalam permainan tadi. Ish! Pantes kalau mantannya minta putus dan menolak lamarannya. Batin Intan dengan bibir yang semakin mengerucut.

Anggasta memasukkan dua headset nirkabel yang sedari tadi dia genggam ke dalam saku celananya lalu dia menoleh ke Intan, "Kalau nanti di rumahku jangan makan dengan kaki bersila di atas kursi seperti waktu kamu makan di warung mie ayam kemarin dan waktu kamu makan di kamar hotel!"

"Kenapa nggak boleh? Aku biasa makan seperti itu" Intan menoleh ke Anggasta.

"Karena Ibukku orangnya kolot dan masih menjunjung tinggi tata krama Jawa. Ibukku orang Magelang"

Intan teringat pesan text yang dia terima dari kakeknya saat dia mau pergi ke bandara kalau dia harus jaga sikap di rumah Anggasta dan kalau Intan tidak bisa menjaga sikap, maka kakeknya akan mengirim Intan sekolah di asrama wanita yang super ketat atau akan membuat Intan bercerai dengan Anggasta lalu menikahkan Intan dengan pria jelek gendut dan tua pakai banget.

"Baiklah" Intan langsung menyahut cepat karena dia tidak ingin dikirim ke asrama wanita yang super ketat dan dia tidak ingin dinikahkan dengan pria tua yang gendut dan jelek pakai banget.

"Ibukku orangnya ramah dan dia suka kalau ada orang menawarkan bantuan. Kalau ibukku memasak atau melakukan pekerjaan rumah kita tawarkan bantuan nanti. Aku yang nyapu dan ngepel lalu kamu bantu Ibu memasak di dapur"

"Tapi, aku nggak pernah masuk dapur untuk memasak"

"Makanya belajar. Ibukku pinter memasak. Ibu buka warung penyetan di depan rumah dan cukup laris. Kamu bisa belajar memasak dari ibukku nanti"

"Baiklah"

"Kalau ketemu sama adikku Anisa jangan langsung memeluknya dan bersikap sok akrab. Adikku bisa ketakutan nanti"

"Baiklah"

"Oke, aku rasa itu saja yang penting. Emm, kamu laper nggak? Mau mampir makan dulu?"

"Nggak. Aku masih kenyang. Kita makan di rumah Mas saja. Aku pengen mencicipi masakan Ibu mertua, hehehehe"

Anggasta tersenyum senang mendengar kata ibu mertua meluncur dari bibir istrinya dan secara tidak sadar dia mengusap pucuk kepalanya Intan.

Intan langsung menoleh dan menggeram, "Jangan sentuh rambutku!"

Anggasta sontak mengangkat tangannya dari atas kepala Intan dan Intan langsung merapikan rambutnya dengan kedua tangannya sambil bergumam kesal, "Rambutku jadi acak-acakan, nih"

Anggasta mengulum bibir menahan senyum lalu berkata, "Masih rapi, kok. Kenapa kamu punya rambut bergelombang padahal wajah kamu oriental? Apa rambut kamu itu kamu bikin bergelombang di salon?"

"Enak aja. Ini rambut asli. Aku nggak pernah pergi ke salon"

"Kok bisa bergelombang? Rambut Kakek kamu lurus dan aku yakin banget kalau Mama dan Papa kamu juga berambut lurus karena wajah kamu oriental"

"Mamaku orang Jawa asli dan rambutnya bergelombang. Aku perpaduannya Mama dan Papa. Dari Papa aku dapat kulit putih dan wajah oriental. Dari Mama aku dapat wajah manis dan rambut bergelombang yang seksi ini"

"Ish! Manis dan seksi dari mana? Nggak ada manis-manisnya sama sekali dan seksi? Dari mana seksinya?" Anggasta mencubit dagunya sendiri dan menilai Intan dari ujung rambut sampai wajah Intan.

Padahal di dalam hatinya Anggasta mengiyakan ucapan Intan, dia memang manis meskipun dia berkulit putih seperti salju dan rambutnya bergelombang seksi kayak boneka.

Plak! Intan menepuk kasar bahu Anggasta sambil menggeram, "Aku bisa laporkan kamu ke HAM karena melakukan body shaming"

"Aku juga bisa melaporkan kamu ke HAM karena melakukan KDRT"

"Mana ada KDRT?"

"Barusan kamu memukul bahuku keras banget, sakitnya sampai ke ujung kaki"

"Ish! Lebay! Males aku ngobrol sama kamu" Intan bersedekap lalu memunggungi Anggasta dan Anggasta sontak mengulum bibir menahan geli.

Supir taksi online menjadi tergelitik untuk ikut nimbrung, "Mas, jangan dijahili terus adiknya. Kasihan, Mas, adik semanis itu dijahili terus. Kalau Mas udah nggak sayang sama adiknya, saya mau jadi Kakak angkat"

Intan menoleh kaget ke Anggasta saat Anggasta berteriak kesal, "Hei, Mas! Jangan ngawur kalau ngomong. Dia itu Istri saya dan Istri saya tidak butuh kakak angkat, cih!"

Supir taksi online tersentak kaget dan sontak menoleh sekilas ke jok belakang sambil berkata, "Maafkan saya, Mas. Saya tidak tahu kalau mbak manis ini Istrinya Mas. Habisnya Mbaknya masih sangat imut dan sangat manis"

"Bisa diam nggak?! Kalau Mas terus memuji Istri saya, saya bisa menjungkir balikkan mobil Mas saat ini juga" Geram Anggasta dan Intan sontak melongo di depan Anggasta saat supir taksi online kembali meminta maaf.

"Apa melongo?"

Intan meringis lebar lalu bertanya, "Apa mungkin mas cemburu? Iya, ya, Mas cemburu? Mas sudah suka sama Intan? Benar, nih?"

Anggasta bersedekap dan memilih untuk membuang muka ke jendela.

Tuk, tuk, tuk, Intan menusukkan jari telunjuk ke punggung Anggasta dan berbisik, "Cemburu bilang aja. Kalau disimpan dalam hati bisa bikin penyakit jantung, lho"

Anggasta yang masih memunggungi Intan menoleh ke belakang dan berbisik, "Kalau kamu tidak bisa diam maka aku akan mencium kamu sekarang juga di bibir"

Intan sontak menggeser pantatnya menjauhi Anggasta lalu memandang ke jendela dengan jantung berdebar-debar mendengar kata cium di bibir.

Setelah melakukan perjalanan yang cukup panjang, akhirnya Intan dan Anggasta masuk ke pekarangan rumah ibunya Anggasta. Rumah yang tidak begitu besar dan bergaya kuno dengan pekarangan depan yang cukup luas membuat Intan langsung merasakan suasana adem dan nyaman.

Intan melihat ada tiga orang wanita berdiri di depan pintu rumah. Intan bisa mengenali kalau Anisa adalah wanita yang tidak bisa berdiri tenang karena menderita autis tapi Anisa wanita yang sangat cantik, lalu yang berdiri di tengah pasti ibu mertuanya karena wanita itu mirip dengan Anggasta, berkulit kuning langsat dan manis. Nah, wanita yang satunya lagi siapa?

"Angga" Wanita yang berdiri di tengah tampak berkaca-kaca.

Angga langsung berlari dan memeluk wanita itu lalu memeluk wanita cantik yang berdiri dengan tidak tenang dan setelah mencium pipi wanita cantik itu, Anggasta berkata, "Mas kangen banget sama kamu, Nisa"

Intan melihat Anisa tersenyum lebar.

Setelah itu Intan melihat wanita muda yang satunya melangkah mendekati Anggasta sambil memanggil Anggasta, "Mas Angga. Lama sekali kita tidak bertemu, Mas" Intan melihat Anggasta hanya menganggukkan kepala ke wanita muda itu lalu Anggasta melangkah mundur, memeluk bahu Intan dan berkata, "Ibu, ini Istri Angga namanya Intan"

"Apa?!" Ibunya Anggasta dan wanita muda yang berdiri di sebelah ibunya Anggasta berteriak kaget secara bersamaan.

"Tapi, Lisa.......Lisa ini sudah Ibu jodohkan sama kamu dan........."

Wanita muda yang dipanggil Lisa oleh ibunya Anggasta melangkah maju dan dengan senyuman berkata, "Selamat Mas Angga untuk pernikahannya. Selamat Mbak Intan"

Intan hanya menganggukkan kepala dan tersenyum canggung.

"Ayo masuk semuanya! Panas, nih" Ajak Anggasta sambil mencangklong tas ranselnya Intan dan menarik koper.

Tiba-tiba Anisa berlari dan memeluk Intan sambil terus berkata, "Aku suka kamu. Kamu cantik seperti boneka. Aku suka rambut kamu. Rambut Kamu lucu seperti boneka, aku suka kamu, suka, suka, suka" Anisa memainkan rambut pendek bergelombangnya Intan dan Intan tidak marah atau mendorong Anisa dia justru memeluk Anisa dan berkata, "Maukah kamu berteman denganku?"

"Mau, mau, mau" Anisa berkata sambil melompat-lompat kecil.

Anggasta tersenyum senang dan terharu melihat Intan tidak jijik dipeluk oleh Anisa. Intan justru memeluk erat Anisa dan menawarkan pertemanan dengan Anisa.

Ibunya Anggasta yang masih kecewa karena Anggasta tiba-tiba pulang dengan membawa seorang Istri langsung menarik Anisa dan berkata, "Ayo masuk, panas!"

Intan langsung menatap Anggasta dan Anggasta tersenyum lalu berkata, "Ayo, masuk! Kamu pasti udah lapar, kan?"

"Iya" Sahut Intan jujur tanpa basa-basi dan itu membuat Anggasta semakin melebarkan senyumannya.

"Kamu ikut aku ke kamar dulu! Kita bereskan barang-barang kita dulu!"

"Hmm" Intan langsung berlari kecil mengikuti Anggasta saat dia melihat ibu mertuanya menarik tangan Anisa masuk ke kamar dan wanita yang bernama Lisa duduk di kursi tamu. Intan malas duduk bersama Lisa karena Lisa adalah wanita yang akan dijodohkan dengan Anggasta entah kenapa hati Intan sedikit terusik dengan kata perjodohan tadi.

"Kamu cemburu sama Lisa?" Tanya Anggasta saat pria tampan itu melihat istri kecilnya terus cemberut.

Intan memasukkan semua baju ke dalam lemari pakaian sambil menggelengkan kepala namun bibirnya semakin lancip.

"Kalau tidak cemburu kenapa bibir itu lancip banget?"

Intan membuang muka sambil berkata, "Jangan lihat aku!"

Anggasta memegang kedua bahu Intan dari arah belakang lalu dia berkata, "Lisa itu teman masa kecilku. Aku dan Lisa selalu satu sekolahan sejak TK sampai SMA. Dia dekat sama Ibu tapi aku tidak pernah punya perasaan sama Lisa"

"Aku nggak minta penjelasan"

Cup! Anggasta mencium pipi Intan dan Intan berbalik badan dengan cepat sambil mendelik dan menggeram, "Kenapa mencium pipiku?"

"Kalau kamu masih cemberut aku akan terus mencium pipi kamu" Anggasta memajukan wajahnya dan Intan langsung menahan bibir Anggasta sambil tersenyum lebar dan berkata, "Aku udah nggak cemberut nih"

Anggasta terkekeh geli lalu dia memeluk bahu Intan dan berkata, "Ayo kita makan"

Anggasta tersenyum lebar saat Intan membiarkan dirinya terus memeluk bahu Intan hingga sampai ke ruang makan.

Anggasta menarikan kursi untuk Intan dan mengambilkan nasi untuk Intan. Lisa melihatnya dengan hati bergemuruh penuh kecemburuan.

Setelah Anggasta duduk di sebelah Intan, ibunya Anggasta langsung meluncurkan pertanyaan, "Kapan kalian nikah? Kenapa nggak bilang ke Ibu? Istri kamu hamil di luar nikah, ya? Berapa umurnya? Kenapa dia masih sangat muda kelihatannya?"

Anggasta menghela napas panjang dan dia langsung menggenggam tangan Intan lalu berkata ke ibunya, "Kami menikah baru saja. Beberapa hari yang lalu. Intan tidak hamil di luar nikah. Kami menikah karena cinta kami sudah tidak terbendung lagi dan kami tidak mau khilaf"

Intan menoleh kaget ke Anggasta mendengar ucapannya Anggasta. Kapan aku dan dia saling cinta? Batin Intan.

Anggasta menggenggam erat tangan Intan sambil menoleh ke Intan, "Benar, kan, Sayang?"

"I.....iya" Intan menyahut dengan wajah penuh tanda tanya.

Anggasta menoleh kembali ke ibunya, "Intan masih berumur lima belas tahun dan masih sekolah"

"Apa?!" Ibunya Anggasta membeliak kaget.

"Tapi, dia sudah lulus SMA di umurnya yang masih lima belas tahun dan bulan depan dia sudah masuk kuliah. Dia ambil kedokteran. Angga mencintainya karena dia manis, cerdas, dan mandiri" Anggasta mencium pipi Intan untuk memperdalam penjiwaan di dalam dramanya.

Intan terlonjak kaget dan Anggasta langsung mengusap pipi Intan sambil berkata lembut, "Aku mencintainya, Ibu. Jadi, Angga harap Ibu bisa menerima Intan menjadi menantu Ibu"

I......ini beneran apa drama, sih? Di.....dia beneran mencintaiku? Batin Intan dengan wajah melongo.

1
Herlina Lina
mending sm intan walaupun somplak bs jd hiburan
Rahma AR
nganuk dah
F.T Zira
🌹buat intan🥹🥹🥹
Susana Sari Sari
lanjut tho ....seruuuuu dek..dek kan nih jadi ya..🤔🤔🤔💪💪💪💪💜💜💜
anggita
👍like+ iklan
anggita
tatonya apa yah... naga, ular atau cacing.?
Susana Sari Sari
maaf ya Thor...yg benar pagilanannya apa tho Yoo kok babe..itukan pangilan perempuan kelelaiknya harusnya kan Beb...kal mas angsanyamangil intan...🤭🤭🤩🤩💜💜🙏🙏🙏
Elisabeth Ratna Susanti: siap revisi😂makasih untuk masukannya🙏🤗
total 1 replies
F.T Zira
penantian lagi😓...
🌹 buat ka authorr
Susana Sari Sari
ceritanya asikkk....jd serasa masih muda membayangkan adegan² nya...🤞🤩🤩💜💜💜
Elisabeth Ratna Susanti: terima kasih banyak untuk dukungannya 🙏🤗
total 1 replies
F.T Zira
🌹 dulu buat ka Author
🌺Fhatt Trah🌺
masih sekolah toh si intan?
🌺Fhatt Trah🌺
what? ditolak? kasihan juga ya
🌺Fhatt Trah🌺
hampir nyerempet ke unggas ya Anggas😁😁
🌺Fhatt Trah🌺
🤣🤣🤣 bisa aja nih cewek
🌺Fhatt Trah🌺
mau ngapain ya tuh cewek
🌺Fhatt Trah🌺
Ada marga Bimantara juga ya di sini☺️
F.T Zira
mereka ini gak kenal tempat.. asal main aja/Facepalm//Facepalm/
🌹 buat ka author
F.T Zira
lagi nyalain kompor atau gimana sih ni satu orang/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
F.T Zira
3ikaln dulu ya kak...
lagi kumpulin poin🤭🤭
Elisabeth Ratna Susanti: iya, nggak apa santai saja 🤗 makasih banyak untuk supportnya 🙏
total 1 replies
F.T Zira
mimpimu ketinggian🤧🤧
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!