NovelToon NovelToon
I Just Want To Live An Ordinary Life

I Just Want To Live An Ordinary Life

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Transmigrasi ke Dalam Novel / Cinta Murni / Masuk ke dalam novel
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: Eby Mey2

"Angeline" adalah nama yang bagus dan cantik. Namun, pemilik nama ini tidak hidup seperti namanya. Ia masih baru lulus SMA, hidup dengan keluarga harmonis dan cukup, mempunyai banyak teman (kurasa), tapi dia introvert. Cukup pendiam, suka baca novel dan komik, dan motto hidupnya adalah hidup dengan yang biasa-biasa saja, tidak berlebih dan mencolok.

Namun ada perubahan drastis dalam hidupnya yang santai-santai saja. Secara mendadak dia meninggal, gara-gara menyelamatkan anak kucing. Tapi cerita ini tidak sampai disitu, Angeline tiba-tiba membuka matanya dan melihat atap-atap yang asing menurutnya.

"Ha...?! "

"Dimana ini? "

"inikan bukan rumah sakit, dan baju ini kenapa kuno sekali, apa aku cosplay? "




PENASARAN CERITA SELANJUTNYA SEPERTI APA?
BURUAN BACA SELENGKAPNYA!!!
DAN JANGAN LUPA KLIK LIKE, SUBSCRIBE, BERI HADIAH, DAN JUGA VOTE YAAA...!!!
AGAR AUTHOR NYA MAKIN SEMANGAT DAN RAJIN UPLOAD CHAPTER BARU!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eby Mey2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 09

~Dimalam harinya~

Saat ini Sima Annchi dan Guru Qiang tengah berada di dalam asrama Sima Annchi. Saat sudah selesai dengan pengobatan pada muridnya, Guru Qiang memindahkan Sima Annchi yang masih tak sadarkan diri ke asrama muridnya. Sima Annchi terlihat tertidur lelap di ranjangnya, sedangkan guru Qiang duduk di sebelahnya untuk berjaga-jaga jika terjadi sesuatu.

"Kenapa dia sampai saat ini tidak bangun-bangun, apa dia pingsan dan tertidur, harusnya tidak apa-apa kan? Tapi aku memiliki firasat bahwa dia akan bangun. " Pikirnya dalam hati. Dia mendadak membelalakkan matanya, seperti menyadari sesuatu setelah sekian lama.

"Tunggu, kenapa aku jadi seperti ini, kenapa aku selalu mengkhawatirkannya, kenapa aku peduli dengannya? Apakah karena hubungan guru dan murid? Kurasa tidak sampai seperti ini. Apakah karena dia menggangguku terus dan aku berinisiatif untuk menyembuhkannya agar tidak menggangguku lagi? Tidak juga, jika ada yang menggangguku terus-menerus seperti itu, maka dia sudah bertemu dengan raja Yama(raja neraka). Apa karena latar belakang hidupnya ya, sampai aku menggunakan Qi sejatiku untuk menyembuhkannya karena kasihan? Hah.. Umurku jadi berkurang karena Qi sejatiku dipakai. " Guru Qiang terus bertanya-tanya dalam pikirannya, namun tidak menemukan jawabannya.

Sima Annchi yang tadinya tenang-tenang saja tiba-tiba kedua tangannya mencengkram lehernya sendiri, dan tentu saja hal itu membuat lamunan Guru Qiang tersadar. Sima Annchi tidak bisa bernapas dan dengan cepat membuat wajahnya membiru. Guru Qiang yang melihatnya, terkejut dan segera membangunkan Sima Annchi.

"Hey, cepat bangun! Kenapa kau mencekik dirimu sendiri? SIMA ANNCHI BANGUN!!! " Guru Qiang terus menepuk-nepuk pipi Sima Annchi, dan berusaha untuk melepaskan cekikan tangan Sima Annchi, namun tangan Sima Annchi tidak bisa dilepaskan dengan mudah sehingga Guru Qiang kesulitan.

"Brengs*k! Kenapa ini tak bisa dilepas. Apa kau bermimpi mengakhiri hidupmu sendiri. WOIII... BANGUN!!! "

Sima Annchi akhirnya membuka kedua matanya dan melepaskan cekikannya sendiri. Sima Annchi terbatuk setelah tersadar dan nafasnya terengah-engah. Guru Qiang yang melihat Sima Annchi sadar akhirnya bernafas lega. Guru Qiang pun segera memeriksa nadi Sima Annchi dengan Qinya untuk memeriksa apakah ada gejala lain yang tidak beres dalam tubuh Sima Annchi. Setelah itu, Guru Qiang mengatakan bahwa tubuh Sima Annchi sudah baik-baik saja.

"Apa kau sudah baikan? " Tanya Guru Qiang dan dijawab dengan anggukan kepala dari muridnya.

Guru Qiang tanpa sadar tiba-tiba mengusap-usap kepala Sima Annchi dan berkata dengan lembut, "Baiklah seharusnya kau sudah sembuh sekarang. Sekarang tidurlah kembali, besok adalah hari untuk masuk kelas. Dan kemudian bila kau masih merasakan sakit segera hubungi aku! "

Guru Qiang kemudian pergi keluar asrama muridnya setelah memastikan Sima Annchi sudah tidur. Dalam perjalan ke ruangannya, Guru Qiang mendadak menghentikan langkah kakinya, ia melihat telapak tangannya yang tadi dipakai untuk mengelus kepala Sima Annchi. " Kenapa aku melakukannya lagi? Apa aku memang seaneh ini? Hahh... Sudahlah. "

Gumamnya dan melanjutkan lagi perjalanannya.

~Keesokan paginya~

Di dalam asrama Sima Annchi, Sima Annchi tengah bersiap-siap untuk berangkat ke kelasnya. Dia sedang menyisir rambutnya yang panjang dan halus, di cermin dia melihat lehernya yang terdapat luka memar yang diakibatkan cekikannya kemarin malam, ia kemudian menutup lehernya yang memar dengan kain perban.

"Aku penasaran apa yang terjadi kemarin? Aku bermimpi ada Sima Annchi yang asli di sana, dan tiba-tiba dia mencekikku. Apa sebenarnya jiwa Sima Annchi yang asli masih berada di dalam tubuh ini, tapi mengapa ia baru muncul? "

"Hei apa kau dengar aku? " Sima Annchi berbicara dengan dirinya sendiri berharap ada jawaban dari dalam kepalanya. Namun, tidak ada jawaban yang muncul.

Dia kembali bertanya, "Jika kau tidak menjawab ya sudah. Aku akan merawat tubuh ini dengan baik, ya meskipun aku tidak bisa janji. "

"Ah... aku sampai lupa, Guru Qiang kan menggunakan metodenya untuk mengembalikan semua ingatan tubuh ini. Apa dia telah menyadari bahwa ada dua jiwa yang bersemayam di dalam satu tubuh ini? Hah... Semoga saja dia tidak menyadarinya, jika dia sampai menyadarinya kemungkinan besar dia akan mengambil paksa jiwaku dari tubuh ini, karena mengira tubuh ini kerasukan dan ada jiwa orang lain yang memaksa masuk di tubuh ini, dan jiwa ku akan dihancurkan. "

Sima Annchi kemudian selesai dengan persiapannya dan segera pergi ke kelasnya. Saat sudah sampai di kelasnya seperti biasa ia duduk di samping Tang Yuxuan temannya yang selalu tersenyum cerah kepadanya.

"Annchi! Ada apa dengan lehermu, kenapa kau membalutnya dengan perban, apa kau terluka? " Tanya dengan beruntun Tang Yuxuan khawatir setelah melihat perban yang melilit di lehernya.

Sima Annchi menjawab bahwa dia tidak apa-apa dan luka ini hanya luka ringan jadi tidak perlu mengkhawatirkannya lagi. Tang Yuxuan masih saja tidak percaya dan terus saja khawatir padanya, kemudian ia mendekatkan kepalanya pada leher Sima Annchi untuk melihatnya dengan teliti. Sima Annchi merasa detak jantungnya berdetak cepat, dan wajahnya memerah saat temannya sedekat ini.

"Ehem... k-kau terlalu dekat. " Kata Sima Annchi tiba-tiba. Tang Yuxuan tak menyadari bahwa ia sudah sedekat ini dengan Sima Annchi. Dengan wajah yang memerah malu, Tang Yuxuan langsung menjauhkan wajahnya dan memalingkan wajahnya masih dengan wajah merahnya ia meminta maaf dengan lirih.

Tak lama kemudian Guru Qiang memasuki kelas tersebut dan memulai pelajarannya. "Baiklah hari ini, kita akan mempelajari cara untuk mendapatkan Qi dan syarat ketentuannya. Guru yakin bahwa semua murid yang ada disini suda tahu dengan baik caranya yaitu dengan tehnik kultivasi Qi. Mungkin kalian ada yang sudah mempraktikkan tehnik kultivasi Qi yang keluarga kalian pelajari dan ada juga yang belum sama sekali mempraktikkannya. "

Guru Qiang menerangkan sambil berjalan di sela-sela meja para murid seperti guru pada umumnya. Tak membutuhkan waktu lama, Guru Qiang menghampiri meja Sima Annchi dan tampa ia sadari lagi Tangan Guru Qiang mengusap usap kepala Sima Annchi sampai rambut muridnya tersebut berantakan. Tang Yuxuan yang berada di sebelahnya mengerutkan keningnya saat melihat hal tersebut, ia merasa tidak enak dalam hatinya.

Guru Qiang yang sudah duduk berada di tempat duduknya mengakhiri keterangannya dan berkata pada murid-muridnya. "Jadi, guru sudah menerangkan ketentuan dan syarat-syarat untuk menggunakan tehnik kultivasi Qi ini dengan baik. Kemudian kita akan pergi keruangan kultivasi khusus murid, jadi ayo kita berangkat! " Ajaknya.

Semua murid merasa senang dan antusias akhirnya di kelas ini melakukan praktek dan pergi keluar kelas. Sima Annchi dan Tang Yuxuan berjalan bersama sepanjang perjalanan ke ruangan khusus tersebut.

Guru Qiang dan semua muridnya pun memasuki ruangan tersebut saat sudah sampai. Guru Qiang kemudian menyuruh semua muridnya untuk duduk dan bersila.

"Anak-anak siapapun yang sudah mempelajari teknik kultivasi Qi ini sebelumnya, kalian duduk di paling depan dan mempraktikkan terlebih dulu apa yang sudah kalian pelajari di keluarga kalian tentang teknik Kultivasi Qi ini, dan aku akan membimbing kalian dengan baik! "

~Bersambung~

1
Alfatih Cell
lanjut Thor crazy Up....semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!