NovelToon NovelToon
Dekapan Hangat Mantan Mafia

Dekapan Hangat Mantan Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:14.2k
Nilai: 5
Nama Author: Puput

"Daripada ukhti dijadikan istri kedua, lebih baik ukhti menjadi istriku saja. Aku akan memberimu kebebasan."

"Tapi aku cacat. Aku tidak bisa mendengar tanpa alat bantu."

"Tenang saja, aku juga akan membuamu mendengar seluruh isi dunia ini lagi, tanpa bantuan alat itu."

Syifa tak menyangka dia bertemu dengan Sadewa saat berusaha kabur dari pernikahannya dengan Ustaz Rayyan, yang menjadikannya istri kedua. Hatinya tergerak menerima lamaran Sadewa yang tiba-tiba itu. Tanpa tahu bagaimana hidup Sadewa dan siapa dia. Apakah dia akan bahagia setelah menikah dengan Sadewa atau justru sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 9

Wahyu tidak tinggal diam. Dengan wajah penuh amarah, dia menarik lengan Syifa dengan kasar, berusaha menjauhkannya dari Sadewa.

“Jangan ikut campur! Syifa akan tetap menikah dengan Ustaz Rayyan!” bentak Wahyu sambil menarik tangan Syifa.

“Aku tidak akan membiarkan itu terjadi,” ucap Sadewa tegas, tatapannya tajam. Dia melepas tangan Wahyu dari pergelangan tangan Syifa dan maju melindungi Syifa. “Syifa sudah memilihku. Semua keputusan berada di tangan Syifa.”

Wahyu menoleh ke Syifa yang masih berdiri di belakang Sadewa. “Kamu benar-benar mau melawan kami? Kamu pikir bisa hidup tanpa keluarga? Tanpa kami, kamu bukan siapa-siapa, Syifa!”

Syifa terdiam. Ada ketakutan di matanya meski dia tidak mendengar apa yang dikatakannya.

Sadewa hanya tertawa mendengar ancaman itu. Dia memberi isyarat pada Hendri agar memberikan dokumen.

Hendri segera mendekat dan mengeluarkan beberapa lembar dokumen yang sebelumnya telah mereka siapkan.

Dengan tenang, Sadewa membuka salah satu lembaran dan menyerahkannya kepada Wahyu. “Aku bisa menuntutmu sekarang juga,” ucapnya dingin.

Wahyu meraihnya, lalu mulai membaca. Wajahnya yang sebelumnya penuh percaya diri perlahan berubah pucat. “Dari mana kamu mendapatkan ini?”

Sadewa menyeringai tipis. “Aku selalu tahu semua hal. Mencari info tentang keluarga Syifa sangat mudah. Kamu pikir tidak ada yang tahu ke mana perginya keuntungan dari pondok pesantren? Aku juga tahu bagaimana kamu menggunakan nama Syifa untuk mencairkan dana hibah yang seharusnya bukan milikmu.”

Syifa menatap mereka tanpa suara, tidak tahu apa yang mereka bahas. Namun, dia bisa melihat dengan jelas perubahan drastis pada ekspresi pamannya. Dari yang penuh arogansi, kini berubah menjadi ketakutan.

Wahyu meremas surat itu. “Kamu tidak punya bukti lain! Ini hanya omong kosong!”

“Kami punya banyak bukti dan semua dokumen itu sah," kata Hendri.

Wahyu terdiam. Rahangnya mengeras, tangannya terkepal. Dia menatap Syifa yang masih berdiri di belakang Sadewa, lalu mendengus kasar. “Jadi kamu lebih memilih pergi dengan orang asing ini? Kamu tidak tahu dia seperti apa?"

Syifa hanya diam karena dia memang tidak mendengar perkataan mereka semua.

"Baik, kalau begitu jangan menyesalinya. Syifa akan kehilangan semuanya. Nama keluarga, hak waris, dan apa pun yang seharusnya menjadi miliknya."

Sadewa justru tersenyum tipis. "Aku tidak peduli dengan semua itu. Yang kubutuhkan hanya Syifa. Lagian kamu juga tidak mungkin memberikan warisan itu pada Syifa."

Kemudian, Ustaz Rayyan muncul bersama keluarganya karena terlalu lama menunggu di dalam rumah. Wajahnya memerah menahan amarah. "Berani sekali kamu mengacaukan pernikahanku!"

Syifa hanya menunduk, tak mampu mendengar apa pun. Namun, dia bisa merasakan tatapan mereka penuh amarah.

Sadewa bergerak ke depan dan semakin melindungi Syifa di belakangnya. "Pernikahan ini tidak pernah terjadi karena Syifa tidak menginginkannya," katanya dingin. "Jangan berpura-pura tidak tahu bahwa ini hanya permainan Paman Wahyu dan kamu untuk menguasai pesantren."

Rayyan mencibir. "Kamu pikir kamu siapa?"

Sadewa menatapnya tajam. "Orang yang akan membawa Syifa pergi dan tidak ada yang bisa menghentikanku."

Wahyu mengepalkan tangannya, sementara Rayyan semakin mendekat dengan marah. Tapi Sadewa tetap berdiri tegak, siap menghadapi mereka.

Sadewa menyeringai tipis. "Bagaimana kalau gosip tentang pemaksaan pernikahan ini tersebar?" tanyanya santai. "Aku yakin orang tua murid tidak akan mau menitipkan anak mereka ke pondok pesantren yang dipimpin oleh seseorang yang memaksa gadis tak berdaya menjadi istri kedua."

Ustaz Rayyan mengepalkan tangannya. Wajahnya memerah menahan amarah. "Beraninya kamu mengancamku!"

"Aku hanya mengatakan fakta. Sekali berita ini menyebar, kamu akan kehilangan semuanya. Zaman sekarang sangat mudah membuat viral masalah seperti ini. Apalagi pendukung poligami sangat sedikit."

Wahyu langsung menoleh ke Rayyan dengan cemas. "Kita bisa bicara baik-baik," katanya dengan suara rendah.

"Tidak! Aku jauh lebih baik daripada laki-laki sepertimu! Aku memiliki ilmu agama, pondok pesantren, dan pengaruh. Sedangkan kamu? Hanya pria sombong yang datang entah dari mana!"

Sadewa menatapnya tajam, lalu mendekatkan wajahnya. "Bedanya, aku tidak memanfaatkan agama untuk menutupi keserakahanku. Dan aku tidak perlu pengaruh untuk melindungi siapapun."

Sadewa harus segera memutuskan sebelum masalah semakin panjang. "Kalau Paman Wahyu mau menikahkan aku dan Syifa, Paman ambil mobilku yang hitam."

Wahyu terdiam sejenak. Dia jelas tergoda dengan tawaran yang Sadewa berikan. Matanya melirik ke arah mobil mewah yang terparkir tak jauh dari sana. Dengan sekali lihat saja, dia tahu mobil itu bernilai ratusan juta.

"Sejak kapan kamu mencintai Syifa? Aku saja baru melihat kamu," tanya Wahyu, mencoba mengulur waktu sambil berpikir.

Sadewa tersenyum kecil, tatapannya beralih ke Syifa yang masih tidak bisa mendengar percakapan mereka. "Dua belas tahun yang lalu," jawabnya tenang.

Wahyu mengerutkan kening. "Dua belas tahun?"

"Ya." Sadewa kembali menatapnya, lalu dengan santai memasukkan tangannya ke dalam saku. "Kalau Paman Wahyu mau menikahkanku dengan Syifa hari ini juga, mobil itu akan menjadi milik Paman. Dan aku tidak akan membahas apapun tentang harta yang seharusnya menjadi milik Syifa."

Wahyu terdiam, matanya menyipit penuh perhitungan. Tawaran itu terlalu menggiurkan. Jika Sadewa benar-benar serius, dia bisa mendapatkan mobil mewah itu dan sekaligus memastikan bahwa Syifa tidak akan kembali menuntut hartanya.

Sadewa tersenyum miring. "Bagaimana, Paman? Kesempatan seperti ini tidak datang dua kali."

Tampak jelas bagaimana keserakahan Wahyu mulai menguasainya. Bibirnya sedikit terbuka, menunjukkan bahwa dia tergoda. Namun, dia masih melirik ke arah Ustaz Rayyan yang tampak geram.

"Paman ragu?" Sadewa mengangkat alis. "Aku akan tetap membawa Syifa pergi sekarang juga. Dengan atau tanpa restu Paman

Wahyu langsung panik. "Tunggu!" Dia menatap mobil itu sekali lagi sebelum akhirnya mengangguk. "Baik! Aku akan menikahkan kalian hari ini juga, tapi harta warisan Syifa ditambah mobil itu menjadi milikku."

Sadewa tersenyum miring. Orang serakah, tidak mungkin melewatkan kesempatan itu. "Hendri, suruh Irvan bawa mobil untuk menjemput kita nanti. Setelah ijab qabul selesai, serahkan semua yang diinginkannya."

"Baik."

1
Suren
Lina mau cari mati ni. istri mantan mafia direcokin. habis lh kau Lina🤭😂😄
Maulana ya_Rohman
wah... wah... wah....
harus di ajak ngopi² cantik dulu si Lina nih😳😳😳
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🦉
waduh 🥺
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🦉
Good job Dewa 👍
Maulana ya_Rohman
jebakan lagi...🤦🏻‍♀️...
musuh nya blm selesai semua..
tambah runyam...🧐
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🦉
Bukan apa" hanya akal"an saingan bisnis yg iri 🤫
Suren
tenang Syifa dgr kan dulu penjelasan Sadewa. biar tdk slah paham. Lina biarkan dia menerima akibat nya dr Sadewa. mau cari mati lho ya🤭😄
Shee
nah kan, entah akal akalan si lina atau memang orang yang pengin menghancurkan dewa sama syifa.
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🦉
Bagus 👍
Suren
licik kamu Lina. blm tau siapa Sadewa mantan Mapia. gimana LBH licik nya ya. jgn harap kamu Lina. lihat aja nanti.
Maulana ya_Rohman
ada celah untuk menghancurkan Dewa...
mungkin kah korban itu sebuah jebakan🤔🤔🤔
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🦉
Sadewa keren gercep menangani masalah 👍
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🦉
waduh gawat 😣
Suren
siapakah itu yg pakai topi. apa kah pihak keluarga Fira ata......masih penasaran
Suren
gitu dong. aku suka laki2 yg selalu memandang istri itu penting di hidupnya jadi perioritas. mantap👍👌
Yenova Kudus
selalu dtggu up nya
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🦉
Semoga kalian selalu berbahagia 🤲
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🦉
Asyik 💃🏻💃🏻
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🦉
Itu jawaban do'a mu Syifa🤗
Shee
semoga cepet up thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!