Gadis Satu Miliyar Untuk Big Boss

Dua hari berlalu..

Alexa yang sudah pindah ke rumah baru nampak bingung karena selama dua hari ini Elvano tak menghubungi nya.

Bahkan Raka pun asisten Elvano juga tak ada menelpon nya, hal itu tentu menjadi pertanyaan besar untuk Alexa yang sudah menerima uang nya.

"Ngapain aku repot-repot mikirin, kalau nggak jadi nikah kan bagus lagian siapa juga yang mau nikah sama pria menyebalkan itu" Alexa nampak berbicara sendiri.

Tapi sedetik kemudian dia menggeleng lagi.

"Tapi kalau nggak nikah dari mana aku membayar uang ganti rugi, tidak. dia pasti akan menambahkan bunga yang besar kalau sampai pernikahan ini tidak jadi" gumam Alexa lagi.

Brandon yang berdiri di ambang pintu itu berniat masuk tetapi tertahan oleh ucapan Alexa.

Dia bingung harus melakukan apa, satu sisi dia tidak rela putri nya harus menikah karena terpaksa.

Tapi sisi lain Brandon juga sadar jika dia juga tak bisa selamanya menemani putrinya, dia perlu memastikan Alexa mendapatkan pendamping yang baik yang bisa menjaga nya karena dengan begitu dia tidak akan merasa gagal.

"Lexa" panggil Brandon.

"Ayah, sejak kapan ayah berdiri di situ?" tanya Alexa kaget.

Brandon tak menjawab melainkan dia berjalan masuk ke dalam kamar putri nya dan duduk di pinggir ranjang.

"Ayah mau bicara empat mata sama kamu" ucap Brandon.

"Ayah mau bicara apa?" tanya Alexa nampak penasaran.

"Ini tentang calon suami mu, ayah mau bertemu dengan pria itu" lanjut Brandon lagi.

Bertemu?

Alexa nampak diam dan berpikir, tentunya dia yakin jika Elvano tak akan mau bertemu dengan ayah nya mengingat Pernikahan ini hanyalah pernikahan di atas kertas.

Tapi satu sisi lain Alexa juga tau jika ayah nya pasti tak akan bisa tenang sebelum bisa memastikan dengan yakin jika Elvano pria baik.

"Ayah, aku mohon ayah paham. aku akan tetap menikah dengan dia meski ayah tak setuju." Alexa menjawab dengan wajah menunduk nya.

"Ini semua pasti karena ayah, andai saja ayah tidak pergi keluar pasti semua ini tak akan terjadi, Ayah minta maaf karena hanya bisa membebani mu nak, maafkan ayah" Brandon menangis sedih.

"Tidak ayah, ini semua bukan salah ayah jangan katakan itu lagi" Alexa menggeleng.

"Ayah minta maaf" lanjut Brandon lagi.

"Tidak ayah, jangan katakan kata maaf itu lagi aku mohon. sudah seharusnya aku melakukan segala hal untuk bisa menyelamatkan ayah, karena hanya ayah yang aku punya sekarang dan aku nggak mau kehilangan ayah" balas Alexa sambil memeluk Brandon.

Kata-kata Alexa menusuk hati Brandon, dia menangis dalam diam karena terharu dengan besarnya rasa sayang nya Alexa kepadanya.

"Andai saja kamu tahu aku bukan ayah mu apakah kamu akan tetap menyayangi pria buruk ini nak? maafkan ayah" batin Brandon dalam hatinya.

Setelah beberapa saat pelukan itu terlepas dan Brandon tiba-tiba memegang tangan Alexa.

"Ayah mau mengatakan sesuatu Lexa" ucap Brandon nampak serius.

"Ayah mau mengatakan apa? katakan saja aku siap mendengarkan asal jangan bahas pernikahan ku karena aku akan tetap menikah Yah" balas Alexa cepat.

Brandon diam beberapa saat, apakah ini saatnya dia memberitahu Alexa yang sebenarnya? tapi dia takut Alexa membenci nya dan tak mau memaafkan nya.

"Ayah" panggil Alexa heran melihat Brandon yang diam saja.

Ketakutan akan di benci Alexa membuat Brandon takut, dia belum siap untuk jujur karena itu akan membuat nya jauh dari gadis kecilnya yang di sayangi.

"Ay___" ucap Alexa terpotong.

Tiba-tiba terdengar suara dering telpon, membuat Alexa berdiri dan memilih mengangkat telpon nya.

"Halo"

"Kita bertemu di restoran, Raka sudah menunggu di luar rumah mu" ucap Elvano di sebrang telpon.

Alexa melihat ke luar rumah nya dan benar saja ada sebuah mobil mewah yang berhenti di halaman depan rumah nya.

"Kenapa mendadak?" tanya Alexa tak suka dengan cara Elvano mengajak nya bertemu.

"Kau siapa bisa mengatur ku? terserah aku mau bertemu kapan saja. cepat berangkat atau aku akan membuat mu menbayar kembali uang 500 juta itu beserta bunganya yang 40% " ancam Elvano lagi.

Apa!

"Kau gila! yang benar saja 40% kau mau memeras ya!" Alexa berkata dengan nada bicara nya yang tinggi karena kaget.

Jangan kan bunga 40% untuk membayar pokok nya saja dia mungkin tidak akan sanggup.

"Jangan banyak betingkah, cepat keluar dan segera masuk ke dalam mobil sebelum batas kesabaran ku habis!" tegas Elvano lagi.

Tut!

Panggilan itu di matikan sepihak oleh Elvano.

Hufh!

Alexa menghembuskan nafasnya kasar.

"Dasar pria gila, sesukanya mengendalikan orang lain" gerutu Alexa pelan.

"Kenapa Lexa?" tanya Brandon karena melihat wajah kesal sang putri.

"Nggak yah, aku mau ke luar dulu. ayah nggak papa kan aku tinggal sebentar?" tanya Alexa.

Brandon menggeleng.

"Kamu pergi sama siapa?" tanya balik Brandon.

"Asisten nya Elvano, lagi nunggu di luar" balas Alexa cepat.

"Ya sudah kamu boleh pergi, ingat jaga diri" ucap Brandon mengingatkan.

"Iya yah, aku sayang ayah" kata Alexa yang setelah itu akhirnya memilih pergi dengan penampilan nya yang sangat sederhana dan jauh dari kata modis.

Saat baru keluar dari rumah Raka yang melihat itu nampak langsung keluar dan membukakan pintu untuk calon istri bos nya.

"Silahkan nona" ucap Raka yang memabukkan pintu mobil.

"Terimakasih" balas Alexa yang langsung masuk.

Dan setelah itu mobil langsung menyala dan melaju meninggalkan area rumah Alexa.

Brandon yang mengintip di jendela nampak menarik nafas panjang.

****

Disisi lain nampak Elvano yang sedang duduk menunggu bersama sang kakek.

Elvano nampak diam dan tak menghiraukan perkataan kakek nya yang terus memaksanya menikah dengan pilihan kakeknya.

"Sudah aku katakan, aku tidak pernah mencintai nya. aku juga tidak mau di paksa!" kata Elvano tegas.

"Cinta, kamu juga akan mencintai nya jika kalian sudah menikah. percaya pada kakek dia wanita yang terbaik untuk menjadi calon istrimu" ucap kakek Wijaya masih mencoba untuk memaksa Elvano.

"Jika kakek masih ingin aku tinggal di rumah kakek tidak boleh memaksa ku menikah, aku benar-benar tidak main-main" lanjut Elvano dengan tegas.

Kakek Wijaya menghembuskan nafasnya kasar.

Sikap keras kepala Elvano sebenarnya membuat dia kesal, tapi dia tidak mau berhenti untuk memaksa Elvano menikah karena dia ingin Elvano mendapatkan yang terbaik.

"Lihat, calon istri pilihan mu bahkan dia tidak bisa tepat waktu. kakek yakin dia pasti hanya kaum rendahan yang tidak setara dengan kita" kakek Wijaya masih berusaha untuk menjelekan Alexa.

Elvano tak menjawab dan memilih mengabaikan ucapan kakeknya.

Hingga tak lama setelah itu tiba-tiba Alexa datang, dan Elvano melotot tak percaya dengan Alexa yang bukan nya berpenampilan cantik tapi malah terlihat berantakan di matanya.

Rambut yang di ikat asal, wajah yang polos tanpa riasan dan jangan lupakan pakaian nya dimana Alexa hanya memakai kaos oblong kebesaran dan juga celana jeans yang sobek di bagian dengkul nya.

"Lihat, sudah kakek bilang kan dia tak akan pernah setara dengan keluarga kita. dia orang rendahan yang tidak akan pernah bisa setara dengan kita" kakek Wijaya nampak menghina Alexa dengan wajah dingin nya.

Alexa yang baru datang dan langsung mendapatkan hinaan nampak kesal.

"Ini aki-aki peot dosa nggak ya kalau di kubur hidup-hidup, masih hidup bukan nya bikin amalan baik malah hobi nya menghina dan memaki orang aja, heran!" batin Alexa dalam hatinya yang kesal dengan kakek Wijaya.

Dan kekesalan Alexa kembali bertambah karena Elvano tak sedikitpun membantunya dan malah acuh melihatnya di hina.

"Dari cara berpakaian saja sudah berantakan, tidak sopan!" lanjut kakek Wijaya lagi.

"Kalau menurut kakek pakaian yang saya pakai ini tidak sopan, lalu bagaimana dengan cara bicara kakek yang selalu merendahkan orang lain? apakah itu sopan?" tanya Alexa kembalikan posisi.

Dan mendengar perkataan Alexa kakek Wijaya nampak marah.

"Kau lihat wanita pilihan mu? dia terlihat seperti preman, dia bukan wanita yang tepat untuk mendampingi mu" kata kakek Wijaya sambil menatap tajam Alexa.

Dan dia balas dengan tatapan tajam balik oleh Alexa.

"Emang bukan yang tepat kali" batin Alexa dalam hatinya setuju.

"Sudahlah, kita akan makan atau terus mempermasalahkan pakaian Alexa?" tanya Elvano yang sedang duduk.

Kakek Wijaya berdiri, niatnya ingin mengajak bicara Elvano untuk berubah pikiran malah dia semakin di buat gila dengan melihat calon istri cucunya yang adalah gadis berantakan.

"Kakek pergi, ingat jangan harap kakek akan merestui kalian berdua! tidak akan" tegas kakek Wijaya yang akhirnya memilih pergi karena nafsu makan nya menghilang setelah kedatangan Alexa.