Aldena Faradila tak menyangka akhirnya harus kembali ke tempat yang paling dihindarinya selama lima tahun ini. Dena harus kembali karena saudara kembarnya yang jatuh sakit dan juga wasiat dari Vania, almarhum ibunya.
Kembalinya Dena ke rumah almarhum maminya membuat keluarga papinya tak suka dan mencoba mengusirnya kembali.
Sayangnya, Dena lima tahun yang lalu sudah berubah dan kini bersiap membalaskan dendam dan sakit hatinya.
Rupanya semua tak berjalan semulus apa yang direncanakan oleh Dena. Dia harus menikah sebelum usianya dua puluh lima tahun dengan lelaki yang sudah dipilihkan oleh almarhum maminya.
Apakah Dena bersedia menikah dengan Gara, atau lebih memilih kehilangan harta warisannya? Lalu bagaimana jika ternyata Dena masih belum bisa melupakan masa lalunya yang ternyata keponakan dari Gara?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naira_W, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mungkinkah
Dena melangkah pelan mendekati ranjang saudara kembarnya. Neno, yang sedari tadi duduk di sofa pun segera berdiri menyambut nona mudanya.
"Mbak Dena?" tanyanya heran. Karena tadi Dena sempat menelpon dan mengatakan belum bisa menjenguk Dana.
Dia menatap dengan pandangan menyelidik ke arah belakang Dena, dimana Unggung ikut mengekori Dena hingga ke kamar Dana.
Neno pun segera bersikap waspada. Dia ditugaskan tak hanya untuk membantu merawat Dana. Tapi juga menjaga keamanan keponakan bos nya.
"Maaf Mas Neno, saya datang tiba-tiba. Malam ini saya kepingin menemani Mas Dan." ucap Dena sambil menatap sayang pada saudara yang lahir lima menit sebelum dirinya.
"Oh... Ya. Mas Neno, ini Unggung. Sahabat saya dan Mas Dan. Dia juga mau jenguk Dana." ucap Dena mengenalkan Unggung pada Neno.
Unggung mengangguk canggung pada lelaki yang lebih cocok menjadi bodyguard dibandingkan perawat.
'Yang bener aja nih om Albert. Cari perawat kok modelan Vin Diesel gini.'
"Saya udah ijin sama Om Albert. Dan dia ngasih ijin. Unggung yang sering bantuin mas Dan waktu aku tinggal sama om Albert." kata Dena yang terlihat waspada dan mencurigai Unggung.
Mendengar hal itu pun Neno mengendurkan pengawasannya dan mengangguk hormat pada Unggung.
Melihat hal itu pun Unggung membalas mengangguk. Mereka berdua saling membalas hormat dengan anggukan mirip film-film Yakuza yang sering ditonton Unggung..
Tinggal menambah kata Haik... Arigato saja.
Dena pun mengajak Unggung menghampiri Dana yang tertidur lelap di ranjang. Wajah tampan lelaki itu terlihat tirus dan pucat.
Sudah hampir dua minggu ini Dana di rawat di rumah sakit. Karena kondisinya sudah tidak bisa lagi melakukan rawat jalan.
Tak ada yang tau tentang keadaan Dana dan juga rumah sakit tempat Dana dirawat, kecuali om Albert dan om Roland.
Dena saja baru mengetahuinya minggu lalu. Om Albert meminta Dena untuk merahasiakan hal ini dari papinya.
Sedangkan Unggung, dia tau jika Dana sakit karena lelaki itu yang sering membawa dan menemani Dana berobat.
Namun, sudah dua minggu ini tak ada kabar tentang Dana. Hingga magrib tadi Dena menghubungi untuk meminta bantuannya.
"Hai, Da... Gila lo ya, bisa-bisanya tidur nyenyak di sini. Tau nggak lo, bapak sama ibu gue nggak pernah tidur lelap karena mikirin lo yang ilang kabarnya. Gue juga, sih." Unggung membuka suara saat berada di sebelah Dana.
Terdengar helaan nafas panjang dari lelaki berkaos hijau botol itu.
"Ibu bahkan sempat mikir lo dimakan hiu. Soalnya lo cuma sempat bilang mau pergi ke pulau Bintan buat bangun resort di sana." kata Unggung sambil tersenyum kecut.
Semua ucapannya memang hanya candaan konyol. Kecuali soal dia dan orang tuanya yang khawatir dengan keadaan Dana.
Unggung hanya ingin menutupi kesedihannya. Apalagi saat melihat Dena yang sudah mulai berkaca-kaca melihat saudaranya yang sedang sakit.
"Lo harus sehat, Da. Soalnya Dena udah balik, Da. Lo biang kalau lo gak sudi kalau gue kawin sama Dena. Lo harus sehat Da, kalau nggak gue bakalan kawinin Dena." kata Unggung yang semakin ngawur.
"Enak aja lo mau kawin-kawinin adek gue. Kalau gue sehat lo harus nikah sama Siti." ucap Dana pelan namun tetap jahil
Dia sudah terbangun sejak Dena masuk dan berbicara dengan Neno.
Namun, tak ingin membuka mata karena enggan melihat kesedihan di mata saudari kembarnya.
"Da..da. Elo ya, memang ngeselin banget." gerutu Unggung ketika melihat senyum jahil Dana.
Namun, Unggung lebih memilih menerima kejahilan Dana daripada melihat sahabatnya lemah tak berdaya.
"Hai dek, apa kabar?" tanya Dana pada gadis yang berdiri di sisi kanan ranjangnya.
"Baik, aku baik. Tapi lebih baik lagi jika kamu kembali sehat dan bisa menggendongku seperti dulu." kata Dena sambil mengusap pipinya yang basah.
"Kamu secantik ini cuma buat jenguk aku? Atau kalian baru pulang kencan?" tanya Dana yang melihat penampilan Dena terlihat berbeda dengan gaun biru sebetis dibalik jaket hitam milik Unggung.
Dana sangat mengenal jaket hitam yang selalu berada di mobil Unggung.
Jaket parasut dengan bordiran logo KUA di bagian depan sebelah kanan dan tulisan 'Santun, Ramah, Taat, dan Berakhlak Mulia.' di bagian belakang adalah jaket milik bapaknya Unggung yang sengaja di simpan di mobil putranya.
Alasan bapak menyimpan jaket itu, agar putranya tidak berbuat aneh-aneh dengan wanita jika tak ingin berakhir dinikahkan paksa di KUA.
"Mana ada kencan mas dan. Aku tadi minta tolong sama Unggung buat anterin aku ke sini. Soal pakaian, aku belum sempat bongkar koper, jadi asal ambil aja." jawab Dena
Dana yang mendengar ucapan Dena pun langsung mengerutkan keningnya.
Lalu menatap dalam mata coklat adik kembarnya.
"Kamu beneran balik ke rumah itu, Na?" tanya Dana dengan raut serius.
Dena pun mengangguk, tak ada gunanya menutupi hal itu dari Dana. Lambat laun saudaranya pasti akan tau.
"Na... Kamu tau bahayanya rumah itu sekarang. Padahal waktu itu udah aku larang, tapi kamu masih bandel aja, Na."
Dana terlihat semakin pucat dan lelah setelah bicara panjang lebar.
Kondisi fisiknya yang tak sekuat dulu membuat Dana harus mengeluarkan tenaga ekstra ketika bicara.
"Maaf Mbak Dena, kalau bisa lebih baik biarkan mas Dana istirahat." ucap Neno saat melihat gelagat Dana yang tidak baik-baik saja.
"Iya, mas. Maaf." ucap Dena pada Neno
"Mas Dan jangan khawatir, aku gak mungkin kembali ke sana tanpa persiapan. Om Albert juga selalu mengawasi dan menjaga aku. Sekarang pokoknya mas Dan harus sehat." ucap Dena sambil memeluk tubuh Dana yang masih memejamkan matanya walaupun tidak tidur.
"Karena aku nggak mau dikawinin sama Unggung. Jadi mas Dan harus sehat." kata Dena lagi lalu mengecup pipi saudaranya.
"Aku pulang ya. Selamat istirahat." kata Dena sebelum beranjak dari sisi tempat tidur Dana.
"Gue pamit, bro. Jangan pikirin apapun selain kesehatan lo. Gue bakalan jagain Dena sampai lo sehat lagi." pamit Unggung.
"Gung..." Dana memanggil sahabatnya yang baru dua langkah berjalan.
"Lo udah pikirin tawaran gue waktu itu?" tanya Dana.
Unggung berbalik dan menatap ke arah Dana. Baik Neno maupun Dena dapat melihat jika kedua sahabat itu seperti saling memberi kode.
Ya... mereka seperti bicara dengan tatapan saja.
"Menurut lo?" Unggung balik bertanya sambil tersenyum miring.
"Thanks, Gung."
"Lo harus sehat, itu syarat dari gue." kata Unggung sebelum beranjak.
"Nona Dena Faradila, mari saya antar pulang." kata Unggung sambil membungkukkan badannya dengan telapak tangan kanan mengarah ke pintu.
Dena menatap ke arah Dana, lelaki itu hanya mengangguk pelan sembari mengangguk.
Dia pun segera keluar menyusul Unggung, karena penasaran dengan tawaran yang dimaksud Dana.
'Apa mungkin lelaki itu adalah Unggung?' batin Dena
masak tulisan tangan istri yg 20 thn bersama gak apal..
jadi bisa dikibuli kana..
😀😀😀❤❤❤
Anggaraaaaa...
laki2 superrrrrrr..
😀😀❤❤❤❤❤❤
❤❤😉❤❤❤
❤❤❤❤❤
makasi mau melanjutkan novel sang pemilik hati..
aku suka ama kak author yg tanggung jawab gini..
mkasi..
❤❤❤❤❤❤😍😍😍😍😘😘😘😘😗😗😗😙😙😙
❤❤❤❤❤
emang laki2 bwneran..
Anggara2...
lope2 dehhhh..
semangatttt...
❤❤❤❤
apa yg akn Evan lakukan lagi..
???
❤❤❤❤❤❤
😀😀😀❤❤❤❤
❤❤❤❤❤
😍😍😍❤❤❤❤
nyadarrrrr banggggg
cerdas banget vania ini..
swtelah diaudit..
pastu kana dan tedy harus ganti rugi..
salon vania jan jadi menyusut tinggak 2..
dan kebaikan wajah papinya..
jadilah klop .
perpasuan yg sempurna..
😀😀😀❤❤❤
😀😀😀❤❤❤
semangatttttt otorr,, buat ted jd gembel brsma dg kana - asta 💪💪💪💪💪🙏🙏😍
😀😀😀❤❤❤❤