PACARKU,SUAMI SAHABATKU

Kayla yang tiba-tiba merengek ingin bermain bersama Ayahnya membuat Manda menghubungi Fahri saat jam kerjanya hampir selesai.

Fahri yang awalnya enggan menjadi luluh saat mendengar rengekan anaknya yang terdengar saat Manda menghubunginya.

Sebelum Fahri mengirim pesan pada Citra,ternyata Citra sudah lebih dulu mengirim pesan bahwa Ia akan ada perlu dengan sahabatnya saat malam hari sepulang kerja.

Fahri bergegas menuju sebuah Mall tempat istri dan anaknya berada setelah jam kerja telah selesai,Ia pergi tanpa merasakan apapun padahal sesuatu sedang Manda rencanakan.

Disebuah Mall yang akan menjadi tempat pertemuan Citra,Manda dan Fahri,ketiganya sibuk dengan tujuannya masing-masing.

Jika Manda dan anaknya sedang menunggu Fahri datang,Citra sedang mencari Manda yang memiliki janji untuk makan malam bersama.

Ponsel Manda yang tidak bisa dihubungi membuat Citra kesusahan untuk menentukan restoran mana yang akan menjadi tempat makan malam mereka.

Citra terus berjalan menyusuri Mall yang cukup besar dan megah,tiba-tiba Ia dikejutkan dengan pemandangan menyakitkan hati saat tak jauh dari tempatnya berdiri Fahri sedang menggendong anak kecil yang sangat Ia kenal,Citra semakin terkejut saat orang yang Ia kenal dekat datang dan memberikan air minum yang baru dibelinya.

"Nggak mungkin...,ini pasti nggak bener,Mas Fahri nggak mungkin suami dari sahabatku,Mereka pasti bukan suami istri....",ucap Citra dengan dada bergemuruh dan mulut bergetar hebat,bahkan air matanya tiba-tiba mengalir dengan deras saat melihat Fahri masuk kesebuah permainan anak dan tertawa bahagia dengan Kayla.

Berusaha terus menampik kenyataan yang ada didepan mata,Citra semakin merasa sakit pada hatinya,bahkan omongan Cindy kemudian terlintas dipikirannya.

"Apa ini yang dimaksud dengan Cindy?Lalu aku yang ternyata pelakor?tapi enggak!!,Aku bukan pelakor,Aku nggak tau jika Mas Fahri telah menikah dengan sahabatku dan memiliki anak",gumam Citra dengan lirih.

Citra semakin mendekat tapi bersembunyi,Ia ingin melihat lebih dekat kebersamaan pacar yang selama ini dia kira single ternyata sudah berkeluarga dan memiliki anak,bahkan yang membuat gila ternyata Fahri suami dari sahabatnya.

Citra benar-benar merasa bodoh dibohongi begitu lama oleh Fahri,bahkan 2 tahun lamanya menjadi sia-sia karena kesakitan yang Ia torehkan dengan luka luar biasa.

Citra dengan pertimbangan penuh yang terlintas dikepalanya,Ia akan bertemu dan menuntut penjelasan dengan Fahri yang tega menyakitinya begitu dalam.

Air mata yang terus mengalir saat tawa Fahri begitu lebar saat main bersama anaknya,membuat Citra semakin terasa nyeri pada hatinya,Ia tidak sanggup menerima kenyataan bahwa pacarnya telah memiliki anak.

Citra memilih pulang dan tiba-tiba ponselnya berbunyi,ternyata Manda yang menghubungi Citra berkali-kali.

Citra sengaja tak mengangkatnya dan mengirimkan sebuah pesan bahwa makan malam bersama ditunda keesokan harinya,Manda yang sebenarnya sedikit kecewa karena rencananya berantakan membuat Ia pasrah saat tau Citra membatalkan janjinya.

Didalam Taxi yang akan mengantarkan Citra pulang ketempat tinggalnya,Citra sudah tidak tahan dengan kesakitan yang Ia rasakan,Ia ingin mencurahkan semua rasa sakitnya dengan tangisan didepan teman yang selama ini tau perjalanan cintanya dengan Fahri yaitu Cindy.

Beruntung Cindy langsung mengangkat telpon dari Citra saat itu.

"Hiks hiks Hiks Cindy....,sakit banget Cindy,ini terlalu sakit,Aku nggak percaya bahwa aku diginiin oleh orang yang selama ini aku cintai dan banggakan,Cindy....,tolong kerumahku,aku butuh kamu saat ini...hiks hiks hiks".

Tangisan yang begitu menyayat hati membuat Cindy tak tega untuk mengabaikannya,Ia segera berganti pakaian dan langsung menyambar dompet serta kunci mobilnya.

Cindy mengendarai mobilnya dengan kencang bahkan rasanya Ia ikut emosi saat mobil didepan jalannya terlalu lambat,karena bagaimanapun Ia kawatir dengan keadaan Citra yang hidup dalam perantauan seorang diri.

Akhirnya Citra sampai ditempat tinggal Citra saat Citra juga baru saja turun dari Taxi yang mengantarkannya.

Citra langsung memeluk Cindy dengan erat dan menangis dengan kencang,bahkan tangisannya membuat siapa saja ikut terenyuh dan ikut merasakan kesakitan yang sama.

"Kamu kenapa Citra...,siapa yang tega menyakitimu,cerita semuanya sama aku,aku akan mendengarkan semuanya tapi kita masuk kekamarmu dulu ya..,aku takut jika kamu terus menangis seperti ini penghuni lain akan curiga dengan kita",ucap Cindy yang kemudian Citra melepaskan pelukannya dan berjalan dengan lemah ketempat kostannya.

Citra kembali menangis bahkan Ia memukul bantal yang selama ini Ia peluk dengan erat,karena itu bantal pemberian Fahri untuk menemani tidur Citra setiap harinya.

Tangisan Citra yang tidak juga berhenti,membuat Cindy bingung dan kesal,namun Ia mencoba bersabar karena bagaimanapun Citra butuh ruang untuk mengekspresikan perasaannya.

Setelah lebih dari 1 jam menangis,Citra merasa lega sekaligus haus,Ia menenggak air dingin 1 gelas dengan cepat,sampai Cindy merasa heran dengan tingkah temannya itu.

Setelah sedikit lega dan siap,Citra mulai bercerita tentang apa yang membuat Ia menangis.

"Cindy...,sepertinya perkataanmu waktu itu benar,Aku tadi melihat Mas Fahri sedang menggendong anak kecil dan ada perempuan disampingnya,dan yang bikin aku semakin terkejut adalah perempuan yang bersama Fahri adalah sahabatku Manda..,sahabat yang selama ini selalu bercerita bahwa suaminya berubah setelah kerja diluar kota,dan ternyata aku,akulah penyebab suaminya berubah,aku selingkuhan suaminya yang Ia curigai selama ini,Aku harus gimana Cindy?Aku nggak tau harus gimana setelah ini,tapi aku bukan pelakor atau merebut siapapun,karena yang aku tau Mas Fahri selama ini mengaku single,Cindy....,Aku harus gimana..",ucap Citra masih dengan air mata yang tiba-tiba menetes.

Cindy bukan lagi terkejut,tapi dia marah dengan Fahri,bahkan Cindy langsung berdiri dan pergi menemui Fahri namun dicegah oleh Citra dengan cekalan tangannya.

"Kenapa Cit?Gila sih Fahri bener-bener...,dia bukan hanya pengecut dan brengsek,tapi dia juga bajingan yang harus aku musnahkan dari bumi ini,bisa-bisanya dia menyakiti 2 perempuan sekaligus padahal anak kandungnya juga perempuan,Sudahlah Cit...,besok kita temui Fahri dan suruh dia milih antara kamu atau istrinya,kalau perlu kamu buang aja sih Fahri itu,karena laki-laki kayak gitu nggak pantes buat kamu Citra,jadi tau kan selama ini dia kekeh tidak ingin memperkenalkan keluarganya sama kamu,karena ternyata dia sebrengsek itu",ucap Cindy begitu kesal.

Dalam diamnya,Citra mendapati ponselnya berbunyi dan sebuah pesan masuk keponsel Citra.

"Lagi apa?Mas kekostan boleh?Mas tadi makan enak terus keinget sama kamu sayang...,Mas anterin ya".bunyi pesan yang Fahri kirimkan ke Citra.

Citra dengan air mata yang kembali mengalir hanya menatap layar ponselnya yang sudah kembali redup.

"Biarkan dia dateng Cit,Kita akan gali lebih dalam tentang hubungan kalian dan hubungan yang selama ini dia sembunyikan,tenang aj ada aku Cit,kamu nggak sendirian saat ini,kita harus cari tau bagaimana sebenarnya hubungan Fahri dengan kamu juga,kemana Fahri akan melangkah kedepannya",ucap Cindy dengan lembut.