NovelToon NovelToon
Pengantin Yang Ditukar

Pengantin Yang Ditukar

Status: tamat
Genre:Mafia / Pengantin Pengganti Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Kaya Raya / Romansa / Tamat
Popularitas:589.2k
Nilai: 4.8
Nama Author: Sindya

Linka tidak menyangka jika pernikahannya dengan kekasihnya Dilan yang awalnya sudah direncanakan matang harus berakhir dengan kepedihan. Ia terima harus terima nasibnya untuk menikah dengan pria tua karena menggantikan sepupunya Tiara yang menolak perjodohan itu.



Yang lebih menyakitkan lagi yaitu sepupunya memaksa ibunya untuk menikahinya dengan mempelai pengantin pria yang merupakan calon suaminya Linka.


"Aku tidak akan menikahi pria tua yang ayah jodohkan padaku," tolak Tiara.


"Tapi, pria itu adalah lelaki kaya yang akan membuat hidupmu bahagia. Lagipula ia tidak akan hidup lama dan kau hanya mengambil semua warisan yang ditinggalkannya," ucap nyonya Widia.



"Bagaimana kelanjutan cerita ini. Apakah Linka harus menerima pengantin pria yang merupakan calon suami sepupunya ataukah ia harus kabur dari pernikahan itu?"


"Ikuti ceritanya sampai habis...!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5. Karma Pertama

Linka terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena over dosis. Dokter menyatakan kalau Linka mengkonsumsi obat tidur yang terlalu banyak dan akan membuat kesadarannya menurun dan sulit untuk bangun lebih cepat.

Dokter menyuntikan obat penawar untuk memulihkan kesadaran Linka. Tuan Alfiansyah yang mendengar itu sangat murka atas perbuatan istrinya.

"Ya Allah. Untung aku pulang lebih cepat, kalau tidak entah bagaimana dengan nasib Linka. Dia akan tertidur sampai dua hari ke depan tanpa sepengetahuanku," lirih tuan Alfiansyah yang sengaja membawa Linka ke rumah sakit yang lain bukan rumah sakit di mana Dilan bekerja.

Dokter Risma menemui tuan Alfiansyah untuk menanyakan perihal Linka yang over dosis.

"Permisi tuan. Apakah putri anda mengalami depresi berat?" tanya dokter Risma.

"Saya kurang tahu dokter masalah anak muda. Justru saya baru ingin mengetahuinya jika dia sadar nanti," ucap tuan Alfiansyah untuk menutupi aib istrinya.

"Jika putri tuan mengalami depresi berat, saya akan merekomendasikan dokter psikologi terbaik di rumah sakit ini untuk melakukan konsultasi," saran dokter Risma yang mengira Linka sedang depresi.

"Tidak perlu dokter...! Putri saya baik-baik saja. Apakah saya boleh membawanya pulang?" tanya tuan Alfiansyah sambil melirik jam tangannya yang sudah pukul delapan malam.

Itu berarti istrinya sudah pulang ke rumah dan sepasang pengantin baru itu langsung ke hotel untuk melakukan bulan madu.

Akomodasi hotel dan negara tempat mereka bulan madu adalah pilihan Linka yang sudah booking dari tiga bulan yang lalu. Dokter Dilan hanya menerima beres tanpa mengeluarkan uang sepeserpun nantinya.

Walaupun Linka pernah mengatakan tidak akan melakukan perjalanan bulan madu ke luar negri pada pamannya namun ia terus didesak oleh dokter Dilan yang ingin sekali melihat kota Paris.

"Sepertinya pasien tidak bisa dibawa pulang sekarang. Pasien harus menjalani perawatan intensif untuk membersihkan darah dalam tubuhnya yang sudah terkontaminasi dengan dosis obat tidur yang berlebihan," ucap dokter Risma membuat tuan Alfiansyah makin cemas. Ia begitu takut jika Linka akan menanyakan penyebab dirinya bisa berada di rumah sakit.

"Ya Allah. Apa yang harus aku jawab jika Linka bertanya tentang kondisinya," batin tuan Alfiansyah.

Sekitar pukul 9 malam, nyonya Widia pulang ke rumahnya dalam keadaan bahagia namun juga sedikit kesal dengan suaminya yang tidak mendampingi dirinya menemani putri mereka di pelaminan.

Para pelayan sudah lebih dulu pulang untuk kembali ke aktivitas mereka masing-masing di mansion tersebut.

"Apakah kalian melihat suamiku?" tanya nyonya Widia pada dua orang pelayan yang menyambutnya saat ia memasuki ruang keluarga.

"Tuan membawa nona Linka ke rumah sakit, nyonya?" jawab kedua pelayan itu kompak.

"Apakah anak itu akan segera mati? Baguslah. Dengan begitu harta warisannya akan beralih kepada suamiku," menyeringai licik dan tidak mempedulikan kondisi Linka.

Ia melangkah masuk ke kamarnya dan ingin menghubungi putrinya Tiara namun ia tersenyum sendiri.

"Dasar bodoh...! Bukankah mereka akan merasakan malam pertama mereka?" gumam nyonya Widia mengurungkan niatnya.

Ia memilih berendam di dalam bathtub untuk merilekskan kembali tubuhnya yang terasa pegal setelah seharian menerima banyak tamu undangan dengan tetap tersenyum ditengah ledekan para tamu undangan yang merasa kalau Tiara telah merebut calon suami adik sepupunya.

"Terserah kalian mau menilai apa tentang putriku, yang jelas putriku sudah bahagia dengan pria impiannya," gumam nyonya Widia sambil menikmati lilin aroma terapi di sekitar bathtub-nya.

...----------------...

Saat ini dokter Dilan begitu kecewa pada Tiara saat mengetahui Tiara sudah tidak perawan lagi.

Kenikmatan yang tadi mereka raih bersama dengan gairah membara tiba-tiba lenyap kala dokter Dilan tidak mendapatkan bercak darah di atas seprei putih itu. Amarahnya dokter Dilan meledak seketika dan mulai mencaci maki Tiara.

"Ternyata kau sudah tidur dengan orang lain sebelum aku. Kau tidak lebih dari seorang jal*Ng ...! kau tidak seperti Linka yang tidak pernah ingin disentuh olehku walaupun itu hanya pegangan tangan," umpat dokter Dilan langsung menampar pipi Tiara.

Plakkk...

"Apakah terlalu penting sebuah keperawanan untukmu? Bukankah kamu lebih butuh uang yang banyak dan juga kedudukan tinggi? Pria kere sepertimu masih saja bermimpi menjadi seorang pangeran dan mengharapkan gadis perawan? Hah." Menarik sudut bibirnya dengan cibiran pedas." Dasar sampah....!" umpat Tiara yang hanya merasakan kenikmatan sesaat bersama suaminya.

"Kauuu....!"

"Apaaa ...?! Mau tampar lagi ..? Ayo tampar." Memberikan sebelah pipinya pada suaminya yang sudah mengangkat tangannya melayang di udara.

"Dasar wanita murahan...!" mengenakan pakaiannya lagi hendak keluar dari kamar hotel itu.

"Dilan....! Tolong jangan pergi...! Maafkan aku...! Aku khilaf...! Aku memang pernah tidur dengan pria lain dan itu saat aku masih SMA. Pergaulanku cukup tidak terkontrol saat itu.

Aku mohon maafkan aku...! Aku hanya melakukannya sekali. Yah, hanya sekali," jujur Tiara sambil bersimpuh di kaki suaminya yang langsung mendorong tubuhnya hingga terjengkang.

"Aku mau kita tidur sendiri-sendiri malam ini dan tidak ada acara bulan madu. Aku tidak mau menggauli wanita bekas.

Walaupun aku miskin dan tak punya apapun untuk dapat dibanggakan dihadapanmu, tapi aku pria yang tahu etika dan bisa menjaga martabat keluarga. Hanya itu caraku untuk mempertahankan kehormatanku," balas dokter Dilan lalu beranjak keluar dari kamarnya.

"Dilaaaannnn.....! Jangan pergi...! Aku mohon....!" jerit pilu Tiara yang harus menelan kecewa di malam pengantinnya.

Kebahagiaannya pupus sesaat hanya sebuah nilai keperawanan yang sangat diinginkan oleh dokter Dilan.

Keesokan harinya, Linka mulai mengerjapkan matanya sambil melihat keadaan sekitarnya. Nuansa putih dengan tirai coklat muda di ruang inap VVIP itu yang dilengkapi peralatan medis menjadi pemandangan pertama yang dilihatnya.

"Ya Allah. Apa yang terjadi kepadaku? Kenapa aku tiba-tiba berada di rumah sakit?" gumam Linka melihat di sekitarnya dan tidak ada orang sama sekali.

Cek....lek...

Pintu dibuka dan terlihatlah pamannya yang terlihat senang saat Linka sudah siuman.

"Alhamdulillah. Akhirnya kamu siuman juga sayang," serak tuan Alfiansyah menahan rasa harunya.

"Paman. Mengapa aku bisa berada di sini? Di mana kebaya pengantinku? Paman, bukankah aku seharusnya menikah sekarang? Bagaimana dengan Dilan?

Dia pasti marah karena menungguku terlalu lama. Aku harus bicara padanya," cecar Linka tanpa jedah membuat pamannya hanya bisa menarik nafas panjang.

Hatinya seakan tercabik-cabik saat ini. Gadis lugu yang masih mengharapkan seorang pria yang telah mengkhianatinya. Entah apa yang dipikirkan Dilan yang tega melepaskan begitu saja berlian suci seperti Linka.

"Paman. Kenapa paman diam? Oh iya kenapa pintu kamarku bisa terkunci dan ponselku hilang dari kamarku. Apakah paman melihat ponselku? Tapi, aku ingin menghubungi Dilan sekarang. Aku ingin minta maaf kepadanya.

Mungkin kami bisa langsung menikah di kantor agama saja. Tidak usah pesta atau bulan madu. Yang penting kami bisa menikah." Linka masih saja nyerocos karena pamannya masih diam seribu bahasa.

"Paman. Apakah paman tidak mendengarkan aku? Tolong belikan ponsel untukku...! Tapi aku harus menghubungi Dilan. Tolong berikan ponsel paman...!" menengadahkan satu tangannya ke arah pamannya sambil mengangguk kepalanya sebagai isyarat permohonan.

"Linka. Bolehkah paman bicara padamu, sayang? paman akan menjelaskan semuanya. Namun sebelumnya kamu harus mempersiapkan mentalmu karena apa yang kamu dengar nanti itu akan sangat menyakitkan hatimu," ucap tuan Alfiansyah menahan getaran suaranya yang bercampur tangis yang tercekat di kerongkongannya.

"Apakah semuanya baik-baik saja paman? Apakah terjadi sesuatu pada Dilan? Apakah dia kecelakaan? Sehingga kalian mengunci pintu kamarku? Apakah karena itu aku pingsan dan dibawa ke rumah sakit ini?" masih berpikir positif pada keluarganya.

"Linka...! Tolong tenangkan dirimu, nak. Paman yakin Allah punya rencana yang indah untuk membuat kamu lebih bahagia. Namun sebelumnya paman ingin minta maaf kepadamu karena paman telah gagal menjadi orangtua pengganti untukmu dan ayah yang buruk untuk putriku Tiara," ucap tuan Alfiansyah makin membuat Linka tidak mengerti.

"Kenapa bawa-bawa nama Tiara, paman? Apa hubungannya Tiara dengan pernikahanku?" tanya Linka dengan suara lirih.

"Karena Tiara tidak ingin menikah dengan tuan Aslan. Sebagai gantinya dia yang telah menggantikan tempatmu sebagai pengantinnya dokter Dilan," ucap tuan Alfiansyah melepaskan beban di dadanya yang menumpuk sedari kemarin.

Duarrrr...

Linka memegang dadanya dengan bulir bening memenuhi kelopak mata indahnya. Rasanya ini hanya sebuah prank baginya tapi ini memang nyata karena pamannya tidak mungkin membohonginya.

"Ya Allah. Ini tidak mungkin...!" menggelengkan kepalanya yang langsung berdenyut sakit.

1
Nabila Al Adibah
Luar biasa
Betty
bagus
kalea rizuky
tolol kabeh Edgar ya bodok
kalea rizuky
sukurin lu aslan
💞DARRA💞💖
suka bangetz sama ceritanya
Saya Sayekti
Luar biasa
Saya Sayekti
coba tes DNA pak Alfiansyah sama anaknya,kyk meragukan. watak nya setan banget
Saya Sayekti
enak aja!... makanya jangan sok keren
Juan Sastra
udah baca tapi lupa alurnya kisahnya ..
Juan Sastra
begitulah memang benar kata orang jodoh cerminan diri,, itu terjadi pada dilan dan linka,, dilan sama tiara dan linka sama aslan
Juan Sastra
ternyata aku sdh baca malah letemu sama koemnt ku sendiri.
Juan Sastra
kenapa visualnya ggak berhijab aja thorr,,
ParyaTi Cnil
yaaaahh aslannn
Uba Muhammad Al-varo
si Aslan pintar nya kebelingger,masa kebenaran Linka sama Edgar nggak di selidiki dulu benar apa nggaknya,lah malah langsung ngambil keputusan sendiri.
Uba Muhammad Al-varo
kisah hidup cintanya Linka yang sangat menyedihkan.
Ririn Nursisminingsih
rasain aslan edger laki2 sejati..
Ririn Nursisminingsih
syukurin aslan
Ririn Nursisminingsih
mkanya jg terburu2 ngambik keputusan mnyesal kan aslan
𝐵💞𝓇𝒶𝒽𝒶𝑒🎀
sebenarnya dia tdk berubah tpi mmg itulah sejatinya,dia mmg sebenarnya manipulatif kerna dari awal mmg udah sakit ..
𝐵💞𝓇𝒶𝒽𝒶𝑒🎀
klu itu Aslan fiks dia bkn lagi gila tapi sakit di banding linka Edgar jls lebih penting kerna adik kandung nya klu ada kk yg mm tega bunuh adiknya sendiri udh pasti sakit parah, parah sih mempermalukan status seorang kakak yg harusnya melindungi adik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!