NovelToon NovelToon
PUTRI ASLI KELUARGA CEO

PUTRI ASLI KELUARGA CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Identitas Tersembunyi / Roman-Angst Mafia / Roh Supernatural / Putri asli/palsu
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Yhunie Arthi

Leona tiba-tiba diculik dan dibunuh oleh orang yang tidak ia kenal. Namun ketika berada di pintu kematian, seorang anak kecil datang dan mengatakan bahwa ia dapat membantu Leona kembali. Akan tetapi ada syarat yang harus Leona lakukan, yaitu menyelamatkan ibu dari sang anak tersebut.

Leona kembali hidup, namun ia harus bersembunyi dari orang-orang yang membunuhnya. Ia menyamarkan diri menjadi seorang pria dan harus berhubungan dengan pria bernama Louis Anderson, pria berbahaya yang terobsesi dengan kemampuan Leona.

Akan tetapi siapa sangka, takdir membawa Leona ke sebuah kenyataan tidak pernah ia sangka. Dimana Leona merupakan puteri asli dari keluarga kaya raya, namun posisinya diambil alih oleh yang palsu. Terlebih Leona menemukan fakta bahwa yang membunuhnya ada hubungan dengan si puteri palsu tersebut.

Bagaimana cara Leona dapat masuk ke dalam keluarganya dan mengambil kembali posisinya sebagai putri asli? Bagaimana jika Louis justru ada hubungannya dengan pembunuhan Leona?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yhunie Arthi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 29. DIAM

Setelah kejadian pengejaran tersebut, Leona mendadak menjadi diam dan banyak menghabiskan waktunya di kamar. Gadis itu menolak untuk keluar kamar kecuali untuk makan. Beberapa kali keluarganya mencoba bertanya dan membujuk agar gadis itu keluar dari kamar serta mengatakan hal apa yang mengganggunya, tapi tetap Leona memilih berdiam diri di kamar.

Perubahan diri pada Leona itu membuat semua orang jadi khawatir. Gadis yang biasanya selalu ramai dan penuh canda, tiba-tiba menjadi diam tak mau bicara panjang lebar.

"Bagaimana keadaan Leona?" tanya Noah ketika ia pulang dari kerja, melihat keluarganya berkumpul di ruang tengah dengan suasana suram.

"Dia masih berdiam diri di kamar dan menolak untuk bicara," jawab Kanna, benar-benar merasa khawatir akan keadaan putrinya itu.

"Kurasa yang terjadi kemarin membuatnya terguncang," ucap Raymond.

"Bisa jadi. Karena berada dalam situasi seperti itu, ditambah orang yang mengejar adalah orang-orang yang pernah membunuhnya tentu itu akan membuatnya terguncang dan takut. Kurasa Louis salah ketika mengatakan kalau Leona tidak punya rasa takut. Lihatlah keadaan Leona sekarang," ujar Herry, mengingat kejadian beberapa hari lalu.

"Aku akan menelepon Louis untuk datang. Kuharap Louis dapat membuat Leona bicara, karena bagaimana pun mereka berdua cukup dekat walau sering bertengkar," kata Noah mengambil ponselnya dan menelepon pria itu.

"Leona seperti itu juga mungkin karena masih asing dengan kita semua. Bagaimana pun sembilan belas tahun dia hidup tanpa mengenal kita, jadi tentu masih ada rasa sungkan dan juga asing dalam dirinya," kata William, mengerti posisi putrinya itu saat ini. Mengingat gadis itu tumbuh bersama keluarga yang berbeda.

"Kau benar, jika aku berada di posisi Leona juga pasti akan seperti itu," ucap Violet.

"Melihat dari rumahnya dulu tinggal, Leona hidup sebagai orang biasa. Lalu tiba-tiba mengalami banyak hal dalam hidupnya, dari yang nyaris terbunuh sampai tahu kalau dia berasal dari keluarga yang tidak sederhana, lalu masalah ternyata ia masih diintai dan dikejar oleh entah siapa. Leona masih berada di titik lelah atau tidak tahu harus berbuat apa," simpul Herry.

"Mungkin memberikannya ruang dan waktu sendirian perlahan bisa memulihkan dirinya," saran William, tidak senang sebenarnya ketika melihat putri yang baru ia temukan itu justru mendekam di kamar seorang diri tanpa mengandalkan keluarganya.

Beberapa saat, terdengar suara mobil terparkir di halaman. Sepertinya orang yang dihubungi oleh Noah telah datang. Tidak menyangka akan datang secepat ini.

Noah membukakan pintu dan memersilahkan Louis untuk masuk.

"Ada apa? Kudengar Leona mengurung diri di kamarnya sejak kejadian kemarin?" tanya Louis.

"Benar. Dia menolak untuk bicara dengan siapa pun. Beberapa kali kudapati dia hanya melamun dan melihat ponselnya. Ketika ditanya, dia selalu bilang kalau dia baik-baik saja dan hanya ingin sendiri," jawab Kanna.

Louis yang mendengar hal itu sedikit terkejut. Leona yang ia tahu biasanya selalu penuh canda dan bicara. Mendengar gadis itu menjadi pendiam justru membuat Louis heran.

"Coba bicara dengannya, Louis. Siapa tahu dia mau bicara jika denganmu," pinta William.

"Akan kucoba," kata Louis setuju.

Louis berjalan naik ke lantai atas, menuju ke kamar dimana Leona berada. Perlahan ia mengetuk pintu dan memanggil gadis itu.

"Pergilah. Aku tidak ingin bertemu denganmu," sahut Leona dari dalam kamar.

"Jika kau tidak membuka pintunya maka akan kudobrak," ancam Louis.

"Jika kau berani melakukannya, aku akan melompat dari jendela," ancam balik Leona.

"Princess, berhentilah bersikap keras kepala. Kau tidak tahu kalau sikapmu ini membuat keluargamu khawatir? Berhentilah bersikap dramatis dan menyebalkan," tukas Louis.

Tidak ada sahutan dari dalam. Leona benar-benar tidak menjawab ucapan Louis. Membuat pria itu bertanya-tanya ada apa dengan gadis itu sebenarnya.

"Aku sungguh akan mendobrak pintu ini jika kau tidak membukanya juga," ancam Louis lagi.

"Berani dobrak dan aku akan loncat dari jendela," ancam balik Leona lagi. Terdengar tidak senang sekarang.

Louis menghela napas panjang, dan berkata, "Ayo bicara. Keluargamu sampai memanggilku ke sini karena kau terus mengurung diri seperti anak kecil dan menolak untuk bicara."

"Pergilah, aku akan bicara dengan mereka nanti," jawab Leona.

"Princess, buka pintunya. Berhenti keras kepala dan bicara denganku. Jika itu memang sesuatu yang tidak ingin keluargamu dengar, aku bersumpah tidak akan memberitahu mereka. Setidaknya aku harus tahu apa yang ada di dalam pikiranmu saat ini sampai kau menutup diri dari semua orang. Ini tidak seperti dirimu saja," bujuk Louis dengan nada lembut.

Untuk sesaat tidak ada suara terdengar dari dalam. Namun perlahan Louis dapat mendengar suara langkah mendekat, hingga akhirnya pintu terbuka.

Louis berjalan masuk, melihat Leona dengan pakaian santai berjalan ke tengah kamar dan duduk di tempat tidur. Jelas Louis bisa melihat kalau ada sesuatu yang mengganggu gadis itu saat ini. Ia berjalan mendekati gadis itu dan duduk di pinggir tempat tidur bersebelahan dengan Leona.

"Jujur orang yang paling tidak ingin kulihat saat ini adalah kau," kata Leona, tak memandang ke arah Louis. Air mukanya mengeras, seolah tidak senang harus kembali memikirkan hal yang tidak ingin ia ingat.

"Katakan ada apa? Kenapa kau mengurung diri dan menolak bicara dengan keluargamu. Kanna bahkan sampai terlihat sekhawatir itu. Mereka juga tidak tahu harus bersikap bagaimana kepadamu, karena sama sepertimu yang masih merasa asing, begitu pula dengan mereka. Karena kalian tidak tinggal dan tumbuh bersama selama belasan tahun. Tapi setidaknya kau harus mencoba terbuka kepada keluargamu, mereka benar-benar mengkhawatirkanmu," kata Louis, berusaha membaca jalan pikiran Leona sekarang.

"Kau tahu, sejak awal tidak masalah jika aku tidak kembali ke keluarga asliku walau aku tahu. Karena mereka dan aku hidup dalam cara hidup dan lingkungan yang berbeda. Tapi aku tidak bisa bohong kalau sekarang aku benar-benar menyukai keluarga ini. Melihat salah satu saudaraku terluka seperti itu karena aku, rasanya benar-benar membuatku berpikir apakah benar pilihanku untuk masuk ke dalam keluarga ini. Setelah pengejaran kemarin, ternyata bisa saja bukan hanya aku yang terbunuh tapi juga keluargaku, bahkan ayah angkatku yang tidak tahu apa-apa," ucap Leona dengan nada dan pandangan lemah, seolah tidak ada kekuatan di dalamnya.

"Sudah kukatakan kalau tidak perlu khawatir soal hal itu. Keamananmu dan juga keluargamu akan kujamin sesuai janjiku. Kau lihat kemarin, aku menepati janjiku untuk datang ketika kau membutuhkanku," kata Louis.

Kini Leona memandang Louis, ada berbagai emosi berkecamuk dalam diri gadis itu. Netra peridot itu seolah bergetar ketika ia menatap pria di hadapannya saat ini.

"Katakan padaku, apa hanya itu yang mengganggu pikiranmu? Kau tampak memiliki hal lebih besar yang kau pikirkan dibandingkan sekedar mengkhawatirkan keluargamu," tanya Louis seraya mengelus pipi gadis itu. Untuk pertama kalinya ia melihat gadis yang selalu berani menantangnya ini tampak lemah. Bahkan takut.

"Katakan padaku, Louis. Kenapa ada residual memory dirimu bersama dengan orang-orang yang mengejarku kemarin? Kau mengenal mereka? Atau kau salah satu yang membunuhku malam itu?" tanya Leona dengan wajah luar biasa takut. Membayangkan kalau orang yang membunuhnya malam itu dengan cara menyakitkan ada di hadapannya, membuat gadis itu ingin muntah karena perutnya terasa diaduk-aduk.

Dalam hitungan detik air muka Louis berubah. Tatapan lembut yang tadi ditunjukan untuk Leona berganti dengan tatapan tajam nan dingin. Ia paham maksud dari ucapan gadis itu, tentang bagaimana Leona tahu adalah karena kemampuannya.

Louis mendekatkan dirinya ke Leona, mengikis jarak hingga membuat wajahnya cukup dekat dengan wajah sang gadis. Tangan Louis yang sebelumnya bermain di pipi gadis itu, kini turun ke leher dan merengkuh leher jenjang Leona. Bisa Louis rasakan denyut nadi di leher gadis itu berdetak cepat. Ia tersenyum ketika tahu kalau gadis di depannya ini takut sekarang.

"Kalau aku jawab 'iya', apa yang akan kau lakukan, Princess?" ucap Louis dengan senyum yang justru terlihat seperti seringai untuk sang gadis.

Netra membelalak ketika mendengar hal tersebut. Napas gadis itu tersengal hebat. Jari-jarinya menggenggam ujung pakaiannya dengan erat. Bayangan akan bagaimana sakitnya kematian, dan dingin serta mengerikannya alam seberang sana. Membuat gadis itu ketakutan setengah mati sekarang. Ketika ia tahu kalau ia berhadapan dengan orang yang membunuhnya, membuat akal sehat gadis itu kacau.

1
Aldiza azahra
lanjut dn semangat
Aldiza azahra
jngn2 cuma liona dn sang kakek/ nenek yg punya kemampuan itu...lanjut...
Yhunie Arthi: ditunggu ya /Joyful/
total 1 replies
Aldiza azahra
knp ibu rowan mrah...ap dia juga salh satu orang hilngy leona
Yhunie Arthi: Kenapa hayo /Chuckle/
total 1 replies
Aldiza azahra
lanjut.....
Aldiza azahra
jngn lam2 up thor takuty ad yg ngiri trus bilanh plagiat sebelah padahl itu karyamu.... kan sayang..ayo semangat
endah retno adi: iya up-nya yang rutin ya thor, ini keren lho ceritanya..
Anonymous: Authoorrrr double up pkoknyaaaaa
total 3 replies
☘️💮Jasmine 🌸🍀
menarik
endah retno adi
ceritanya bagus banget ini, tapi sayang masih sepi,semangat author nya...☺️
Yhunie Arthi: Terimakasih kak, semangat selalu /Determined/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!