NovelToon NovelToon
SUAMI IMPOTENKU

SUAMI IMPOTENKU

Status: tamat
Genre:Tamat / Terpaksa Menikahi Suami Cacat
Popularitas:4.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: GuloJowo

BY : GULOJOWO NOVEL KE-7 😘

"Menikahlah dengan ku, aku pastikan ayah mu bisa melihat lagi."

Gluk!

"Dan jika kamu bisa membangunkan milik ku, maka aku akan memberikan apapun yang kamu inginkan."

Gluk!

Lagi-lagi Kirana, gadis yang akrab dengan panggilan Kiran itu menelan ludahnya berkali-kali saat mendengar ucapan dari bosnya yang menurut rumor yang beredar di kantor tempatnya bekerja, bosnya itu mengidap impoten.

Apakah Kirana akan menerima tawaran bosnya itu dengan iming-iming yang dijanjikan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GuloJowo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PART 35

Tok.. Tok.. Tok..

Pintu kamar Arsen terdengar diketuk dari luar. Kirana yang masih duduk di sofa segera beranjak untuk membukakan pintu. Nampak Bi Darmi yang berdiri di depan pintu.

"Permisi Non, Bibi mau mengganti sepreinya dulu." Bi Darmi terlihat membawa sprei di tangannya.

Kirana pun segera mempersilahkan Bi Darmi masuk. Setelah itu dirinya kembali lagi duduk di sofa seraya memperhatikan Bi Darmi yang mulai membuka sarung bantal dan guling satu persatu.

Sambil membuka sarung bantal dan guling, mata Bi Darmi nampak awas memperhatikan tempat tidur yang ada di hadapannya seolah-olah dirinya sedang mencari sesuatu. Namun sayangnya Bi Darmi tidak menemukan apa yang dicarinya.

Setelah sarung bantal dan guling serta sprei sudah berhasil dilepas, Bi Darmi segera menggantinya dengan sprei yang tadi dibawanya. Dan saat Bi Darmi pamit dengan membawa sprei kotor, Kirana segera mencegatnya.

"Biar aku saja yang nyuci Bi." Kirana merasa tidak enak hati karena sprei itu bekas ompolnya. Namun dirinya tak sampai hati mengatakannya.

"Eh, jangan Non. Ini tugas Bibi."

"Nggak papa." Kirana menadahkan tangannya meminta seprei kotor yang berada dalam dekapan Bi Darmi.

"Nggak usah Non. Nanti kalau nyonya tahu, saya yang bakalan kena omel."

Nah, kalau sudah begini mana Kirana berani membantah. Akhirnya Kirana pun mengalah dan membiarkan Bi Darmi membawa sprei kotor bekas ompolnya semalam.

Melihat pembantu rumah tangganya yang baru saja keluar dari kamar anaknya dengan membawa sprei, Mama Davina segera mengekor di belakangnya. Ya, memang mama Davina lah yang meminta kepada pembantu rumah tangganya itu untuk mengganti sprei kamar anaknya. Mama Davina hanya ingin memastikan bahwa anak dan menantunya itu sudah melakukan hubungan suami istri. Dirinya sudah tidak sabar ingin segera menimang cucu. Dan juga ingin memastikan bahwa anaknya itu tidak mengalami impoten seperti rumor yang selama ini beredar.

"Bagaimana Bi?"

"Kayaknya kok nggak ada ya Nya."

"Masa sih?" Mama Davina langsung meraih sprei yang berada di tangan pembantunya itu saat tiba di belakang. Kemudian Mama Davina langsung menjewer sprei itu untuk mencari bercak merah. Namun sayangnya dirinya tidak menemukan noda apapun pada sprei itu.

Mama Davina mendesah pelan, kemudian melepaskan sprei itu dari tangannya. "Kok nggak ada ya Bi? Apa mereka belum melakukan hubungan? Tapi tadi rambut keduanya basah."

"Saya nggak tahu Nya."

"Apa jangan-jangan Kirana sudah tidak perawan?" Terka mama Davina.

"Saya juga nggak tahu Nya." Sahut Bi Darmi lagi.

"Ya sudah cuci saja Bi." Mama Davina langsung meninggalkan tempat pencucian.

Mama Davina melangkah menuju ke ruang kerja suami dan anaknya karena tadi dirinya sempat melihat anaknya masuk ke dalam sana.

Tok.. Tok.. Tok..

"Nio!" Seru Mama Davina. "Mama boleh masuk?"

"Masuk saja Ma, nggak dikunci." Sahut Arsen dari dalam.

Mama Davina langsung mendorong pintu ruangan itu dan mendapati anaknya sedang menatap layar datar di hadapannya. Arsen segera mengalihkan pandangannya ke arah mamanya.

"Boleh Mama tanya sesuatu?" Mama Davina mendudukkan tubuhnya di kursi depan anaknya.

Arsen terlihat mengangguk. "Ada apa Ma?"

"Eem, begini." Mama Davina nampak ragu. Namun dirinya ingin memastikan. "Apa kalian sudah melakukan hubungan?"

"Memangnya kenapa Ma?" Arsen terlihat mengernyitkan dahinya.

"Jawab saja. Sudah apa belum?"

Karena malas jika dirinya selalu didesak oleh mamanya, akhirnya Arsen menganggukkan kepalanya agar Mamanya itu puas. Dan saat itu juga raut wajah mama Davina yang tadinya nampak berbinar seketika berubah.

"Kalau kalian sudah melakukan itu kenapa tidak berdarah?"

"Maksud Mama?" Arsen benar-benar tidak mengerti dengan apa yang diucapkan oleh mamanya.

"Iya, kenapa tidak ada noda darah yang tertinggal di sprei? Tadi Mama menyuruh Bibi untuk mengganti sprei kamar kamu. Namun tidak menemukan adanya bercak darah keperawanan di sprei itu. Apa istri mu sudah tidak perawan lagi?"

"Apa sih Ma, kenapa bertanya seperti itu?"

"Ya wajar saja Nio. Kalau istri mu itu masih perawan, tentu saja dia berdarah saat malam pertama."

"Sudahlah Ma, jangan membahas masalah itu."

"Berarti benar istri mu sudah tidak perawan lagi? Pantas saja!" Mama Davina langsung bangkit dari duduknya lalu keluar dari ruang kerja.

Arsen sendiri tidak tahu harus bagaimana menjelaskannya kepada sang mama. Jadi dirinya memilih diam saja.

*****

Kirana sama sekali tidak keluar dari kamar karena dirinya sedang menunggu sekretaris Niko menghubunginya. Sudah sejak tadi Kirana menghubungi sekretaris dari bosnya itu, namun tidak bisa. Panggilannya selalu dialihkan. Padahal dirinya ingin sekali mengetahui keadaan ayahnya saat ini. Lalu dirinya harus bertanya kepada siapa? Kepada bosnya kah? Ya, mungkin saja bosnya itu tahu keadaan ayahnya saat ini.

Saat Kirana beranjak dari sofa untuk mencari keberadaan bosnya, tiba-tiba saja pintu kamar terbuka dan masuklah bosnya. Tepat sekali! Padahal dirinya baru saja berniat ingin mencari keberadaan bosnya itu.

"Eem, Tuan." Entah kenapa rasa takutnya selalu saja hadir di awal saat bertemu dengan bosnya itu. "Ap-apa Tuan tau keadaan ayah saya saat ini? Sekretaris Niko tidak bisa dihubungi."

"Memangnya apa yang ingin kamu ketahui?" Arsen melangkah mendekati istrinya. "Mereka sudah tiba di sana dari semalam."

"I-iya saya tahu tentang itu Tuan. Tapi bagaimana kondisi ayah saya saat ini? Apakah ayah saya baik-baik saja?"

"Semua itu tidak geratis!" Ujar Arsen meraih dagu sang istri saat tiba di depan istrinya. "Setiap informasi yang kamu dapatkan harus kamu bayar."

"Tap-tapi saya hanya ingin mengetahui kondisi Ayah saya."

"Di dunia ini tidak ada yang gratis!" Ujar Arsen lagi.

"La-lalu saya harus membayar berapa?" Kirana m3nd3$@h kecewa dalam hati. Kenapa dirinya harus menikah dengan bosnya kalau ujung-ujungnya dirinya tetap harus membayarnya.

"Tubuh mu!" Bisik Arsen tepat di telinga Kirana.

"Tu-tubuh?"

"Ya, tubuh mu ini. Semua yang ada di dalam dirimu adalah milik ku!" Arsen mendekatkan wajahnya ke wajah Kirana dan akhirnya, Cup! Bibirnya berlabuh tepat di bibir istrinya. "Ayo kita coba lagi. Tugas mu adalah membangunkan milik ku. Jadi berusahalah lebih keras lagi jika kamu ingin mengetahui kondisi ayah mu saat ini."

Arsen langsung membimbing tubuh istrinya menuju ke tempat tidur. Saat tiba di samping ranjang, Arsen langsung mendorong tubuh istrinya itu hingga terlentang di atas tempat tidur. Arsen langsung mengungkung tubuh istrinya dan keduanya pun mengulang apa yang dilakukan semalam dan juga tadi pagi. Arsen tidak akan membiarkan istrinya itu lolos begitu saja dari tugasnya. Pokoknya istrinya itu harus berhasil membangunkan miliknya. Entah itu kapan, Arsen pun tak tau karena miliknya belum juga menunjukkan tanda-tanda kehidupan.

*****

*****

*****

Jangan lupa Like Komen dan Votenya, saweran kopi dan bunganya juga boleh ☕🌹 Tonton iklannya ya setelah membaca, terimakasih 🙏

1
Lis Dianti
mungkin nanti bisa bangun kalo bapaknya Kirana Uda jumpa donor matanya
Lis Dianti
😭😭😭
Lis Dianti
bisa jadi arsen yg buat bapaknya Kirana butaa
Once Maredni
si arsen gak sopan" nya sama mertua
Sastri Dalila
👍👍👍
Oely Duma
cerita absurd
Maulida Hayati
Arsen Arsen kenapa kembali ke Elisa
Maulida Hayati
Luar biasa
Maulida Hayati
Tidak suka dengan sikap Arsen yang seenaknya.
muhammad husni
tnks Thot Infonya
sakura
.,
muhammad husni
makasih Thor
Lathifa
rasain tuh kena karma kan jadinya
muhammad husni
Mantap Ending Nya
kagome
pinter...
biarin arsen gila sekalian ben kapok
kesel aq thor ma si arsen uda GD pikiran labil kayak ABG 😤
kagome
sukurin tu lisa
kapokmu kapan
kagome
Luar biasa
kagome
tau gitu aq bilang ke authornya agar sebelum kejadian hal ini tak suruh author nya agar karina ngasi kopi sianida aja
esmosi aq 😤
Mus Zuliaka
lagian yg dibawa jg niko, gmna ngk slah pham coba 😂😂
Dyah yuliana
bagus karyanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!