Pesona Sang Tentara

Melinda sudah masuk ke dalam taksi, dan ketika sudah duduk, Melinda  langsung mengeluarkan air matnya, teringat dulu momen ketika dia mengetahui bahwa dia sedang mengandung.

ketika dia tau dia hamil,  Meilinda  sangat bahagia, karena dia berpikir Sammy akan menikahinya. Dan dia akan  memliki keluarga yang utuh bersama Laura dan calon anaknya. Tapi, ternya ekspektasi tidak sesuai dengan realita. Harusnya barusan melinda, senang ketika Sammy ikut memeriksakan kandungannya, tapi yang ada kebencian Melinda pada lelaki itu malah semakin menjadi-jadi.

***

Aluna meringkuk di sisi, wajah wanita itu sudah sangat pucat karena sedar tadi darah tidak berhenti mengalir dari kakinya, apalagi kakinya hanya di ikat oleh kain tipis.

Saat ini, Aluna sedang berada di sebuah rumah milik Rega , dan sedari tadi anak buah Aluna sudah meminta Aluna agar berbicara di mana keberadaan bos besar.  Anak buah Rega sengaja tidak mengobati luka Aluna, dan mengancam luka Aluna akan di obati jika Aluna mengatakan di mana bos besar berada.

Tapi sepertinya Aluna lebih memilih kesakitan, daripada harus memberitahukan keberadaan bos besar.  Karena dia yakin sebentar lagi bos besar akan menyelamatkannya.

Anak buahnya memang sudah tertangkap, dan bos besar sudah kabur itu berarti bos besar tahu bahwa dia sedang disandera dan jika dia melaporkan keberadaan bos besar kemungkinan dia tidak selamat, karena bos besar sudah di tangkap oleh anak buah Rega,  Itu  Sebabnya Aluna lebih memilih tutup mulut..

Tak lama Aluna berusaha menolehkan kepalanya ke samping kala mendengar suara pintu terbuka, pertanda ada yang masuk, Aluna sangat berharap itu adalah penyelamatnya, tapi sayangnya Aluna salah, yang datang adalah Kirea.

''Untuk apa kau datang kemari, kau senang kan  melihat aku seperti ini?" Aluna bertanya dengan sinis, wanita itu berusaha untuk tidak menampilkan rasa sakitnya di hadapan Kirea, walaupun sesekali di masih meringis karena rasa sakitnya sungguh tidak tertahankan.

Kirea membungkuk kemudian wanita cantik itu menekuk kakinya menyetarakan dengan Aluna.

"Kenapa kau bia melangkah sejauh ini Aluna?" tanya Kirea hingga Aluna langsung menoleh, dan  menatap Kirea  dengan sengit.

“Jika dipikir semua ini berawal darimu, seandainya kau tidak menjebak Sammy, pasti aku akan menikah dengannya dan aku tidak akan melewati hal semacam ini!”  Aluna berteriak di akhir kalimatnya, hingga Kirea  tertawa.

“Lalu haruskah aku bocorkan pada Sammy apa yang lalu lakukan sebelum aku tidur dengan Sammy, di mana kau sudah menyelingkuhinya." Kirea berbicara dengan puas.

Aluna mengatupkan bibirnya menahan kesal,  yang luar biasa.  “pergilah Aku sedang tidak ada tenaga untuk berdebat.  bilang pada  suamimu, bahwa aku tidak akan pernah mengatakan di mana bos besar,"  ucap Aluna lagi.

“ Tidak usah, tidak usah mengatakannya. Mati saja di sini agar orang jahat sepertimu musnah dari dunia ini.” Setelah mengatakan itu, Kirea  pun langsung menegakkan tubuhnya, lalu keluar dari ruangan tersebut dan ketika Kirea  keluar, Aluna  langsung berteriak, dia berteriak kesakitan dan juga berteriak dengan marah karena harus terjebak dengan situasi semacam ini.

Sungguh dia tidak menyangka Sammy akan menjebaknya Padahal selama ini dia sudah mengikuti Melinda dan Sammy, berjaga-jaga jika keduanya bertemu di belakang. Tapi ternyata dia masih kecolongan.

“Tidak apa-apa, Aluna  sebentar lagi pasti akan ada yang membebaskanmu." Aluna bergumam pelan.

***

Sammy terus menekan bel, lelaki itu sangat kelimpungan karena sedari tadi Melinda tidak mau membuka pintu. Rupanya Ketika pulang dari rumah sakit Melinda langsung mengganti sandi apartemen, dia tidak ingin Sammy masuk terlebih lagi dia tidak ingin melihat Laura karena dia tidak mau goyah.

"Melinda buka ...."  beberapa kali Sammy berteriak, tentu saja Melinda tidak membuka pintu apartemennya. Dan dia juga memutuskan untuk tidak pergi ke toko kue miliknya, dia memutuskan untuk  beristirahat sejenak apalagi dokter mengatakan bahwa kandungannya cukup lemah.

Setengah jam berlalu, Melinda tidak   kunjung membuka pintu. Tentu saja Sammy  tidak menyerah, lelaki itu langsung berbalik kemudian pergi ke pengurus apartemen untuk meminta kunci alternatif.

Setengah jam kemudian

Akhirnya pintu apartemen berhasil dibuka, membuat Sammy  menghela  nafas lega, lelaki itu pun langsung masuk ke dalam dan ketika dia masuk ke dalam, Melinda tidak ada di manapun, hingga Sammy langsung berjalan ke arah kamar lalu membuka pintu kamar.

“Melinda!" pekik Sammy, ketika Melinda   terduduk di lantai sambil memegang perutnya sepertinya Melinda merasakan rasa keram yang luar biasa,, karena barusan ketika dia masuk ke dalam kamar tiba-tiba perutnya terasa sangat nyeri hingga Melinda tidak bisa bergerak.

Dan  dengan cepat, Sammy langsung membopong tubuh Melinda,  kemudian membaringkan tubuhnya di ranjang.  Melinda terlalu lelah untuk bertanya kenapa Sammy bisa masuk,  wanita itu  menggerakkan tubuhnya untuk membelakangi Sammy,  sedangkan Sammy langsung bangkit dari duduknya untuk pergi ke dapur berniat mengambil minum.

“Melinda, minum ini!"titah Sammy  Ketika dia sudah membawa segelas air putih. Lelaki itu membungkuk berusaha untuk membantu Melinda bangkit namun, Sammy di buat terkejut Kala Melinda menepis gelas yang dia pegang hingga gelas itu pecah.

Sammy mengusap wajah kasar, sungguh dia tidak pernah sesabar ini sebelumnya. Tapi,  Dia sadar ini semua karena kelakuannya hingga dia harus berusaha mempertebal kesabarannya.

Hingga pada akhirnya Sammy memutuskan untuk tidur sebelah Melinda, kemudian lelaki itu memeluk Melinda dari belakang. Lalu mengelus perut istrinya, dan anehnya ketika perutnya dielus oleh Sammy, keram yang dirasakan oleh Melinda tiba-tiba hilang, padahal Melinda baru saja akan menepiskan tangan suaminya.

Pada akhirnya Melinda membiarkan Sammy  mengelus  perutnya agar keram sedikit membaik karena dia takut terjadi sesuatu dengan kedua anaknya.

Setengah jam berlalu,  Sammy  menegakkan kepalanya kemudian lelaki itu melihat ke arah Melinda, ternyata Melinda sudah tertidur hingga lelaki itu langsung bangkit dari, berbaringnya, kemudian bergegas membereskan pecahan gelas yang tadi dipecahkan oleh Melinda.

waktu menunjukkan pukul 08.00 malam, Sammy masuk ke dalam kamar dan ternyata Melinda sedang berbaring sambil melamun.

Tadi setelah bangun tidur ketika sore hari,  Melinda yang menyadari bahwa Sammy masih berada di apartemen  memutuskan untuk tidak keluar dari kamar, dia terlalu malas untuk berbicara dengan lelaki itu.

Sammy  mendudukkan diri di samping Melinda, hingga Melinda langsung memalingkan tatapannya ke arah lain.

”Melinda, bisa  kita bicara,"  ucap Sammy.

“Bicara saja,"  jawab Melinda dengan suara pelan.

“Aku benar-benar minta maaf atas yang terjadi selama 4 bulan ke belakang, aku benar-benar harus membongkar tentang Aluna.  Aku berharap kau mau mengerti Melinda.”

Melinda  tersenyum getir Ketika Sammy  mengatakan itu.  mungkin jika Melinda  belum tahu bahwa Sammy  menganggapnya tidak setara, Melinda akan mudah memaafkan Sammy, Karena Sammy mempunyai alasan.

Tapi sayangnya Melinda sudah mengetahui bahwa Sammy  menganggapnya tidak setara, dan ternyata selama ini Sammy hanya menjadikan dia sebagai alat pemuas nafsuu saja.

“Aku terlalu lelah untuk berbicara. Lakukan saja apa yang ingin kau lakukan!" Melinda menjawab dengan suara yang sangat pelan.

.gila nyesek siu jadi Melinda, udah setulus itu sama Laura, tapi bapaknya Laura malah bikin naik darah😭 100. Komen plis besok update 3 bab