Gairah Dosen Introvert

Happy Reading.

Devina melihat jam di pergelangan tangannya menunjukkan pukul 11.00 siang. Cuacanya cukup hangat dan terik, gadis cantik itu memutuskan untuk berjalan-jalan dulu sebelum pulang ke rumah Daddy-nya.

Alexander sudah berpesan jika setelah selesai kuliah, Devina harus pulang ke rumah Daddy David. Meminta Daffa untuk menjemput. Namun, Daffa tidak bisa menjemputnya karena sedang ada urusan.

Sepertinya dia akan pulang ke rumah Daddy David dengan menggunakan taksi.

Devina enggan menghubungi sopir pribadi sang Daddy karena dia ingin mencari sesuatu kesukaan nya.

Alexander tadi mengatakan jika dia sedang mencari calon sekretaris baru karena sekretaris lamanya mengundurkan diri tiba-tiba. Entah sebenarnya ada apa dengan perusahaan suaminya, Devina hanya bisa mendoakan agar semua masalahnya cepat selesai.

"Apa aku minta orang-orang Daddy untuk mengantarkan mobil saja, ya?" sepertinya itu keputusan yang bagus.

Devina segera mengambil ponsel dan menghubungi Marco, asisten pribadi sang Daddy.

"Halo, tolong antarkan mobil ke kampus, aku mau jalan-jalan sebentar!"

Tidak lama setelah itu, sekitar 30 menit mobil sedan merah sudah berhenti di depannya.

"Ini, Nona, Tuan David berpesan jika sudah selesai urusannya anda harus segera pulang," ucap Marco.

"Iya, aku cuma mau beli makanan, makasih Marco!"

Setelah itu Devina masuk ke dalam mobil dan membawa dengan kecepatan yang sedang, entah kenapa tiba-tiba dia sangat menginginkan brownis di toko langganannya.

Devina mengemudikan mobilnya perlahan karena pada waktu itu dia sudah hampir sampai di tempat yang akan dia tuju.

Sebuah toko kue yang sudah sering dia kunjungi, entah kenapa dia tiba-tiba merasa sangat ingin makan kue brownis.

Membayangkan Brownis saja sudah membuat Devina ngiler. Akhirnya dia sampai ke tempat tujuannya dan memarkirkan mobilnya.

Saat akan keluar dari dalam mobil Devina merasa ada sebuah mobil yang sedari tadi mengikutinya.

Diapun menoleh ke belakang tapi tidak melihat ada mobil yang mencurigakan.

"Seperti nya hanya perasaanku saja," gumam wanita itu

Kemudian Devina keluar dari mobil dan langsung masuk ke dalam toko kue tersebut.

Ddrrtttt ....

Ponsel Devina berdering, kemudian wanita itu mengambil ponsel dan melihat siapa yang meneleponnya.

"James? ada perlu apa dia meneleponku?" gumam Devina.

James adalah salah satu sahabatnya satu jurusan di management bisnis. Dengan malas Devina mengangkat panggilan nya.

"Halo!"

"Halo, kamu sekarang dimana?" tanya James di seberang telepon.

"Bukan urusanmu, ada perlu apa?" tanya Devina kesal.

"Aku hanya ingin mendengarkan suaramu."

"Dasar aneh, orang gila tidak berguna! jangan meneleponku kalau tidak ada kepentingan!" seru Devina kesal.

Akhir-akhir ini pria itu suka sekali membuat emosinya naik.

Kemudian secara sepihak Devina langsung mematikan panggilannya dan memasukan ponselnya ke dalanm tas.

"Nona, ini brownis coklat pesanan anda," ucap pegawai toko menyerahkan paper bag berisi brownis pesanan Devina.

"Terima kasih," jawab Devina tersenyum.

Setelah membayar pesanannya, wanita itu keluar dari toko kue tersebut.

Devina membawa paper bag itu sambil mengambil ponsel dan akan menghubungi suaminya.

Rencananya dia akan meminta izin untuk jalan-jalan terlebih dahulu setelah dari kampus.

Saat berjalan menuju ke mobilnya tiba-tiba dari belakang ada sebuah mobil berjalan sangat kencang.

Devina yang saat itu tidak sadar akan ada bahaya akhirnya hanya bisa menjerit ketika ada seseorang yang mendorongnya.

"Awas!!"

BRUUKK!!!

Devina terjatuh di samping mobilnya.

"Aaaaakkkkkk!!!" jerit Devina ketika melihat seseorang yang telah mendorong nya itu tertabrak mobil.

BRUUKK!!

Mobil berwarna putih itu menabrak seseorang sampai orang itu terpental sejauh 10 meter dari tempat nya.

"Ya Tuhan! tolong siapa saja selamatkan orang itu!!" teriak Devina.

Sudah banyak kerumunan warga yang menolong, Devina terlihat sangat shock ketika melihat siapa orang yang telah menyelamatkan nyawanya.

"James!!"

Devina merasakan tubuhnya bergetar hebat, melihat kecelakaan yang sepertinya tadi ditunjukkan untuk nya. Matanya langsung memanas ketika melihat kondisi sahabat nya itu yang sudah bersimbah darahh.

Sedangkan mobil putih itu langsung melarikan diri dari tempat kejadian.

"James, bertahanlah!"

Tidak lama setelah itu ambulan datang dan langsung membawa James yang sudah tidak sadarkan diri itu ke rumah sakit.

Bersambung.