Tiga tahun bersabar menjalani pernikahan terpaksa ini, akhirnya lelah itu datang juga menghampiri Sonia Larasati.
Rumah tangga yang awal nya di harapkan penuh kebahagiaan nyata nya tidak lebih dari sekedar penyumbang kesedihan terbesar dalam hidup nya Sonia.
" Aku Lelah mengalah,Mari kita akhiri semua ini." pinta Sonia dengan kesadaran penuh.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oland sariyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak Sanggup Mendengar Nya
Delon mulai mengemasi barang nya dan bersiap untuk meninggalkan hotel.tak lupa pria itu juga menyempatkan diri untuk mengikuti secara diam- diam kegiatan istri nya hari ini.
" Kenapa dia harus menelpon ku terus sih?"gerutu Delon mulai jengah dengan ulah Tania yang sangat tidak tahu waktu.
" Honey... Honey...Kamu kemana saja? Aku kangen sama Kamu, seharusnya Kamu membawa Aku ikut serta dalam perjalanan bisnis mu,Aku bisa menemani mu supaya Kamu tidak bosan honey....Aku bahkan sangat sulit untuk menghubungi."
Baru saja Delon hendak mengatakan halo,tapi Tania sudah terlebih dahulu menyerocos bagaikan ayam yang kehilangan anak nya.
Delon menahan nafas nya membiarkan jeda hening menggantung sebentar.ia harus menjaga emosi supaya rencana nya tetap berjalan lancar.
" Aku sedang bekerja Tania,bukan untuk jalan-jalan,lagian tidak pantas jika seorang wanita single ikut pergi bersama laki-laki yang sudah menikah, sebagai seorang wanita seharusnya Kamu mengerti akan hal itu,dan satu lagi! Mulai sekarang jangan pernah datang lagi ke rumah kami,sekali saja Kamu mengingkari ucapan ku,Kamu tanggung sendiri resiko nya."kata Delon tanpa kehangatan tanpa nada suara lembut yang biasa di dengar oleh Tania.
" Kenapa Kamu berubah Honey! Aku ingin cerita sama Kamu,tapi Kamu malah tidak perduli sama Aku,apa ini karena kesalahan ku di masa lalu? Bukankah Kamu sudah memaafkan Aku pada waktu itu.istri mu marah ya Kalau Aku datang ke sana?" tanya Tania dengan suara sengaja di bikin mengiba.
Dulu mungkin Delon akan segera berlari bahkan jika bisa melompat dia akan melompat demi bisa segera menemui Tania yang sedang bersedih,tapi sekarang Delon sudah tahu semua nya.hati dan pikiran nya tidak lagi tersentuh dengan apapun yang akan Tania lakukan.tujuan nya kali ini memperbaiki hubungan nya bersama sang Istri.
" Semua orang mengusir ku Honey! Mereka menatap jijik kepada ku,Aku tidak pernah sengaja meninggalkan Kamu,semua Aku lakukan demi melindungi mental ku saja.kenapa mereka tidak pernah mengerti dengan kesulitan ku."sambung Tania sudah sesenggukan.
Delon mengusap wajah dengan kasar ketika mendengar Tania begitu berani menyalahkan Sonia.
" Ini semua tidak ada sangkut pautnya dengan istri ku, istri ku adalah wanita yang baik.juga bukan karena kesalahan mu di masa lalu yang Kamu bilang sengaja pergi karena belum siap menikah itu, terlepas itu benar atau tidak! Untuk sekarang jangan datang ke rumah lagi." pinta Delon lagi dengan tegas karena sekarang kedua orang tua nya masih berada di rumah mereka.
Jika Tania kembali muncul, suasana akan semakin runyam.bisa- bisa kedua orang tua nya akan membawa Sonia pindah ke rumah mereka dan dia akan kesulitan bertemu Sonia nanti nya.
" Pekerjaan Aku di sini sangat banyak, nanti Aku sendiri yang akan menemui Kamu di apartemen." Delon sengaja menutup rapat apa yang sudah dia ketahui dari Dirga.
Pria ini sengaja menarik ulur waktu sampai dia memiliki banyak waktu untuk mengurus Tania.
Sekarang Delon sudah sadar betapa licik dan jahat Tania,jadi untuk menghadapi Tania juga harus menggunakan cara yang sama-sama licik.
" Baiklah honey! Aku tunggu Kamu di apartemen,tapi nanti jangan lupa luang kan waktu sejenak untuk membalas pesan dari ku ya,Aku kesepian Honey." ucap Tania agar Delon percaya bahwa sekarang dia benar-benar sedih di tinggal kan oleh Delon.
Tania melempar semua bantal hingga berserakan di lantai,kamar ini sudah dia ubah benci kapal pecah.berharap nanti ketika Delon pulang ke apartemen maka pria itu akan memeluk dan menghibur diri nya.
" Nanti akan aku usaha kan, sekarang Aku harus memimpin rapat lagi."kata Delon sengaja berbohong sama sekali tidak membahas kepulangan nya kepada Tania.
Deg...
" Di usahakan? " Tania mengulang kata yang sama.
Sejak kapan Delon mulai berubah,kenapa Tania baru menyadari nya sekarang? Jangan bilang kalau Delon tidak bekerja melainkan tengah sibuk memadu kasih bersama istri nya.
" Bukan kah selama ini Aku selalu menjadi prioritas utama mu?" gumam Tania karena panggilan telpon sudah di akhiri oleh Delon tanpa membalas ucapan rindu dari nya.
Brak...
Sebuah benda melayang menyentuh tembok hingga pecah karena di lempar oleh Tania.nafas nya memburu kencang,ia sangat panik sekarang.
" Tidak...Dia tidak boleh tahu tentang Aku dan kenapa Aku pergi meninggalkan nya." ucap nya berharap semua belum berakhir karena memang dia belum berhasil menyingkirkan Sonia dari rumah itu.
Sementara di dalam rumah mewah itu,tidak ada satu pun yang berhasil menghubungi Sonia karena memang Sonia menggunakan nomor ponsel baru nya.
" Katakan semua nya apa saja yang kalian ketahui dan kalian lihat selama ini?"pinta Bu Noni, sedang kan Pak Bram sudah menghela nafas panjang takut sekali istri nya tidak siap mendengar semua aduan dari asisten rumah tangga.
Sekarang saja Bu Noni sudah terlihat ngos-ngosan.tapi rasa ingin tahu dari istri nya tidak bisa di cegah oleh Pak Bram.
" Sebenarnya sudah sejak lama kami ingin melaporkan ini kepada Nyonya besar,tapi Nyonya Sonia selalu melarang,Nyonya takut tuan Delon akan semakin murka , apalagi Nyonya Besar juga sedang sakit begini."kata Bi Tin dengan suara serak nya.
Sambil menunggu Delon pulang, tidak ada salah nya mereka kembali mengorek keterangan dari asisten rumah tangga yang selama ini selalu standby di rumah ini.
bahkan nanti jika Delon berani memecat mereka semua,Bu Noni akan maju paling depan melindungi mereka.
"Saya sudah sehat Bi! Saya ingin dengar lebih banyak lagi." Bu Noni menggeleng ingin mengusir kenyataan berharap ini semua tidak lah benar.
Tapi ....Rasa sakit di dada nya menyadarkan wanita ini bahwa Delon sang putra telah berbuat kejam terhadap istri nya sendiri, sia-sia selama ini dia mengajak Sonia berobat mengikuti program kehamilan jika Delon sendiri tidak bisa menjaga mental istri nya.
Sonia tertekan mungkin ini adalah penyebab utama Sonia kesulitan hamil.
"Pernah suatu hari,Tuan mengajak Nyonya untuk makan siang bersama,Nyonya pergi di antar oleh Pak Salim,tapi beberapa jam berikutnya Nyonya pulang ke rumah dengan menaiki taksi,wajah Nyonya terlihat marah dan seperti orang yang baru saja selesai menangis,Nyonya memanggil kami semua hendak meminjam uang untuk membayar ongkos taksi,Tuan Delon selama ini tidak pernah memberikan jatah bulanan untuk Nyonya,selama ini Nyonya selalu mengandalkan uang pemberian dari Nyonya besar.tapi begitu sedang bersama mantan kekasih nya,tuan Delon sangat royal bahkan pernah teras depan penuh dengan barang belanjaan milik wanita itu, sampai-sampai penjaga depan kewalahan memikirkan cara mengantar kan barang tersebut ke apartemen." adu Bi Sri menimpali.
" Setiap kali wanita itu datang ke rumah ini,Tuan selalu memaksa Nyonya untuk ikut makan satu meja bersama mereka, meskipun sakit hati tetapi Nyonya tetap melakukan nya karena Tuan lagi- lagi berani mengancam Nyonya.sekarang Nyonya Sonia terlihat semakin kurus dari sebelumnya."tangan Bi Sri saling bertautan menahan sesak dan takut secara bersamaan.
" Nyonya Sonia sebenarnya sudah berulang kali meminta cerai! Tapi Tuan selalu menolak dan berakhir mengurung Nyonya seharian di dalam kamar.begitu keluar dari Kamar,tangis Nyonya selalu pecah bahkan untuk berdiri pun sulit sampai membuat Nyonya berulang kali harus terjatuh,Nyonya tidak pernah mengadu kepada kami,Nyonya selalu menutup rapat masalah nya dari kami,tapi telinga dan mata kami bisa melihat itu dengan jelas." semua yang terjadi di rumah ini langsung mereka buka di hadapan sang nyonya besar,hanya kedua orang ini yang bisa menghentikan kegilaan Delon.bahkan pihak berwajib pun tidak akan bisa karena Delon memiliki kuasa yang begitu luas dan juga uang yang melimpah.
" Lebih parah nya lagi! Teman Nyonya yang membantu Nyonya mengurus perceraian langsung di singkirkan oleh Tuan, menurut informasi dari Pak Salim, karir Mbak Kimi dan juga Mbak Eva langsung di hancur kan dalam sekejap mata oleh Tuan Delon." sungguh apa yang Bu Noni dengar sekarang tidak seperti Delon yang ia kenal selama ini.
Bu Noni menggenggam tangan suami nya dengan erat, tubuh nya terasa dingin tidak sanggup membayangkan betapa tersiksa nya Sonia selama ini,pantas saja Sonia selalu menolak setiap kali Ia mengajak shopping bahkan Sonia sekalipun tidak pernah terlihat mengeluarkan dompet nya,jadi selama ini Sonia tidak pernah memegang uang lebih kecuali uang pemberian nya.
" Astaga anak kita Pa! padahal Mama tidak pernah mengajarkan dia seperti itu, menantu ku selama ini ternyata tidak bahagia hidup bersama putra kita...Dia bahkan tega membawa wanita licik itu masuk ke dalam rumah ini...Aku tidak akan pernah mau menerima wanita itu lagi,dia tidak pantas menjadi menantu ku."meskipun sulit menerima kenyataan ini,Bu Noni sedikit merasa lega akhirnya dia bisa tahu semua tentang kejahatan Delon.
" Apa Sonia menyukai pekerjaan nya Bi?" tanya Bu Noni lirih nyaris tidak kedengeran.
" Sangat suka Nyonya! Setiap hari Nyonya selalu cerita tentang pekerjaan dan teman-temannya di kantor,Nyonya seperti menemukan kehidupan yang baru.tapi satu hal yang harus Nyonya besar ketahui,Nyonya Sonia mulai cuek dan menjauhi Tuan Delon,bahkan sekali pun Nyonya tidak pernah bersikap ramah lagi terhadap Tuan.akibat di cuekin oleh Nyonya membuat Tuan sering galau dan menjadi gelisah sendiri. " jawab Bi Tin panjang lebar.
" Apa yang harus Mama katakan kepada Ibu nya Sonia ,Pa? Mama gagal mendidik Delon menjadi suami yang baik untuk Sonia." tangis Bu Noni pecah tak terbendung.
Isakan tangis dari wanita itu mengandung banyak rasa yang sudah bercampur aduk di dalam dada nya.
Beberapa menit kemudian, suasana sedih berubah menjadi tegang kala seorang penjaga masuk mengabarkan tentang kepulangan Delon.
Plak...
Plak...
" Dasar biadab ! Mama malu punya anak seperti Kamu." teriak Bu Noni berusaha kuat sekali pun nafas nya tersengal-sengal.
" Bruk..."
" Kamu apakan menantu Papa..." teriak Pak Bram tidak ketinggalan.
Bersambung.
jadi pengin di close aja deh
mau serangan jantung ke hati ke ginjal ke bodo amat dari pada sakit hati tidak berkesudahan yiksa diri sendiri buat orang lain BIG NO
kabur emang bisa kabur ?
nanti Shok terapi nya yg agak lama buat Delon Thor merasa kan apa yg di rasakan istri nya biar impas ,
kenapa terasa stuck ini cerita ya Thor ,