"Mari kita menikah." ucap seorang pria yang terlihat tinggi dan tegak itu dengan wajah yang tampan dan putih itu mengajak seorang wanita menikah.
Wanita itu terkejut kenapa majikan atau lebih tepatnya anak majikannya mengajak dirinya menikah pria yang mewarisi usaha papi nya orang kaya malah ingin menikahinya yang anak seorang pembantu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kienli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33...
Mereka malam dis ebih restoran tapi namanya Rena kalau belom makan nasi seperti nya tidak kenyang hanya sebuah steak sapi sepotong tapi Rena masih mu makan sate padang di pinggir jalan.
"Terimakasih tuan untuk makan malam nya." ucap Rena.
Leon menatap Rena mengapa dia seperti orang lain saja, lain dulu halnya dengan mantan kekasihnya yang memilih pergi dengan laki laki lain... Leon hanya membalas tersenyum dia ingin mencairkan Susana tapi tidak bisa.
"Kamu seperti karung bolong saja.?" ucap Leon.
"Maksud anda tuan.?" ucap Rena bingung.
"Sudah makan malah lapar lagi." ucap Leon.
"Hanya makan sepotong daging dan beberapa kentang goreng mana cukup." ucap Rena... Leon tersenyum sambil mengucek rambut Rena.
Tiba tiba ponsel Leon berbunyi tertulis nama Erlina dengan cepat Leon mengangkat panggilan tersebut mendengar apa yang di sampaikan Erlina membuat mata Leon membesar sempurna Rena yang melihat bingung.
"Baiklah nanti aku akan kesana." ucap Leon lalu menutup ponselnya.
"Aku akan mengantar kamu pulang dan aku akan pergi lagi." ucap Leon... Rena hanya diam mendengar ucapan Leon.
Setelah mengantar Rena pulang Leon segera pergi lagi sampai tidak sempat Rena bertanya baru saja tutup pintu Leon sudah tancap gas... Akhirnya Rena masuk ke dalam rumah dengan wajahnya yang bingung.
"Erlin, dimana dia.?" ucap Leon yang baru tiba.
"Sudah di ruangannya." ucap Erlin yang ikut mengantar Leon ke kamar salah satu pasien nya.
Leon terdiam melihat wanita yang berbaring dengan selang infus dan alat bantu napas di hidungnya... Terlihat pucat di wajah wanita itu... Leon perlahan menghampiri wanita itu menatapnya dengan penuh tanya.
"Kamu sudah datang.?" ucap wanita itu.
"Sarah kamu jangan banyak bicara." ucap Erlina.
'Aku harus bicara pada Leon." ucap Sarah.
"Bicaralah..." ucap Leon.
"Leon, maafkan saya... Lin bisa kamu bawa kesini." ucap Sarah.
"Baiklah..." ucap Erlina keluar dari ruangan Sarah.
"Leon aku mohon, tolong jaga putri ku... Aku tahu kamu membenci ku." ucap Sarah sambil menarik napas.
"Kemana Ferdi.?" ucap Leon.
Sarah menangis sambil menggelengkan pala nya, Erlina masuk dengan seorang suster sambil membawa bayi tersebut Leon menoleh dan melihat ke arah Erlina yang datang sambil membawa bayi perempuan.
"Nama nya Jihan Andriani.. Aku ingin dia memakai nama belakang ku, Ferdi selingkuh aku mohon Leon kamu jaga putri ku..." ucap Sarah yang napasnya memulai sesak dan akhirnya menghembuskan napas terakhir...
Sarah adalah mantan kekasih Leon yang pergi dengan lelaki lain di kira Leon mereka meninggal dalam kecelakaan sayang Sarah sudah meninggal membuat Leon tidak bisa bertanya lagi apa yang terjadi.
Sarah di urus dan sekarang sudah di bawa kerumah duka untuk segera di makamkan besok pagi pagi sekali Leon pun jadi bingung bayi yang baru 2 hari dilahirkan itu, sementara Rena yang tertidur di sofa menunggu Leon.
"Nona... Anda tidur di sini.?" ucap Bi Tuti pagi pagi ini.
"Ini jam berapa.?" ucap Rena.
"Ini baru jam 5 subuh." ucap Bi Tuti.
Rena segera ke kamar ternyata di kamarnya tidak ada Leon Rena bingung kemana suaminya pergi sampai tidak pulang pikirnya juga mulai cemas dan khawatir terjadi sesuatu pada Leon tapi Rena tidak tau harus menghubungi Leon karena nomor Leon saja tidak ada.
Bersambung Terimakasih 🙏
Izin yaa