Terpikat Pesona Pacar Setingan

Jeff mematung di tempat. Tadi Rehan sekarang Jonathan, mengapa mereka selalu mengusik ketenangan hatinya.

“Jeff, kau tak apa?” Cecilia menepuk pundak Jeff, wanita itu sepertinya cukup mengerti apa yang Jeff rasakan.

“Hah, memangnya aku kenapa? A-aku baik-baik saja Kak.” Dustanya, sikapnya seolah dia baru kembali ke dunia nyata, lantas ia pun masuk kedalam mobil.

“Yang, emang si Jeff kenapa?” tanya Daniel, yang juga tak mengerti dengan apa yang di maksud Cecilia.

“Kamu kaya yang gak pernah muda aja Yang, udah buruan masuk.” Pungkas Cecilia, dia tak ingin menjelaskan lebih jauh maksud dari perkataannya.

‘Kenapa aku tak suka saat melihat Jo menggenggam tangannya Mytha, apa aku punya perasaan terhadapnya? Tapi bagaimana bisa, bukankah aku menyukai Luna. Haruskah aku memastikannya?’

Jeff merogoh handphone yang ada di saku celananya, kemudian mengetik sebuah pesan disana.

‘Luna, apa Dean ada di rumah?’ isi pesan yang Jeff kirim untuk Luna.

Setelah beberapa saat Luna pun membalas, ‘dia baru saja pulang, kenapa?’

‘Tidak papa, malam ini aku akan ke rumahmu. Aku rindu kalian,’ balas Jeff lagi.

‘Heh, rindu kami atau rindu Dean?’ balasnya sinis.

‘Hey ayolah, kau tahu aku sudah berubah, aku hanya rindu berkumpul dengan kalian aku juga ingin melihat anak kalian, apa itu salah.' Jelas Jeff.

‘Ya sudah datanglah, kita makan malam bersama.’

‘Apa kau akan datang dengan Mytha?’

‘Tidak, aku sendiri.’ Balas Jeff.

‘Baiklah.’

Dan percakapan via pesan singkat pun berakhir. Setelah satu jam perjalanan Jeff pun sampai di rumahnya, rumah besar namun hanya dia yang tinggal seorang diri, jujur setelah terbiasa dengan kehadiran Mytha dia merasa benar-benar butuh teman di rumahnya, Alex bocah itu juga tak mau kembali dia betah saja tinggal di asrama.

Sekitar pukul tujuh malam Jeff membawa mobil sendiri menuju kediaman Luna dan Dean, kedatangannya di sambut hangat oleh para pelayan disana.

“Oh, kau sudah datang Jeff.” Sapa Luna yang datang dari lantai atas sambil menggendong Baby Darrel yang kini berusia hampir dua bulan. Bayi itu menggeliat pelan di pangkuannya.

“Halo tampan, uncle datang untuk melihatmu,” Sapa Jeff sambil menoel-noel pipi kemerahan itu.

“Luna, aku ingin menggendongnya,” pinta Jeff, tanpa harus berkata untuk yang kedua kalinya Luna pun menyerahkan baby Darrel ke tangan Jeff karena kebetulan tangannya sudah pegal karena sejak tadi bayi ini rewel dan tak ingin lepas dari gendongannya.

“Wah kau berat juga ternyata,” kekeh Jeff tampak kesenangan.

“Tumben kau datang kemari, ada apa?” tanya Luna curiga.

“Hey ayolah, kenapa kau selalu sentimen terhadapku. Sudah aku bilang aku hanya rindu berkumpul dengan kalian, itu saja.” Jeff sedikit lelah menjelaskan, sepertinya Luna masih saja khawatir kalau-kalau Dean tertarik lagi pada Jeff.

Dean muncul dari arah dalam, “Jeff, tumben sekali kau datang kemari?” ujarnya, kini sikapnya terhadap Jeff sudah jauh lebih normal.

“Aku rindu Darrel, lihat dia juga rindu padaku.” Jeff menunjukan Baby Darrel yang kini sudah tertidur di pangkuannya.

“Oh," Dean mengangguk pelan, dia duduk di samping Luna, tangannya senantiasa melingkar di pinggang Luna yang kini lebih berisi karena dia baru saja melahirkan.

Jeff tersenyum kearah mereka, benar rasa tak suka yang acap kali hadir saat melihat interaksi Luna dan Dean kini sudah menghilang, ‘apa aku sudah benar-benar melupakan perasaanku untuk Luna? Dan untuk Mytha, apa? Apa aku semudah itu jatuh cinta pada wanita?’

“Jeff!”

“Hem?”

“Bagaimana hubunganmu dengan Mytha?”

“Kami baik-baik saja.” Sahut Jeff tenang.

“Aku lihat fansmu tidak terlalu menyukainya, apa Mytha tidak mengalami kesulitan?” tanya Luna sedikit cemas.

Jeff tersenyum, “ada aku disini kenapa dia akan mengalami kesulitan. Kau tidak perlu cemas, aku akan melindunginya.” Sahut Jeff.

Luna mengangguk pelan, “aku pikir kalian hanya pura-pura.”

“Tidak, aku sudah datang pada Ibunya dan mengatakan kesungguhanku.” Ucap Jeff.

“Baguslah kalau begitu, kalian berdua adalah temanku aku harap kalian benar-benar berjodoh.” ucap Luna.

“Ya, aku harap juga begitu.”

“Aku juga ikut senang untukmu Jeff.” Tambah Dean, “apa Ibumu sudah tahu soal kau dan Mytha?”

“Beritanya cukup ramai tidak mungkin mereka tidak tahu,” Luna yang menyahut.

“Ya, kau benar juga.”

“Nona, makanan sudah siap.” ucap seorang pelayan yang datang dari arah dapur.

“Baiklah. Jeff mari kita makan malam bersama, kau tidak sedang diet kan?”

“Tidak, aku makan dengan normal sekarang walau aku harus menebusnya dengan olahraga yang cukup berat,” kekehnya.

“Jangan terlalu keras pada dirimu Jeff, kau sudah cukup kurus.” Ucap Dean.

“Ehem,” Luna berdehem sambil melirik tajam kearah Dean.

Pria itu terkekeh pelan, kemudian mengecup pelipisnya lembut, “ayolah sayang kenapa kau masih saja cemburu pada Jeff, dia sudah punya Mytha dan aku sudah punya kau dan Darrel.”

“Ayolah kalian, aku sudah lapar. Dimana aku letakan si kecil ini?” Jeff berucap menengahi.

“Kemari kan, biar aku tidurkan dulu.”

Luna mengambil alih Baby Darrel dari pangkuan Jeff dan membawanya pergi ke kamar. Selepas itu mereka pun makan malam bersama.