NovelToon NovelToon
Memeluk Cinta

Memeluk Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintapertama / CEO / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Genta Senja

Alena harus melunasi hutang kakaknya dan juga membayar tebusan kakaknya yang dipenjara akibat fitnah. Akhirnya Alena meminjam uang pada bosnya, Bima si CEO. Ia diberi pinjaman dengan syarat nikah kontrak dan berikan keturunan laki-laki.

Celakanya Alena tidak tahu kalau Bima sudah menikah sebelumnya dan hanya membutuhkan anak darinya saja. Begitu anak lahir, Alena dipisahkan dari anaknya. Perawatan yang tidak maksimal membuat anaknya meninggal dunia.

Melihat keterpurukan Alena dan dendam membara membuat Bima membongkar bahwa semua hanya skenario keluarganya. Ia terpaksa mengikuti dan tidak pernah bermaksud menjebak Alena sebab ia benar2 mencintainya.

Akankah Alena memaafkan semua kesalahan Bima saat akhirnya laki-laki itu menceritakan semua fakta yang terjadi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Genta Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

04 Lega Sekaligus Hancur

Tegar sangat lega bisa bebas dari penjara. Ia ingin menemukan siapa yang sudah menjebaknya. Melihat usaha adeknya, ia penasaran juga darimana uang itu ia dapat.

"Oya, Kakak penasaran. Kamu dapat uangnya dari mana?" tanya Tegar setelah melepaskan pelukannya.

"Nanti di rumah... Ale ceritakan."

Ketiganya menunggu polisi yang mengantar surat putusan pembebasan selama beberapa jam. Begitu polisi tiba, Tegar langsung diperbolehkan pulang ke rumah. Perkakas miliknya yang disita juga sudah dibawakan.

Aldy membantu membawakan barang Tegar, sementara Alena mendorong kursi roda yang membawa Tegar. Ketiganya meninggalkan rumah sakit.

Sementara dari kejauhan tampak seseorang dengan pakaian serba hitam diam-diam memantau. Begitu ketiganya masuk mobil dan melaju meninggalkan rumah sakit, sosok itu langsung menelpon seseorang.

"Mereka sudah pulang, Bos. Semua aman," ujar sosok misterius itu sebelum hengkang dari tempat persembunyiannya.

*****

Alena meletakkan mangkok yang kosong di atas nakas dekat tempat tidur Tegar. Ia baru saja selesai menyuapi kakaknya makan malam.

"Kamu belum cerita, darimana dapat uangnya?" tanya Tegar dengan senyum manis. Perutnya kenyang, badannya juga semakin terasa segar.

Alena menegakkan duduknya. "Janji jangan marah. Ale cuman punya satu cara ini."

"Pokok tidak mencuri saja," sahut Tegar santai.

"Ale pinjam uang di bos tempat Ale kerja. Syarat pengembaliannya...bukan uang. Tidak ada bunga untuk hutang ini..."

"Tenggat waktu pembayarannya bagaimana?"

"Ale tunjukkan langsung saja. Kakak tunggu bentar." Gadis itu beranjak keluar kamar. Tak lama kemudian ia sudah kembali dengan map di tangan.

"Apa itu Ale?" Tegar penasaran.

"Baca aja, Kak. Ale bingung gimana cara cerita ke Kakak."

Tegar mengernyitkan alisnya saat membaca tulisan paling atas. 'PERJANJIAN HUTANG'. Namun, semakin membaca ke bawah, seolah ada godam raksasa yang menghantamnya. Jiwanya jatuh sedalam-dalamnya, hatinya hancur seketika.

Ditatapnya wajah Alena yang menunduk ketakutan. "Kamu...serius dengan ini?" tanya Tegar lirih dengan suara sedikit bergetar.

"Ale tidak punya pilihan lain, Kak. Ale terpaksa. Gimanapun caranya termasuk serahkan nyawa, Ale pasti lakukan buat Kakak."

Keduanya terdiam beberapa saat. Tenggelam dengan pikiran masing-masing. Sebagai kakak, ia merasa gagal. Gegara permasalahan yang ia hadapi, malah harus merenggut masa depan orang yang paling ia sayangi.

Alena tertunduk lesu. Kebahagiaan yang ia rasakan saat kakaknya bebas sudah berubah hambar. Ia harus menjalankan syarat perjanjian hutang itu.

Ia harus merelakan keperawanannya untuk pelunasan hutang meski dengan cara menikah. Ia harus merelakan rahimnya untuk bisa memberikan anak laki-laki. Anak laki-laki yang pada akhirnya tidak akan ia miliki.

"Maafkan Kakak...harusnya bukan kamu yang jadi korbannya..." sesal Tegar.

"Ale ikhlas...menjadi bagian dari keluarga ini adalah hal terindah buat Ale. Sekarang gantian Ale yang berjuang untuk keluarga kita. Untuk Kakak." Diukirnya senyum di bibir meski dengan mata berkaca-kaca.

"Terima kasih, sayang..." Tegar menarik Alena ke dalam pelukannya. Sontak gadis itu menangis sejadi-jadinya. Ia tumpahkan seluruh rasa takut, putus asa yang melebur jadi satu.

*****

Pagi harinya Tegar sudah bisa beraktifitas walau masih sedikit lemah. Sebenarnya saat ia ditemukan pingsan di ruang tahanan itu karena ada seseorang yang sengaja meracuninya.

Sebelum jatuh pingsan, ia sempat sampaikan kepada petugas untuk tidak memberitahukan penyebab sesungguhnya kepada Alena. Ia tidak ingin menambah pikiran adeknya.

Tubuhnya sudah steril dari racun, tapi efeknya masih terasa. Badannya masih terasa lemas. Setidaknya ia sudah bisa berjalan sendiri.

Melihat rumah terasa sepi, Tegar menengok jam dinding. Rupanya sudah jam 8 pagi. Artinya Alena sudah ada di kantor. Di meja makan tersaji menu nasi goreng dengan lauk telor mata sapi.

Tersenyum haru, Tegar menikmati sarapan buatan Alena. Ia sangat bersyukur memiliki adek yang luar biasa sayang kepadanya.

Ia teringat beberapa tahun silam. Seorang gadis mungil ikut pulang bersama kedua orang tuanya. Ayah dan Ibu memperkenalkannya sebagai adek. Keduanya langsung akrab di awal jumpa. Sebagai bukti ia menerima gadis mungil itu sebagai adek, ia memberi nama Alena. Ibunya menambahkan Prameswari. Jadilah Alena Prameswari.

Waktu berlalu begitu cepat. Bertahun-tahun hanya tinggal berdua setelah ayah dan ibu meninggal. Keduanya semakin dekat, menjadi penyemangat satu sama lain. Kini, ia harus menghadapi kenyataan bahwa harga yang harus ditebus atas musibahnya sangatlah mahal bagi Alena.

"Andai aku bisa membatalkan perjanjian itu," ujar Tegar.

*****

Alena tengah sibuk menyelesaikan kerjaannya. Ia terlalu fokus pada layar komputer, hingga tanpa sadar ada seseorang yang tengah berdiri di depan meja kerjanya.

"Alena!"

Begitu menoleh ke arah pemanggil, sontak gadis itu menghentikan pekerjaannya, mengambil sikap berdiri dan sedikit membungkuk.

"Saya ingin bertemu dengan Bima. Dia ada di dalam?" tanya wanita paruh baya dengan gaya super classy dan anggun.

"Pak Bima ada di dalam, Mam. Mari saya antar." Penuh sopan santun Alena berjalan mendahului perempuan itu. Setelah berada tepat di depan pintu ruangan Bima, ia mengetuk tiga kali sebelum membuka dan berjalan mendekat ke meja kerja atasannya itu.

"Ada apa Alena?" Bima masih sibuk dengan laptopnya.

"Ehem!" Wanita paruh baya yang berdiri di belakang Alena mendeham keras. Hafal dengan suara itu, CEO muda itu mendongak untuk memastikan. Keduanya saling bertatap mata dan tersenyum.

"Hai, Dear!" ujarnya.

"Saya permisi, Pak, Mam." Alena membungkuk hormat sebelum melangkah keluar ruangan.

"Alena! Tolong pesankan resto langganan Oma. Kami akan makan siang di sana."

"Baik, Pak."

Wanita paruh baya itu adalah nenek Bima. Direktur Utama perusahaan. Sudah beberapa bulan beliau pergi ke Jepang untuk terapi jantung.

Tak butuh waktu lama, Alena menginformasikan pada Bima bahwa tempat makan sudah dipersiapkan. Di luar dugaan, Bima meminta Alena juga ikut makan siang. Ia tidak mau bolak-balik kantor sebab setelah makan siang akan ada jadwal meeting dengan klien di luar kantor. Mau tidak mau Alena ikut bergabung.

"Saya harap kamu tidak melupakan perjanjian kita, Alena," bisik Bima tiba-tiba tepat di telinga sebelum keluar ruangan. Neneknya sudah berjalan lebih dulu, jadi ia tidak tahu.

"Saya ingat, Pak," jawab Alena. Ia kembali frustasi sebab teringat dengan perjanjian hutang itu.

Selama makan siang, Alena hanya memakan sedikit menu yang dipesan. Nafsu makannya hilang. Untung saja ia bisa berpura-pura sedang menjaga pola makan saat ditanya kenapa kurang nafsu makan oleh Oma.

"Alena, saya sangat senang kamu bisa menjadi asisten pribadi yang baik untuk anak saya. Kalau kinerja kamu bagus, saya janjikan akan ada bonus yang menyenangkan untuk kamu," ujar Wigati.

"Terima kasih, Mam. Sudah seharusnya saya bekerja dengan maksimal." Gadis itu tersenyum sopan.

"Klien nanti siang adalah klien yang maha penting. Kalian berdua jangan sampai gagal. Oma sangat ingin menemani kalian. Sayangnya Oma sudah ada janji dengan klien yang lain. Oma yakin kalian bisa atasi ini."

Bima menggenggam tangan Wigati lembut. "Oma tenang saja. Bima bisa atasi ini."

Alena melihat dialog antara nenek dan cucu yang sama-sama punya kuasa tengah berbincang hangat. Keduanya sangat bahagia sebab bisa menghabiskan waktu makan siang bersama. Momen seperti ini sudah jarang terjadi sejak Bima menjadi CEO. Setidaknya itu yang ia dengar dari Bima.

"Dibalik sosok yang lembut, aku nggak nyangka banyak tersimpan hal di luar prediksi," batin Alena yang tanpa sadar terus memperhatikan Bima.

*****

"Bantu aku, setidaknya sampai hutangku lunas." Tegar tengah berbicara dengan seorang kawan lewat telpon. Saat ini ia tengah duduk di halaman belakang rumah.

Setelah telpon ia matikan, Tegar terdiam menatap lurus ke depan. Pikirannya melayang pada kalimat Alena tempo lalu.

"Ale tidak punya pilihan lain, Kak. Ale terpaksa. Gimanapun caranya termasuk serahkan nyawa, Ale pasti lakukan buat Kakak." Ucapan Alena kembali terngiang jelas di kepala.

HP miliknya bergetar. Pesan masuk dari orang yang barusan ia telfon.

From: Bara

To: Tegar

Flight aja sini. Aku acc kamu kerja di sini. Masalah hutang, kita obrolin nanti. Promise, pasti aku bantu.

"Setidaknya aku ada secercah harapan." Tegar tersenyum mantap. "Kakak pasti akan selesaikan masalah yang kamu alami demi bebaskan kakak dari penjara. Kakak janji, Ale."

1
Lina Yanti
alena bima
Genta Senja: 🥰😍 "Terima kasih sudah mampir, Kak. Jangan bosan untuk datang lagi," jawab Alena dan Bima bersamaan.
total 1 replies
Genta Senja
makasih... kita sehari dan sepemikiran
Bilqies
sama sama menemukan sosok orang yang mereka rindukan
Genta Senja: betul banget... sisi ini Thor bener2 ikut merasa terharu. dua orang yang sama2 kehilangan menemukan teman untuk saling mengisi kekosongan...
total 1 replies
Bilqies
sabar Alena, semoga kakak mau cepat dapat uang untuk menebus mu yaa
Genta Senja: aamiin... doakan yang terbaik buat Alena, ya
total 1 replies
Bilqies
baik banget sih Sendy
Genta Senja: asiaaaaaap.... hehehehe
Bilqies: entah Thor semua keputusan ada di tanganmu 🤣🤣🤣
total 5 replies
Bilqies
hmm entar bakalan tumbuh Dnegan sendirinya juga kok
Genta Senja: kita lihat nanti... akan berakhir dimana... hehehehe.... hhh... 😄
Bilqies: benih2 cinta 😀😀
total 3 replies
Bilqies
selamat yaaa...
Genta Senja: "Terima kasih Kak Bliqies...," ujar Alena dengan senyum tulus terkhusus untukmu.
Bilqies: harus donk 😀😀😀😀
total 3 replies
Bilqies
kasihkan aku aja Thor 🤣🤣🤣
Genta Senja: 😍😍😍😍😍😍😍😍🥰🥰🥰
Bilqies: 😀😀😀😀😀😀
total 3 replies
Bilqies
aku mampir lagi Thor,
Genta Senja: makasih kakak... selalu nyempetin mampir... jangan kapok mampir terus...
total 1 replies
Bilqies
sinis banget sih...
udah tau keles
Genta Senja: sabar kak... sabar...
total 1 replies
Genta Senja
yuk... dukung karya aku.... kasih penilaian di sini ya...
Lina Yanti
Elena bima
Genta Senja: ehem... Alena
total 1 replies
Lina Yanti
rahasia rukmini
Genta Senja: rahasia gelap
total 1 replies
Bilqies
aku mampir kak
Genta Senja: siap kakaaaaak
total 1 replies
xoxo_lloovvee
semangat thor, jangan lupa mampir ya 🤗
Genta Senja: siap... makasiiih... jangan lupa mampir lagi... nanti Thor juga akan mampir
total 1 replies
Bilqies
semangat terus Thor menulisnya...

jangan lupa mampir juga di karyaku
Genta Senja: siaaaaap
total 1 replies
Bilqies
gak nyangka kalau Bima beda agama dengan Alena...
Genta Senja: yaaah.... dunia akan selalu memiliki kejutan di setiap ceritanya... ☺
total 1 replies
Bilqies
aku mampir lagi Thor /Smile/
Genta Senja: makasih.... nanti Thor juga mampir lagi di karyanya Kak Bliqies
total 1 replies
Bilqies
awas bima nanti cemburu lagi ngeliat Alena Deket sama cowo lain 😬😬😬
Genta Senja: well.... jadi makin deg deg an...
Bilqies: pasti itu...
Karena kalau udah cemburu tandanya bima udah ada rasa sama Alena dan bima gak bakalan biarin yang udah jadi miliknya dekat sama cowo lain 😬😬😬
total 3 replies
Bilqies
aku mampir lagi Thor, semangat terus yaa menulisnya /Smile/
Genta Senja: siaaap
Bilqies: siap Thor ..
jangan lupa mampir juga di karyaku
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!