Aku Yang Kau Campakkan

Ke esokan harinya mereka kini berkumpul di meja makan untuk sarapan

"adududu,tuh mata kegigit tawon ya neng!?" ucap icha membercandai kia yang matanya terlihat sangat bengkak

"ish apaan sih" jawab kia mengerucutkan bibirnya

Icha malah tertawa melihat sahabatnya itu cemberut

"jangan merajuk.kesangannya icha nanti cantiknya makin bertambah kan icha jadi nggak kebagian nanti " ucap icha lagi dengan membuat wajahnya sedramatis mungkin

Ima yang melihat itu hanya tersenyum

"mungkin ini makna dari mimpi mimpiku saat bertemu ayah dan ibu juga ayah ibra memintaku selalu bersama kia, selalu menjaganya dan mendukungnya mungkin mereka punya firasat buruk pada Abimana tapi kenapa dulu ayah ibra meminta abi menikahi kia !?

tapi tenang saja ayah ibu,ayah Ibra ima janji tidak akan pernah meninggalkan kia sendirian aku akan selalu menjaga dan menghiburnya apalagi sekarang ada icha bersama kami" batin ima

"sudah sudah ayo sarapan katanya mau ke mall beli peralatan kuliah " peringkat ima

"eh iya, benar untung my iis mengingatkan ". jawab icha cengengesan

Mereka bertiga pun sarapan bersama

baru saja icha meletakkan sendoknya ponselnya berdering dan ternyata panggilan dari sang mama

"Halo assalamualaikum ma"Ucap icha

"..........."

"oh mama sudah pulang !? Ya nanti aku tanya my iis dan kiki dulu ya soalnya rencananya kami mau ke mall untuk beli perlengkapan kampus" jawab icha

".....…"

"oke mamaku yang cantik tapi lebih cantik icha sih hehehehe" icha cengengesan lalu tak lama icha menjawab salam dari sang mama dan sambungan telepon mereka berakhir

".Kenapa cha!?" tanya ima

"mama sudah pulang dari luar kota dan meminta kita pulang kerumahnya mamaku katanya mama beli oleh-oleh untuk kita bertiga "jawab icha

"oh gitu ya tapi kok tante repot repot sih beliin kita oleh oleh "ucap ima

"kata mama sebagai ucapan terima kasih karena sudah mau menerima aku disini" jawab icha

"ya sudah setelah dari mall kita kerumah Icha kasian Tante Tika kalau kita nggak datang sekalian aku dan kia kenalan sama mama kamu cha"ucap ima dan di jawab Anggukkan kepala oleh icha

"gimna ki kamu maukan !?" tanya icha pada kia yang sedari tadi hanya diam menyimak obrolan mereka berdua

"aku ikut aja kemana pun kalian pergi "jawab kia

"oh kikichu seyenk Kamu tuh so sweet banget sih " ucap icha dengang wajah di buat seimut mungkin

Inilah mengapa Ima senang ada Icha di antara mereka karena icha bisa mencairkan segala situasi dengan kekonyolan dan kerandomannya

"Udah yuk kita beresin ini, Setelah itu kita berangkat " ucap ima mulai membersihkan meja makan

Kia dan icha ikut membantu walaupun di sana ada bu mira tapi mereka sebisa mungkin tidak terlalu merepotkan pasangan paru baya itu karena dengan merawat dan membersihkan rumah mereka sudah cukup untuk mereka jadi tidak ada salahnya mereka membantu mengerjakan pekerjaan yang menurut mereka ringan dan gampang

"oh iya cha,mama kamu suka kelengkeng dan mangga nggak !?" tanya ima

"suka!! Memangnya kenapa !? Tanya icha

"kita bawa buah tangan Dengan buah kelengkeng dan mangga aja ya , soalnya kemarin pak kadir habis panen mangga dan katanya mangganya banyak yang Udah matang

Buah kelengkeng juga masih banyak yang Uda matang di pohon" jawab ima

"iya kita bawa itu aja,masa kita kerumah icha dengan tangan kosong "sahut kia

"eh nggak usah repot-repot kali tapi kalau kalian mau sih nggak apa-apa juga sekalian kita minta di buatin bumbu rujak sama mama karena bumbu rujak buatan mama itu enak banget " ucap icha promosi

"benarkah !?" tanya Ima yang memang pencinta rujak seperti almarhum ibunya

"iya benar lah, katanya itu bumbu rujak warisan neneknya mama" jawab Icha

"eh kok sama ya is sama ibu kan dulu ibu juga sering buatin kita bumbu rujak yang katanya di ajarkan oleh neneknya ibu" celetuk kia

"iya benar " jawab ima

Setelah semua beres dan bersih ima menemui pak kadir dan meminta oak kadir mengambilkan beberapa buah mangga masak da mengkal untuk mamanya icha juga beberapa tangkai buah kelengkeng yang memang masih ada di pohon kelengkeng di halaman samping rumah itu

"bu kami pamit dulu ya bu,ibu nggak usah masak banyak-banyak cukup untuk ibu dan bapak saja karena mungkin kami akan pulang agak malam karena setelah dari mall kamu langsung kerumahnya icha" kata ima pada kedua penjaga rumahnya itu biar bu mira tidak repot-repot memasak untuk mereka

"iya nak, kalian hati-hati ya di jalan" ucap bu mira

Ima,kia dan icha pun menyalami tangan pasangan paruh baya itu

Pak kadir dan bu mira merasa sangat senang dan bahagia karena ketiga gadis cantik itu sangat menghargai mereka berdua seperti layaknya orang tuanya

Kini mereka telah sampai di mall terbesar di kota itu Setelah menempuh perjalanan hampir dua jam karena jalanan sedikit macet

"kita kemana dulu nih!?" tanya ima

"kita ke toko buku dulu yuk" ajak icha dan diangguki oleh keduanya

Ima dan kia memang mengikuti icha karena icha yang tau seluk beluk kota itu juga isi mall itu Icha sudah khatam dan hafal di mana letak tempat-tempat yang akan mereka kunjungi

Setelah dari toko buku dan peralatan kuliah lainnya kini mereka menuju kesebuah toko pakaian dan sepatu

Mereka ingin membeli baju couple untuk mereka pakai nanti kekampus begitu juga dengan tas dan sepatu

Setelah mereka membeli beberapa pasang baju,hijab, sepatu dan tas mereka pun berniat untuk ke gerai eskrim karena tenggorokan mereka terasa kering setelah berkeliling

Namun saat mereka akan keluar dari toko baju itu tiba-tiba saja kia menabrak seseorang yang sedang berjongkok mengambil sesuatu yang jatuh

Untung saja cowok itu dengan gerakan repleks bisa menahan tubuh kia

posisi mereka terlihat Canggung karena kia duduk diatas pangkuan cowok itu yang masih setia menahan punggungnya agar tidak jatuh

Mata mereka bertemu dan menghasilkan debaran di jantung mereka

"ehem.....ehem......"deheman teman-teman mereka membuat mereka tersadar

"eh maaf kak maaf saya tidak sengaja " ucap kia salah tingkah dan wajahnya yang putih mulus kini sudah merah merona karena malu

"makanya kalau jalan itu liat liat jangan melamun " ucap Chandra

Ya cowok yang di tabrak kia adalah Chandra kakak angkatan kia yang terkenal dingin dan cuek

"iya kak sekali lagi kia minta maaf ya kak soalnya kia nggak liat kakak tadi" ucap kia membungkukkan badannya sedikit sebagai bentuk permohonan maafnya

"oke aku maafkan kamu tapi kamu harus mentraktir kami makan eskrim " ucap Chandra yang membuat semua temannya melongo karena tidak biasanya Chandra bersikap seperti itu apalagi pada seorang gadis

"oh oke kak ayo" jawab kia

mereka ou berjalan Menuju gerai penjualan eskrim yang ada di dalam mall itu

Chandra yang selalu berjalan di samping kia membuat para sahabatnya kembali melongo

"itu si bos kan!?" tanya Deril

"iya apa itu beneran si bos!?" kini Benny yang bertanya

"ya iyalah siapa lagi coba kalau itu bukan bos,apa kalian kira dia itu demit !?" sahut Angga

"wah gunung es sudah mulai mencair " ucap deril

"hust diam nanti bos dengar kalian,leher kalian jadi taruhannya " sahut Angga dan kedua sahabatnya itu bersamaan a memegang leher mereka dan membuat angga menahan tawanya