Pernikahan Rahasia Anak SMA 2

"Aku ada keperluan sebentar yang tidak bisa Aku tinggalkan, lagipula kenapa kamu tidak tidur, ini sudah larut malam. Besok kamu harus sekolah. Ingat! Besok kita ulangan, ayo tidur!" titah Andra kepada Zara sembari mematikan TV.

Sejenak Zara mengingat jika CD miliknya masih berada di atas lampu gantung, Ia pun bingung harus bagaimana.

"Ta-tapi, Saya nggak ngantuk, yaa kok dimatikan sih TV nya, Saya masih mau nonton dulu," protes Zara sembari nyalakan kembali TV itu dengan remote control.

"Nggak bisa, kamu harus nurut sama suami, Aku tidak mau nilai ulangan mu jelek besok. Karena besok kita ulangan praktek." seru Andra mengingatkan jika besok di sekolah adalah ulangan untuk praktek renang.

"Halah itu sih gampang, Pak! Cuma renang doang, mau gaya apa? Gaya kupu-kupu, gaya dada, gaya katak atau gaya kupu-kupu? Zara udah menguasai semuanya, pasti nanti nilai Zara paling tertinggi, Pak Andra nggak usah khawatir." mendengar Zara masih memanggilnya dengan sebutan Pak, Andra pun mem-protes apa yang diucapkan oleh sang istri.

"Kok panggil bapak lagi, sudah kubilang jangan panggil itu lagi, Aku tidak suka." protes Andra.

"Aduuh! Sa-saya masih kaku, Pak! Udah kebiasaan panggil gitu sama Bapak. Coba bayangkan saja ya! Jika Saya panggil bapak dengan sebutan Sayang, aduhh apa kata dunia, bisa-bisa keterusan nanti sampai di sekolah pun saya pasti panggil bapak dengan sebutan Sayang, omaigad itu nggak mungkin dong, gimana perasaan teman-teman kalau tahu jika Zara yang manis dan enerjik ini memanggil sayang kepada guru BP nya yang nyebelin itu." cerocos Zara yang tidak bisa direm, dan itu yang membuat Andra semakin gemas ingin membungkam bibir sang istri.

Seketika tanpa aba-aba Andra langsung meraih bibir mungil itu dan membungkam mulut Zara yang berbicara tanpa henti, membuat Zara membulatkan matanya saat sang suami kembali menyentuh bibirnya dan membuatnya berhenti tiba-tiba.

Entah kenapa Zara pun tidak bisa menolaknya, dirinya justru menghayati setiap sentuhan yang diberikan oleh Andra kepadanya, bahkan kedua tangan Zara merremas-rremas rambut sang suami.

Tak terasa ciuman itu mulai membangkitkan gairah Andra, sejenak Zara merasakan sesuatu yang aneh di bawah sana, dimana dirinya kini duduk di atas pangkuan sang Suami, seperti ada sesuatu yang mengganjal.

"Aisss apaan nih, jangan-jangan ... nah mulai lagi, kan! Aduhh Daddy Mommy! Suamiku nakal banget dah, mana nggak ada yang wasit in lagi, berjuang sendirian Aku, mendingan tidur aja deh, benar-benar meresahkan nih cowok, parah!" batin Zara sembari dirinya beranjak pergi ke kamarnya. Namun, percuma saja Ia pergi. Andra pun sudah bersiap-siap untuk menahan Zara untuk pergi darinya.

"Eh ... mau kemana kamu?" Andra tampak menahan tangan Zara, sementara Zara tidak berani menoleh. Pastinya dia sangat malu.

"Saya mau tidur, ngantuk!" jawabnya gugup.

"Ngantuk? Katanya tadi nggak ngantuk?"

"Em ... em ... aduh, Saya mau ke kamar dulu suamiku, ada sesuatu yang harus Saya lakukan."

"Sesuatu? Apa yang ingin kamu lakukan?" tanya Andra penasaran.

"Em itu anu ... ah susah banget sih ngomongnya." rutuk Zara yang tak mampu berkata apa-apa. Sontak Andra tanpa pikir panjang langsung membawa tubuh istrinya ke kamar mereka, Zara pun sangat terkejut saat tiba-tiba saja tubuh nya diangkat oleh sang suami.

"Eh ... turunkan saya, suamiku! Aku bisa jalan sendiri." Zara mencoba berontak, tapi tak semudah itu Ia lepas dari sang Suami.

"Sudah, diam! Bawel."

Dengan gagahnya, Andra membawa Zara masuk ke kamar mereka, Zara hanya bisa menatap wajah sang suami yang kini membuatnya mulai kagum. Zara tersenyum dan Ia pun mulai menyandarkan kepalanya pada pundak sang suami. Andra tersenyum lebar, ternyata perasaannya tidak bertepuk sebelah tangan, meskipun belum ada kata cinta yang terucap dari bibir masing-masing, baik Andra maupun Zara sudah bisa merasakan kehadiran cinta itu sendiri, lewat setiap tatapan mata dan sentuhan yang saling mereka berikan.

Sesampainya di dalam kamar, Andra merebahkan istrinya di atas ranjang tidur mereka, keduanya sudah saling terkoneksi. Andra berjalan menuju ke pintu dan segera menguncinya, dan setelah itu Ia pun menghampiri Zara yang kini sedang berbaring di atas tempat tidur mewah itu.

Sejurus kemudian, keduanya pun tampak mulai bermesraan kembali, entahlah tidak ada kata bosan, mengingat mereka adalah pengantin baru, tentu saja hal seperti itu lumrah terjadi, apalagi keduanya baru merasakan nikmatnya percintaan.

Keduanya berguling-guling di atas ranjang, bisa dibayangkan bagaimana hebohnya mereka berdua, hingga akhirnya Zara berada di bawah Andra, tatapan matanya mengarah ke langit-langit kamar, disaat sang suami fokus menjadi vampir, Zara justru melihat CD nya yang masih menggantung pada lampu kristal, seketika CD itu hendak terjatuh.

"Ya ampun! CD ku mau jatuh, aduuh gimana dong, bisa-bisa jatuh tepat di atas kami." batin Zara yang mulai panik jika saja CD nya terjatuh tiba-tiba, dan benar saja karena terpaan angin yang melewati kamar mereka, akhirnya kain itu pun terjatuh dari atas dan mengenai tepat di kepala Andra.

"Pleekkk."

Seketika Zara membulatkan matanya saat kepala sang suami tertutup oleh CD nya yang terjatuh dari atas. Sontak Andra menghentikan aktivitasnya dan Ia pun merasakan ada sesuatu yang mengenai kepalanya. Ia menatap wajah Zara yang seolah menahan rasa ingin tertawa.

"Ada apa? Apa yang jatuh di kepalaku?" tanyanya sembari meraba kepalanya.

...BERSAMBUNG...

*

*

*

Hai guys, othor bawa novel baru lagi nih, yuk mampir dulu ke karya punya kak Senja_90 yang berjudul Painfull Love (Cinta yang menyakitkan) Yuk buruan kepoin 🏃🏃