Bella yang lari untuk menghindari pria yang mengambil ciuman pertamanya, justru dipertemukan kembali oleh Tuhan di negara dan tempat kuliah yang sama.
Setelah pertemuan itu, keduanya baru menyadari jika saling mencintai satu sama lain. Hubungan keduanya pun menjadi hubungan asmara yang manis.
Namun siapa sangka, keduanya harus dipisahkan kembali oleh keluarga Bella yang tidak menyetujui hubungan mereka.
Apakah alasan di balik semua itu? Dan akankah mereka bersatu kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 💞💋😘M!$$ Y0U😘💋💞, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TAMAT
Seminggu kemudian...
Bella dan Brey kembali ke Inggris. Mereka tentu saja langsung melanjutkan pendidikan mereka, persis seperti yang diinginkan bang Billi. Tak ada satupun teman yang tahu di tempat mereka kuliah, jika mereka sebenarnya sudah menikah. Mereka memutuskan untuk merahasiakan hubungan rumah tangga itu di tempat mereka kuliah.
Hubungan keduanya pun hanya diketahui sebagai hubungan pasangan kekasih saja karena Brey dan Bella kerap terlihat bersama baik saat berangkat maupun pulang kuliah.
Tidak pernah terjadi pertengkaran besar pada rumah tangga mereka, walaupun seringkali Brey menunjukkan kecemburuannya saat Bella melakukan kegiatan kuliah bersama teman temannya. Namun kembali lagi dengan dasar cinta, mereka bisa menyelesaikan masalah itu dengan baik.
Kini 4 tahun sudah mereka menyelesaikan kuliahnya. Mendapatkan gelar masing masing sesuai jurusan mereka. Brey memang mengurus bisnis restoran ayahnya, ia memilih untuk melanjutkan bisnis keluarga yang sudah berkembang itu. Sedangkan Bella berhasil bekerja di rumah sakit ternama di Oxford, Inggris yaitu Rumah Sakit **.
Kesibukan keduanya membuat mereka sulit sekali bertemu satu sama lain. Bahkan permintaan kedua keluarga agar mereka segera memiliki anak, mulai tidak dipedulikan lagi.
Di lain sisi, bang Billi memutuskan untuk tetap berada di Indonesia. Keputusannya itu membuat Stephanie tidak menyukainya, mereka sering sekali berdebat dan akhirnya keduanya memutuskan hubungan mereka. Bang Billi sangat lega karena tak harus diikat oleh seorang wanita yang membuatnya lelah.
*****
Sore itu, Bella kembali ke apartemen. Ia kembali lebih cepat dari biasanya. Ia menunggu suaminya pulang dengan sabar, namun Brey tak kunjung pulang. Rasa lelah membuat Bella sakit kepala, tubuhnya seringkali lemas tak seperti biasanya.
"Akhir akhir ini, operasi semakin banyak. Tubuhku benar benar sakit dan lelah. Akhir akhir ini aku juga sering sekali sakit kepala, haruskah aku memeriksakan tubuhku ini? Tapi aku tidak ingin di diagnosa ini itu, ah... sudahlah... mungkin aku kelelahan saja. Tidur adalah obat terbaik untukku," pikir Bella.
"Mengapa Brey masih saja belum kembali?" gumam Bella seraya menatap jam dindingnya.
Waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam. Bahkan mereka melewatkan makan malam bersama. Bella menatap makanan yang ada di meja makan, namun semua makanan itu hanya membuatnya mual saja.
Bella beranjak dari tempat duduknya, ia ingin tidur saja sambil menunggu kepulangan suaminya. Namun saat ia berdiri, tiba tiba saja kepalanya semakin sakit. Bella memegang ujung meja sambil memejamkan matanya. Ia berusaha mengendalikan tubuhnya yang mulai tak seimbang.
"Ya Tuhan... aku kenapa?" gumam Bella.
Wanita itu membuka matanya, pandangannya justru semakin gelap. Ia akhirnya terjatuh tepat di samping meja makan.
*****
Bella merasakan tangannya di genggam erat oleh seseorang. Sayup sayup terdengar suara suaminya yang terus mencoba membangunkannya. Bella mencoba membuka matanya, ia melihat ruangan itu sangat berbeda dengan apartemennya.
"Kau sudah sadar, sayang? ya Tuhan, syukurlah... aku nyaris ingin mati saat melihatmu tergeletak di lantai apartemen, Bell," ujar Brey.
"Aku dimana, Brey?"
"Kau sekarang di rumah sakit sayang, maaf aku pulang terlambat. Jika saja aku kembali lebih cepat, mungkin tidak akan terjadi seperti ini. Aku akan memanggil dokter terlebih dahulu," jawab Brey.
Seketika Bella menahan suaminya seraya menggelengkan kepalanya.
"Aku sudah baik baik saja sayang, sepertinya aku hanya kelelahan. Akhir akhir ini banyak sekali operasi yang aku lakukan, kepalaku juga selalu pusing," ujar Bella.
Brey tersenyum seraya mengecup kening Bella.
"Kau memang kelelahan saat bekerja, tapi ada kabar baik juga untuk kita. Istriku sayang, saat ini kau sedang mengandung anak kita," ucap Brey.
Bella terbelalak, "maksudmu aku sedang mengandung saat ini?"
Brey menganggukkan kepalanya. Seketika air mata Bella merebak, perasaan bahagia bercampur aduk saat ini.
"Oh jangan menangis sayang. Itu akan mempengaruhi kehamilanmu," pinta Brey.
"Aku akan menjadi seorang ibu, Brey."
"Dan aku akan menjadi seorang ayah. Kita akan menjadi orang tua, sayang."
Bella meminta bangun, ia seketika memeluk suaminya. Tangisannya pun kembali pecah karena terlalu bahagia.
Pintu ruangan terbuka, John Mahardika dan istrinya masuk dengan panik.
"Apa yang terjadi? Bella baik baik saja kan?" tanya Alice Mahardika panik.
Bella dan Brey melepaskan pelukan mereka. Keduanya menatap orang tuanya sambil tersenyum.
"Bella sangat baik mah, sangat sangat baik," jawab Brey.
"Ya Tuhan, syukurlah... mama sangat panik saat mendengar kabar darimu, Brey."
"Apa yang dikatakan dokter?" tanya John Mahardika.
"Kalian tak perlu khawatir, ia hanya kelelahan saat bekerja. Dan ada kabar baik untuk kalian."
John dan istrinya menatap mereka. Keduanya langsung bisa menebak kabar baik itu.
"Kami akan menjadi seorang kakek dan nenek?" tanya Alice.
"Haissss... mama tidak asyik karena bisa menebaknya," jawab Brey.
Seketika Alice mendekati Bella, wanita itu langsung memeluk menantunya.
"Selamat sayang dan terima kasih," ucap Alice.
"Selamat Brey, kau akan menjadi seorang ayah. Ya ampun, aku tak bisa berkata apa-apa lagi," sahut John.
"Apa kalian sudah memberi tahu kabar baik ini ke Indonesia?" tanya Alice.
Keduanya menggelengkan kepalanya.
"Biar papa saja yang menghubungi Harry," kata John.
Mereka semua menyetujuinya. John pun langsung mengambil ponselnya dan menghubungi Harry Atdmaja. Suara tawa John terlepas saat berbicara. Kebahagiaan itu terlihat sangat jelas di wajah John Mahardika.
"Ayahmu langsung memesan tiket ke Inggris, ia dan kakakmu akan sampai besok, Bell," ucap John setelah menutup teleponnya.
"Ya Tuhan... untuk apa mereka kemari? Aku baik baik saja."
"Justru karena kau baik baik saja, mereka ingin menemuimu. Aku juga akan melakukan hal yang sama jika aku berada jauh darimu."
Brey terkekeh, "mereka terlalu bahagia sayang, mereka ingin melihat keadaanmu langsung. Oh ya, aku juga sudah mengajukan cuti untukmu. Selama itu, kau harus tetap berada di rumah. Memulihkan tubuhmu demi anak kita."
"Tapi itu tidak perlu, aku bisa mengurangi pekerjaanku disini."
"Menurutlah Bell, kau sangat lemah. Ini juga kehamilan pertama untukmu. Jadi kau harus lebih berhati-hati," ujar Alice.
"Papa rasa, keputusan suamimu sudah benar, kau harus beristirahat terlebih dahulu. Kondisimu saat ini tidak baik untuk cucu kami, kau butuh bed rest."
Bella menghela nafas panjang, ia tidak bisa berdebat dengan tiga orang sekaligus. Ia pun terpaksa menyetujui keinginan keluarganya.
*****
Sejak mengetahui Bella hamil, Brey semakin posesif. Pria itu benar benar menjadi suami siaga, selain ia mengurangi pekerjaannya di restoran, ia juga selalu mengantar dan menjemput istrinya selama wanita itu masih bekerja.
Bukan hanya suaminya saja, ayahnya, mertuanya bahkan kakaknya selalu saja menghubunginya untuk menanyakan kondisi kesehatannya. Namun lama kelamaan itu sudah menjadi biasa bagi Bella.
*****
8 bulan kemudian...
Bayi tampan gabungan wajah Brey dan Bella telah lahir ke dunia, putra pertama dari pasangan tersebut diberi nama "Webberly Mahardika Atdmaja." Nama yang diberikan pada putranya membawa dua nama keluarga sekaligus membuat keluarga Mahardika maupun Atdmaja sangat senang.
Kabar kebahagiaan lain datang dari bang Billi, tanpa ada yang tahu, ternyata pria itu menjalin hubungan kembali dengan wanita lain setelah putus dengan Stephanie. Wanita itu adalah manager salah satu hotel milik keluarga Atdmaja.
Keduanya saling jatuh cinta setelah seringnya bertemu, keduanya menjalin hubungan tanpa diketahui oleh siapapun. Dan yang lebih mengejutkan, bang Billi tiba tiba saja meminta ayahnya untuk melamar wanita itu. Bang Billi mengubah pandangan ngerinya terhadap pernikahan setelah melihat kebahagiaan adiknya sendiri.
Tentu saja keinginan bang Billi tidak mungkin ditolak oleh Harry Atdmaja. Ia justru bersyukur ada wanita yang bisa meyakinkan putranya untuk melakukan pernikahan.
Wanita yang bernama Catherine Zeta tersebut akhirnya resmi dilamar oleh Billi Bastian Atdmaja.
Tiga bulan setelahnya, mereka pun melangsungkan pernikahannya dengan megah. Pewaris utama hotel J menikahi managernya sendiri.
Keluarga Bella terasa semakin lengkap setelah hadirnya wanita itu. Mereka berharap kebahagiaan itu akan terus berlangsung lama hingga Tuhan yang akan memisahkan mereka.
*****
THE END...
Cinta sejati Bella adalah cerita novel pertama Miss You yang dibuat semanis mungkin, tanpa perlu memiliki episode yang panjang.
Cerita ini dibuat sesingkat mungkin, namun tetap padat dari awal hingga akhir. Semoga untuk para reader yang pernah memperjuangkan cintanya, akan selalu bahagia sampai maut memisahkan kalian.
Tidak akan ada perjuangan yang sia sia, jadi berusahalah, berdoa dan tetap semangat untuk kata "CINTA"
Terima kasih buat para pembaca, jangan lupa cek profilku dan temukan novel novel karya Miss You yang menarik lainnya...
sudah ku Dugong si Gerald serigala berbulu kucing 😬
tp untung deh ada iklan 😁
ku pokus yg tiga hektar aja😉
garam di laut
dalam tempurung bertemu juga🎹🥁🎤
begitu juga dengan Bella dan Bryan 😁