eeuuugh...
lenguhan kecil keluar dari mulut Lea..
Lea menggeliat, merasakan sekujur tubuhnya yang remuk redam.
Lea sedikit merenggangkan otot-ototnya,sembari memiringkan tubuhnya kesamping.ada sesuatu yang terasa mengganjal perutnya.
perlahan Lea membuka matanya.tanganya mulai meraba-raba sesuatu yang ada disampingnya.
ini apa?."batinnya belum sepenuhnya matanya terbuka.
Lea mengucek matanya dan....
mata Lea terbelalak saat melihat seorang cowok tengah tidur pulas disampingnya.
"oh...my God!."Lea membekap mulutnya,tak percaya dengan apa yang dilihatnya.
lalu tangannya sedikit membuka selimut yang membungkus tubuhnya,lea semakin di terkejut dengan apa yang terjadi padanya,tak ada sehelai baju pun yang melekat di tubuhnya.
lalu apa yang terjadi dengan kalea, seorang guru SMA yang baru saja diangkat jadi PNS,kini terdampar di atas ranjang dengan cowok asing.lalu bagaimana kelanjutan kisah mereka.
yuk gaes..mampir lapak baru aku...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon s_m, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29
Suasana tampak tegang sekarang.kantin rumah sakit sudah seperti ruang interogasi buat Ken dan Lea.tatapan tajam pak Beni menyoroti keduanya seakan-akan ingin menguliti mereka.
Sudah hampir 15 menit pak Beni duduk didepan sejoli yang masih belum tau statusnya apa sekarang.
Dengan melipat kedua tangannya,Pak Beni masih betah menutup mulutnya.ada sesuatu yang memang sedikit mengganjal pikirannya setelah pertemuannya dengan pemuda yang kemarin mengeklaim putrinya sebagai calon istrinya.
Lea meremas tangannya pelan.keringat dingin mulai membasahi tangannya.cemas,gugup dan gelisah seakan tumpah ruah melanda hatinya.
Ken yang tau kegelisahan Lea, perlahan tangannya mengusap-usap tangan Lea.Lea menoleh kearah Ken.Ken tersenyum tipis seperti memberikan kode kalau semuanya akan baik-baik saja.
"siapa yang akan lebih dulu menjelaskan?."pak Beni akhirnya buka suara.
Lea dan Ken kompak menoleh kearah pak Beni.
"pak..i-itu.."Lea jadi bingung harus bicara seperti apa dan harus mulai dari mana.
"seperti yang bapak dengar,saya ingin melamar Kalea pak."sahut Ken,tegas dan jelas.
"lalu?."tanya pak Beni seperti belum puas dengan penjelasan Ken.
"ya,kalau bapak berkenan, secepatnya saya ingin menikah i Lea."
"apa kamu yakin mau menikahi putri ku?."tanya pak Beni dengan nada tak yakin.
"iya,saya yakin."balas Ken,tegas.
"lea sudah punya anak.apakah kamu juga akan menerima anaknya?."
Ken mengerutkan keningnya, seperti sedang mencerna apa yang baru saja dibicarakan oleh pak Beni.
"pak?mas Ken ..."Lea menyela.
"kenapa?."potong pak beni cepat.
Pak Beni yang mengetahui raut wajah Ken seketika berubah langsung menatap Ken,remeh.
"kamu gak bisa Nerima dia karena masa lalunya?."lanjutnya, tersenyum miring.sambil bangun dari tempat duduknya dan ingin berbalik.
Ken diam hanya menatap lurus pak beni.ada gurat wajah tak suka dengan nada bapak Lea yang menurutnya sedang meremehkan dirinya.bahkan sebelum saat ini dirinya lah orang yang sangat mengerti masa lalu Lea.bagaimana mungkin dirinya tidak menerima perempuan itu.bahkan dia juga tahu mengenai Lea pernah mengandung tapi bukannya Lea bilang kalau bayi mereka sudah meninggal lali kenapa pak Beni bilang kalau Lea punya anak.apakah Lea tengah berbohong padanya.
"bukannya dia sudah tidak ada?."ucap ken,heran.seketika menoleh ke Lea yang duduk disamping.
Lea menegang kala ditatap oleh Ken,dari tatapannya jelas Ken meminta kejelasan.
dumm...
Pak Beni langsung berhenti.Pak Beni terkejut dengan ucapan Ken seketika pak Beni membalikkan tubuhnya kembali menghadap ke Lea dan Ken.
"kamu bilang anak kita sudah meninggal?kenapa bapak kamu menanyakan,aku menerima anak itu atau tidak?."todong Ken pada Lea
"mas i-itu..."
"kamu bilang apa?."lagi pak Beni memotong ucapan Lea.
"anak kita?."ulang pak beni,kaget.
"jadi.."suara pak Beni,menggantung
Pak Beni langsung berjalan mendekati Ken.
Srek...
Dengan cepat pak Beni mencengkram kuat kerah Ken.
"dasar bajingan."umpat pak Beni,marah.
"ternyata kamu bajingan yang telah menghamili Lea!."Maki pak beni sambil menghempaskan kerah baju Ken .
Blam!
Pow!
dua bogem mentah mendarat tepat di pipi Ken.
sssssshhhhh..
Ken meringis memegangi pipinya kala dia bogem an dari bapak Lea mendarat sempurna di pipinya .
"pak.."pekik Lea,kaget.
"dasar bangsat!."umpat pak Beni, matanya sudah memerah penuh amarah dan ingin menghajar Ken lagi.
"pak.. berhenti pak.."Lea langsung berlari menghalangi bapaknya yang sudah mau memukul Ken lagi.
"lepas Lea!."bentak pak Beni,kesal karena Lea menghalanginya.
"pak Lea mohon pak.. berhenti!malu dilihat orang pak."ujar Lea memohon dan terus memegangi tubuh bapaknya.
"biar orang tahu kalau laki-laki brengsek ini sudah membuat hidupmu berantakan."teriak pak Beni semakin meradang.
Ken hanya bisa diam dan pasrah dengan sumpah serapah dari pak Beni.pukulan pak Beni padanya pun pantas dia dapatkan bahkan dua pukulan itu tak sebanding dengan apa yang Lea alami selama 6 tahun belakangan ini.
"saya gak akan melawan pak.saya memang pantas mendapatkan ini semua."ucap Ken,merendah.
"bedebah seperti mu memang pantas mendapatkan itu!."ledek pak Beni,sinis.
"kamu dengan beraninya baru muncul sekarang setelah apa yang kamu lakukan pada putriku!."makinya pak Beni yang masih ingin mengeluarkan unek-uneknya yang selama ini ia pendam.
"mas Ken baru tahu masalah ini pak.jangan terus menyalakan dia.dia tak sepenuhnya salah."bela Lea.
"kamu membela bajingan ini?."ucap pak Beni tak percaya Putrinya malah membela laki-laki yang telah membuat aib di keluarganya.
"bapak kamu memang benar,Lea.ini semua salahku."sela Ken yang hanya bisa pasrah dan tak akan membela dirinya sendiri karena memang ini semua salahnya.
"aku juga salah mas disini.aku yang tak terbuka mengenai Kenriz padamu dan mengenai mas Ken pada kedua orang tuaku."ucap Lea yang merasa bersalah.
Pak Beni menghela nafas panjang.tangannya mengusap wajahnya kasar.rasanya ingin menghajar habis laki-laki didepannya ini.melihat wajah laki-laki itu seakan-akan membuat amarahnya mau meledak.bahkan baru pak Beni sadari kalau wajah Ken persis dengan mendiang cucunya, Kenriz.makanya pak Beni dari tadi berfikir kalau tak asing dengan wajah Kenzo dan ingatannya saat Kenzo datang kerumahnya dulu pun muncul begitu saja.
"bapak tidak akan setuju kalau kamu menikah dengan laki-laki brengsek yang tidak bisa bertanggung jawab seperti dia!."pungkas pak Beni lalu melangkah pergi meninggalkan Lea dan Kenzo.
.....
Sesampainya dirumah Bu Dewi dan kekey masuk kedalam rumah dan mendudukan tubuh mereka sejenak di sofa ruang tengah.sedangkan Jodi pamit langsung pergi berangkat kerja.
"sebenarnya Kenzo ada urusan apa sih key kok gak ikut pulang."tanya Bu Dewi, penasaran.karena Kenzo bilang masih ada urusan di sana.
Kemarin kekey gak jadi memberi tahu masalah Abangnya dengan Lea.karena Ken mencegahnya memberi tahu mamaknya mengenai Lea terlebih dahulu.kekey pun mengiyakan asalkan sang Abang mau menceritakan kejadian yang sebenarnya antara sang Abang dan teman kampusnya dulu.akhirnya Ken pun menceritakan semua pada Kekey dari kejadian di kamarnya dan di rumah Lea dulu.
"ada deh Mak.nanti juga tahu.pokoknya mamak doa'in aja urusan bang Ken lancar."jawab kekey sambil tersenyum sumringah.
Dulu memang Kekey pernah sempat pingin mengenalkan Lea pada sang Abang tapi sayangnya waktu itu mereka sudah punya pasangan masing-masing.eh,gak tahunya mereka malah dipertemukan dengan cara yang tak terduga.bahkan kejadian itu malah membuat mereka semakin terikat.kalau jodoh memang tak kemana.
Bu Dewi mengerutkan keningnya,heran dengan jawaban anak perempuannya ini.
Karena tak mau ambil pusing, Bu Dewi pun bangun dari duduknya dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya yang cukup lelah setelah perjalanan cukup jauh.
janji deh tk ksh sesajen like n komen...
kangen nih ma lea...