" Billy " teriak Zea .
Billy tersentak mendengar teriakan Zea . Gadis yang berada di pelukan Billy tersenyum licik. Sudah lama dia bersabar dan menunggu saat ini tiba .
" Aku tidak menyangka kamu melakukan hal sehina ini " ucap Zea lalu pergi meninggalkan Billy .
Dukung othor ya . dukungan kalian penyemangat ku . love banyak dari kedua anak othor .❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tyas Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
membuat masalah untuk Zea
Malam hari di butik Zea . Kini tinggal Zea di ruangan kerjanya . Kikan sudah berpamitan pulang .
Ponsel Zea berdering . Zea tersenyum melihat nama yang menelponnya . Zea lalu mengangkat ponselnya .
" Bu Zea, jadikan aku dari butik mu " ucap Rere .
" Aku baru awal usaha Re . Aku tidak mau kamu menyesal ikut dengan ku " ucap Zea .
" Aku tidak peduli . Aku mau ikut Bu Zea . Aku di sini sekarang sendirian . Dito sekarang sudah di angkat menjadi bagian pak Bos . Aku sendirian Bu " ucap Rere merengek seperti anak kecil .
" Baiklah kamu bisa datang ke sini jika libur kerja " ucap Zea .
" Aku sekarang ke tempat ibu . Sebentar lagi sampai " ucap Rere bersemangat .
Zea tersenyum dengan antusias Rere .
Aku akan menemani mu. Tapi mungkin agak larut malam . Aku masih harus menyelesaikan pekerjaan ku . Isi pesan Arron .
Ya , bekerjalah . Aku juga sudah banyak yang menemani . Balas Zea .
Siapa saja yang ada di sana? Pria atau wanita ? Balas Arron .
Zea tersenyum . Zea keluar melihat dari atas orang-orang yang sedang berada di butiknya .
Ada pria dan wanita . Balas Zea .
Apa pria itu mengganggu mu ? .tanya Arron .
Tidak . balas Zea .
Awas saja jika ada yang menggoda mu . Balas Arron .
Zea tidak lagi membalas pesan Arron. Teman Mama Ranum sudah datang . Zea lalu datang menemui nya .
" Selamat malam tante " sapa Zea .
" Selamat malam nak . Ya ampun kamu Zea ?" tanya teman Mama Ranum .
" Iya tante " jawab Zea .
" Kamu semakin cantik " pujinya .
" Tante juga semakin awet muda " ucap Zea .
" Oh ya " ucapnya lalu menyentuh wajahnya .
" Bu Zea , permisi .Ibu ini memesan baju rancangan ibu yang ini " ucap Karyawan Zea .
" Baiklah ibu . Kapan ibu mau mengambilnya ?" tanya Zea .
" Satu minggu lagi apa bisa ?" tanyanya .
" Saya usahakan ya bu . Silahkan tinggalkan nomor ponsel Ibu di sebelah sana . Nanti Karyawan saya yang menunjukkan " ucap Zea .
" Baiklah " ucap Ibu itu .
Zea bersyukur pelanggan Zea meras puas . Dan sudah ada yang memesan .
Di sudut ruangan . Seorang pria sedang kesal . Zea tidak membalas atau mengangkat ponselnya . Arron sedari tadi melihat ponselnya . Bahkan pekerjaannya sampai tak di hiraukan .
" Dito , tolong lihat cctv di butik Zea " ucap Arron.
" Ck , kau ini . Kenapa tidak sedari tadi . Aku kesal melihat mu berjalan kesana kemari " ucap Gilang .
" Tutup saja mata mu " ucap Arron .
Kevin tertawa puas mendengar jawaban Arron .
" Aw " teriak Kevin.
Gilang melempar kulit kacang kepada Kevin.Gilang menatap Kevin tak percaya .
Kevin menatap wajah kesal Gilang . Kevin tertawa puas .
Dito melakukan apa yang di minta Arron . Kini Dito sudah mulai nyaman berada di sisi Arron . Sedikit demi sedikit Dito tahu sifat Arron . Yang bisa menjadi singa dan kucing . Dan satu lagi yang Dito tahu . Arron mengejar Zea . Dito sangat mendukung . Jika Zea bersama Arron . Pria paling berkuasa .
" Ini Tuan " ucap Dito memperlihatkan laptopnya .
Zea terlihat sedang sibuk dengan ibu-ibu. Dan di sana juga ada Mama Ranum .
" Pasti dia lelah " ucap Arron .
" Apa ada pria di sana mari kita lihat " ucap Arron lagi .
Di sana memang ada pria . Namun pria yang sudah memiliki pasangan .
" Kamu berbohong kepada ku " ucap Arron .
" Niko kembali ke negara ini besok pagi " ucap Dito .
" Perusahaan yang di london sepertinya sudah mau berakhir " ucap Kevin.
" Ya , dan dia belum menyadari jika itu kita " ucap Kevin.
" Dia sedang menghadapi masalah dengan kliennya yang ada di jepang " ucap Gilang .
" Apa dia masih mengganggu kita ?" tanya Arron kepada Dito .
" Tidak Tuan . Sepertinya Tuan Niko sedang sibuk dengan masalahnya " ucap Dito .
" Terus pantau " ucap Arron .
" Kamu mau kemana ?" tanya Kevin .
" Zea " jawab Gilang .
Arron memberi jempol kepada Gilang .
" Kamu belum menemui Devina semenjak dia pulang . Dia mengeluh ingin bertemu dengan mu " ucap Kevin .
" Aku sibuk " ucap Arron .
" Luangkan waktumu sebentar " ucap Kevin lalu beranjak dari duduknya meninggalkan ruangan .
Gilang mengangguk . Menyetujui ucapan Kevin.
Arron malas jika harus bertemu Devina . Gadis manja yang selalu merengek . Sedangkan Aruna saja jarang merengek kepadanya .
" Apakah mobil ku sudah siap ?" tanya Arron malas .
" Sudah Tuan Arron . Devina sekarang berada di apartemennya " ucap Gilang .
" Baiklah aku pergi dulu . Aku titip Kevin . Takut Jika nanti dia menangis di pojokan " ucap Arron .
" Kau pikir dia Aruna " ucap Gilang .
" Dia bahkan tidak seperti itu " ucap Arron.
" Ya , dia gadis pemberani " ucap Gilang .
Arron lalu pergi menemui Devina .
Devina yang sudah tahu kalau Arron akan datang . Devina bersiap untuk menyambutnya . Arron , pria yang Devina sukai sejak kecil . Tapi Arron selalu menghindar dan tak menanggapi Devina .
Tapi tidak masalah bagi Devina . Orang tua Devina menyetujuinya untuk menjodohkannya dengan Arron . Meskipun Arron belum menjawabnya .
" Silahkan masuk " ucap Devina ketika membukakan pintu untuk Arron .
Arron tidak terkejut dengan tingkah Devina . Meskipun Arron belum mengetuk pintu . Namun sang penghuni sudah menyambut tamu .
Devina sudah berdiri di depan pintu . Dan menantikan kedatangan Arron .
" Katakan apa mau mu " ucap Arron berjalan masuk dan duduk .
" Aku menginginkan kamu " ucap Devina mengambil minuman untuk dirinya dan Arron .
" Aku tidak mau . Baiklah , aku pergi dulu " ucap Arron lalu berdiri .
" Minum dulu Arron . Kuta baru saja bertemu " ucap Devina memohon .
" Aku sibuk . Pekerjaan ku banyak . Tidak untuk bermain-main " ucap Arron berjalan keluar .
Devina tidak bisa berbuat apa-apa . Arron memang seperti itu . Tapi setidaknya Arron sudah mau datang menemuinya . Itu sudah cukup bagi Devina .
Devina tersenyum kecut . Tapi Devina berusaha untuk tidak mempermasalahkan itu . Devina sudah terbiasa dengan sikap Arron .
Arron lalu melajukan mobilnya menuju butik Zea .
Di sana Arron berpapasan dengan Mama Ranum . Namun Arron tidak melihatnya . Tapi Mama Ranum melihat Arron . Pria yang tidak asing di mata Mama Ranum . Karena Mama Ranum sering melihat Arron menatap Zea . Dan juga datang di pembukaan butik Zea . Namun tidak terlihat seperti penguntit .
" Di mana Zea ?" tanya Arron kepada Karyawan Zea .
" Bu Zea sedang di atas Tuan " ucap Karyawan Zea yang terpana melihat paras Arron .
" Tampan " ucapnya dengan gemas. Setelah Arron berjalan menjauh darinya.
Arron masuk begitu saja . Zea tengah berbicara dengan seorang perempuan .
" Kalau kamu yakin aku nggak masalah Re . Tapi kalau menurut aku mending kamu pikirkan lagi " ucap Zea .
" Aku yakin seribu persen . Aku mau mengundurkan diri . Dan bekerja bareng ibu lagi " ucap Rere .
" Jangan panggil aku ibu . Aku merasa tua . Kamu bisa memanggil aku kakak " ucap Zea .
" Baiklah kakak . Besok aku akan berhenti bekerja " ucap Rere lalu berdiri .
Zea ikut mengantar Rere. Namun keduanya di kejutkan dengan kedatangan Arron .
" Pak Bos . Dari kapan ada di sini ? Apa pak Bos dengerin aku ngomong sama kak Zea tadi ? Tapi tidak apa-apa . Berhubung pak Bos ada di sini . Saya mau berhenti bekerja pak Bos . Surat resign nya besok saya antarkan " ucap Rere .
" Tenang pak Bos . Bukan Kak Zea yang meminta . Tapi saya sendiri . Jadi jangan salah paham " ucap Rere.
Rere sama sekali tidak curiga jika Arron datang untuk menemui Zea .
Zea tersenyum mendengar ucapan Rere .
" Apa aku harus mengirimkan gugatan kepada Zea ? Karena sudah bersaing merebut karyawan ku " ucap Arron menggoda Rere .
Rere lalu menelan ludahnya kasar . Rere berpikir jika dirinya sudah membuat masalah untuk Zea .