NovelToon NovelToon
Dijual Suami, Dinikahi Kakak Ipar (Mafia Dan Perawat Muslimah)

Dijual Suami, Dinikahi Kakak Ipar (Mafia Dan Perawat Muslimah)

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / cintapertama / Mafia / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Cinta Seiring Waktu / Roman-Angst Mafia / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:160.6k
Nilai: 5
Nama Author: Rositi

Emelia Azzahra merupakan seorang perawat sekaligus muslimah taat. Sementara Kenzo Alianso merupakan korban investasi bodong yang memilih menjadi seorang mafia keji, demi melunasi hutang sekaligus membalas sakit hatinya. Selain itu, Kenzo juga pernah menjadi kakak ipar Emelia, sebelum Bella kakak Emelia yang Kenzo nikahi, meninggal dunia.

Setelah sekian lama tak bertemu, Emelia dan Kenzo dipertemukan dalam situasi tak terduga. Emelia yang biasa berhijab, tampil seksi di acara pelelangan wanita yang Kenzo pimpin. Emelia dijual oleh sang suami yang kalah judi. Kenzo yang langsung mengenali Emelia tak segan mempertaruhkan nyawanya demi menyelamatkan Emelia. Sejak itu juga Emelia dan Kenzo terjerat dalam hubungan simbiosis mutualisme. Gambaran malaikat dan sang kriminal, melekat dalam hubungan keduanya.

“Berani kamu mencampuri urusan pribadiku, ... aku tak segan untuk membunuhmu! Tak peduli meski aku pernah menolongmu bahkan sekarang aku sudah menjadi suamimu!” ucap Kenzo di setiap Emelia mengobati luka-lukanya sekaligus mengajaknya berhijrah.

“Sampai kapan pun, aku tidak akan pernah mati bahkan meski Kakak membunuhku berulang kali. Ayo kita sama-sama berhijrah, Kak! Tolong tinggalkan dunia hitam ini!” tulus Emelia yang bertekad akan selalu bersama Kenzo dalam suka maupun duka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rositi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29. Emelia yang Menjadi Pemberani

“Kak!” heboh Berliana ketika sang kakak diantar pulang oleh Kenzo.

Bersama adzan isya yang berkumandang hingga suasana di sana makin ramai, Kenzo membiarkan Emelia lari meninggalkannya. Emelia langsung memeluk Berliana yang juga lari dan langsung memeluknya. Keduanya tampak saling merindukan. Air mata mewarnai senyum haru keduanya yang lagi-lagi akan kembali berpelukan, sesaat setelah kedua mata keduanya saling bertatapan.

“Kangen banget!” rengek Berliana tersedu-sedu seiring ia yang makin mengeratkan dekapan kedua tangannya.

Kenzo yang mengawasi pertemuan sekaligus kebersamaan Emelia dan Berliana, turut tersenyum haru. Kemudian, bertepatan dengan Leo yang lewat di hadapannya, Kenzo sengaja mengambil dua kantong merah yang Leo bawa. Ia sengaja membawanya sendiri lantaran kini, ia ada di rumah calon mertuanya. Boleh dibilang, ketimbang ke orang tuanya, Kenzo memang lebih bisa bersikap hangat ke orang tua Emelia, khususnya kepada pak Abdi.

Tak lama kemudian, kebersamaan mereka berlangsung di ruang keluarga. Apa yang ada di kantong merah sengaja Emelia sajikan bersama Berliana. Kantong yang memenuhi meja berisi beberapa porsi nasi komplit, aneka kue basah, dan juga aneka buah. Selain itu, di satu kantong yang lain juga ada es teh dan es buah.

“Mau ke mana?” sergah Kenzo ketika Emelia yang mengantongi masing-masing dua porsi dari makanan dan minuman yang ada, pergi.

Berliana yang makan di sebelah Emelia dan berhadapan dengan sang ibu, langsung terusik. Baginya, nada suara Kenzo barusan sangat posesif. Alasan yang juga membuatnya diam-diam melongok memastikan.

Emelia yang tersenyum manis menatap Kenzo berkata, “Mau antar ini ke depan. Buat maa Leo dan mas Mir, Kak.”

Tanpa terlebih dulu menjawab, Kenzo sudah berdiri meninggalkan duduknya. Ia mengambil alih dua kantong yang Emelia bawa. “Biar aku saja. Kamu lanjut makan saja.”

Kepergian Kenzo membuat Emelia kembali duduk. Sang adik sudah langsung menyikutnya sambil menahan senyum. Emelia tidak tahu maksud adiknya itu.

“Apa?” lirih Emelia sengaja mendekatkan telinganya ke bibir sang adik.

“Kak Kenzo posesif banget. Dari tadi aku perhatikan, ke pengawalnya saja kayak enggak ikhlas kalau mereka perhatiin Kakak!” bisik Berliana yang langsung cekikikan.

Tuding bambu milik ibu Latifah langsung melayang mengenai kepala Berliana. Pemandangan yang sudah terbiasa terjadi lantaran Berliana bar-bar tak ada lembut-lembutnya dan bagi ibu Latifah, itu sangat tidak santun.

“Ibu kebiasaan deh. Haha hihi ketika makan, enggak bakalan bikin manusia langsung masuk neraka, Bu! Justru yang suka mukul-mukul pakai tuding kayak Ibu, tuh ... yang—” Berliana tak lagi protes. Sebab tuding bambu milik sang ibu yang kembali melayang, ditahan oleh tangan kiri Emelia.

Gigi Emelia saling bertautan menghalau hantaman tuding bambu sang ibu. Kedua matanya yang menatap marah sang ibu juga langsung basah. Semua itu tak semata karena Emelia menahan sakit di tangan kirinya. Sebab keganasan sang ibu dalam mendidik anak-anaknya, jadi penyebab utamanya. “Jangan terus menerus melukai adikku. Jangan terus-menerus melukai anakmu dengan dalih, kamu sedang mendidik.”

“Anak yang kamu bangga-banggakan sudah meninggal, setelah sebelumnya terbiasa berzina dengan banyak laki-laki. Disebut piala bergilir juga terlalu bagus karena caranya mau dengan sembarang laki-laki sangat murahan!” tegas Emelia.

“Jangan menyamaratakan kemampuan setiap anakmu. Karena setiap manusia termasuk kamu, hadir dengan kelebihan, kekurangan, sekaligus keunikan masing-masing. Kamu saja tidak sebaik ibu-ibu di luar sana. Jadi, jangan paksa orang lain bahkan itu anak-anakmu untuk mengikuti hal-hal yang tak seharusnya dilebih-lebihkan!”

“Cukup diarahkan dengan baik-baik, sudah cukup. Andai sampai kembali terjadi, asal konteksnya tidak merugikan orang lain. Haha hihi dengan saudara sendiri itu hal yang sangat wajar, Bu!” Setelah berbicara panjang lebar, Emelia juga merebut tudingnya dari sang ibu.

Emelia mematah-matahkan tudingnya. “Jangan terlalu kolot. Jangan merusak kebahagiaan orang lain bahkan itu kebahagiaan anakmu karena kamu saja belum tentu bisa membuat anak-anakmu bahagia!”

Kali ini, air mata Emelia akhirnya jatuh. Namun, bukan hanya air mata Emelia saja yang jatuh. Karena Berliana yang dibela sang kakak juga lebih parah. Namun, Kenzo yang melihat dari depan pintu dan memang sudah kembali dari depan, juga menahan air matanya.

Pak Abdi menjadi orang pertama yang melihat kehadiran Kenzo. Selain itu, pak Abdi yang sampai menahan tangis, juga yakin Kenzo melihat adegan Emelia menangkap tuding bambu yang harusnya menghantam kepala Berliana.

Kedatangan Kenzo membuat semuanya menyeka air mata masing-masing. Kenzo segera duduk di sebelah Emelia yang suga sudah lebih dulu duduk.

“Pak, rencananya lusa, kami ... aku dan Emelia akan menggelar ijab kabul di sini saja. Hanya acara ijab kabul dan doa bersama. Termasuk acara makan-makan. Semuanya sudah diatur sekaligus dibayar,” ucap Kenzo serius dan menatap pak Abdi yang duduk di hadapannya dengan sangat santun.

Kedua mata Kenzo memang tertuju kepada kedua mata pak Abdi. Namun tangan kanannya termasuk tangan kirinya berangsur meraih tangan kiri Emelia. Telapak tangan kiri Emelia langsung gemetaran kas menahan sakit ketika ia memijatnya pelan.

“Jadi mungkin besok pagi, akan ada yang pasang tenda buat acara. Karena nantinya akan ada pihak saya yang datang, ....” Kenzo menceritakan secara rinci dengan sangat hangat sekaligus santun. Bersamaan dengan itu, kedua tangannya terus mengelus telapak kiri tangan Emelia.

“Yang begini itu, beneran kak Kenzo saat awal kami bertemu. Lembut banget, pengertian banget!” batin Emelia yang makin mantap menjatuhkan hatinya kepada Kenzo. Karena sebelum pria itu pergi, Kenzo sampai mengompres telapak tangan kiri Emelia menggunakan air dan juga es batu.

Dari balik pintu menuju ruang keluarga tempat kebersamaan Emelia dan Kenzo, Berliana mengintip dengan sang bapak. Berliana dan pak Abdi jadi senyum-senyum sendiri memperhatikan interaksi manis calon pengantin mereka.

“Jodoh mereka muter-muter yah, Pak! Mereka sampai harus menikah sama yang lain dulu, baru ijab kabul lusa! Ibaratnya, dulu mereka siapa, eh ujung-ujungnya nikah!” lirih Berliana sambil tersenyum ceria.

Pak Abdi yang memang pendiam, tersenyum hangat membalas putrinya. Ketika semua keburukan dibawa Bella putri pertamanya, semua kesempurnaan memang ada di diri seorang Emelia yang selalu dituntut jadi sempurna. Selain itu, Emelia juga selalu dibanding-bandingkan dengan Bella oleh sang ibu ketika mereka belum tahu kelakuan asli Bella ketika di rumah. Sementara untuk Berliana, gadis kecilnya yang baru berusia tujuh belas tahun itu merupakan kemasan berbeda dari segala watak kakak-kakaknya bahkan, orang tuanya. Berliana mereka sangat ceria bahkan, bar-bar.

“Aku suka gayamu yang akan melawan jika ditindas,” ucap Kenzo sambil mengeringkan tangan kiri Emelia menggunakan handuk kecil.

Emelia berangsur menatap takut-takut kedua mata Kenzo.

“Lanjutkan! Aku akan selalu membelamu! Aku akan menjadi orang pertama yang meremukkan siapa pun yang berani melukaimu. Andai wanita itu bukan ibumu!” ucap Kenzo, sementara lawan bicaranya jadi tersenyum haru.

Namun tanpa keduanya sadari, Endah sudah naik ke genteng rumah Emelia. Endah yang sedikit banyaknya sudah tahu keadaan rumah Emelia, bak ninja dan masuk ke dalam kamar Emelia lewat genteng. Endah menggergaji langit-langit kamar Emelia.

1
Verawati Verawati
sekarang gak takut lagi Kenzo kalah
kalau paman Syam turun tangan ...
Firli Putrawan
ah ketemu masalalu nya d mafia Syam beraksi, apaan blm apa2 udah mau kabur dsr pengecut
Parno Parno
nah kan semua pada ciut nyali nya karena kedatangan paman Syam.... 😂😂
Fani Indriyani
oh iya..paman syam kan mertuanýa keina jg ya....
Fani Indriyani
baru aja aku mau kasih tau ke kamu tntang paman syam eh kamu udh ngeh duluan,sip lah...sok atuh paman syam,helios ma excel bergabunglah 😁
Fani Indriyani
Kak ros nih yg bikin rencana si Mir meninggoy biar leo ma berliana kan
IG : Rosit92❣️❣️🏆🏆💪🤲: Biar Kenzo merasakan kehilangan dan dia jadi ada keinginan buat keluar dari dunia mafia, tepatnya
total 1 replies
Muhammad Hasyir Kamil
Luar biasa
Nur Adam
lnjut
Fani Indriyani
duh,aku rencana mau bawa tas yg gede kak ros bt bawa makanannya 😂
Fani Indriyani
leo ma berliana aja ya 🤭
Erna Fadhilah
alkhamdulillah🤲🤲🤲 setelah bbrp hari ga up akhirnya up juga tp aku bacanya telat ga ada notif di HP ku 😤😤😤,,,, ferdy sama tuan lee pasti shock banget liat kenzo ternyata datang membawa pasukan mafia yang sangat di takuti ferdy
Fani Indriyani
aku baru ngeh ini kenzo mantannya khalisa toh,kok skr jd mafia sih
Lembayung Senja
akhirnya yg dtunggu2...makasih kak sdh up lg...double up😁🙏
Yuli Ana
setelah sekian lama.... akhirnya up jg...🥰
tuan lee lucu sekali.... beraninya keroyokan aja, giliran kenzo bwa pasukan belum apa2 udh mau melarikan diri...
si endah dicekik gt aja udah klepek2 gk bosa ngelawan... gimana ceritanya bisa jdi mafia...
Yuli Ana: iya. seneng bngt... mksih kk ros... semangat y... sehat selalu...🤲
Arni: akhirnya up jg, makasih kak ros
total 2 replies
Sonya Kapahang
Apa si Ferdy ni msh satu komplotan sm Jay dan Cobra..??
Opi Sofiyanti
alhamdulillah... welcome back kakaaaakkkk.... 🥰🥰🥰
Permata Diany
up lagi kak..
W_E_N_A
Makasih Mb Ros...walau retensi hancur & terancam tidak dibayar...Mb Ros masih mau menghibur kami...

Semoga Alloh membalas kebaikan Mb dengan rejeki yg melimpah...
amin 🤲
Yasna Khaira AZzahra
mkin serru
Susi Akbarini
kapokmu kapan kowe...
😀😀😀❤❤❤❤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!