Aku tidak menduga, Suami yang aku cintai selama ini ternyata bermain gila di belakang ku,
Rumah tangga ku yang kubangun dengan kokoh, harus hancur karena datangnya orang ke tiga dalam rumah tangga ku,
Dia berhasil merebut suami ku,
dan sampai dengan tega nya dia juga membuat ku harus berpisah,
penceraian yang tidak pernah aku fikirkan, tapi sekarang aku harus menerimanya.
Dan sayangnya..
Di saat aku ikhlas berdamai dengan keadaan, mencoba melepas semuanya, memulai hidup yang baru,
Cobaan datang kembali saat aku mengetahui aku hamil anak dari suamiku.
Haruskah aku menggugurkannya..???
Atau harus menerima semua ini dan melupakannya lagi..???
TIDAKKKK...!!!!
Aku bukan tuhan yang mempunyai sabar yang tinggi..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RuQi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 28
Cherry sudah menceritakan semuanya kepada Tina sahabatnya, Tina yang mendengar Angga berselingkuh dan menceraikan cerry sangat marah, dia sudah tidak suka dari pertama bertemu, dan sekarang yang diyakini itu terbukti setelah Angga melukai hati sahabatnya cerry.
Tina sahabat dari SMP dengan cerry, dia anak yang pintar, mudah bergaul dan selalu berprestasi, Tina hanya mempunya ibu dan satu orang kakak laki laki yang sekarang sedang menempuh pendidikan di negara M, setelah cerry menikah, kakaknya memilih melanjutkan pendidikannya dibidang hukum itu dinegara M dan selama lebih dari 5 tahun kakaknya bahkan belom menemuinya, dan hanya mengirimi uang untuk dia dan ibunya, Tina sendiri bekerja dicafe, dia bekerja sebagai penyanyi disana, Tina memang bersuara bagus dan halus, tak heran bila dia menjadi penyanyi di beberapa cafe,
Buat Tina cerry adalah saudara yang berharga, dulu saat keluarga susah karena sang ayah selalu berjudi dan bermain wanita setiap harinya, cerry bersama keluarganya mengulurkan tangannya untuk keluarga tina, mama cerry membawa mama nya untuk meninggalkan ayahnya yang selalu mabuk mabukan, dan dengan bantuan orang tua cerry, Tina bisa bersekolah dan mendapatkan kehidupan yang baik,
"Sialan tu Angga, berani berani nya dia nyakitin istrinya cuma buat mantan yang nggak tau diri, sekarang gue tau, mantan itu memang ga ada yang tau diri," ucap Tina kesal
"Sudah tin, sekarangkan gue udah disini, Lo juga nggak usah kesal sama baji**** kaya Angga," nasehat cerry
"Pokoknya Lo jangan pulang kerumah itu lagi, itu rumah Lo, mending lo ambil lagi, harusnya mereka yang keluar dari sana, bukan Lo," jawab Tina masih kesal
"Surat rumah dan perusahaan disimpan sama Angga, gue harus buat surat baru dari pemilik rumah dulu, tapi gue nggak tau dimana harus nyari pemilik nya dulu,"
"Bego lo ya, kenapa Lo ga minta surat pembuatan akta baru, pastinya nama Lo masih tercantum di tanah itu, kan Lo selalu bayar pajak bangunan," Tina heran dengan sahabatnya ini yang sekarang kenapa sedikit bo*** setelah tinggal dengan Angga,
"Ah, iya ya, Lo emang sahabat gue deh," cerry memeluk Tina,
"Gue ngantuk nih, kamar lo sebelah mana," kata cerry lagi
"Tidur dikamar Abang gue ajah, nih kuncinya, dia juga jarang pulang,"
"Ga papa nih, nanti kalo Abang Lo pulang gimana,"
"Kalo pulang nanti gue suruh tinggal diluar," jawab Tina enteng, dia kesal sama abangnya yang tidak pernah pulang, bahkan menemui mamanya saja tidak,
"Jahat Lo," kata cerry ketawa jahil "oh iya, Tante kemana.." tanya cerry lagi
Tina terdiam sesaat lalu menjawab "Mama lagi dirumah sakit," dengan swnyum dipaksakan Tina mencoba kuat saat mengingat mamanya,
"Astaga, sakit apa," cerry sedikit kaget
"Mama terkena pembocoran jantung, jadi sudah 2 tahun Mama dirumah sakit," tangis Tina pecah, dia sudah memendam agar dia tidak menangis didepan sahabatnya, tapi air mata itu turun dengan sendirinya
cerry tau sakitnya Tina melihat orang yang dia cintai harus memendam sakit dan jauh darinya selama 2 tahun, cerry lalu memeluk Tina, mengelus punggungnya pelan dan membiarkan Tina menangis dipundaknya,
"Aku kira cuma aku yang menderita, tapi ternyata ada yang lebih menderita dari pada aku," pikir cerry disela sela tangisannya,
"Maafin gue ya tin, gue nggak ada disaat Lo butuh," kata cerry
"Nggak, gue yang minta maaf saat Lo keilangan nyokap bokap Lo, gue nggak ada disamping Lo," jawab Tina
"Mama sama papa udah tenang, dan mungkin mereka sekarang mendukung semua keputusan gue," kata cerry menyemangati diri sendiri, karena buat cerry, menyemangati diri sendiri itu lebih penting dari segalanya
"Kita bakal selamanya jadi sodara.." Tina mencoba bersyukur diatas kesedihannya, karena di saat dia terpuruk cerry masih mengingatnya, sedangkan abangnya, dia mencoba menghubungi ponselnya saja tidak bisa, sudah lebih dari 5 tahun ini dia menjauhkan dari keluarganya, bahkan dia ingin mengabari mamanya yang sakit tidak bisa
********